NovelToon NovelToon
Beginning And End : Dynasty Han.

Beginning And End : Dynasty Han.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Time Travel / Mengubah Takdir / Perperangan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: raffa zahran dio

cerita sampingan "Beginning and End", cerita dimulai dengan Kei dan Reina, pasangan berusia 19 tahun, yang menghabiskan waktu bersama di taman Grenery. Taman ini dipenuhi dengan pepohonan hijau dan bunga-bunga berwarna cerah, menciptakan suasana yang tenang namun penuh harapan. Momen ini sangat berarti bagi Kei, karena Reina baru saja menerima kabar bahwa dia akan pindah ke Osaka, jauh dari tempat mereka tinggal.

Saat mereka duduk di bangku taman, menikmati keindahan alam dan mengingat kenangan-kenangan indah yang telah mereka bagi, suasana tiba-tiba berubah. Pandangan mereka menjadi gelap, dan mereka dikelilingi oleh cahaya misterius berwarna ungu dan emas. Cahaya ini tampak hidup dan berbicara, membawa pesan yang tidak hanya akan mengubah hidup Kei dan Reina, tetapi juga menguji ikatan persahabatan mereka.

Pesan dari cahaya tersebut mungkin berkisar pada tema perubahan, perpisahan, dan harapan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raffa zahran dio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 : Tarian api dan es.

Malam itu, di jantung reruntuhan Chang’an yang basah kuyup, Kenzi dan Hanna memimpin pasukan baja hitam dalam serangan kilat ke bagian belakang benteng Dong Zhuo. Kenzi, dengan dua tombak api di tangannya, berlari bagai kilat, suaranya menggema di antara puing-puing, "Ayo, sayangku! Tunjukkan pada mereka tarian api kita!" Senyum nakal menghiasi wajahnya.

Hanna, dengan dua chakram bulat biru yang berputar-putar, menanggapi dengan tawa riang. "Tentu saja, Sayang! Aku sudah tak sabar untuk menambahkan es batu ke pesta ini!" Matanya berbinar-binar. Chakrams-nya melesat, meninggalkan jejak cahaya biru yang memotong udara dengan suara whizz-whizz yang tajam. Seorang prajurit Dong Zhuo tumbang, tubuhnya terbelah dua dengan bersih. "Selamat tinggal!" seru Hanna, senyumnya mengembang.

Kenzi menerjang kerumunan musuh, tombaknya menari-nari dengan lincah. "WHOOSH ... CLANG ... FWOOOSH!" Suara benturan logam dan daging bercampur dengan tawa Kenzi yang nyaring. "Aduh, maaf ya, Pak! Tombakku agak kurang sabar hari ini!" Ia menebas seorang prajurit dengan mudah, kemudian menambahkan dengan canda, "Jangan khawatir, aku akan kirimkan kartu ucapan belasungkawa!" Darah muncrat, "Nyam nyam," kata Kenzi sambil menjilat tombaknya.

Hanna, di tengah pertempuran yang brutal, tetap tenang dan mematikan. Setiap gerakannya penuh perhitungan dan presisi. Swish! Swish! Chakrams-nya menari-nari, memotong leher musuh dengan cepat dan efisien. "Ini untuk mereka yang mengganggu kencan malam kita, Sayang," katanya, suaranya terdengar lembut namun penuh ancaman. Seorang prajurit jatuh, "Semoga kau menemukan kedamaian di alam baka," Hanna bergumam.

Pertempuran semakin sengit. Kenzi, dengan tombaknya yang semakin sering diayunkan, mulai memancarkan aura api yang semakin kuat. Api merah menyala membungkus kedua tombaknya, dan aura merah yang kuat mengelilingi tubuhnya. Kekuatan jati diri Dewa Kimura di dalam tubuh Kenzi telah aktif. Gerakannya menjadi lebih cepat dan lebih mematikan, seakan-akan memprediksi setiap serangan musuh.

Hanna, setelah beberapa serangan, kekuatan air di chakrams-nya berubah menjadi es. Chakrams bulat matahari diamond tajamnya, dengan ukiran rune kuno yang bersinar, memancarkan aura es yang dingin dan mematikan. Kekuatan jati diri Dewi Rasyi di dalam tubuhnya telah aktif. Es yang dihasilkan chakrams-nya semakin kuat dan luas jangkauannya, membekukan musuh di tempat.

Kenzi, dengan tombaknya yang menyala-nyala, menebas seorang jenderal Dong Zhuo. "WHOOSH! CRUNCH!" "Selamat tinggal, kawan!" teriak Kenzi, aura api di sekelilingnya semakin berkobar.

Hanna, dengan chakrams esnya yang mematikan, memotong leher jenderal lain. SHING! "Semoga kau tenang di alam baka," gumam Hanna, aura es di sekelilingnya semakin dingin.

Mereka akhirnya berhadapan dengan dua jenderal Dong Zhuo, Huang Xi dan Yen Yen. Huang Xi, seorang raksasa dengan baju besi berat, menyerang Kenzi dengan tebasan pedang yang dahsyat. "CLANG!" Tombak Kenzi dan pedang Huang Xi beradu, memicu percikan api yang menyilaukan. "Brengsek!" teriak Huang Xi, "Kau akan membayarnya!"

Kenzi, dengan kelincahan yang luar biasa, menghindar serangan berikutnya, tombaknya menari-nari di sekitar Huang Xi, menciptakan pusaran api yang panas. "Kau terlalu lambat, Tua!" Kenzi tertawa, kemudian dengan cepat menebas kaki Huang Xi. "CRUNCH!" Huang Xi jatuh terjerembab, baju besinya bergetar hebat. "Sialan!" teriak Huang Xi, kesakitan dan marah.

Kenzi melompat ke udara, tombaknya menari-nari seperti ular, menghujani Huang Xi dengan seribu tusukan cepat. "WHISH! WHISH! WHISH!" Suara tombak yang menancap berulang kali memenuhi udara. Huang Xi meraung kesakitan, tubuhnya dipenuhi luka tusukan. "Tidak...aku..." bisik Huang Xi sebelum akhirnya roboh tak bernyawa. "Maaf, aku tidak sengaja!" Kenzi berkata sambil tersenyum, api berkobar lebih hebat di sekelilingnya.

Sementara itu, Hanna berhadapan dengan Yen Yen, seorang wanita tangkas dengan dua belati yang mematikan. Yen Yen menyerang dengan kecepatan kilat, belati-belatinya menari-nari di udara. "Kau akan menyesal meremehkanku!" Yen Yen berteriak, serangannya semakin cepat dan brutal.

Hanna, dengan ketenangan yang luar biasa, menghindar setiap serangan, chakrams esnya berputar-putar, menciptakan pusaran angin dingin yang membekukan udara di sekitarnya. "Diamlah," Hanna membalas dengan dingin, "Kau tidak sebanding denganku." Dengan satu gerakan cepat, Hanna melemparkan salah satu chakramsnya, menancap tepat di jantung Yen Yen. SHING! Yen Yen terhuyung mundur, tubuhnya membeku seketika. Hanna menangkap chakramsnya kembali, kemudian dengan gerakan cepat, menghantam Yen Yen dengan chakrams satunya lagi, menghancurkan tubuhnya menjadi kepingan es. "Semoga kau tenang di alam baka," Hanna berbisik, aura es di sekelilingnya semakin dingin.

Setelah pertempuran usai, Kenzi menatap Hanna dengan mata berbinar. "Sayang," katanya, "Dunia ini... lebih seru daripada dunia kita sebelumnya, ya?"

Hanna tertawa, matanya berbinar ceria. "Pantasan Kei dan Reina lama menghilang di Tokyo. Ternyata dia di dunia ini malah keasikan berperang!"

Serangan bagian belakang kastil Dong Zhuo telah berhasil.

1
Sylvia Rosyta
aku mampir kak 😊 semangat buat nulisnya 💪😊
secret: makasih kak.... aku mah selalu semangat menyampaikan semua ide ku 🥰
total 1 replies
Momo🦀
awal yang bagus 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!