Terlahir dari keluarga broken home membuat Nirmala yang kerap dipanggil dengan Mala, sangat susah diatur oleh sang ibu sampai akhirnya dia di masukkan ke pesantren dengan harapan bisa membuatnya dapat berubah. Tetapi saat di dalam pesantren bukannya berubah, tetapi tingkahnya menjadi-jadi membuat guru-guru sampai gusnya pun pusing akan tingkahnya. Sampai suatu hari terjadi tragedi diantara keduanya, mereka terpaksa dinikahkan takut terjadi fitnah. Akankah Mala berubah sikap setelah menikah dengan gusnya atau malah semakin Badung ?. Yuk ! Baca Selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Tidak Mau Lihat Tapi Mau Di Peluk
Sedari tadi gus Ahtar lakukan hanyalah rebahan di atas Kasur, sambil menatap istrinya yang tengah asik memainkan ponsel gus Ahtar. Mala sedari tadi sibuk berselfi ria menggunakan ponsel suaminya, katanya kamera ponsel gus Ahtar lebih bagus, padahal ponselnya memiliki tipe yang sama.
Sudah berbagai ekspresi dia potret, gus Ahtar hanya terkekeh geli melihat betapa lucunya ekspresi wajahnya. “Aa boleh gak foto Mala dijadiin wallpaper ?” Tanya Mala setelah selesai dengan kegiatannya, sekarang Mala menghampiri gus Ahtar yang tengah terelntang diatas ranjang.
“Walpaper handphone siapa ?” Tanya gus Ahtar lalu memberikan handphone tersebut kepada suaminya, ketika ponsel gus Ahtar di nyalakan terpampanglah wajah cantik intrinya memenuhi layar ponsel gus Ahtar. Dia meminta ijin padalah sudah Mala lakukan.
“Lucukan ?” Tanya Mala sambil tersenyum senang yang hanya di angguki oleh gus Ahtar
“Biar aa inget terus sama Mala” Ucap Mala selanjutnya
Akhirnya gus Ahtar mengangguk, sudah seharian ini Mala tidak hanya berdiam diri di kamar. Tapi lama kelamaan ia merasa lapar lalu dia meminta sesuatu tetapi yang menjadi masalah itu dia meminta makanan penyebutannya di singkat membuat gus Ahtar salah paham.
“Aa aku mau lonte” Ucap Mala
“Astagfirulloh sayang” Jawab gus Ahtar
“Emang kenapa a ?” Tanya Mala
“Masa kamu mau lonte” Jawab gus Ahtar
“Aku mau lontong sate a” Ucap Mala
“Oh lontong sate” Beo gus Ahtar mengangguk-anggukan kepalanya
“Emang aa dikira apa ?” Tanya Mala
“Wanita penghibur, aku kira kamu ingin dia ke sini” Jawab gus Ahtar
“Aku mau makan itu, tapi….” Ucap Mala menggantung
“Tapi apa ?” Tanya gus Ahtar penasaran
“Aku mau di suapin sama uma, tapi uma mau gak yak nyuapin aku” Ujar Mala
“Kamu ngidam makan sate lontong sambil disuapi sama uma ?” Tanya gus Ahtar
“Iya,a” Jawab Mala
“Ya udah, aku beli dulu lontong satenya kamu tunggu di meja makan” Ucap gus Ahtar
Merekapun keluar dari kamarnya dan mencari umanya, untuk memberitahu ngidamnya Mala dan untungnya uma Hana dengan suka rela bersedia menyuapi sang menentu membuat Mala bahagia. Setelah membeli lontong sate Mala dan uma Hana sudah duduk di meja makan.
“Maaf ya uma, aku ngidamnya ingin di suapi sama uma jadi ngerepotin uma deh” Ucap Mala merasa tidak enak pada ibu mertuanya
“Ya gak papalah nak, inikan kemauan cucu uma ingin disuapi sama neneknya. Apa yang kamu inginkan sama uma kalau uma bisa lakukan insyaalah dengan senang hati uma kerjakan, ini buka mulutnya” Jawab uma Hana diam-diam gus Ahtar merasa bahagia melihat uma dan istrinya bisa dekat jarang-jarang menantu dan mertua bisa sedekat itu
Setelah sarapan dengan disuapi dengan uma Hana, Mala dan gus Ahtar kembali ke kamarnya.
“Eh bentar deh ini di muka aa ada apa ?” Tanya Mala sambil memegangi pipi gus Ahtar sambil memicingkang matanya
“Kenapa emangny ?” Tanya gus Ahtar heran
Bukannya menjawab Mala malah beralari ke kamar mandi gus Ahtar lalu menyusulnya. Tapi pada saat di depan pintu kamar mandi, Mala malah mengunci pintunya membuat gus Ahtar khawatir.
“Sayang kenapa di kunci pintunya ?” Tanya gus Ahtar sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi. Biasanya setelah muntah tubuh Mala menjadi lemas
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan wajah Mala, dia menatapku sekilas tiba-tiba dia menutup matanya. Gus Ahtar mengerutkan dahinya heran, Mala masih menutup matanya.
“Nanti kesandung kalo matanya kamu tutup begitu” gus Ahtar menuntun Mala menuju ranjang
“Aku mau peluk aa” Ucap Mala
“Kalau mau peluk balik badan dulu coba, masa membelakangi aa gitu masa bisa peluk” Jawab gus Ahtar tapi Mala hanya menggelengkan kepalanya
“Aku mau peluk aa, tapi aku jadi mual kalo lihat muka a Ahtar. Bisa gak muka a Ahtarnya di tutupi aja” Pinta Mala
Gus Ahtar tidak bisa berkata-kata lagi mendengar ucapan istrinya itu, apa ada yang salah dengan wajahnya ?, ia melirik cermin yang sejajar dengan tempat tidurnya saat ini, perasaannya masih ganteng. Kenapa istrinya bisa jadi mual melihat wajahnya.
“Ih aa kok malah diem, Mala pengen banget peluk aa” Ujar Mala kesal karena gus Ahtar malah bengong
“Iya sini peluk” Jawab gus Ahtar tetapi Mala menolaknya
“Tutup dulu mukanya ya” Ucap Mala
“Ya udah mau di tutup pake apa ?” Tanya gus Ahtar pasrah
“Sebentar” Jawab Mala lalu keluar dari kamarnya untuk membawa sesuatu
Mala datang dengan cepat sambil membawa kantong kresek berukuran sedang lalu menyerahkan kepada suaminya “Tutup pakai ini” gus Ahtar hanya bisa pasrah lalu memakai keresek tersebut.
Gus Ahtar merasakan tidak percaya, masa seluruh mukanya harus di tutupi dengan kantong kresek.
“Cepetan !” Ucap Mala tak sabaran
Gus Ahtar segera menutupi wajahnya dengan kantong kresek, baru kali ini wajah tampannya ternistakan memang agak lain bumil yang satu ini. Aku merasakan Mala mendekat ke arahku, dia lalu memelukku dengan erat sampai aku merasa sesak nafas, aku membalas pelukannya lalu mengusap-usap perutnya yang membuncit.
Cukup lama gus Ahtar menutup wajahnya dengan kantong kresek, karena Mala benar-benar melarangnya untukmembukanya baru setelah istrinya itu tidak bersuara lagi ia langsung membuka kreseknya itu.
“Huh !” gus Ahtar menghela nafas panjang
“Bekas apa sih kreseknya kok wajahku jadi panas begini ?”
“Istri siapa ini, kok bisa suaminya sendiri di nistakan”
Wajah gus Ahtar masih terasa panas, ia memindahkan Mala agar berbaring di ranjang, lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya wajahnya memerah ketika gus Ahtar melihat mukanya di cermin. Aku langsung keluar untuk menanyakan kepada uma bekas apa kresek itu.
“Uma tadi Mala bawa kresek dari mana ?” Tanya gus Ahtar
“Dia bawa dari dapur” Jawab Uma Hana
“Kreseknya bekas apa uma ?” Tanya gus Ahtar
“Bekas cabe” Jawab Uma Hana gus Ahtar yang mendengar itu lansung melotot kaget mendengar itu, pantas saja mukanya terasa terbakar
Gus Ahtar akhirnya menceritakan kepada uma Hana dan abah Rais, keduanya hanya bisa tertawa atas kekonyolan menantunya itu bukannya membela anaknya mereka malah membela menantunya
SEMANGAT YAA, ditunggu karya yang kayak gini
💪