Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sadar
Bohong rasanya jika Wirya tidak cemburu dengan mendiang Aldi sahabatnya dulu yang rela mengambil alih tanggung jawabnya atas perbuatannya di masa lalu.
" Zoya tak pernah berkata jika Zoya tidak sayang dengan ayah Aldi tapi kedekatan Zoya dengan ayah Aldi terasa berbeda dengan kedekatan Zoya dengan om Wirya " ucap Zoya yang hanya ingin mengutarakan apa yang selama ini mengganggu pikirannya.
" jika memang itu yang kamu rasakan, kamu bisa menganggap om sebagai ayah mu "
" toh sebentar lagi om akan menjadi suami bunda mu yang tak lain akan menjadi ayah sambung untuk mu " ucap Wirya yang sebenarnya ingin mengatakan yang sebenarnya jika memang Zoya adalah anak kandungnya tapi Wirya tak bisa memutuskan itu tanpa persetujuan dari Nin Kasih.
" bunda mau istirahat " ucap Nin Kasih yang tau jika Wirya melakukan itu untuk menghargai keputusannya dan janjinya pada Aldi.
" ya sudah om dan Dirga juga mau pulang " ucap Wirya yang akan membicarakan semuanya setelah dirinya sampai rumah.
Tak butuh waktu lama bagi Wirya untuk bisa sampai ke rumahnya, meski pikirannya terus melayang memikirkan bagaimana cara membujuk Kasih untuk mau memberitahu yang sebenarnya pada Zoya.
" masuk lah ke kamar, kamu pasti sangat merindukan kamar mu " ucap Wirya sambil mengusap lembut rambut Dirga cucu sekaligus penerus satu satunya.
" kakek juga akan istirahat di kamar " ucap Wirya yang memang kamarnya hanya terhalang satu kamar dari kamar Dirga.
Wirya berjalan sambil melepas dua kancing kemeja atasnya dimana bulu bulu halus yang ada di dadanya terlihat begitu menggoda hingga Wirya tak menyadari jika sejak tadi ada seseorang yang sedang menunggunya di dalam kamar.
" akhirnya kamu pulang " ucap suara yang sudah sangat tak asing di telinga Wirya dan benar saja ternyata Pratiwi yang ada di dalam kamarnya dengan pakaian yang bahkan lebih parah dari sebelumnya dimana kali ini Pratiwi hanya menggunakan lingerie berharap dengan menggunakan itu bisa membuat Wirya tergoda.
" apa yang sedang kamu lakukan di kamar ku !!" tanya Wirya yang kini sudah berbalik membelakangi Pratiwi karena bagaimanapun dirinya hanya seorang laki laki kesepian yang bisa saja tergoda dengan nafsu dunia.
" mungkin mas mengira jika Tiwi sudah gila dengan melakukan hal senekat ini "
" tapi Tiwi bisa apa ?"
" saat cinta menguasai yang ada hanya ingin bisa memiliki cinta itu " ucap Pratiwi sambil memeluk Wirya dari belakang.
" Tiwi tau jika saat ini mas sedang tergila gila dengan teman dari masa lalu mas " ucap Pratiwi yang dengan beraninya mengusap lembut bulu bulu halus di dada Wirya hingga sejenak Wirya memejamkan mata menikmati sentuhan yang sudah sangat lama tidak iya rasakan.
" Tiwi tidak menuntut mas menikahi Tiwi tapi biarkan Tiwi memiliki mas hari ini saja setelah itu Tiwi janji tak akan pernah menampakkan wajahnya Tiwi di hadapan mas dan wanita itu lagi " ucap Pratiwi yang kini semakin lancang dengan membuka satu persatu kancing kemeja Wirya karena Pratiwi tak merasakan penolakan dari Wirya.
" hentikan " ucap Wirya sambil menghentikan tangan Pratiwi yang masih memegang kemeja miliknya.
" jangan membuat kamu seperti seorang wanita penghibur hanya karena cinta " ucap Wirya sambil berbalik melihat ke arah Pratiwi.
" kamu adikku dan sampai kapan pun akan aku anggap adik ku " ucap Wirya berharap dengan mengatakan itu bisa menghentikan kegilaan Pratiwi.
" tapi Tiwi tidak mau menjadi adik !"
" Tiwi ingin jadi bagian dalam hidup mas dan Tiwi sangat mencintai mas " ucap Pratiwi sambil menarik seutas tali dan tak butuh waktu lama lingerie yang iya gunakan meluncur bebas dan membuatnya tak menggunakan sehelai benang pun.
" kamu sudah gila " ucap Wirya sambil berjalan menuju lemari pakaian untuk mengambil kemeja untuk menutupi tubuh polos Pratiwi.
Dengan menekan gejolak yang tiba tiba saja muncul Wirya menutup tubuh Pratiwi dengan kemeja yang iya ambil baru setelah itu menuntun Pratiwi untuk duduk di tepi tempat tidur miliknya.
" apa yang kamu rasakan ini bukan cinta " ucap Wirya sambil memasang satu persatu kancing kemeja agar bisa menutupi tubuh Pratiwi yang jujur memang sangat menggoda.
" lagi pula jika laki laki itu tulus dia tidak akan merusak dan memakai kamu sampai ada ikatan yang sah diantara kalian " ucap Wirya dimana kali ini Wirya mencoba berbicara dari hati ke hati.
" dan mas tulus menyayangi kamu tapi bukan sebagai pasangan tapi sebagai seorang Kaka pada adiknya " ucap Wirya lagi.
Mendengar semua itu Pratiwi hanya bisa menunduk dengan air mata yang kini sudah mengalir di kedua pipinya dan Wirya bisa melihat jika Pratiwi menyesali perbuatannya kali ini.
" lupakan perasaan itu karena perasaan itu tak akan mungkin terbalas " ucap Wirya sambil membantu menghapus air mata Pratiwi.
" Tiwi akan melupakan mas tapi mas yang harus mencarikan pasangan untuk Tiwi agar Tiwi bisa melupakan apa yang Tiwi rasakan untuk mas " ucap Pratiwi.
" tapi itu bukan cinta tapi pelarian " ucap Wirya.
" entah itu cinta atau pelarian asal mas yang memilihkannya untuk Tiwi, Tiwi tidak akan menolak nya " ucap Pratiwi yakin dengan permintaannya.
" baiklah, mas akan mencoba mencarikan pasangan yang pas untuk mu "
" tapi mas mohon jangan pernah menceritakan apa yang kamu lakukan hari ini di kamar mas, apa kamu bisa janji ?" tanya Wirya yang bahkan tak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Nin Kasih tau apa yang Pratiwi lakukan di kamarnya hari ini.
" Pratiwi setuju " ucap Pratiwi yang kini sudah bangkit dari duduknya.
" Pratiwi pamit " ucap Pratiwi yang tak bisa lebih lama lagi tinggal berdiri di hadapan Wirya.
" biar mas antar " ucap Wirya yang tak tega meninggalkan Pratiwi dalam keadaan seperti ini apalagi pakaian Pratiwi bisa saja membuat seseorang berniat buruk pada Pratiwi nantinya.
Keduanya pun keluar dari kamar Wirya tapi Pratiwi masih menundukkan wajahnya karena Pratiwi sangat menyesali apa yang iya lakukan.
" Tiwi minta maaf mas " ucap Pratiwi saat keduanya sudah ada di dalam mobil Wirya.
" jangan melakukan hal seperti itu lagi sekalipun kamu benar benar sangat mencintai laki laki itu kecuali kamu dan dia sudah menikah " ucap Wirya menasehati.
" oh ya, mas harap kamu bisa datang ke pernikahan mas dan Kasih Minggu depan " ucap Wirya yang tak akan menyembunyikan apapun dari Pratiwi karena kini Wirya yakin jika Pratiwi sudah sadar akan kesalahan dan kegilaannya.
" akan Pratiwi usahakan " ucap Pratiwi yang tak tau apakah dirinya akan sanggup menghadiri pernikahan Wirya dan Kasih atau tidak.
" jika kamu masih belum yakin jangan di paksakan tapi asal kamu tau jika mas sangat mencintai Kasih dan mas ingin bisa menua bersamanya " ucap Wirya berharap Pratiwi paham jika tak akan ada celah untuk dirinya baik saat ini ataupun nanti.
" Pratiwi tau "
✍️✍️✍️ sampai kapan Nin Kasih akan merahasiakan kebenaran itu dari Zoya dan bagaimana reaksi tetangga Nin Kasih saat tau wanita yang selama ini menutup diri tiba tiba saja akan menikah dalam waktu dekat ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘