NovelToon NovelToon
Di Benci Suami Karena Hamil

Di Benci Suami Karena Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

Agistya dan Martin awalnya pasangan yang bahagia.
Namun, semuanya berubah saat Agistya hamil di luar rencana mereka.
Martin yang ambisius justru membencinya dan merasa hidup mereka berantakan.
Tak lama setelah anak mereka lahir, Martin menceraikannya, meninggalkan Agistya dalam kesendirian dan kesedihan sebagai ibu tunggal.
Dalam perjuangannya membesarkan sang buah hati, Agistya bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang membawa kembali kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

Apakah Agistya akan memaafkan masa lalunya dan membuka hati untuk cinta yang baru?

Bagaimana pria baik ini mengubah hidup Agistya dan buah hatinya?

Apakah Martin akan menyesali keputusannya dan mencoba kembali pada Agistya?

Akankah Agistya memilih kebahagiaannya yang baru atau memaafkan Martin demi keluarganya?

Semuanya terjawab di setiap bab novel yang aku update, stay tuned terus ya!✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gawat

"Hah?!" Tya seketika mematung, lalu membalikan tubuhnya dan menatap Dimas yang saat ini sudah tidur setengah duduk sambil bersandar.

Tya lalu melihat ada makanan yang sudah tersedia di atas meja, makanan yang masih terbungkus plastik wrap di atasnya.

"Itu makananya kan pak?"

"Iya."

Tanpa bertanya apapun lagi, Tya langsung berjalan mendekat, duduk di samping tempat tidur dan membuka plastik pembungkus piringnya.

Tya menyendokan satu suap kecil nasi dan juga lauknya, masuk ke dalam mulut Dimas, dengan semangat Dimas mengunyahnya, matanya terpejam sambil meresapi momen pertama kali Tya menyuapinya makan.

Lebih enak, dari pada menggunakan tangan Pak Egi, makanan itu rasanya jadi hambar.

Hanya butuh waktu sebentar, isi piring itu sudah kosong tak tersisa.

Pak Dimas, sebenarnya kamu sakit atau hanya kelelahan saja? Nafsu makan kamu baik. Batin Tya, dia sedikit heran karena Dimas makan seperti orang sehat pada umumnya.

Pak Egi sudah kembali ke dalam ruangan, dia melihat Tya sedang sibuk membersihkan area mulut Dimas dengan tisu.

Sepertinya saya akan segera pensiun menyiapkan kebutuhan pribadi anda Nak Dimas, akhirnya.

"Ehem... " Pak Egi berdehem agar di anggap kedatangannya di ruangan ini.

Tya langsung mengakhiri sesi membersihkan mulut Dimas, dan langsung berdiri tegap karena gugup. Tya tersenyum ke arah Egi .

"Pak Egi bisa keluar dulu?" Ucap Dimas.

"Maaf Nak Dimas sudah menganggu, saya hanya akan memberikan hasil lab nya, saya permisi." Pak Egi memberikan selembar kertas pada Dimas yang nanti akan di bacakan oleh dokter saat visit ke ruangan.

Sebelum keluar ruangan, Pak Egi melihat isi piring makan siang Dimas yang sedari tadi terus dia tolak sekarang menjadi kosong, habis tak tersisa.

Tadi marah-marah gak mau makan, sekarang kok habis semua? Gak mungkin kan kalau mba ini yang habisin makanannya. Ucap Pak Egi dalam hati.

Pak Egi akhirnya meninggalkan ruangan dan membiarkan Tya ada di dalam menemani Dimas.

.

.

"Makasih ya Tya, udah mau jengukin saya."

"Iya Dim, sama-sama. Dulu kan kamu pas Kevin sakit juga jengukin terus, gak pernah absen malah."

Dimas menganggukan kepalanya, "Berarti kalau Kevin kemarin gak sakit, kamu gak akan mau dong jengukin saya sekarang."

"Mau kok Dim."

"Atas dasar apa?"

"Hm ... Harus banget sedetail itu Dim?"

Dimas terkekeh, sedikit malu karena sikapnya sendiri. "Skip aja Tya." Ucapnya mengakhiri pembicaraan yang menurutnya sangat memalukan itu.

Setelah merapihkan semuanya, Tya duduk di samping Dimas sambil melihat sekeliling ruangan, karena dia tidak tau harus membahas apa.

"Hm gimana ceritanya bisa masuk rumah sakit?" Tanya Tya memecah keheningan.

"Karena telat makan, saya kebanyakan minum kopi kayaknya hari kemarin."

"Harusnya kamu bisa jaga diri sendiri, jaga kesehatan ... Karena kalau sakit kayak gini kan jadi terbengkalai semuanya." Ucap Tya menasehati.

"Iya maaf. Saya pengen banget ada yang ngingetin." Kata Dimas memberikan sinyal pada Tya.

"Kasih tugas tambahan buat Gisel, dia kan cekatan." Ledek Tya, padahal Tya tau maksud dari perkataan Dimas ke arah mana.

"Tya, gimana soal permintaan aku yang waktu itu, aku udah berulang kali mikirin, tetep pengennya kamu."

Wajah Tya mendadak memanas Karena malu, bisa-bisanya Dimas membahas ini ketika dia sedang terbaring lemah di rumah sakit.

"Maaf Dim, bukan zaman nya aku lagi buat pacar-pacaran kayak anak ABG, kalau kamu mau coba-coba bukan aku orangnya."

"Siapa yang mau macarin kamu? Aku mau nikahin kamu Tya, aku gak coba-coba, aku serius." Ucapnya sambil memegang kedua tangan Tya.

"Nikah gak seinstan itu Dimas, kita belum saling mengenal satu sama lain."

"Mari saling mengenal lebih dalam lagi."

*Pintu terbuka.

"Ck ... Ck ... " Suara tepukan tangan datang dari Mario, papa Dimas yang datang bersama Mika dengan tiba-tiba.

"Kirain sakit beneran, taunya lagi berduaan sama wanita."

Dimas dan Tya reflek saling menjauh, Dimas sangat terkejut bagaimana bisa papanya mengetahui keberadaannya disini.

"Ngapain disini?" Tanya Dimas dengan tatapan kesal.

"Kok ngapain? Anak papa satu-satunya ini masuk rumah sakit, bisa-bisanya gak kasih tau orang tua, kamu anggap apa papa ini?" Ucap Mario sambil terkekeh, tidak ada kesedihan di dalam wajahnya saat melihat Dimas berbaring di rumah sakit dengan tangan yang di infus.

Mika mengibaskan tangannya pada Tya, agar menjauh dari Dimas, dan Mika langsung memeluk Dimas erat, menyandarkan kepala di dada bidang Dimas dengan memaksa.

Dimas berusaha mengelak tapi Mika makin mengeraskan pelukannya.

"Sayang kebiasaan nih gak kabarin aku, aku tau kamu gak mau kan aku sampai khawatir, tapi jangan kayak gini juga dong." Ucap Mika dengan nada manjanya.

Mario tersenyum melihat adegan itu, lalu matanya tertuju pada Tya. "Kamu siapanya?"

"Ss-saya ... Tya, karyawan di kantornya Dimas."

"Baik, terimakasih sudah merawat Dimas, kamu sebaiknya pulang, karena Dimas sudah ada yang menemani, kamu lihat sendiri kan betapa lengketnya mereka." Ucap Mario.

"Baik, kalau begitu saya permisi."

Dimas hanya bisa melihat kepergian Tya, dia sangat ingin membela Tya saat ini, tapi dirinya sedang tidak berdaya dan lemah, tak cukup kekuatan untuk melawan apa yang di kehendaki oleh Mario.

Dimas sangat tau watak Mario, dia tak akan segan untuk menguliti orang yang menurutnya menganggu kenyamanannya, Kali ini Dimas diam bukan karena tak peduli pada Tya, di diam untuk melindungi Tya, agar tidak di usik oleh orang suruhan Mario.

***

Di lorong rumah sakit, dia berpapasan dengan pak Egi, matanya basah karena saat keluar ruangan tak terasa air matanya jatuh, tapi Tya berusaha kuat dia terus menahan rasa sakitnya hatinya ini.

Aku gak pantas buat sakit hati sama Dimas dan Mika, aku hanya terlalu berharap, padahal tembok penghalang sangatlah tinggi.

"Mbak? Temannya Nak Dimas kan? Kenapa? Ada apa?" Tanya egi sedikit panik karena dia melihat area mata Tya yang basah.

"Gak apa-apa Pak, saya permisi." Tya melanjutkan langkahnya.

Karena jam masih menunjukkan jam kerja kantor, Tya merasa tidak enak untuk pulang, akhirnya dia kembali ke kantor untuk meneruskan sisa pekerjaannya.

.

.

Di kantor.

Gisel sedikit panik saat melihat Tya akhirnya kembali dan duduk di meja kerjanya.

"Tya... ke ruangan sebentar." Titah Gisel.

Tya menghela nafasnya, dia tau apa yang ingin di tanyakan Gisel kali ini, tapi rasanya sangat malam jika Tya harus menceritakan apa yang di alaminya tadi di rumah sakit.

"Ya Gisel." Sapa Tya saat membuka pintu ruangan.

"Tya, gawat Tyaaaaaa!!!!!!!" Ucapnya panik.

"Eh kenapa?"

"Kamu tau? tadi papa nya Pak Dimas kesini sama si cewe centil itu, dia maksa nanya keberadaan Dimas sekarang, dan papanya terus maksa aku, dia bilang aku akan di pecat jika tidak memberi tahu infomasi yang dia inginkan, aku takutttt ... takut di amuk Pak Dimas."

1
Uthie
Puassss bangettt Thor balasan buat si Listy dan Martin 👍👍👍👍😡😡😡
Fareed Feeza: Udah cukup buat Listy, tinggal Martin nya belum maksimal /Hammer/
total 1 replies
Uthie
Sukuuriiinnnn 😝😝😝
puasssss banget tuhhhh si Martin 😡😡😡
Shasa Shasi
lanjut kak Othor...makin seruuu /Good/
Fareed Feeza: tengkyuuuu kakakk /Kiss/
total 1 replies
Uthie
up yg sering dan banyakkk yaa 💪💪😆😆🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Siaaaap kak, klo senggang aku pst up banyak, hari ini aku udah up dari jam 00.00 tapi slesai review-nya sama NT sampe siang begini/Sob/ ... maaf bikin nunggu.
total 1 replies
Uthie
Aku sukaa koq Thor 👍👍👍😘😍🤗🤗
Uthie
Cieee.. ada yg nagih makasih tohhh 😁😁
Uthie
karena katanya kasurnya bagus, si Dimas pasti jadi ketiduran juga dehh itu 😂😂😂
Uthie
Sukkkkaaa bangettttt pas liat notif ini ada Up nya .. ternyata triple update 🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗

thank you Thor 😘😍🤗
Uthie
Hahahaa... singa nya lagi mengaum karena penolakan 😂😂
Uthie
Thorrr... aku sukaaa banget sama ceritanya 👍👍👍👍🤩🤩🤩❤️

semangat lanjut terus yaaa 💪💪😘🤩🤗🤗
Uthie: okeee .. ditunggu selalu 💪😘😘🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Waaah makasiii ya udah suka, sipp deh tungguin update an nya ya insha Allah aku tiap hari up, tapi klo ga ada halangan rintangan menghadang /Joyful/
total 2 replies
Uthie
Wadduuhhhh.... bos nya sensi banget gtu 😁😂😂😂
Uthie
Dimas jelaskan dong soal Mika 💪💪🤨
Uthie
Semoga lancar pedekate nya 😁😁👍
Uthie
Cieeee....pak bos sebenarnya modus 😁😁
Uthie
semangat Tya 💪💪🤩
Uthie
Semoga jodoh yg terbaik untuk Tya 👍👍🤗
Uthie
kasiannya 😟
Uthie
keluarga kurang ajar 😡😡
Uthie
Langsung tertarik dan suka dengan cerita nya 👍👍👍🤗🤗🤗🤗
Uthie: /Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Fareed Feeza: waaaah KA uthie ... makasih loh lak
total 2 replies
Uthie
suka ceritanya 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!