Masuk Dalam Novel Zombie Apocalypse

🌞🌞🌞

Pagi itu, Bao Wei bangun seperti biasa. Ia menikmati rutinitasnya yang tenang, menyusun bahan makanan dari ruang giok, dan mulai memasak. Kali ini, ia berniat membuat tiga hidangan sederhana untuk sarapan paginya sendiri. Namun, saat aroma masakan mulai memenuhi apartemennya, suara bel pintu tiba-tiba terdengar, menghentikan kegiatannya.

Bao Wei mematikan api, berjalan ke pintu, dan membukanya. Nampak Li Cheng berdiri di sana, mengenakan pakaian kasual yang rapi. Ia membawa sebuah tas kecil, wajahnya terlihat serius namun ramah.

"Masuklah" kata Bao Wei, lalu kembali ke dapur untuk melanjutkan memasak.

Li Cheng mengikuti langkahnya, duduk di meja makan sambil memperhatikan Bao Wei yang sibuk di dapur. Sesekali, ia melemparkan pandangan kagum pada cara Bao Wei bekerja—tenang, cepat, dan efisien.

Bao Wei, yang merasa jengah dengan tatapan Li Cheng, akhirnya bertanya tanpa basa-basi "Apa yang sebenarnya ingin kau ketahui dariku, Li Cheng?"

Li Cheng tersenyum kecil, lalu menjawab "Aku hanya penasaran. Semua yang kau lakukan, semua yang kau persiapkan, itu terasa sangat terorganisir. Kau sepertinya tahu lebih banyak daripada yang kau tunjukkan"

Bao Wei terdiam sejenak, lalu mengingat arahan dari Xinxin dan Nexus "Baiklah" katanya sambil melanjutkan memasak "Aku akan menjelaskan, tapi dengan batasan. Jangan tanya lebih dari yang aku izinkan"

Li Cheng mengangguk "Baik, aku hanya ingin mengerti"

Sambil menyajikan lima hidangan ke meja makan, Bao Wei mulai berbicara "Aku tahu kiamat zombie akan segera datang. Aku tahu ini terdengar seperti cerita fiksi, tapi aku punya sumber informasi yang cukup untuk meyakini hal ini. Jadi, aku mulai mempersiapkan semuanya: bahan makanan, kendaraan, dan berbagai keperluan lainnya"

Li Cheng mengerutkan kening "Dari mana kau tahu semua ini?"

Bao Wei menatapnya tajam "Dari buku dan dokumen yang aku kumpulkan. Jangan tanya lebih jauh. Fokus saja pada kenyataan bahwa aku tahu ini akan terjadi, dan aku tidak akan duduk diam menunggu bencana itu"

Li Cheng mencoba menekan rasa ingin tahunya "Baiklah. Lalu, apa rencanamu?"

Bao Wei mengambil napas dalam-dalam "Aku akan bertahan. Aku punya persediaan cukup, dan strategi untuk menghadapi apa pun yang terjadi. Itu saja yang perlu kau tahu untuk saat ini"

Li Cheng mengangguk, meski jelas ia masih penasaran. "Baik. Aku percaya padamu. Kalau begitu, aku juga akan mempersiapkan diri. Apa yang kau sarankan untuk aku lakukan?"

Bao Wei tersenyum tipis "Beli kebutuhan penting. Makanan tahan lama, senjata, bahan bakar, dan alat komunikasi. Setelah itu, bicaralah dengan timmu. Mereka akan membutuhkan arahan yang jelas"

Percakapan mereka berlanjut hingga hidangan terakhir habis. Setelah selesai makan, Li Cheng mengambil tasnya dan berpamitan "Aku akan membeli apa yang diperlukan hari ini. Nanti malam aku akan kembali"

Bao Wei mengangguk "Baik. Lakukan apa yang perlu kau lakukan"

🏆🏆🏆

Setelah Li Cheng pergi, Bao Wei bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Di kelas, ia bertemu dengan sahabatnya, Zhao Lin. Mereka duduk bersama selama pelajaran berlangsung, tetapi di sela-sela waktu istirahat, Bao Wei berpamitan.

"Aku akan cuti dua hari dan akan bertemu denganmu saat pesta itu" katanya kepada Zhao Lin.

Zhao Lin mengangguk "Baiklah, Weiwei. Aku akan menunggu di pesta. Jangan terlambat, ya!"

Bao Wei tersenyum "Tentu saja. Sampai jumpa di sana"

📠🗺️📻

Sepulang sekolah, Bao Wei pergi ke sebuah toko khusus elektronik dan perlengkapan komunikasi. Ia tahu bahwa setelah kiamat zombie, internet dan jaringan seluler akan rusak. Oleh karena itu, ia membutuhkan alat-alat komunikasi yang dapat bekerja secara mandiri.

Ia memutuskan untuk membeli beberapa peralatan berikut:

✅Radio Komunikasi Jarak Jauh. Bao Wei memilih radio dengan jangkauan 50 km, lengkap dengan baterai cadangan dan solar charger.

✅Walkie-Talkie. Ia membeli 20 unit untuk digunakan oleh tim atau siapa pun yang akan bekerja sama dengannya di masa depan.

✅Penerima Sinyal Darurat. Alat ini digunakan untuk mendeteksi sinyal SOS atau komunikasi darurat lain yang mungkin dikirimkan oleh penyintas.

✅Jammer Sinyal. Bao Wei menambahkan alat ini untuk memblokir sinyal komunikasi lawan jika diperlukan.

✅Peta Digital Offline. Sebuah perangkat GPS yang dapat digunakan tanpa internet, dilengkapi dengan peta dunia yang telah diunduh.

✅Headset Taktis. Bao Wei memilih beberapa headset untuk komunikasi tanpa suara yang efektif saat berada di medan berbahaya.

🏢🏢🏢

Semua barang ini ia masukkan ke ruang Nexus dengan bantuan portal kecil di tasnya. Setelah selesai berbelanja, Bao Wei kembali ke apartemen dengan tenang.

Setelah tiba di apartemen, Bao Wei menyempatkan diri untuk mandi dan makan malam sebelum masuk ke ruang Nexus. Di dalam ruang itu, ia memeriksa barang-barang yang baru saja dibeli dan memastikan semuanya berfungsi dengan baik.

Xinxin muncul dan berbicara

[Weiwei, alat-alat komunikasi ini sangat strategis. Kau bisa menggunakannya untuk membangun jaringan yang kuat]

Bao Wei mengangguk "Aku harus mempersiapkan semuanya dengan sempurna. Waktu kita semakin dekat"

Malam itu, saat Bao Wei memeriksa persediaannya, suara bel apartemennya kembali terdengar. Dengan tenang, ia keluar dari ruang Nexus dan berjalan ke pintu.

Seperti yang sudah diduganya, Li Cheng berdiri di sana, membawa beberapa tas besar "Aku sudah kembali" katanya dengan senyuman hangat.

Bao Wei membuka pintu lebih lebar dan membiarkan Li Cheng masuk "Baik. Kita perlu bicara lagi"

Malam itu, mereka kembali berbincang, membahas strategi dan persiapan untuk menghadapi apa yang akan datang. Li Cheng merasa semakin yakin dengan Bao Wei, sementara Bao Wei mulai percaya bahwa Li Cheng dapat menjadi partner yang kuat untuk bertahan hidup di dunia yang akan berubah drastis dalam beberapa hari ke depan.