NovelToon NovelToon
Ours Time

Ours Time

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Musim_Salju

Siapa sangka, Vanya gadis cantik yang terlihat ceria itu harus berjuang melawan penyakitnya. Dokter mengatakan jika Vanya menderita penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) yang terjadi akibat gangguan pada saraf motoriknya.

Segala pengobatan telah di upayakan oleh keluarganya, namun belum ada cara untuk bisa mengobati penyakit yang di derita Vanya. Ia yang sudah ikhlas menghadapi penyakit yang ia derita hanya bisa tersenyum di hadapan keluarganya. Walaupun begitu Vanya tetap melakukan aktivitas seperti gadis lainnya agar keluarganya tak terlalu mengkhawatirkan dirinya.

Siapa sangka pertemuannya dengan seorang pemuda bernama Shaka yang memiliki sikap dingin yang jarang berinteraksi dengan teman-temannya jatuh hati saat pertama kali melihat Vanya. Tanpa ia sadari wanita yang ia sukai sedang berjuang melawan penyakitnya.

Mampukah Shaka menjadi penyemangat Vanya di saat ia mulai down? Yuk nantikan kelanjutannya.

Siquel dari Novel yang berjudul "Cerita Kita"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musim_Salju, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Cerita-cerita mengenai pertunangan Shaka dan Vanya terdengar di penjuru kampus. Bahkan mereka akan melangsungkan pernikahan. Berita ini juga terdengar di telinga Zayn dan Zenia. Hati mereka teriris dan sakit mendengar kabar yang belum pasti kebenarannya.

Sedangkan Shaka dan Vanya yang belum tahu apa-apa mengenai gosip tentang mereka tampak santai menjalani perkuliahan. Mereka fokus dengan pendidikan sesuai nasehat ke dua orang tua Vanya dan kakek Shaka menjelang hari H pernikahan.

"Nya, maksudnya apa? Apa benar berita pertunangan kamu dengan Shaka yang sudah tersebar, dan kalian sebentar lagi akan memperlangsungkan pernikahan? Sejak kapan hubungan kalian ini terjalin?"

Deg

Vanya yang sedang menyendok makanannya terdiam mendengar pertanyaan Zenia yang tiba-tiba datang. Irena yang ada di samping Vanya pun sama terkejutnya. Ia juga tidak tahu apa-apa. Zelva yang ada di samping Zenia menarik tangan sang kembaran, karena sekarang mereka tengah menjadi bahan perhatian orang-orang.

Vanya membeku di tempat, jantungnya berdebar tak karuan. Dari mana Zenia tahu? Bukannya ia tak mau jujur, hanya saja Vanya menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya. Ia tak ingin menyakiti perasaan sang sahabat.

"Ze, kamu tahu dari mana? Aku tak pernah mengatakan kepada siapapun."

"Jadi kamu mengakuinya? Aku pikir berita itu bohong, tapi ternyata. Kamu memang pagar makan tanaman Nya. Kamu tahu aku memiliki perasaan kepada... Ah sudahlah, aku kecewa sama kamu."

Deg

"Ze, aku bisa jelasin! Tunggu ze!"

Zenia terus berjalan mengabaikan Vanya. Zelfa bingung harus berada di posisi mana. Ia tak ingin membela salah satunya. Yang satu kembarannya, satu lagi sahabatnya. Ke duanya memiliki tempat di hatinya masing-masing. Dan ia belum mengetahui dengan jelas masalah yang terjadi. Yang ia tahu, memang Zenia mengagumi karyawan sang ayah. Tapi ia tak tahu jika ternyata Vanya sudah bertunangan dengan shaka.

"Anya, kamu jangan terlalu ambil pusing perkataan Zenia ya. Biar aku yang coba berbicara dengan Zenia. Kamu di sini saja. Aku gak mau Zenia semakin marah sama kamu."

Vanya menghembuskan nafas kasar. Inilah yang ia takutkan. Ia dan Zenia berselisih paham. Dan sudah di pastikan Zenia marah besar kepada dirinya. Irena mendekati Vanya, mengelus lembut punggung sang sahabat. Ia memang tidak tahu apa-apa, tapi ia tahu Vanya tak bermaksud menyakiti hati Zenia. Kurang lebih Irena sangat memahami bagaimana karakter sang sahabat.

Cukup lama Vanya dan Irena terdiam. Bahkan makanan yang tadi ia sendok ke mulutnya masih menggantung di udara. Meletakkan sendok itu dan menjauhkan semangkok bakso yang tengah ia makan. Selera makannya seketika hilang, memikirkan bagaimana hubungan persahabatan dengan Zenia.

Sedangkan di tempat lain, Zayn yang mendengar kabar yang belum pasti itu segera menghampiri Shaka. Shaka yang tengah berada di perpus tak menyadari kedatangan Zayn.

"Ka, aku mau ngomong, ikut keluar."

Shaka mendongak dan melihat anak dari pemilik cafe tempat ia bekerja. Menurut begitu saja dan berjalan di belakang Zayn. Zayn tampak tenang, tak seperti Zenia yang begitu marah dengan sahabatnya. Zayn hanya ingin memastikan, bahwa Vanya memang sudah menjadi milik Shaka. Dengan begitu ia akan tahu apa langkah selanjutnya yang akan ia ambil.

Mereka berjalan menuju belakang fakultas, sepertinya obrolan mereka cukup serius. Shaka tak dapat menebak pikiran Zayn. Namun ia tak ingin bertanya lebih dulu, ia hanya ingin mendengarkan apa yang ingin di sampaikan oleh Zayn.

Tepat saat tiba di sebuah bangku panjang, Zayn meminta Shaka untuk duduk, Shaka menurut begitu saja. Dan tanpa basa-basi, Zayn langsung saja melayangkan pertanyaan yang memang sudah ia tahan sejak tadi.

"Langsung saja, apa benar wanita yang kamu lamar adalah Vanya? Jadi maksud kamu kemarin itu, meminta doa, agar lamaran kamu di terima Vanya?"

Shaka mendongak, ia menatap mata Zayn. Ada sesuatu yang tersimpan di tatapan Zayn.

"Hhmm, kamu benar. Dan dalam beberapa Minggu lagi kami akan melangsungkan pernikahan. Aku memang tidak berniat mengatakan kepada siapapun sampai mendekati hari H. Tapi karena kamu sudah tahu, dan aku sudah menganggap kamu sebagai temanku, aku akan jujur. Aku memang sudah lama mengagumi Vanya, dan tanpa kami sadari, ternyata kakekku dan keluarga Anya memiliki hubungan yang begitu erat, saat aku tahu jika kakek dekat dengan keluarga Anya, maka aku meminta kakek untuk melamar Anya. Ya tentu saja karena aku tahu, gadis seperti Vanya tak mungkin mau di dekati oleh seorang lelaki yang bukan mahramnya."

Zayn tersenyum, ternyata ia kalah cepat dari Shaka. Ia tak pernah berpikir seperti Shaka. Jika ia tahu, maka sudah lebih dulu ia melamar Vanya. Ternyata ia tak lebih berani dari Shaka, lelaki yang akan menjadi suami Vanya dalam waktu dekat.

Sejujurnya, hatinya sudah pecah berkeping-keping saat mendengar kabar pertunangan Vanya dan Shaka. Tapi ia tahu, jodoh juga tidak bisa di paksakan. Zayn lebih legowo di bandingkan dengan kembarannya Zenia.

"Aku kalah cepat dari kamu Ka. Maaf, aku juga memiliki perasaan terhadap tunangan kamu. Tapi kamu tak perlu khawatir, aku bukan lelaki pengecut yang akan merebut milik seseorang hanya untuk memenuhi keinginanku. Aku ucapkan selamat, tolong jaga dan lindungi Vanya. Huh, sebenarnya bodoh jika aku meminta agar kamu menjaga Vanya, sudah pasti kamu akan menjaga dia dengan baik."

Zayn tersenyum miris, memikirkan dirinya sendiri. Apakah ia mampu menahan diri ketika ia melihat Vanya dan Shaka bersanding di pelaminan. Tapi ia tahu, Tuhan punya jalan sendiri untuk hidupnya.

Sedangkan Shaka cukup kaget mendengar kejujuran Zayn. Ia tak pernah tahu jika Zayn memiliki perasaan kepada Vanya. Tapi ia juga tidak akan mengalah begitu saja, ia akan berjuang untuk mengambil hati Vanya jika ia tahu sebelum ia bertunangan dengan Vanya, ada lelaki lain yang juga sedang berjuang untuk kekasihnya itu.

"Oh ya, sejujurnya... Ah tidak, lupakan. Kalau begitu aku permisi, aku masih harus ke kafe. Oh ya, kamu hari ini libur bukan, selamat berlibur."

Zayn menepuk pundak Shaka sebelum meninggalkan tempat. Hampir saja Zayn mengatakan bahwa kembarannya Zenia memiliki kekaguman kepada Shaka, tapi rasanya itu tak pantas ketika Shaka sudah bertunangan, dan lebih menyakitkan, tunangan Shaka adalah sahabat dari kembarannya.

Shaka hanya menatap punggung Zayn. Namun ia salut kepada Zayn, karena Zayn tak menyalahkan dirinya karena telah lebih dulu mendapatkan Vanya. Bukan berarti Shaka merasa menang. Shaka juga bukan lelaki yang seperti itu. Ia berharap, Zayn juga mendapatkan wanita yang baik seperti tunangannya, karena Shaka akui, Zayn lelaki yang baik dan bertanggung jawab. Mungkin jika ia dan Vanya belum bertunangan, bisa jadi Vanya lebih memilih Zayn daripada dirinya. Tapi jodoh tidak ada yang tahu, bahkan antara ia dan Vanya ke depannya, apakah mereka akan di persatukan dalam tali pernikahan.

......................

...To Be Continued...

1
Bunda HB
This 🌟 for you tho.SEMANGAT berkarya thor...💪💪👍👍😁😁🙏🙏😃😃
Musim_Salju: 🤍🤍🤍🤍🤍
Bunda HB: Sama2 thor SEMANGAT iya.aku tiap hari nunggu update nya..😁😁
total 3 replies
Sulastri Oke86
bagus ceritanya
Sulastri Oke86
lanjut kak
Nurgusnawati Nunung
Siapa ya.. pria misterius itu.
Nurgusnawati Nunung
Vanka seperti baba Daffa, penyayang.
kalau shaka anak siapa ya thor?
Musim_Salju: Hayo anak siapa? nanti akan di spill ya kak🥰
total 1 replies
Sulastri Oke86
lanjut kak
Musim_Salju: di tunggu ya kakak cantik 🤗
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
lanjut thor..
Nurgusnawati Nunung
Alhamdulillah... semangat thor
Musim_Salju: always kakak🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!