NovelToon NovelToon
Jejak Pendakian Terakhir

Jejak Pendakian Terakhir

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Cintapertama / Spiritual / Mata Batin
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: hambali balon

pendaki yang sudah pensiun (gantung carrier) harus kembali dikarenakan adik kandung dari seangkatan komunitasnya tersesat di gunung ketika melakukan pendakian.
Dia harus kembali ikut pencarian demi sesuatu yang satu orang pun tidak tahu, di dalam pencarian dia menemukan arti dari sebuah kehidupan dan cinta yang selama ini dia cari.
Pencarian dihentikan karena sudah melewati ambang batas yang ditentukan. Tetapi demi orang yang dia sayangi balon dan beberapa temannya melanggar peraturan yang sudah ditentukan, karena adik sahabatnya belum juga ketemu, sedangkan rekan-rekan sudah ditemukan.
Pertukaran terjadi antara yang dicari dengan yang mencari. Akhirnya pencarian di tambah waktu nya dengan pergantian foto di papan pencarian. “Foto balon di letak di papan pencarian” sampai ambang batas yang ditentukan untuk pencarian balon juga belum ditemukan, dia kekal hidup di alam lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 : Jejak Terakhir Balon

Saat balon menceritakan semuanya, ticong dan cermai merasakan ketakutan yang sangat dan kesedihan yang dalam,

menghela napas pendek berkali-kali “makanya aku putuskan tidak melakukan kegiatan ini lagi, setelah aku mendengar enam orang yang aku bawa meninggal tanpa sebab” ucap balon dengan merasa kesal dan sedih

“aku akan menyelesaikan permasalahan ini sendiri” ucap balon dengan tegas

ticong menyahut langsung duduk “apa yang kamu bilang, kalau kau mau pergi sendiri aku tidak izinkan, ku mau ikut” ucap ticong yang marah

“iya aku juga ikut” ucap cermai

menghela napas pendek berulang kali “kalian berdua tidak tahu yang aku alami saat itu, aku tidak mau kalian terlibat permasalahan ini”

“tidak aku tetap mau ikut, jangan ego kamu saja yang kau bawa Lon” ucap ticong dengan tegas

“emang kamu ini siapa tuhan, menentukan segalanya”

balon yang mulai emosi, berjalan mendekati ticong “apa yang kamu bilang Cong, aku memang bukan tuhan tapi aku tahu bagaimana resikonya”

tamparan mendarat di pipi balon “di sana masih ada adik aku yang belum ditemukan, kau tahu itu kan?”

“sudahlah Cong, kamu juga jangan sampai pakai kekerasan” ucap cermai sambil menenangkan ticong yang sedang emosi

dengan kepala yang merunduk “justru karena adik kamu lah yang belum di temukan, aku mau bergerak sendiri, Cong kau harus pilih antara aku dan adik kamu” ucap balon sambil duduk dikursi.

Ticong dan cermai terdiam ketika balon berbicara itu, sejenak semua yang ada di dalam ruangan terdiam

suara parau hampir tidak terdengar “maksud kamu apa Lon” ucap ticong sambil meneteskan air matanya

“Cong kamu harus pilih aku tau adik kamu, ditragedi ini memang harus ada yang dikorbankan, aku tidak mau bogel menjadi korbannya. Karena dia masih ada kamu, orang tua kamu, sedangkan aku hanya hidup sebatang kara, jika aku yang dikorbankan tidak ada yang mencari aku”

cermai langsung berdiri mendekati balon, lalu menampar balon “jadi kami ini kau anggap siapa, kau pikir kalau kau menjadi korban Ticong tidak sedih, tragedi ini tidak ada yang harus di korbankan kau tahu itu Lon!” ucap cermai dengan lantang

balon mulai tersadar dan tertunduk diam, sedangkan ticong hanya bisa menangis karena harus memilih diantara dua pilihan yang tidak bisa dia pilih, tidak berselang lama perdebatan itu terjadi, kalem masuk dengan tergesa-gesa.

dengan nafas yang terengah-engah “ehhh, ehhh aku”

“ada apa sih Lem?” ucap cermai

“tunggu bentar aku tarik nafas dulu”

setelah menarik nafas dan menenangkan dirinya kalem mulai bicara “aku tidak sengaja dengar rapat Antara bang misbah, bang soram dan bang bolang. Bahwasannya, pencarian akan dihentikan”

balon langsung berdiri dari bangkunya “apa kau bilang Lem, kan pencarian ada dua hari lagi?”

“iya Lon, tadi aku dengar karena team sudah kurang dna banyak yang sudah lelah gara-gara kerasukan masal semalam Lon, jadi pencarian dihentikan”

“terus gimana dengan keluarga ticong?”

“kalau masalah itu, tadi aku dengar masih mereka pikirkan bagaimana untuk menyampaikan kepada ticong dan keluarganya”

ticong langsung menyahut “aku gak rela Lem, aku mau ke pos. aku mau mempertanyakan kenapa keputusan ini sangat mendadak” ucap ticong yang kesal sambil mau turun dari tempat tidurnya

balon menahan ticong agar tidak tergesa-gesa untuk turun “sabar Cong, kita akan pergi menolong Bogel” ucap balon dengan ekspresi serius

“apa kamu bilang Lon?”

“iya kita akan pergi berempat, menolong bogel, aku tahu dimana dia di sembunyikan”

“maksud kamu apa Lon?” tanya kalem

dengan ekspresi serius “sudah kali ini kau tidak usah banyak bicara Lem, kau packing saja alat-alat kita tanpa sepengetahuan bang soram dan bang bolang, kita berangkat sekarang”

‘aku tidak pernah melihat balon seserius ini” ucap kalem dalam hati

‘baru kali ini aku lihat ekspresi balon seperti ini’ ucap cermai dalam hati

“kok diam aja kau Lem, buruan kau packing alat-alat, lalu kau berangkat membawa alat ke titik pos satu sendirian, aku, ticong dan cermai bakal menyusul lewat jalur lain tanpa sepengetahuan team”

“siap Lon, aku tunggu kalian di pos satu”

“oke Lem, makasih”

kalem langsung berangkat sesuai dengan yang diperintahkan balon, sedangkan cermai masih bertanya-tanya dalam hatinya

“dari jalur mana kita jalannya Lon, biar tidak ketahuan oleh team?” tanya cermai

“Mei, Cong. Kali ini kalian cukup ikuti apa kata aku saja, kalau kalian percaya dengan aku silahkan ikut, jika tidak jangan pernah ikut” ucap balon dengan serius

“aku percaya dengan kamu Lon” ucap ticong

“baiklah Lon, aku percaya dengan kamu”

“oke ayo kita segera bergegas pergi sebelum, semuanya tahu apa rencana kita” ucap balon.

Mereka bertiga langsung bergegas pergi, menuju pos satu melewati jalur yang satu pun team tahu, yang tahu hanya beberapa warga setempat dan balon yang tahu, sementara di pos registrasi bang misbah dengan orang tua ticong berbicara tentang bagaimana keadaan ticong dan pencarian bogel,

“ini pak misbah ya?” tanya ayahnya ticong

“iya pak” ucap bang misbah, sambil berjabat tangan

“oh iya bagaimana dengan anak saya, ticong dan bogel pak?”

dengan nada yang rendah “kalau ticong pak, masih ada di puskesmas desa, sedang dirawat. Kalau Bogel masih dalam pencarian pak, kita usahakan semaksimal mungkin untuk menemukan keberadaan Bogel, karena pacarnya Rini sudah di temukan, jadi ada kemungkinan bogel juga ditemukan” jawab bang misbah dengan panjang lebar

“jadi berapa persen anak saya ditemukan?”

“kalau ditentukan oleh persen, saya tidak bisa memastikan Pak, tetapi kita usahakan semaksimal mungkin pak”

“iya sudah, bisa saya melihat anak saya Ticong?”

“bisa Pak, kita kontak anggota saya biar bapak diantarkan dengan anggota saya”

“terima kasih Pak” sambil berjabat tangan dan mulai bergerak keluar dari kantor

bang misbah mengontak lewat Ht nya “Korim, Korim masuk”

“masuk Bang misbah, ada apa bang?”

“kamu ke Pos registrasi, temani orang tua Ticong ke puskesmas”

“siap bang segara meluncur”

tidak berselang lama bang misbah dan orang tua ticong keluar dari pos registrasi, bang misbah dibisikkan oleh gembong

“bang Ticong, Cermai dan Balon gak ada di puskesmas bang”

dengan ekspresi terkejut “Apa? mereka kemana”

“dengar kabar ada yang lihat mereka naik bang”

“kok bisa?”

“mereka mendengar pencarian dihentikan, makanya mereka nekat untuk mencari” ucap gembong

“Bong, kau bilang sama Soram, Bolang buat team untuk mencari mereka, segera sekarang” perintah bang misbah

“siap bang”

orang tua ticong mulai curiga lalu mempertanyakan dengan bang misbah

mengangkat sebelah alisnya “ada masalah apa sih Pak?” tanya ayahnya ticong

dengan menghela nafas berkali-kali “maaf pak ini di luar dugaan kami, ticong dan teman-temannya nekat untuk mencari bogel sendiri”

“kok bisa pak. mereka nekat?” tanya ayahnya ticong sedikit ada kecurigaan

“kalau masalah itu saya kurang tahu pak, bapak tunggu saja di desa nanti team saya yang nemenin bapak ke desa, dan saya akan mengurusnya langsung, saya akan optimalkan team untuk mencari bogel dan ticong pak”

dengan menelan nafas “hmmm baiklah pak, saya tunggu di desa, dan menunggu kabar baik dari bapak” ucap ayah ticong

bang misbah langsung meninggalkan ayahnya dan ibunya ticong, langsung berlari menuju area cham dan bersiap-siap untuk memimpin pencarian kali ini

“sudah siap semuanya Ram, Lang?”

“sudah Bang” ucap bang soram

“kali ini abang yang memimpin pencarian ini”

“siap bang” ucap bang bolang

“Lang kau sebagai navigator, Ram kau sebagai sweeper, tiga orang team logistik, dua orang team peralatan, tiga orang team kesehatan” ucap bang misbah

“sudah siap semuanya?” ucap bang misbah dengan tegas

“siap bang” seluruh team menjawab

‘dasar mereka keras kepala,” ucap bang misbah dalam hati

sambil garuk-garuk kepala ‘pasti Kalem mendengar pembicaran rapat tadi, jadi dia kasih tau sama Balon, makanya mereka gerak sendiri” ucap bang soram dalam hati

akhirnya team dengan seadanya berangkat mencari balon dan teman-temannya yang mencoba mencari bogel, team yang dibentuk kali ini diketuai oleh bang misbah sendiri.

Sedangkan balon, ticong dan cermai sudah bertemu dengan kalem di pos satu, mereka terus berjalan menuju hutan lumut yang saat itu balon keluar dari dunia gaib, karena memang di hutan lumut itu ada seperti dua pohon yang saling berhadapan yang dilumuri lumut yang tebal, mereka terus berjalan sampai hari mulai gelap

“Lon apa kita berhenti disini aja” ucap kalem

“gak, sebentar lagi sampai Lem” ucap tegas dari balon

tidak lama mereka berbicara mereka melihat penghuni hutan yang sangat seram, dengan rambut gimbal wajahnya sangat seram dan sambil membawa obor api lalu membunyikan kentongan yang lewat di samping mereka, balon menghentikan jalan teman-temannya

“berhenti sebentar, jangan takut, mereka tidak mengganggu kalau kita tidak mengganggu mereka”

penghuni hutan itu berjalan di samping mereka

dengan menundukkan kepala “permisi kami cuma numpang lewat” ucap balon

penghuni hutan itu terus berjalan melewati mereka, seperti memberi pertanda kepada balon bahwasannya wilayah yang dituju dengan balon itu sudah mulai dekat, setelah penghuni hutan itu melewati mereka, kalem terus melihati penghuni hutan ini sampai hilang.

“astaga mereka hilang begitu saja” ucap kalem sambil ketakutan

“sudah kita jangan terlalu lama disini, kita terus berjalan” ucap balon

“iya kita segera jalan” cermai mengiyakan perkataan balon

mereka terus berjalan mengikuti balon, selang lima belas menit mereka sampai di lokasi yang balon bilang itu, saat itu juga aura yang mereka rasakan sangatlah begitu mengerikan sampai-sampai badan ticong, cermai dan kalem bergetar

“Lon apa kamu benar disini tempatnya?” tanya ticong

“iya Cong, disini tempatnya” jawab balon

“Lem kita pasang tenda di sini” perintah balon

“baiklah Lon”

kalem dan balon membuat tenda sedangkan cemar dan tisong menyiapkan makanan untuk makan mereka berempat, setelah siap tenda berdiri lalu mereka langsung makan karena makanan sudah selesai, selesai makan mereka beristirahat, setelah mereka masuk kedalam denta, anging kencang mulai datang menerpa tenda mereka

“Lon” ucap kalem sambil memberi kode

ticong dan cermai sudah tahu apa yang dikodekan oleh kalem

“iya kalian cukup diam dan dengarkan saja, jangan ada yang berisik” ucap balon dengan nada yang rendah

suara-suara keramaian mulai terdengar di telinga mereka, tidak berselang lama suara keramaian terdengar, suara keras terdengar

“Balon sudah waktunya kau kembali dengan kami”

yang berada di dalam tenda terkejut “Lon suara itu” ucap ticong sambil bergetar badannya

“sudah jangan ada yang takut, biar aku yang keluar. satu pun jangan ada yang keluar dari tenda ini aku mohon”

“tapi Yang” ucap ticong dengan ekspresi kesedihan bercampur ketakutan dan cemas

“jangan ada tapi-tapi lagi Yang, kalian sudah tahu sendirikan. Lem kau jaga ticong dan cermai, aku yakin team pasti mencari kita. dan jangan ada yang cerita kejadian ini, kalian harus berjanji dengan aku”

dengan menundukkan kepala “iya Lon” ucap kalem dengan berat hati

balon mau keluar, tangan balon ditarik dengan ticong “Yang aku gak mau kehilangan kamu lagi”

“Cong ini sudah takdir dan kamu harus merelakan aku pergi” ucap balon dengan tegar

“Cong ini sudah pilihan Balon, demi kita semua” ucap cermai

balon langsung keluar dari tenda lalu balon mulai membuka gerbang gaib dengan mawar hitam yang ia pegang, tidak berselang lama seorang yang tinggi besar memakai mahkota dan seorang perempuan dan dua orang pengawal yang membawa bogel yang sedang di rantai oleh mereka.

“aku sudah datang, sesuai janjiku. Kembalikan pria yang kalian belenggu itu?”

“hahaha, kau tidak sabar sekali Balon, kau harus mendekat hanya mawar hitam itu yang bisa membuka belenggu ini, hahaha”

“kalian jangan main-main dengan aku, aku sudah tahu, kalau bunga ini bisa membunuh kalian semua” ucap balon dengan tegas

“hahaha, ternyata kau sudah tahu juga Balon, sejak kapan kami berbohong”

“baiklah aku akan mendekat”

balon mulai mendekati mereka dan membuka rantai yang membelenggu begel dan menyadarkan bogel, setelah terbuka rantai yang membelenggu bogel, bogel langsung memeluk balon.

“kau harus menepati janji kamu balon” ucap sang raja

“baiklah aku yang akan ikut dengan kalian, tapi jangan pernah kalian menghilangkan nyawa dan ingatannya anak ini ketika kembali ke dunia nyata”

“baiklah jika itu kemauanmu balon, tapi kau harus menikahi anakku” ucap raja itu sambil menunjuk perempuan yang ada di sampingnya

“baiklah, pertukaran ini sudah kita sepakati” ucap balon dengan tegas

“sebelum aku pergi aku mau sedikit cerita dengan anak ini” ucap balon

“baiklah Lon” ucap seorang raja

“Gel, pesan abang jangan ada yang tahu kejadian ini selain yang ada di dalam tenda” ucap balon sambil menunjuk tenda

“iya bang”

“di dalam tenda ada kakak kamu, kak cermai dan bang kalem. kamu kasi buku ini untuk kakak kamu, setelah bang pergi ikut mereka kau harus segera masuk ke dalam tenda, tolong sampaikan kepada yang ada di dalam tenda, jangan ada yang bersedih, terutama kakak kamu. bang hanya ingin kalian kenang saja.” ucap balon sambil memberi semangat bogel

dengan air mata yang menetes dan mengusap air matanya “iya bang”

“sudah kamu jangan bersedih, ini sudah takdir abang”

“pergilah kau sana” ucap balon sambil menolak bogel, lalu balon pergi ikut dengan mereka.

Seketika suasana menjadi tenang dan damai, yang tadi angin sangat kencang, tiba-tiba angin berhenti, gerbang gaib pun hilang, bogel langsung berlari menuju tenda sambil menjerit

“kakak. kakak”

seluruh yang ada di dalam tenda keluar, mereka melihat bogel, tetapi tidak melihat balon

“Gel, dimana bang balon” ucap ticong dengan ekspresi sedih

sambil menunduk dan mengusap matanya “bang Balon pergi kak” ucap bogel sambil menangis

dengan ketegaran “terima kasih Lon, kau sudah menyelamatkan kami” air mata pun menetes di pipinya ticong

sambil menjambak-jambak kepalanya “bodoh kali aku, aku gak bisa berbuat apa-apa” ucap kalem sambil menangis

“sudah lah Lem, kita kan sudah berjanji dengan balon, jangan ada yang menyesali kejadian ini, ini sudah keputusannya demi kita semua” ucap cermai sambil menenangkan kalem

dengan suara parau hampir tidak terdengar “iya Mei, masalahnya aku yang ngajak dia, dan aku yang membujuk dia agar dia ikut, cuma dia yang ngerti aku Mei” air mata kelam terus menetes

Cermai memeluk kalem untuk memberi semangat “sudahlah, bukan kamu saja yang sedih aku dan ticong juga sedih.”

Singkat cerita mereka ditemukan oleh team pencarian, setelah mereka diberi pengertian dengan bang misbah, dan bang misbah menanyakan dengan mereka

“dimana Balon?”

mereka tidak ada yang bisa menjawab

“Lem dimana Balon?” tanya bang soram

dengan kepala menunduk “Balon sudah gak ada bang”

“maksud kamu?”

sambil menunjuk ke arah dua pohon yang ditumbuhi lumut tebal “kesana dia bang”

bang soram mulai mengerti apa maksudnya “ya sudah bang tahu Lem”

“Bang, lebih baik kita kembali. ini bukan ranah kita”

“iya Ram, bang juga merasakannya, oke semua kita segera kembali pulang malam ini juga” ucap bang misbah dengan tegas

“masalah balon, setelah kita sampai di pos registrasi kita akan merapatkan kembali bagaimana pencarian balon”

“siap bang” jawab team

akhirnya malam itu mereka memutuskan kembali ke pos registrasi untuk memulihkan mental dan tenaga ticong, bogel, cermai dan kalem.

Kicauan burung terdengar merdu, suasana di kaki Gunung cukup sejuk dengan disinari sang fajar, papan mading di pos registrasi yang terpampang foto bogel dan rini kini di ganti dengan foto balon, di dalam depan tenda ticong membuka buku yang diberikan oleh balon lewat bogel tadi malam, ticong membaca puisi-puisi buatan balon, tidak sadar air matanya menetes di atas buku pemberian balon.

Ticong

Ticong, nama yang bergema lembut,

Seperti bisikan angin di lembah senja,

Ada arti yang tak pernah sirna,

Di antara harapan dan cinta yang utuh.

Kau adalah pagi dalam embun dingin,

Menghapus gelap dan mengawali angin,

Langkahmu seolah menggema di bumi,

Meninggalkan jejak yang sulit dilalui.

Ticong, engkau bukan sekadar nama,

Tapi cerita yang mengisi jiwa,

Pada setiap detak waktu yang berlalu,

Ada kau, memeluk harapan baru.

Dalam sorot mata yang berbinar hangat,

Ada lautan tenang dan padang tempatku bersandar,

Kau seperti mentari di tengah badai,

Menyinari ruang yang hampir usai.

Ticong, tetaplah hadir dalam asa,

Menjadi bintang di malam yang gelap gulita,

Nama indahmu kan selalu tersimpan,

Di hati yang menjadikannya kehidupan.

Jejak Pendakian Terakhir

Di ujung rimba, kabut mengintai,

Ranting-ranting tua saling bercerai,

Langkah menggeming di tanah bersalju,

Hanya napas lelah, memecah bisu.

Semesta lirih di altar tinggi,

Duka dan harap bercampur rapi,

Di setiap pencarian, luka bercerita,

Tentang asa, tentang kehilangan cinta.

Mentari pelan redup di batas,

Langit memerah, membawa tuntas,

Jejak-jejak perlahan menghilang,

Ditelan kelam yang tenang, aku masih bimbang.

Di pendakian terakhir, jiwa bicara,

Tentang rindu yang terbungkus udara,

Tentang mimpi yang hampir lenyap,

Namun jiwa tetap teguh tak lengah.

Maka di pendakian ini kutitipkan pesan,

Batu, angin, dan debu menjadi teman,

Jika esok tak aku tak kembali,

Kenang lah jejak ini, dalam sunyi abadi.

TAMAT

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!