Sejak selamat dari bencana alam yang melanda kampung halamannya, tubuh Lusi menjadi aneh.
Dia bisa merasa sakit tanpa terbentur, merasa geli tanpa digelitik. Dan merasakan kepuasan yang asing ketika Lusi bahkan tidak melakukan apa-apa.
Dan setelah bekerja di sebuah perusahaan dan bertemu sang CEO, akhirnya dia tahu sebabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Samuel merasa senang hari ini. Meski diawal hari dibuat kesal dengan asistennya, tapi kedatangan wanita itu telah mengubah semuanya.
"Tuan muda rapat akan segera dimulai. Semua telah menunggu Anda" kata asistennya. Samuel segera bangkit dari kursi dan keluar dari ruangan. Tapi wanita itu tidak ada di tempat yang telah dia sediakan.
"Dimana ... ?" tanyanya.
"Siapa Tuan Muda?"
"Hmmm" gumam Samuel tidak ingin menjawab. Mewajibkan asistennya mengerti tanpa dia harus menjawab.
"Resepsionis itu? Saya telah mengirimnya pergi ke bagian IT untuk mempelajari sesuatu. Paling tidak, dia harus berguna untuk memasukkan data yang akan saya gunakan" jawab asisten begitu percaya diri.
Membuat Samuel kesal. Padahal dia membawa wanita itu kemari untuk menghibur hari-hari membosankan. Tapi dia tidak bisa mengungkapkan hal itu. Karena dia tidak mungkin mengakui tujuan membawa wanita itu ke asistennya.
Dengan menekan rasa kesal, Samuel pergi ke rapat. Rapat tentang aplikasi baru yang akan diluncurkan oleh Techno West. Dari semua aplikasi yang diusulkan, hanya satu yang membuatnya tertarik.
"Ari?" tanyanya pada semua pegawai IT yang ada di dalam ruang rapat. Tapi tidak ada yang menunjukkan diri.
"Emmm. Dia adalah pegawai baru Direktur. Aplikasi yang dibuatnya juga tidak terlalu bagus. Kami membawa aplikasi itu dalam rapat ini hanya ... "
"Jadi maksudmu, semua aplikasi yang dibuat pegawai lama seperti sampah?!!!" bentaknya membuat semua orang terdiam.
"Pegawai baru ataupun pegawai lama. Semua adalah pegawai Techno West. Selama pekerjaan yang kalian lakukan bagus dan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Maka Direktur pengembangan, Tuan Samuel West tidak peduli status pegawai kalian" jelas asisten Samuel, menjelaskan bentakan yang dia lakukan.
"Ari. Aku ingin menemuinya." kata Samuel kesal.
"Tapi Tuan Muda West. Ijinkan kami membuat aplikasi baru lagi. Akan kami tunjukkan hasil yang lebih bagus." jawab kepala bagian IT, merasa bersalah pada keputusan sembarangan yang dibuat.
"Tentu saja kalian diijinkan membuat banyak aplikasi baru. Tapi pastikan semua itu tidak membuang banyak waktu Tuan Muda West seperti hari ini!! Dan untuk Ari, perintahkan dia mengembangkan idenya!" tegas asisten Samuel
"Akhir Minggu ini" tambah Samuel.
"Maksud Tuan Muda West, Ari harus menjelaskan menampilkan pengembangan lengkap aplikasi akhir Minggu ini" jelas Asisten.
"Baik Tuan Muda. Terima kasih"
Akhirnya Samuel bisa keluar dari ruang rapat yang membosankan dan membuang waktunya selama dua jam itu. Dia kembali ke ruangan dan menemukan wanita itu telah berada di tempat yang seharusnya. Dan tampak lebih ceria dari pagi tadi.
Apa wanita itu begitu senang dipindahkan kesini?
Tiba-tiba ujung bibir Samuel yang sebelah kanan naik perlahan. Membuat wajahnya dihiasi seringai aneh.
"Tuan Muda, apa ada yang salah?" tanya asisten yang menyusulnya.
Samuel tidak mengerti dengan pertanyaan asistennya dan terus berjalan ke arah ruangannya. Sampai wanita itu berdiri lalu menyapanya.
"Tuan Muda" sapa wanita itu.
Tapi karena terlalu terkejut, wanita itu membenturkan kakinya. Membuat kaki Samuel merasakan ngilu yang sama. Tidak tahu kenapa hal itu membuat Samuel merasa senang.
"Berhati-hatilah" jawab Samuel seolah mengkhawatirkan wanita itu.
Pekerjaan hari ini begitu melelahkan. Samuel yang sejak pagi memeriksa laporan demi laporan, kini tidak bisa lagi melihat ke arah laptop. Matanya terasa sangat lelah.
"Permisi" sapa seseorang.
Samuel melepas tangan di matanya dan melihat seorang wanita berjalan dengan membawa nampan juga cangkir.
"Apa yang kau lakukan?" tanyanya.
"Asisten berpikir kalau Anda akan merasa lelah sore ini. Karena itu saya diperintahkan untuk membawa secangkir kopi dengan suhu tepat sembilan puluh derajat ke ruangan Anda"
Wanita itu pasti menghadapi pelatihan keras dari Asisten Samuel.
"Letakkan di atas meja!" perintahnya.
Wanita itu berjalan dan meletakkan kopi di atas meja. Tapi karena terlalu ceroboh, wanita itu menumpahkan sedikit air ke tangannya.
Segera saja Samuel mengambil tangan wanita itu dan memeriksa tingkat keparahan luka bakar yang terjadi.
"Sangat ceroboh!!" bentaknya.
Dan seperti yang telah terjadi sebelumnya, rasa terbakar dengan cepat sampai di tangan Samuel.
"Maafkan saya Tuan Muda" kata wanita itu.
Samuel menarik wanita itu ke dekatnya lalu meniup tangan yang terbakar oleh air panas. Semakin cepat rasa sakit di tangan wanita itu mereda. Begitu juga dengan rasa terbakar di tangannya.
"Kau terlalu ceroboh. Kau harus lebih hati-hati lagi. Jangan lukai badanmu sendiri karena aku akan ... "
Samuel menghentikan kata-kata yang hampir terselip ke luar dari mulutnya. Untungnya dia berhasil menahan diri dengan baik.
"Ehmm, terima kasih atas perhatian Anda, Tuan Muda West" balas wanita itu.
Tangan yang halus, pikir Samuel.
Tidak hanya halus, jari-jari wanita itu kurus dan panjang. Seakan bisa patah jika ditekan terlalu keras.
Perlahan tangan Samuel bergerak lebih jauh lagi. Ke arah siku yang tadi terbentur lemari.
"Apa masih sakit? Apa yang kau rasakan saat sikumu terbentur lemari" tanyanya.
"Ngilu" jawab wanita itu singkat.
Persis. Persis sama seperti yang dirasakan oleh Samuel. Ngilu di siku. Samuel dan wanita itu benar-benar terhubung tanpa alasan yang jelas.
"Kau harus sehat" katanya
"Apa?"
Samuel melihat sepasang mata bulat yang sedang menatapnya penuh tanya.
"Tubuhmu terlalu kurus. Jari-jarimu juga terlalu kurus. Kau juga terlalu ceroboh. Kau harus menerima pelatihan khusus. Dan juga banyak makanan bergizi. Perhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhmu!" kata Samuel.
Semakin wanita itu sehat dan tidak ceroboh. Maka tubuh Samuel akan aman dari rasa sakit yang tiba-tiba muncul.
"Tapi saya sehat" sangkal wanita di depannya.
"Sehat? Kau sering terjatuh, terantuk, juga terbentur. Dan ... Kapan masa jadwal menstruasi mu tiba?"
"Apa?"
"Kau harus memperhatikan masa itu dengan baik. Gizi dalam tubuhmu harus cukup sehingga sakit Pra Menstruasi yang kau rasakan akan berkurang banyak. Aku akan memerintahkan asisten membawamu ke dokter. Memeriksa seluruh tubuhmu. dan menyediakan makanan juga obat-obatan yang diperlukan"
"Tapi Tuan Muda ... Saya"
"Sudah diputuskan. Sekarang keluar dan panggil asisten ke dalam. Aku harus memberikan perintah padanya!"
Meski sedikit linglung, wanita itu tetap keluar dan menyuruh asisten Samuel masuk.
"Siapkan pemeriksaan untuk Lusi North. Medical Chek-Up yang lengkap. Mulai sekarang, kirim makanan ke asramanya. Makanan dengan kandungan gizi seimbang Juga daftarkan wanita itu ke beberapa sasana olahraga agar bisa membela diri dan menjaga kebugaran tubuhnya!!" perintah Samuel.
"Tapi Tuan, kenapa wanita itu ... "
"Itu perintahku. Laksanakan dan diamlah!!" tegas Samuel membungkam asistennya.
uda baca karya2mu. syukaaaa...
semangat berkarya, lope u