Nana Martir adalah gadis yang cantik secara fisik dan juga pintar, dia lahir dari keluarga yang sederhana . Ayahnya hanyalah seorang tukang dan ibunya berjualan makanan. Tetapi dia banyak disukai karena berbagai prestasi yang boleh dia gapai , dia juga orang yang sangat berprinsip. Nana juga memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Joshua Martir, yang juga seorang anak dengan prestasi tidak kalah dari kakaknya.
Nana Martir selalu memegang prinsipnya "Aku adakah Aku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Christi Jawan Tenda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesabaran
Suasana pertemuan pihak rumah sakit dan pihak pasien. Satuan kepolisianpun hadir di ruang rapat rumah sakit. Disana ada sedikit perdebatan. Nathanpun terpancing emosi.
"Jika hari ini tidak ada kesepakatan, silahkan kalian menggugat pihak kami sehingga kita akan berurusan dengan pengadilan." tegas Nathan dan keluar dari ruangan.
Absalom dan Easter mengikuti Nathan, namun istri dari pasien yang meninggal langsung berlari menuju Easter dan ingin memukulnya, tapi sudah dihalangi oleh pengawal Tuan Mordekhai yang sangat sigap.
Melihat itu Absalom langsung merangkul istrinya dan pergi. Security langsung mengarahkan semua keluarga pasien keluar dari rumah sakit.
"Kamu tenanglah, pikirkan kesehatanmu dan anak kita." merangkul dan menatap istrinya. Tapi Absalom menabrak seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik lorong.
Brakk!
Absalom lebih merangkul erat Easter karena takut dia jatuh. Mereka berduapun berbalik ingin meminta maaf kepada orang itu. Namun ternyata orang itu adalah Delila.
Enam pasang mata itu saling menatap, ketegangan terjadi. Absalom langsung menarik tangan Easter untuk pergi meninggalkan wanita yang perna menyakitinya itu. Namun langsung dihalang Delila.
"Hallo Ab, apakah kau sudah tidak mengenalku?" menatap sayu.
"Permisi, kami buru-buru." merangkul Easter lalu berjalan tanpa mempedulikan Delila.
"Aku tidak percaya dia sudah melupakanku." ucap dalam hati Delila , sambil menatap pasangan itu.
"Kenapa kau gugup?" tanya Easter.
"Aku bukan gugup sayang, tapi kaget saja. Jangan berpikir aneh. Dia masa laluku. Kamu masa depanku." Mencium mesra Easter yang disaksikan Delila.
"Sial! Dia melupakanku?! Ini sungguh mustahil!" kesal Delila. Kecemburuan besar bahkan dia menendang tong sampah didepannya.
"Nyonya, kondisi tuan semakin buruk. Anda dicari mertua anda." ucap seseorang yang mendekati Delila.
"Baiklah." Delila mengikuti orang itu. Dalam hatinya ingin kembali kepada Absalom. Dia akan menjadi janda, dan alasan sedih ini bisa meluluhkan hati Absalom.
Seorang pria terbaring di ruangan yang penuh dengan alat bantu pasien. Suami dari Delila yang dirawat diruang ICU. Tidak sadarkan diri karena mengalami kecelakaan parah saat bertugas.
"Mohon maaf, kami telah berusaha tapi TUHAN berkehendak lain." Seorang dokter membawa berita duka bagi keluarga.
Semua meratap tangis , apalagi mertua dari Delila, hanya wanita ini yang pikirannya ke Absalom dan sangat benci dengan istri dari Lelaki yang perna dicampakkan itu.
"Kamu sekarang menjadi janda Delila, bahkan tidak ada keturunan dari anakku. Kenapa anakku begitu sial." ucapan lirih seorang ibu.
Delila menangis akting didepan semuanya karena bagi dia, kembali ke Absalom ada batu loncatan yang terbaik. Dia akan menjadi istri seorang dokter terkenal dan pewaris perkebunan dengan lahan yang berhektar-hektar.
Diapun menangis dan berpura-pura pingsan, sehingga dirawat. Inilah caranya agar bisa bertemu Absalom dan dalam kelemahan.
Tapi mertuanya segera mengeluarkan Delila dari rumah sakit untuk mengikuti pemakaman suaminya. Setelah selesai Delila diiusir dari rumah mereka karena tidak memiliki keturunan. Dia hanya diberikan mobill saja sebagai penghargaan karena telah mendampingi anak mereka beberapa tahun terakhir.
Keadaan yang dia alami, justri membuat tekatnya semakin kuat kembali kepada pria yang perna dia campakkan dulu. Tanpa rasa malu, dia menuju ke rumah Absalom. Namun sudah dihadang pengawal gerbang rumah yang berjaga. Betapa lebih nekatnya dia karena melihat kekayaan Absalom yang sesungguhnya, karena waktu berpacaran dengannya, lelaki ini hanya di apartemen saja, tapi sekarang di rumah yang sangat megah.
Delila mendapatkan alamat ini dari rumah sakit dengan alasan ingin konseling dan perawatan. Memang wanita yang sangat licik.
"Aku harus bertemu dengannya, aku ini calon nyonya kalian!" ucap Delila.
"Maaf Bu, kami sudah punya Nyonya." jawab pengawal penjaga pintu gerbang.
Delila terus berteriak, kemudian Absalom keluar. Ketika melihatnya. Delila langsung menerobos dan memeluknya.
Absalom mendorongnya secara kasar, dan meminta pengawal untuk mengusirnya.
"Jangan perna biarkan dia masuk!" kemudian pergi.
Delila tetap menunggu diluar gerbang, bahkan cuaca hujanpun dia tidak menunggu di mobilnya tetapi dengan sengaja membiarkan dirinya kehujanan.
Orang tua Absalom bersyukur anak mereka tidak menikahi Delila yang penuh dengan tipu daya. Bagi mereka dia adalah perempuan yang jahat dan hanya mencari harta. Suami istri ini sangat bersyukur memiliki menantu seperti Easter, gadis yang baik, pintar , cantik dan sebentar lagi akan melahirkan penerus keluarga mereka.
Absalom memeluk Easter di ranjang mereka. Berdoa bersama juga berkali-kali Absalom mengelus-ngelus perut Easter dan menciumnya. Absalom hampir tidak dapat menahan hasratnya tapi dia akhirnya memahami, apalagi mereka berdua adalah dokter.
Zzzzzzzzzzzzz
Hari semakin larut dan Marco merenung di balkon kamar mereka berdua. Pris memperhatikan Marco , dia bisa mengerti apa yang dirasakan Marco karena besok penentuan hak asuh Kevin.
"Minum dulu susumu, dan istirahatlah karena besok kita akan berperang dengan orang-orang itu." menatap suaminya.
"Terima kasih susunya, aku masih ingin disini , kau istirahatlah terlebih dahulu."
"Aku menemanimu duduk disini."
Mereka berdua duduk diam sambil mendengarkan instrument rohani
Marco tersenyum karena belum 5 menit, Pris sudah merangkai mimpi. Pria ini menggendong istrinya dan membawanya ke ranjang kemudian mengecup keningnya dan menuju sofa untuk beristirahat.
Keesokan harinya di ruang sidang, dalam situasi yang lumayan tegang. Hakimpun membacakan hasil keputusan.
"Hak asuh Kevin diserahkan kepada Kel. Suprapto-Makalew, Bapak Marco dan Ibu Priska."
Sukacita boleh mereka rasakan, Kevin memeluk Marco dan Pris dan tentunya ini adalah keadilan. Pasangan dokter ini sangat bahagia dan segera pergi meninggalkan ruangan itu.
Lawan mereka sangat geram, tapi tidak bisa berbuat apapun karena sesuai dengan hukum.
"Mami,.papi, Kevin senang sekali. Kapan kita le Jakarta?" tanya Kevin
"Setelah papi selesai membantu uncle Nathan." sambil mencubit anak itu." Kevin tanya mami, bisa tidak kita mampir makan sebentar, papi lapar."menatap Pris.
"Baiklah, kita makan dimana?"
"Ikut saja." ucap Marco dan langsung menginjak gas. Keluarga kecil ini makan di tepi Danau pemandangan yang indah dan makanan yang beraneka ragam. Sementara menikmati makanan Marco menerima panggilan vidio dari Nathan yang ternyata si gembul Mesakh
"Kakak Kevin, aku lapar."
"Kenapa tidak makan?"
"Aku mau disuap kakak." smbul merengek.
"Iya, tunggu kakak pulang yach."
Kevin memohon kepada mami dan papinya untuk pulang karena Mesakh belum makan. Merekapun segera mengantarkan Kevin ke keluarga Andes dan sudah ditunggu si gembul.
Marco dan Pris kembali ke rumah. Marco segera membersihkan diri di kamar mandi tamu, sedangkan Pris di kamarnya. Setelah selesai Marco kembali ke kamar mereka, tapi Pris tidak ada, dia berpikir mungkin lagi ke lantai bawah. Diapun langsung mengambil posisi di sofa.
Ternyata Pris sedang mencari pakaiannya di lemari dekat kamar mandi dan terhalang kaca. Dia ingin mengambil sesuatu dibagian atas namun justru jatuh. Marco segera beranjak dan menggendongnya ke sofa. Marco belum menyadari dia dan Pris hanya dibatasi oleh handuk yang tertutup dibagian dada saja dan paha.
Mereka berdua saling menatap, Marco terhanyut dengan perasaannya dan medekatkan bibirnya ke Pris. Wanita inipun hanya diam seakan memberikan suaminya kesempatan. Ciuman lembutpun mendarat ke bibir Pris yang membuat keduanya terpancing dan pergulatan itupun terjadi, penyatuan yang penuh gairah bagaikan harmonisasi, desahan kedua insan ini menguasai ruangan dan mereka mengulangi penyatuan itu hingga subuh.
Pris yang terbangun dan Marco sudah tidak ada disampingnya. Dia mencoba berdiri tapi memang agak oleng, Pris benar-benar menikmati kegagahan Marco secara sadar tanpa pengaruh obat. Bahkan diapun masing hanyut dengan apa yang baru dialaminya.
Pris segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tapi ada tangan yang merangkulnya, segera dia berbalik dan ternyata suaminya. Mereka mandi bersama, berbagai kecupan dan kenikmatan cinta terulang lagi pagi itu. Dari kamar mandi kemudian berpindah lagi ke sofa. Pris memang dibuat Marco kewalahan. Hasrat yang begitu lama akhirnya tersalur juga.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜