Benih Sang Jenius Man

Axel dan Verlee kini telah tiba di rumah Jonatan dan Callista.Terdengar suara ramai di ruang keluarga.Mereka langsung masuk dan menuju ke ruang keluarga.Ternyata di ruangan itu ada Mita,Delon,Jonatan,Callista,Brain dan juga mona.

"Pantas saja tidak ada sahutan sama sekali saat aku datang,ternyata kalian semua berkumpul di sini."ucap Axel menghampiri mereka.

"Hai nak,,,sejak kapan kalian datang?"ucap Callista

"Kemarialah ikut bergabung dengan kami."ucap mona

"Wah pengantin baru lama tidak jumpa."ucap mita

"Sibuk bulan madu bund."sahut Brain

Axel dan Verlee menghampiri mereka dan menyapa Mommynya,Daddynya,Bunda mita dan paman delom.

Mereka berdua sepertinya datang di saat waktu kurang tepat.Banyak berbagai macam pertanya'an yang tidak bisa ia jawab.

"Kalian berdua rencana mau bulan madu kemana?"tanya jonatan

"Bagaimana kalau ke paris,biar kita cepet dapat cucu ya,Dad."sahut Callista antusias

"Sudah lah Mom,jangan terlalu berharap,anak sulungmu itu payah."timpal brain membuat Axel melirik kesal.

"Apakah kalian berdua sudah ehem,,,ehem,sayang?"tanya mita pada Verlee membuat gadis itu tersedak sa'at minum air.

"Aduh kasianya mantu Mom!,,,Mita kau ini jangan keras-keras kalau membahas soal itu,,,menantuku kan jadi malu."

Brain yang mendengarnyapun mendadak punya ide.Namun ia harus berhati-hati karena kakaknya bukan orang yang bodoh.

"Erlee,ayo ikut kakak,,,di sini lama-lama otakmu bisa terkontaminasi kata-kata mereka."Axel menggenggam tangan verlee dan mengajaknya masuk kamar milik Axel.

"Ah,,,payah anakmu,sayang."ucap Callista kepada Jonatan."

"Suruh dia berguru kepada suamiku yang otak licik ini."Sahut Mita melirik Delon

"Apa otak licikmu masih berfungsi,Delon?"tanya Jonatan kepada sahabatnya yang menjebaknya dulu dengan Callista sehingga lahirlah Axel."

"Apa kalian mau menggunakan cara licik seperti itu untuk anak kalian sendiri?dasar orang tua aneh."ucap Delon protes.

"Memangnya apa kelicikan yang pernah uncle Delon lakukan?"tanya Brain penasaran."

"Ah,,,anak kecil gak usah kepo."sahut Jonatan.

"Uh,,,kalian menyebalkan,,,andai saja aku sejenius kakaku,pasti aku bisa membaca otak kalian."

"Bukankah kau juga jenius,brain?"sahut Mona yang dari tadi diam saja akhirnya membuka suara."

"Jenius dari mana?"ucap semua orang tua serempak meremehkan Brain."

"Jenius soal ngrayu cwek,,,hahahaha."ucap Mona langsung mendapat jitakan di kepalanya dari Brain."

"Woy,,,sakit nyet."ucap Mona kepada Brain."

"Mona,,,ayo kita main truth and dare,,,tapi tunggu mereka berdua keluar dari kamar,,,kita main ber empat,,,aku punya rencana untuk mereka."Bisik Brain kepada mona,,,sedangkan mona bingung dengan ucapan Brain tentang rencana.

"Rencana apa sih?"mona penasaran

"Tunggu nyokap bokap lo dan nyokap bokap gua pergi dulu,,,nanti baru aku kasih tahu rencana yang ku maksud."ucap Brain mantap dan mona pun mengangguk.

"Mom,,,Dad,,!aku dan mona tidak jadi ikut kalian."

"Kenapa?"tanya Jonatan.

"Ada urusan anak muda yang sangat mendesak."ucapnya di sertai cengiran.

"Awas kalian aneh-aneh ya,,,kalian masih SMP."sambung Mita

"Bunda jangan berfikir negative dulu,,,kita cuma mau main truth and dare bersama kak Axel dan kak Erlee kok."sahut Mona sewot karena di kira aneh-aneh sama Brain.

"Oke,,,kami percaya,,,!

Ingat jangan aneh-aneh ,,,dengar kata Bunda."ucap Mita sekali lagi mewanti-wanti mereka berdua.

"Siap."jawab Brain dan Mona kompak mengacungkan jempol tanganya.