apa yang terjadi dimasa lalu, sangat berdampak dengan perjalanan yang dilalui dimasa kini dan masa depan.
perlakuan terus menerus akan ketidakseimbangan dan pilih kasih , membentuk seseorang mempunyai karakter yang egois dan mempunyai dendam yang tidak ia sadari.
pilihan hidupnya antara mengambil segala hal yang terjadi merupakan pengalaman dan pembelajaran terbaik, ataukah justru membuat keras nya hati dalam bersikap dan menghadapi lingkungan sekitarnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danti Romlah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keseharianku episode 22
Bapak ibu warga sekitar yang telah menolong kami pun ikut berlalu dengan berpesan, "pintar kalian, kalau ada apa-apa teriak saja. Biar ada yang menolong dan kalian berhati-hati yaa" ujar ibu yang memakai kerudung hitam. "Iiii...iiiya buk pak, terimakasih banyak sudah menolong kami" hampir serempak aku dan Sari mengucapkannya. Tinggal aku, Sari dan 2 anak laki-laki yang juga menolong kami tadi "terimakasih yaa, kalian juga telah menolong kami dengan menjadi saksi bahwa kami memang diganggu" kataku. "Iyaaa mungkin kalau kalian ga datang, warga sekitar percaya sama omongan cecunguk-cecunguk itu,terimakasih yaaa...oh yaa perkenalkan namaku Sari dan ini Yayang" serbu Sari tanpa basa basi sembari mengulurkan tangan untuk mengajak bersalaman. Ku cubit lengannya, bagaimana bisa tiba-tiba mengajak berkenalan. Sari mengerlingkan mata padaku." Iyaaa sama-sama, kalian hati-hati dan selalu waspada kalau dijalan. Perkenalkan namaku Bari dan ini Darian. Salam kenal yaa Sari juga Yayang" ujar salah satu dari mereka yang ternyata bernama Bari juga sembari mengulurkan tangan menjabat tangan Sari dan tentu saja padaku juga. Darian pun yang tadi menolong berucap jadi saksi juga ikut mengulurkan tangannya padaku. " Yayang" ucapku menerima uluran tangannya. Kami berjalan bersama melanjutkan perjalanan pulang kami, Bari dan Darian juga mengiringi langkahku dan Sari. "Ayo kami akan menemani sampai kalian merasa aman" ujar Darian. "Iyaaaaa" jawabku.
"Alamat kalian dimana?" tanya Bari. "Rumahku di jalan Yos gang 7 sedangkan rumah Yayang ada di jalan Pattimura gang 2" jawab Sari. "Alhamdulillah arah kita searah, rumahku di Simpangan gang 5 dan Bari juga di jalan Simpangan gang 11" ujar Darian. "Oh rumah kita agak berdekatan ternyata" akupun ikut nimbrung. "Kalian selalu jalan kaki kalau pulang sekolah?" tanya Bari, "iyaaa..maklum mengirit uang saku" jawabku. Darian nyeletuk, "waaah bisa barengan aja kita kalau pulang". "Ngawur, ini aja kebetulan motormu lagi dibengkel, jadinya kita apes harus jalan kaki pulang...eeehhh, bukan apes sih, malah beruntung, dengan jalan kita bisa kenalan sama 2 cewek cantik" Bari terkekeh. "Kamu periang yaa Bari, aku suka sama cowok yang ceplas-ceplos dan periang kayak kamu" tetiba Sari tanpa basa-basi nyerocos seperti itu. Aku langsung mencubit dan menjewer telinganya, bisa-bisanya langsung tembak dipertemuan pertama. "Lhoooo ayoklah kita pacaran, karena aku juga suka sama cewek yang to the point kayak kamu" Bari dengan antusias langsung menggandeng tangan Sari menjauh dariku dan Darian. Aku menghentikan langkahku, dan menutup mulut dengan tanganku karena terkejut. Darian tertawa lepas melihat tingkah Bari, Sari dan aku. "Sudah, biarin mereka, sepertinya mereka sudah menemukan chemistry berdua" kata Darian terkekeh. Akupun ikut tersenyum dan melanjutkan langkahku. Sepanjang sisa perjalanan menuju kerumah masing-masing kami berempat bercanda dan saling berbagi cerita, aneeeh...kenapa rasanya aku seperti sudah kenal lama dengan Darian dan Bari. Nyaman ngobrol dan bercanda dengan mereka walau ini pertama kalinya kami ketemu dan berkenalan. Tiba di depan gang rumah Sari, yang memang rumah Sari terhitung paling dekat jaraknya dengan sekolah. Sari berucap, "okeeee, sampai ketemu besok yaa Bari, ingat kita janjian dimana besok. Dadaaaaaa Yayang, hati-hati dijalan yaa, oh ya titip jagain Yayang sampai depan gang rumahnya yaa Bar, Rian" seloroh Sari sambil berlalu memasuki gang rumahnya. Aku terkesima, Sari bisa secepat ini akrab dengan Bari dan Darian, sedangkan aku? Walau memang sudah bisa adaptasi tapi masih ada rasa canggung. Dan yang lebih mengherankan ternyata Sari sudah janjian sama Bari.
semoga kedepannya saya bisa makin berkembang dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi