Im Back

Clara dan Agie hanya bisa tertawa ketika Reina sedang merutuki dirinya sendiri . Wanita itu berpikir kejadian barusan di koridor toilet pasti akan booming di media sosial ataupun televisi . Nama baiknya pasti akan tercemar sebagai seorang wanita yang mengganggu hubungan wanita lain .

Tadi ketika Reina pergi ke toilet Ethan mengeluh jika sudah mengantuk , jadi Augusto segera membawanya untuk naik ke kamar . Sedang Clara masih di meja untuk menunggunya . Sengaja wanita itu tidak mendekat ketika mendengar sedikit keributan di toilet karena ingin melihat apa yang bisa di lakukan oleh Xavier ataupun Reina untuk menghadapi kelicikan Stacy .

" Ckk kau pikir Xavier akan membiarkan berita buruk tentang kalian ?? Dan kau pikir orang orang itu punya cukup nyali untuk mempertaruhkan nyawa mereka ? Xavier bukan pria yang punya hobi bermain main " kata Agie yang tahu jika Reina sedang khawatir jika nama butiknya akan terbawa bawa dengan kejadian tadi . Bagi Reina butik adalah bukti dari kerja kerasnya selama ini .

" Tapi idemu bagus juga , kau sudah menendang adik tirimu yang jahat itu dengan telak !! Hanya saja setelah ini kau harus bersiap siap untuk menerima konsekwensinya, " Clara ikut menimpali kata kata Agie .

" Konsekwensi ?? Maksudnya apa !? "

" Bisa saja setelah ini dia akan menyeretmu untuk menikahinya ! Bukankah tadi kau bilang jika hubunganmu di mulai sebelum pria itu bertunangan dengan adik tirimu !!? "

Reina berdecak kesal , semua yang ia lakukan tadi hanya spontan saja . Tadi yang ada di pikirannya hanya tentang membalas sakit hati pengkhianatan Stacy dan Jake padanya tanpa memikirkan akibatnya .

" Dia tidak akan berani , dia tidak mengenalku !! Dia juga tidak akan pernah mengingat malam itu .... "

" Ya ... ya ... tapi tadi yang aku lihat ciuman kalian cukup panas , maksudku sangat panas ! Kalian benar benar menghayati drama yang kalian lakoni, " cibir Clara yang disambut tawa oleh Agie .

" Sayangnya aku tidak melihatnya , seharusnya kau merekamnya tadi Cla !! "

Dengan masih mengerucutkan bibirnya Reina melangkah ke dalam kamar mandi untuk mengganti bajunya . Yang dia inginkan hanya tidur dan berharap ketika membuka mata pada pagi harinya semua peristiwa tadi hanyalah mimpi .

*

Sementara itu Lorena dan Stacy segera datang ke kediaman Marcos untuk ' mengadukan ' kejadian tadi pada Magdalena . Mereka berharap wanita bijak itu bisa mengambil keputusan tepat untuk masalah ini .

" Duduklah ! " ujar Magdalena pada dua tamunya dengan ramah , dia sudah mendengar semua dari adik iparnya yang kebetulan ada bersama Xavier di tempat kejadian tadi .

" Nyonya Magdalena , bagaimana nasib putriku !? Kau tahu jika dia sudah memberikan semuanya pada putramu . Stacy sudah menyerahkan kehormatannya hanya untuk membuktikan rasa cintanya . Tiga tahun kami sudah bersabar menunggu !!! " kata Lorena dengan di hiasi Isak dan tangis , sama dengan yang sedang di lakukan oleh putrinya .

Magdalena menghembuskan nafasnya dengan kasar, ia pun tidak menduga jika putranya sebenarnya sudah mempunyai wanita lain di hidupnya . Bahkan ia sama sekali belum mengenal ataupun melihatnya .

" Sekarang lbu akan bertanya padamu Xavier Marcos dan kau harus menjawabnya dengan jujur . Apa semua yang dikatakan Nyonya Lorena benar ? Bahwa kau sudah mempunyai seorang wanita di hatimu sebelum kau memiliki Stacy ??! Apa ini yang sudah aku ajarkan padamu ? Menjadi pria yang tidak bisa menghargai seorang wanita ? " bertubi tubi pertanyaan itu menggambarkan betapa kecewanya seorang ibu pada putranya .

Xavier berjalan mendekat kemudian duduk berjongkok di depan ibunya .

" Tiga tahun aku diam karena aku masih mencarinya Bu ! Aku mencari wanita yang malam itu sudah aku ambil kehormatannya . Karena hanya dia satu satunya wanita yang akan menjadi milikku ... hanya dia ! "

" Tapi Stacy yang sudah ..... "

" Aku tidak pernah menyentuhnya , malam itu bukan dia yang sudah menyerahkan kehormatannya kepadaku . Kadang sesuatu yang terlihat tidak seperti apa yang sebenarnya sudah terjadi . Ceritanya panjang Bu , tapi aku benar benar tidak pernah menyentuh putri Nyonya Lorena, "

" Bohong !! Kalian juga melihat jika aku ada disampingnya di kamar hotel itu !! Tidak ada wanita lain disana !! Kau sudah merampas kehormatanku !!" pekik Stacy kalut dengan semua kejadian yang menimpanya malam ini , dia tidak akan rela jika calon penjamin hidupnya harus jatuh ke pelukan wanita lain .

" Kehormatan ?! Haruskah aku mengatakan semuanya di depan ibuku sekarang !? Tiga tahun aku diam hanya untuk menjaga hatinya , bukan karena aku mengakui kejadian malam itu ! Perlukah aku seret satu persatu pria yang sudah menghabiskan malam bersamamu !? "

" Nak ... " kata Magdalena memperingatkan agar Xavier masih ada dalam batasannya . Apapun yang terjadi dia tidak suka jika seorang wanita di permalukan di depannya .

" Ada seseorang yang mencampur obat laknat dan membawaku ke kamar hotel waktu itu . Aku tidak sepenuhnya sadar ... tapi bukan berarti aku tidak tahu siapa yang aku sentuh ! Aku tidak sebodoh itu "

Lorena dan Stacy hanya bisa saling memandang , mereka sedikit beruntung karena selamanya Xavier tidak akan menemukan keberadaan Jennifer karena wanita itu seperti sudah tertelan bumi . Para pembunuh bayaran yang mereka sewa pun tak bisa menemukan keberadaan gadis itu sampai sekarang . Kesempatan mereka untuk menjadi keluarga Marcos masih sangat besar .

Lorena hanya mengangguk pelan ke arah putrinya , seakan mengatakan jika malam ini mereka akan mengalah . Mereka butuh strategi baru untuk menakhlukkan pria dingin kaya raya itu . Mereka masih punya banyak kesempatan untuk membuat rencana rencana baru .

Setelah dua tamunya pergi Magdalena mendekatimu putranya .

" Siapa wanita itu ? Apa lbu boleh mengenalnya !? "

" Aku akan membawanya pada lbu besok , dan aku rasa lbu sudah mengenalnya ! "