NovelToon NovelToon
PEWARIS YANG HILANG

PEWARIS YANG HILANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Urban-Mengubah takdir / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Trauma masa lalu
Popularitas:52.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Edane Sintink

Jerry adalah seorang anak yang malang. Sejak kecil dia telah kehilangan orang tuanya yang terbunuh dalam persaingan bisnis. Saat itu Jerry dilarikan oleh pembantu dirumahnya atas perintah dari ayahnya sebelum meninggal. Namun ketika dia baru berumur delapan tahun, pengasuh nya juga meninggal. Jerry sempat menjadi gelandangan sebelum bertemu dengan ayah angkatnya yang bernama Drako.
Di university, Jerry sangat terkenal sebagai mahasiswa yang sangat miskin. Dia selalu menjadi bahan hinaan dan sering di bully. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah tuan muda dari keluarga William yang telah menghilang sejak masih berumur satu hari. Dia juga calon pewaris satu satunya dari aset keluarga sebelah ibunya yaitu kelurga Smith.
Seperti apa kelanjutan nya? Ikuti terus kisahnya dalam novel yang berjudul, PEWARIS YANG HILANG

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEWARIS YANG HILANG BAB 04

Sesaat setelah Menejer berlalu meninggalkan meja dimana anton dan kawan kawan nya berada, Jerry yang tadinya terduduk akibat terkena tendangan Herman segera bangkit.

Dia akan segera ingin pergi karena Menejer telah memerintahkan agar dia segera keruangan Menejer. Namun sebelum dia benar benar melangkah, Anton yang masih belum puas segera berkata,

"Ingat Jerry!!! ini belum selesai. Masih banyak hal sulit yang akan kau hadapi di masa yang akan datang." Kata Anton sambil tersenyum menghina.

Jerry tidak menanggapi. Dia tau jika dia menanggapi perkataan Anton dan masih terus berlama lama disitu, pasti masalahnya akan semakin runyam. Jadi, Jerry memutuskan untuk segera pergi.

Sesampainya Jerry di depan pintu ruangan kerja Menejer, Jerry langsung mengetuk pintu. Tak lama kemudian terdengar suara dari dalam mempersilahkannya untuk masuk.

Jerry mendorong pintu, mengayunkan langkahnya menuju ke dalam ruangan. Saat dia telah sampai di depan meja kerja Menejer, dia melihat bahwa Menejer sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Menejer Tom berdiri dari kursinya, melangkah menghampiri Jerry lalu berkata,

"Jerry.... Jerry. Apa yang kamu lakukan? Apakah kamu benar benar tidak bisa bekerja dengan baik? aku memberimu kesempatan bekerja di Restoran ini agar kau bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Walau pun tidak terlalu banyak, namun itu lebih dari cukup untuk menampung kebutuhanmu sehari hari. Walau pun aku tidak berkata bahwa gaji nya tidak akan bisa menutupi biaya kuliah mu namun setidaknya kau bisa menghemat sedikit. Tapi aku kecewa. Kau bukan saja tidak bisa bekerja dengan baik, tapi menyia-nyiakan kesempatan yang aku beri. Apa kau tau bahwa ada banyak Mahasiswa yang kurang mampu yang setiap hari datang ke Restoran ini untuk melamar pekerjaan Separuh waktu. kau benar benar mengecewakan ku Jerry."

Saat ini Jerry hanya bisa tertunduk. Meremas ujung bajunya tanpa menoleh ke arah menejer yang sedang menegurnya. Namun setelah di tunggu agak lama tapi Menejer tidak melanjutkan kata katanya, Jerry pun membeanikan diri berkata.

"Sebelumnya saya minta maaf kepada pak Menejer. Mungkin bapak telah menilai bahwa saya tidak bagus dalam bekerja. Tidak pandai dalam melayani tamu. Mungkin juga anda berfikir bahwa saya telah mengecewakan anda. Tapi disini ingin saya katakan bahwa apa yang terjadi tidak seperti yang anda bayangkan. Selama bekerja sepanjang sore ini saya tidak ada melakukan kesalahan. Semuanya berjalan dengan baik sebelum Anton dan teman temannya datang ke Restoran ini."

Mendengar perkataan Jerry, Menejer Tom mengerutkan dahinya lalu bertanya,

"Anton. tadi kamu mengatakan Anton. apakah orang yang bernama Anton itu adalah tamu yang memiliki masalah denganmu?" Tanya menejer Tom.

Jerry mengangguk membenarkan pertanyaan Menejer Tom.

Menejer Tom kembali bertanya. "Kalau begitu apakah kamu mengenal mereka?"

Sekali lagi Jerry mengangguk. Tapi sekali ini dia menambahkan,

"Benar Pak Menejer. Aku mengenal mereka. Aku dan mereka adalah sama sama Mahasiswa di Golden University. Dia adalah seorang yang selalu mendominasi di kampus. Sebenarnya antara aku dan dia tidak pernah memiliki perselisihan. Namun hanya karena status dan golongan rendah yang aku miliki membuat banyak mahasiswa disana sangat tidak menyukai saya. Anton adalah salah satu diantara sekian banyak Mahasiswa yang membenci orang miskin seperti saya. Baginya orang miskin mungkin seperti penyakit yang harus di hindari. Saya juga percaya bahwa kedatangannya ke Restoran ini bukan untuk makan, melainkan untuk mengganggu saya. berusaha agar saya kehilangan pekerjaan."

Jerry berkata lagi,

"Anda boleh percaya atau tidak Tuan, namun saya akan berkata dengan jujur bahwa saya tidak melakukan kesalahan apa pun. Semuanya terjadi ketika saya membawa minuman yang di pesan oleh mereka. Namun sebelum saya benar benar sampai ke meja untuk menghidangkan minuman yang mereka pesan, Herman telah terlebih dahulu menjulurkan kakinya untuk menjegal langkah saya. Saya yang tidak menyangka akan hal itu tidak dapat menguasai keseimbangan lalu jatuh menabrak meja. Selanjutnya seperti yang anda saksikan tadi." Kata Jerry sambil tetap tertunduk.

Mendengan penuturan dari Jerry, kini Tom mengerti persoalan yang terjadi. Hal ini membuat dirinya sangat bersimpati terhadap Jerry. Namun dia tidak bisa berbuat apa apa untuk membantunya. Ini karena jika dia membela Jerry dan kembali mempekerjakannya di Restoran tersebut maka Anton yang telah merasa di rugi kan akan melaporkan hal ini kepada atasannya. Jika ini terjadi maka bukan hanya tidak dapat membantu Jerry, akan tetapi dia juga pasti akan kehilangan pekerjaannya.

Jauh di lubuk hatinya dia mengutuk tindakan orang orang kaya yang memandang orang miskin seperti Jerry sama seperti sampah yang tidak berharga. Ini jelas sangat tidak manusiawi.

Menejer Tom menepuk pundak Jerry lalu berkata,

"Maafkan aku Jerry. dalam hal ini aku sama sekali tidak dapat berbuat banyak untuk membantumu.

Setelah itu dia mengambil Amplop dan memberikannya kepada Jerry dan berkata,

"Ambil uang ini! Gunakan sebaik mungkin dan cobalah untuk mencari pekerjaan di tempat lain. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk sedikit meringankan bebanmu. aku berharap kamu tidak menyalahkan ku karena walau bagaimana pun aku hanyalah seorang menejer rendahan. Terlalu banyak atasan yang akan aku hadapi jika aku berbuat sedikit saja kesalahan dalam mendisiplinkan pelayan yang berada dalam kendaliku."

Jerry buru buru menggelengkan kepalanya berkata,

"Tuan telah cukup baik. Bagaimana mungkin aku bisa menyalahkan Tuan bahkan dalam hati pun aku tidak berani mengatakan bahwa aku kecewa kepada Tuan. Seharusnya aku sangat sangat berterima kasih kepada tuan. Namun ini terlalu banyak untuk saya tuan. Saya tidak berani menerima nya." Kata Jerry sambil mengulurkan kembali amplop yang dia terima kepada Menejer Tom.

Tom dengan halus mendorong kembali uluran tangan Jerry dengan telapak tangan terbuka. lalu berkata,

"Itu untuk mu. hanya itu bantuan yang bisa aku berikan. Jadi, jangan di tolak. Namun untuk saat ini aku dengan berat hati mengatakan bahwa mulai besok dan seterusnya kamu tidak bisa lagi bekerja di restoran ini. Bagaimana pun aku harus menghormati janji ku kepada Anton. Jika ada yang bertanya padamu tentang apa yang aku lakukan, katakan bahwa aku telah menghukummu dengan berat dan memecatmu tanpa gaji sepeser pun." Apakah kau mengerti? Kata Menejer Tom kepada Jerry.

Jerry buru buru mengangguk dan berkata,

"Saya mengerti tuan. saya akan mengatakan seperti yang anda inginkan.

Menejer Tom tersenyum puas lalu berkata,

"Baiklah jika begitu. Kau boleh pergi sekarang. Aku berharap kau akan segera mendapatkan pekerjaan lain yang layak untuk mu.

Mendengar Menejer Tom mendoakan dirinya membuat Jerry terharu. Sedikit dia dapat merasakan kehangatan di dalam lubuk hatinya.

Jerry buru buru mengangguk dan berkata,

"Baik lah Tuan Menejer. jika begitu saya mohon diri dulu."

Menejer Tom mengangguk dan mempersilahkan Jerry untuk keluar dari ruangan kerjanya.

Jerry membalikkan badannya menuju pintu kemudian menghilang dari pandangan Menejer Tom.

Setelah Jerry benar benar tidak terlihat, Menejer Tom menggelengkan kepalanya, menarik nafas dan berkata dalam hati.

"Sangat disayangkan. Anak ini adalah anak baik. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu.

Pada masa yang sama, Anton yang merasa bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan di tempat itu segera mengajak teman temannya untu pergi meninggalkan Restoran itu.

Saat ini dia memiliki rencana lain untuk mereka lakukan malam ini.

Setelah sampai di luar Restoran, dia segera bertanya kepada yang lainnya,

"Apakah kalian sudah selesai? tanya Anton sambil tersenyum."

Herman yang tidak tau maksud dari pertanyaan Anton balik bertanya,

"Apa yang selesai? Maksudmu makan Di Restoran itu? Ah itu sama sekali tidak penting lagi." Kata Herman sambil mengibaskan tangan nya.

Zeck dan Jhon juga sama sama mengangguk.

"Benar kata Herman. Makan malam ini sudah tidak penting lagi. Bukankah tujuan utama kita adalah untuk mengganggu Jerry? Saat ini dia pasti dimarahi habis habisan oleh Menejer Tom."

Mendengar perkataan teman temannya, Anton malah menggerutu dalam hati kemudian berkata menegaskan maksudnya.

"Kalian ini benar-benar tidak mengerti apa yang aku maksud. Apakah kalian sudah merasa cukup puas dengan pertunjukan yang tadi atau masih kurang? jika kalian merasa bahwa itu sudah cukup maka kalian tidak layak untuk bergaul dengan ku. Aku Anton tidak akan pernah puas sebelum Anak itu berlutut memohon belas kasihan dari ku. Saat itu terjadi, aku akan dengan senang hati mengizinkannya untuk menjilat sepatuku."

Setelah Anton selesai dengan perkataan nya, baru lah ketiga temannya itu mengerti kemana arah pertanyaan Anton. Lalu mereka buru-buru bertanya,

"Anton, apakah kamu memiliki rencana lain?

Dengan tersenyum sinis Anton menjawab.

"Kita akan menunggu anak itu keluar dari Restoran itu. Setelah itu kita akan membuat perhitungan tambahan kepadanya. Aku ingin melihat bahwa dia benar-benar akan menderita."

Mendengar ini Zeck buru-buru memberi saran,

"Sebaiknya kita ke mobil dulu. Kita akan menunggunya di Jalan dekat taman menuju Asrama lelaki."

Anton mengangguk lalu bergegas melangkah memasuki mobil.

Sesaat setelahnya, mobil pun melaju menuju kearah taman lalu berhenti tepat di bawah pohon beringin.

Sekilas mobil ini tidak begitu terlihat karena terlindung dibalik pohon bunga disekitarnya dan juga memang di tempat ini tidak terlalu terang.

Tak lama setelah itu Jerry yang baru saja keluar dari ruangan Menejer telah sampai di depan Restoran.

Jerry yang sedikit masih merasa sakit di bagian perutnya akibat tinju dari Anton berjalan sedikit terbungkuk.

Saat ini dia benar-benar ingin segera berlalu dari tempat itu. Kembali ke Asrama untuk beristirahat adalah tujuan utamanya saat ini.

Jerry terus saja berjalan agar segera sampai ke Asrama. Namun saat dia berbelok ke arah taman, dia melihat empat sosok tubuh menghadang jalan tepat di samping pohon beringin.

Saat ini Jerry sudah dapat menduga apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sambil melangkah dia berkata dalam hati,

"Sepertinya ini belum selesai. Aku dapat memastikan bahwa akan ada masalah baru lagi."

Memikirkan ini, Jerry merasa mengeluh didalam hatinya. "Kapan ini akan berakhir?"

Beberapa saat kemudian tepat ketika Jerry telah sampai di dekat empat sosok tubuh itu, dia segera melihat bahwa Anton, Herman, Zeck dan Jhon telah melangkah mengambil posisi mengelilinginya.

Jerry tau gelagat yang tidak baik ini segera berkata denga emosi tertahan,

"Apa lagi yang kalian inginkan? Apakah kalian belum cukup menggangguku? aku heran dengan kalian ini. Apakah aku pernah mengganggu kalian? Apakah aku pernah menyakiti kalian?" tanya Jerry dengan nada tidak mengerti.

Mendengar pertanyaan Jerry, Anton segera menyeringai dan berkata,

"Aku bahkan menganggap mu seperti sampah yang harus aku singkirkan. Apa kau merasa bahwa kau pantas berada satu lingkungan dengan kami? Apa kau merasa bahwa Golden university itu pantas menjadi tempat mu belajar? Kau bahkan tidak layak sebagai pembersih Toilet di Golden University."

Mendengar cacian serta hinaan dari Anton membuat Jerry mengepalkan tinjunya. Dia akan melawan. Setidaknya memberikan pelajaran sedikit kepada Anton bagaimana rasanya di tinju. Namun dia kembali sadar bahwa dia tidak boleh terprovokasi. Andai itu terjadi, kuliahnya pasti akan tamat sebelum waktunya.

Jerry segera mengendorkan kepalan tinjunya dan berinisiatif untuk menerima perlakuan Anton.

Saat ini Herman yang sudah tidak sabaran menangkap kerah baju bagian belakang Jerry lalu menariknya dengan sekuat tenaga sehingga membuat Jerry jatuh dengan posisi duduk.

Melihat Jerry yang sudah terduduk, Zeck mengirim tendangan dari samping. Namun Jerry dengan sigap menangkis dengan tangan kirinya.

Melihat ini Zeck merasa sangat marah. Dia mengertakkan gigi dan membentak ke arah Jhon,

"Apakah kamu akan menjadi penonton Jhon? jika kau tidak bertindak maka jangan salahkan jika kau tidak mendapat bagian." Jerit Zeck.

Baru saja Zeck selesai berteriak, Jerry yang masih terduduk di tanah mulai menerima hujan pukulan dan tendangan. Dia sekuat tenaga untuk menangkis dan menghindar. Namun segesit apa pun dia melakukan pertahanan dalam posisi duduk bukanlah sesuatu yang menguntungkan.

Menghindari serangan dari empat orang dengan posisi duduk seperti ini mau tidak mau membuat Jerry kewalahan juga.

Beberapa kali tendangan lawan masuk kearah rusuk kiri dan kanan nya. Saat itu Jhon telah mengirimkan satu tendangan kearahnya. Jerry yang merasakan angin berhembus dari tendangan itu segera menangkap kaki Jhon. d

Dengan sekuat tenaga dia mencengkram kaki Jhon dan dengan meminjam tenaga dari kaki itu dia segera menariknya dengan kuat sambil memompa tubuhnya agar bisa berdiri.

Usaha ini berhasil. dia segera bisa berdiri. naqmun hal yang merugikan ada di pihak Jhon, dia yang tidak menduga tindak balasan dari Jerry segera kehilangan keseimbangan dan jatuh dengan posisi ngangkang. Jhon meraung dengan sangat marah.

Melihat Jerry berhasil berdiri dan mendengar raungan Jhon yang kesakitan, Maka Anton segera memeluk tubuh Jerry.

Herman yang melihat keuntungan ini segera memukul wajah dan perut Jerry secara membabi buta.

Jerry yang menerima pukulan itu segera terjatuh kembali.

Saat ini dengan nafas terengah-engah Anton mendekati Jerry. menjambak rambutnya dan berkata,

"Aku akan membiarkanmu pergi. Tapi dengan satu syarat! Berlututlah di kaki ku dan katakan bahwa aku adalah kakek mu. Minta lah ampun kepada kakek mu ini maka kau akan aku ampuni." Kata Anton dengan nafas memburu.

Anton adalah anak manja yang tidak memiliki basis bela diri. Dia hanya berani main keroyok dan mengandalkan pengaruh orang tuanya. Jadi, walau pun saat ini dia berada di atas angin, namun sebenarnya dia sangat kelelahan.

Berbeda dengan Jerry. sejak usia delapan tahun ketika pengasuhnya meninggal dunia dia telah di rawat dan dididik oleh seorang mantan gengster yang ketika masa jayanya adalah penguasa dunia gelap di Metro city.

Bersambung.......

1
Mely Kanzafaiz
ceritax sgt bertele-tele
sobat sebat
kesuen
Heny Yulifitria
mengandung bawang
Heny Yulifitria
pinjol
Alexander M
lanjut
Alexander M
bagus
Alexander M
good good good
Alexander M
mantap
Alexander M
good story, old story who ever i was reading for Ling time ago
Zerro BTL
👌
Achmad
lumayan
Achmad
mantab thor
Tiur Lina
di dunia nyata juga sering terjadi seperti itu.. orang miskin di pandang sebelah mata.
Rhyan Banderas
Luar biasa
Rhyan Banderas
inilah moment yang para reader tunggu 🤩
Rhyan Banderas
Luar biasa
Rhyan Banderas
kereeenn...
mars
bner bgt udh di bayangin aja masing2
mars
Luar biasa
mars
g suka karakter via nih,labil bener kaya aq,ternyata mwnyebalkan ya🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!