Tuhan menciptakan rasa cinta kepada setiap makhluknya. Jika cinta itu tak bersambut atau tak terbalaskan, apakah itu salah cintanya?
Akankah sebuah hubungan yang terlalu rumit untuk di jelaskan akan bisa bersatu? Atau....hanya mampu memiliki dalam diam?
Hidup dan di besarkan oleh keluarga yang sama, akankah mereka mengakhiri kisah cintanya dengan bahagia atau....menerima takdir bahwasanya mereka memang tak bisa bersatu!
Mak Othor receh datang lagi 👋👋👋👋
Rishaka dll siap menarik ulur emosi kalian lagi 🤭🤭🤭
Selamat membaca ✌️✌️✌️
Kalau ngga suka, skip aja ya ✌️ jangan kasih rate bintang 1
makasih 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Cyara masih betah menatap wajah tampan Shaka yang tegang.
"Katakan Cya, kita tidak pernah melewati batasan!", Shaka mengguncang bahu Cyara lagi.
Jimmy menghalau Shaka agar tak lagi mengguncang bahu Cyara.
"Om, demi apa pun saya tidak pernah melakukan perbuatan keji itu Om!", Shaka meyakinkan papi Cyara. Cyara sendiri masih bergeming.
Sebegitu tidak inginnya kamu bersama ku Ka???
Mata Cyara berkaca-kaca.
Shaka beralih pada Ziyad dan Syam.
"Sumpah Abi, Pa! Shaka tidak pernah melakukannya pada Cyara atau gadis manapun!", Shaka menggeleng lemah. Rasanya ia sudah kehabisan tenaga untuk membela diri.
Syam menghela nafas berat lalu ia mengangguk pelan. Sedikit kelegaan di hati Shaka saat melihat sosok kakak ipar yang sudah merawat dan membimbingnya sejak bayi tersebut menganggukkan kepalanya.
"Jadi kamu mau menuduh anak saya berbuat hal seperti dengan laki-laki lain, begitu?", teriak Jimmy yang meraih kerah kemeja Shaka.
"Papi, stop!!!!", pekik Cyara. Jimmy menatap putri tunggalnya.
"Kamu masih membela pemuda ini ,Cyara?", tanya Jimmy. Cyara menggeleng lemah dan tertunduk.
"Maaf!!", ujar Cyara lirih. Perlahan Jimmy melepas kerah kemeja Shaka.
"Apa maksud kata maaf mu Cyara?", tanya Jimmy.
Cyara meneteskan air matanya dan menunduk tak lagi berani menatap Shaka maupun papinya.
"Maaf! Cyara ngga hamil, Pi! Dan...dan Shaka benar, kami tak pernah melakukan itu."
Rahang Jimmy mengetat. Ia tak percaya di buat malu oleh putrinya sendiri. Lelaki itu memangkas jarak dengan putrinya.
Plakkkkk!!!
Sebuah tamparan keras membuat badan kecil Cyara terhuyung. Beruntung Shaka gegas menangkapnya.
"Papi!!", pekik mami Cyara. Perempuan paruh baya itu itu memeluk putrinya yang menangis tersedu-sedu.
"Cyara terpaksa melakukannya Pi! Cyara ngga mau di jodohkan dengan Willy. Cuma Shaka yang Cyara cintai, Pi!", kata Cyara lantang meski di selingi isakan.
Shaka menggeleng tak percaya. Bagaimana bisa gadis yang ia cintai selama ini berbuat nekat hingga mempertaruhkan nama baiknya??? Memfitnah dirinya sekeji itu?
Apa ini yang di namakan cinta??? Cinta macam apa???
"Cyara ....??!", Shaka menggeleng lemah. Suara Shaka cukup terdengar oleh Cyara.
"Kamu sudah berhasil membuat papi malu, Cyara!", teriak Jimmy.
"Maaf pak Jimmy. Semua sudah jelas bukan? Shaka tidak melakukan apa yang di tuduhkan. Silahkan anda selesaikan masalah anda dengan putri anda. Kami permisi ! Ayo, Shaka!", kata Ziyad menyeret Shaka yang mematung.
Langkah kaki Shaka terseok-seok mengikuti papanya yang sudah menyeret dirinya dengan paksa. Syam pun mengikuti papa mertua juga adik iparnya.
Jimmy mencengkeram dagu Cyara dengan begitu erat.
"Papi....!", Mami berusaha menepisnya tapi tak bisa. Cyara sendiri sudah ketakutan sebenarnya. Tapi ia tak mampu melawan papinya.
"Puas kamu membuat papi malu, Cyara? Hah?", bentak Jimmy.
"Sudah Pi, sudah....! Setidaknya Cyara tidak hamil, sudah Pi...sudah!!", Mami memeluk lengan Jimmy agar terlepas dari dagu Cyara.
Cyara terisak pelan.
"Mami tahu, mau di taruh mana muka papi Mi...???'', Jimmy mengusap kasar wajahnya. Ia berkacak pinggang menatap Cyara.
"Kalau kamu tidak hamil, lantas tespek itu punya siapa?", tanya Jimmy. Cyara menggeleng.
"Ngga tahu Pi, Cya memungutnya di tempat sampah belakang!", jawab Cyara jujur.
"Arggggh! Bodoh-bodoh!! Ya Tuhan...aku sampai tak punya muka lagi untuk sekedar pertemuan bisnis dengan pak Ziyad dan pak Arsyam. Kamu benar-benar keterlaluan Cyara! Papi kecewa sama kamu! Hah!!"
Jimmy mengusap kasar wajahnya lalu meninggalkan istri dan anaknya.
"Mami ...Cya ngga mau sama Willy, Mi. Cyara mau sama Shaka hiks ...hiks ...!"
Gadis itu memeluk erat sang mami.
"Jangan memaksakan diri ,Cya! Mami tahu kalian saling cinta. Tapi kalian tidak bisa bersama. Dan tadi...mami bisa lihat betapa kecewanya Shaka karena...kamu sudah memfitnahnya seperti itu."
Cyara menenggelamkan kepalanya di dada maminya.
"Shaka anak baik-baik sayang. Mami percaya kalau dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu sama kamu."
Tangan mami terus mengusap punggung Cyara yang bergetar. Gadis itu masih melanjutkan tangisnya di pelukan perempuan yang sudah melahirkannya.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜
[Ya umi....gimana dong?!]
[Maaf sayang, kamu naik taksi aja nggak apa-apa kan?]
[Heum! Ya udah deh]
Siang menjelang sore itu Tata tak di jemput karena uminya sedang ada acara. Mau tak mau Tata harus menggunakan kendaraan umum.
"Naik taksi apa ojol ya???", Tata menimbang-nimbang sendiri di depan gerbang.
"Rista!"
Tata menoleh ke asal suara yang ternyata itu adalah Ikbal. Gadis itu memutar bola matanya dengan malas.
"Ta...dengerin aku sebentar!", kata Ikbal.
"Apa ?", tanya Tata datar.
"Aku ngga mau kita putus Ta, aku minta maaf soal tadi! Maaf ya??", kata Ikbal memohon.
Tata menghela nafas berat.
"Aku maafin! Tapi aku mau kita tetap putus. Kalo udah ngga saling percaya, buat apa? Ya kan? Mendingan sekarang kita cukup temenan, ngga lebih!", kata Tata memperbaiki posisi tas punggungnya.
"Ta...kasih aku kesempatan sekali lagi. Hubungan kita udah lama Ta...please....??!", Ikbal terus memohon.
Tata memilih abai. Dengan langkah terburu-buru ia meninggalkan Ikbal. Tapi karena tak lihat kiri kanan, Tata yang tak hati-hati hampir tertabrak mobil jika tidak ada tangan yang menariknya ke pinggir.
"Awshhhh....!", Tata dan yang menolongnya kompak terjatuh. Lengan Tata lecet dan berdarah terlihat dari seragamnya yang terlihat noda darah.
"Tata!!!", Ikbal menghambur ke arah Tata.
"Kita ke rumah sakit ya Ta? Nanti aku antar pulang!", ajak Ikbal. Tata menolak dengan kasar.
"Aku ngga apa-apa!", tolak Tata. Sosok yang menyelamatkan Tata hanya menggeleng pelan lalu mencoba meninggalkan Tata dan Ikbal yang sedang berbicara.
Tata menyadari belum mengucapkan terimakasih pada yang membantunya pun spontan berteriak setelah tahu siapa sosok itu.
"Terima kasih pak Zayyan!", teriak Tata. Zayyan yang kebetulan tadi mengambil makanan dari goput yang ada di seberang pun menghentikan langkahnya.
Guru olahraga muda itu membalikan badannya yang hanya beberapa langkah dari Tata.
Jemari Ikbal memutih karena lagi-lagi guru baru itu terlibat ketidaksengajaan dengan Tata.
Zayyan mendekati Tata dan memeriksa luka di lengan Tata.
"Ke klinik dulu! Nanti saya antar pulang!", ujar Zayyan.
"Saya yang akan mengantar Tata, pak!", sela Ikbal. Zayyan menatap Tata beberapa saat lalu bertanya.
"Kamu mau saya yang antar atau pacar kamu ,Rista ?", tanya Zayyan.
"Saya pulang sendiri saja nanti pak! Saya ke klinik dulu. Permisi!", Tata sedikit terburu-buru meninggalkan guru dan mantan kekasihnya tersebut.
Ikbal menatap benci pada sosok tampan di depannya.
"Kalau anaknya sudah ngga mau, ngga usah di paksa! Segala sesuatu kalau di paksa kadang hasilnya ngga baik!", Zayyan menepuk bahu Ikbal sebelum meninggalkan area tersebut.
💜💜💜💜💜💜💜
[Main ke rumah gue dong Ca, bentar aja! Bareng sama Gilang aja. Ada kakek nenek gue datang pengen ketemu calon cucu menantunya]
Ica membaca pesan dari Gendhis. Sebentar lagi memang waktunya pulang kantor.
[Kalo Gilang sibuk, gue naik ojek aja biar cepet]
[Gue udah bilang ke Gilang, dia bawa Lo ke rumah. Gue tunggu ya, bye]
Ica menghela nafas berat. Rasanya aneh dengan situasi seperti ini. Bagaimana ia akan pulang bersama Gilang kalau mereka saja sedang ....😔😔😔😔
💜💜💜💜💜💜💜💜
Terimakasih 🙏🙏🙏🙏
Oh ya teman2 reader's mohon dukungannya ya. Alhamdulillah karya receh Mak othor masuk kandidat yaws3 🥺🥺🥺🥺 padahal baru kandidat doang udah seneng banget dah 😭😭😭
Btw ini cerita jaman mudanya ayah bunda nya triplet Galang, Gilang dan Gendhis ya....
Kalau yang udah baca, terimakasih banyak2. Nah kalo yang belum, semoga berkenan mampir. Apalah Mak othor tanpa kalian 😭🙏
makasih makasih makasih 🙏🙏🙏🙏
duh jgn sampai terjadi sesuatu sama ica
a.ica
b.shaka
c. mak othor...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣