Melody telah setia menunggu laki-laki idamannya, selama bertahun-tahun
Ridho pergi ke Cairo, Mesir untuk menuntut ilmu dan berjanji akan kembali pada Melody.
Sesuatu telah berubah. Ridho tidak lagi sama seperti dulu. Hal ini semakin diperburuk ketika Melody melihat sesuatu yang membuat hati Melody hancur, sangat sakit dan merasa bahwa cinta mereka telah berakhir.
Melody trauma dan tidak pernah berani untuk membuka hatinya lagi.
Namun, Melody bertemu dengan seorang laki-laki yang lebih muda darinya, dia juga mencintai Melody secara ugal-ugalan, tidak pernah menyerah untuk membuat Melody percaya bahwa cinta sejati masih ada.
"kamu lebih muda dariku aku tidak ingin terluka lagi! Menjauhlah!" Kata Melody
"Tapi aku serius, Aku tidak akan menjauh!" kata pria itu.
Apa yang terjadi pada Ridho di Mesir, apa yang membuat hati Melody hancur?
Apakah pria tersebut dapat mengembalikan kepercayaan Melody dan membuatnya melupakan Ridho dan mencintai dirinya?
Apakah Ridho akan kembali lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Memen..., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(Luka sedalam Samudra)
..."Mengenalnya tanpa sengaja melupakannya hampir gila siapa sangka wajah semanis senja membuat luka sedalam samudra."...
...🥀...
Melody sangat terkejut saat Ridho mengeluarkan rokok dari sakunya dan mulai merokok. Ia tidak bisa percaya apa yang sedang terjadi.
"Bukannya Ridho gak ngerokok?" tanya Melody dengan suara yang terkejut.
Ridho tersenyum dan menghembuskan asap rokok. "Sebelumnya Ridho emang gak ngerokok, cuma beberapa bulan yang lalu Ridho mulai ngerokok" Jawab Ridho dengan santai.
Melody merasa sangat terkejut dan sedikit kecewa. Ia tidak tahu bahwa Ridho telah mulai merokok dan ia merasa bahwa Ridho telah menyembunyikan sesuatu darinya Ridho memang sudah berubah.
"Kenapa ngerokok? Kenapa gak bilang?" tanya Melody dengan suara yang sedikit kecewa.
Ridho menghembuskan asap rokok dan memandang Melody dengan mata yang tulus. "Ridho tahu Melow gak suka rokok"
"Terus kenapa ngerokok dihadapan Melo? Melo masih makan. Emang harus ngerokok dihadapan Melo?" tanya Melody ia berhenti makan.
Ridho hanya tersenyum, dan mematikan Rokoknya.
Sudah beberapa saat berlalu Mereka sama-sama diam. Kemudian Melody membuka suara.
"Ridho kenapa??? Ridho mau udahan aja?" tanya Melody kesal. "Udah tau aku gak suka rokok malah ngerokok dihadapan ku" Batin Melody
"Gak papa?" tanya Ridho sambil melihat mata Melody dengan tulus
Melody sangat terkejut dengan jawaban Ridho. Ia tak bisa percaya Ridho mengatakan gak papa. Setelah melakukan sesuatu yang membuat Melody kesal. Melody tak penyangka ia pikir Ridho akan mengatakan tidak.
"Kenapa? Apa karena sikap Melody? " tanya Melody tak percaya
"Ridho udah nanya sama temen-temen Ridho, sama guru-guru ridho kalau hubungan kita ini bisa membuat gelisah bisa membuat semangat." ucap Ridho
Melody sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Ridho. Ia tidak bisa percaya bahwa Ridho telah bertanya kepada teman-teman dan guru-gurunya tentang hubungan mereka.
"Apa maksudnya?" tanya Melody dengan suara yang terkejut. "Kenapa Ridho bertanya tentang kita?"
Ridho menghela napas dan memandang Melody dengan mata yang berkaca-kaca. "Ridho ingin tahu apakah mereka pikir kita bisa bersama atau tidak."
Melody merasa sedikit kesal dengan apa yang dikatakan Ridho. Ia merasa bahwa Ridho tidak percaya dirinya padahal Melody sudah secinta itu dengan Ridho dan Ridho membutuhkan validasi dari orang lain?.
"Kenapa Ridho gak percaya sama melody" tanya Melody dengan suara yang sedikit kesal. "Kenapa Ridho membutuhkan orang lain untuk memberitahu Ridho apa yang harus dilakukan?"
Ridho memandang Melody dengan mata yang sedih. "Ridho ingin membuat kita bahagia," kata Ridho. "Ridho ingin tahu apa yang terbaik untuk kita berdua."
Melody geleng-geleng kepala tidak percaya.
"Jadi?" tanya Melody penasaran apalagi yang ingin Ridho ucapkan.
"Ridho mau kuliah di Cairo Mesir. Kalau kita masih berhubungan itu bisa merusak hati ridho, Ridho gelisah kalau Melody jauh dari Ridho, tapi Melody juga semangat Ridho." jawab Ridho bingung dengan mata berkaca-kaca
"Kuliahnya berapa tahun?" tanya Melody
"4 tahun" jawab Ridho
"Melody boleh nunggu?" tanya Melody dengan mata berkaca-kaca ia menahan air mata agar tidak menetes didepan Ridho
"Terserah" ucap Ridho
Melody merasa bingung dan sedikit terluka dengan ucapan Ridho. Ia tidak bisa percaya bahwa Ridho bisa mengucapkan kata-kata yang begitu dingin dan tidak peduli.
"Terserah?" ulang Melody dengan suara yang terkejut. "Apa maksudnya?"
Ridho menggelengkan kepala dan memandang Melody dengan mata yang kosong. "Ridho gak tahu apa yang Ridho ingin aku katakan," kata Ridho. "Ridho hanya ingin Melody tahu bahwa Ridho gak bisa memberikan jawaban yang pasti tentang apa yang akan terjadi di masa depan."
Melody merasa sedikit kecewa dengan apa yang dikatakan Ridho. Ia merasa bahwa Ridho tidak peduli dengan perasaannya dan tidak ingin memberikan komitmen apa pun.
"Melody.. Ridho ke Mesir hanya untuk menuntut ilmu bukan mencari perempuan lain." Ucap Ridho membuat Melody Kembali berharap padanya.
"Tapi kenapa Ridho mau melepaskan Melody?" tanya Melody dengan suara sedih. Alih-alih percaya Melody takut Ridho membuatnya berharap dengannya lagi, Melody tau berharap dengan manusia sama saja dengan sengaja mengukir luka. Melody tak ingin mempercayainya tapi Melody sangat mencintai Ridho.
"Baru kemarin Ridho bilang serius sama Melody, lalu sekarang melepas Melody?" ucap Melody menahan air mata jatuh.
Ridho memandang Melody dengan mata yang sedih, tapi tidak mengucapkan apa pun. Ia hanya memandang Melody dengan diam, membuat Melody merasa semakin bingung dan sedih.
"Aku memang terlihat tenang, tapi waallahi hanya Allah yang tahu tangisan dan perasaanku." Batin Melody