NovelToon NovelToon
Benih Sang Cassanova

Benih Sang Cassanova

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:45.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: D'wie

Rainero yang tampan dan kaya memiliki pesona bagi para wanita, semua yang ada disekelilingnya dapat diatur olehnya dan mengikuti jejaknya.

Namun kehidupan sempurnanya ternodai oleh diagnosasi kemandulan. Dia ditinggalkan oleh calon istrinya, dia menjadi lelaki yang mempermainkan berbagai wanita.

Suatu hari, sebuah malam penuh gairah yang dia lewatkan dengan sekretarisnya Shenina, memunculkan perubahan kedua dalam kehidupannya-- Shenina hamil.

Shenina cantik, cerdas dan baik hati, Rainero tidak bisa mengendalikan hatinya yang terus memperhatikan dia.

Namun Rainero yang mandul bagaimana bisa membuat orang hamil ? Dia mengusirnya dengan marah.

Kebenaran terungkap ...
Shenina sedang mengandung anaknya...
Rainero menjadi gila, namun wanita yang dicintainya menghilang tanpa jejak.

Akankah mereka bertemu kembali ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BSC 7

"Kau kenapa?" tanya Axton saat melihat ekspresi Rainero tampak muram. Tapi Rainero justru mengedikkan bahunya. Lalu ia melanjutkan memperhatikan layar laptopnya.

"Bisa pesankan aku perempuan sekarang?"

Axton seketika geleng-geleng kepala. Selalu saja. Setiap Rainero merasa tidak baik-baik saja ia selalu saja melampiaskannya dengan menumpahkan hasratnya pada wanita-wanita bayaran. Terkadang para perempuan entah itu rekan bisnis maupun selebritis pun menyodorkan diri untuk merasakan mengarungi ranjang panas dengan Rainero. Rainero pun dengan senang hati menyambutnya. Entah apa yang Rainero cari dengan melakukan hal tersebut, tapi Axton tidak bisa menjudge Rainero sebab ia tahu bagaimana terpuruknya Rainero akibat perbuatan Delianza di masa lalu.

Flashback on

Baik Rainero maupun Delianza merupakan anak-anak pasangan konglomerat di negara itu. Karena mereka merencanakan untuk menikah, tentu saja mereka harus melakukan persiapan yang matang. Sama seperti keluarga kalangan atas lainnya, pasangan Rainero dan Delianza pun diminta untuk memeriksakan kesehatan maupun kesuburan sebelum melangkah lebih jauh ke jenjang pernikahan. Oleh sebab itu, hari itu Delianza dan Rainero pagi-pagi sekali telah bersiap untuk mengambil hasil tes keduanya.

Dengan percaya diri, Rainero menggandeng Delianza masuk ke rumah sakit untuk mengambil hasil test mereka yang telah mereka lakukan sejak seminggu yang lalu. Setelah ini Rainero harap bisa segera mempersiapkan pernikahan mereka yang rencananya akan dilangsungkan kurang lebih 3 bulan lagi. Mereka memang butuh waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan semuanya sebab pernikahan mereka bukan hanya untuk menyatukan mereka saja, tapi dua buah keluarga besar baik dari pihak Sanches maupun Mores yang dikenal sebagai keluarga golongan atas negara itu.

Sesampainya di ruangan dokter, dokter pun menyerahkan dua buah amplop pada keduanya. Dua buah amplop itu merupakan hasil pemeriksaan kesehatan dan kesuburan masing-masing. Bukan tanpa alasan keluarga kalangan atas melakukan hal itu. Hal itu tentu saja untuk kelangsungan keluarga besar mereka. Apalagi keluarga mereka sama-sama hanya memiliki satu orang keturunan, tentu saja mereka pun menginginkan penerus untuk keluarga dan perusahaan mereka.

Dengan senyuman terkembang, mereka lantas membuka hasil pemeriksaan itu. Delianza tersenyum lebar saat membaca hasil pemeriksaan dirinya yang dinyatakan semuanya baik-baik saja. Baik kesehatan maupun kesuburannya sangat bagus. Jadi ia bisa segera hamil setelah menikah nanti. Apalagi usia mereka sudah cukup matang untuk membentuk sebuah keluarga.

Namun berbanding terbalik dengan senyuman Delianza, wajah Rainero justru nampak syok.. Wajahnya seketika pucat pasi. Ia merasa tidak percaya dengan hasil pemeriksaan itu.

"Ini nggak mungkin," sentak Rainero dengan suara menggelegar membuat senyum Delianza seketika surut dengan raut penuh tanda tanya.

"Ada apa?" tanya Delianza penasaran. Delianza lantas merebut kertas yang ada di tangan Rainero dan membacanya. Matanya seketika membeliak saat mengetahui hasil pemeriksaan itu.

"Katakan, hasil ini pasti salah kan? Kalian pasti telah melakukan kesalahan. Aku bisa menuntut rumah sakit ini karena telah melakukan malapraktik," raung Rainero yang telah berdiri dengan wajah merah padam. Rahangnya mengeras dan tangannya mengepal penuh emosi.

"Hasil itu murni, tuan. Tidak ada kesalahan dengan hasil itu. Sebaiknya Anda tenang dulu. Biar saya jelaskan maksud isi di dalamnya," ujar dokter itu dengan tenang. Ia paham, siapapun yang membaca hasil pemeriksaan itu pasti akan seketika syok bila hasilnya di luar ekspektasi.

"Jadi kau ingin mengatakan kalau aku mandul, begitu?" bentak Rainero makin murka.

"Rain, tenanglah!" seru Delianza dengan wajah datar.

"Tenang? Bagaimana aku bisa tenang, honey, hasil pemeriksaan ini sungguh tidak masuk akal. Mereka menyatakan aku ... "

"Rumah sakit ini merupakan rumah sakit milik keluargaku. Apa kau meragukan rumah sakit ini?" sentak Delianza dengan sorot mata tajam membuat Rainero terdiam dan menatap tak percaya kalau gadis yang lama ia cintai ini akan bicara bernada tinggi dengannya.

"Anza, aku ... "

"Kita pulang sekarang."

Setelah mengucapkan itu, Delianza pun gegas berdiri meninggalkan Rainero yang pikirannya tampak kacau. Rainero pun ikut berdiri dan berusaha mengejar Delianza.

"Tuan, saya belum menjelaskan maksud hasil pemeriksaan itu," ujar dokter berusaha menghentikan Rainero yang hendak pergi.

"Menjelaskan apa? Menjelaskan kalau aku tidak mungkin memiliki keturunan, iya? Menjelaskan kalau aku laki-laki yang tak sempurna alias mandul, begitu? Kalau iya, aku tidak butuh penjelasanmu."

Dengan dada bergemuruh, Rainero pun segera berlari mengejar Delianza yang telah masuk ke dalam mobil lebih dahulu.

Sepanjang perjalanan, Rainero dan Delianza tak mengeluarkan sepatah katapun. Ingin Rainero mengajaknya bicara, tapi ia tahu, Delianza sedang syok saat ini. Ia ingin Delianza lebih tenang dahulu barulah bicara.

Namun setelah beberapa hari berlalu, sikap Delianza makin dingin. Ia yang sering menghubungi dirinya terlebih dahulu jadi tak pernah menghubungi sama sekali. Bahkan pesan Rainero pun tak pernah dibalas, panggilan darinya pun tak pernah diangkat membuat Rainero kian nelangsa. Ia pikir, dengan memberikan waktu, Delianza bisa lebih tenang. Ia pikir, setelah beberapa waktu, Delianza akan memahami dirinya atau setidaknya mengajaknya berobat, tapi ternyata dugaannya salah.

Hari itu, tiba-tiba saja Delianza menghubungi Rainero.. Rainero yang hari itu sebenarnya ada meeting penting dengan investor dari luar negeri, mendadak membatalkan segala schedule-nya. Baginya Delianza lebih penting. Investor masih bisa dicari, tapi perempuan yang benar-benar ia cinta, tidak semudah itu untuk ia dapatkan.

Dengan rasa bahagia yang membumbung, Rainero pun datang ke restoran tempat Delianza mengajaknya bertemu. Restoran yang memiliki kenangan indah antara dirinya dan Delianza. Restoran dimana ia pertama kali menyatakan cintanya. Yang tanpa ia sadari, di restoran itu pula kisah cintanya akan kandas dan berakhir.

Rainero menyerahkan buket mawar merah yang ia beli untuk Delianza dengan senyum merekah di bibirnya. Delianza menerima bunga itu dengan wajah datarnya dan meletakkannya begitu saja. Hati Rainero sebenarnya sudah bergetar. Ada rasa aneh yang menyusup kala melihat sikap Delianza tak sehangat biasanya.

"Sayang, kau kemana saja? Mengapa kau tak pernah membalas pesan dan mengangkat panggilanku? Kau tahu, aku rasanya hampir gila karena tidak mendapatkan kabar darimu. Rasanya makin gila saat tidak bisa melihat wajah cantikmu," ucap Rainero.

Bila orang lain yang mendengar mungkin akan mengira Rainero sangat pandai membual dan menggombal, padahal sebenarnya apa yang ia katakan sungguh-sungguh. Ia benar-benar gelisah saat Delianza menghindarinya dengan tak membalas pesan dan mengangkat panggilannya. Delianza adalah cinta pertamanya dan Rainero benar-benar mencintainya dengan tulus.

Delianza menatap datar Rainero. Tak ada tatapan penuh cinta maupun kehangatan. Yang ada hanyalah tatapan datar, seakan rasa cinta itu telah lenyap dari diri Delianza.

"Langsung saja, tak perlu basa-basi." Delianza menarik nafas dalam-dalam membuat Rainero merasa tidak nyaman. "Mari kita akhiri hubungan ini."

"Apa? Apa maksudmu? Kenapa? Jangan bilang ini karena hasil tes itu?" cecar Rainero tidak terima saat Delianza memutuskan begitu saja hubungan mereka.

"Kau masih bertanya? Kau tahu bukan, aku ingin memiliki anak. Aku ingin melahirkan anak dari rahimku sendiri. Keluargaku butuh penerus. Bila pasanganku mandul, lantas bagaimana aku bisa memiliki anak? Bagaimana aku bisa merasakan jadi perempuan sempurna dengan mengandung anakku sendiri? Dan ... bagaimana aku bisa memberikan penerus pada keluargaku?"

Dunia Rainero seketika runtuh saat mendapati kenyataan kalau Delianza memilih melepaskan dirinya karena ketidaksempurnaan dirinya. Bukan hanya hati Rainero yang hancur, tapi segalanya. Hidupnya hancur. Setelah pertemuannya dengan Delianza siang itu, Rainero seketika berubah 180°.

Ia sering mabuk-mabukan. Ia malas bekerja. Investor yang awalnya berminat menanamkan modalnya di perusahaan Rainero pun mundur karena menganggap Rainero tidak profesional. Dan sejak itu pula, Rainero kerap melakukan one night stand dengan para wanita secara random. Terkadang ia membayar seseorang untuk memuaskan hasratnya. Semua ia lakukan untuk melampiaskan kekecewaan dan sakit hatinya.

Bila selama ini ia menahan diri hanya ingin melakukannya dengan istrinya kelak. Tapi ia pikir, masa depannya telah hancur. Takkan mungkin akan ada pernikahan sebab dirinya yakin takkan ada perempuan yang mau dengan laki-laki mandul seperti dirinya. Oleh sebab itu, ia menghancurkan sendiri dinding pertahanannya. Ia pun mulai melakukan sesuatu yang tak pernah ia lakukan sebelumnya.

Barulah beberapa bulan kemudian, saat perusahaannya diambang kehancuran, Rainero pun bangkit kembali untuk memajukan perusahaannya. Tapi dengan sosok Rainero yang baru, yaitu Rainero sang cassanova yang berhati dingin dan arogan.

Flashback off

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

1
Dyah Oktina
Luar biasa
Atmita Gajiwi
/Smile//Determined//Kiss//Rose/
salmah asri
🤭🤭🤭
pipin bagendra
kalo orang kaya gabut nya beda ya 😁😁😁
salmah asri
luar biasa
Cindy Cindy
Luar biasa
salmah asri
🥳🥳🥳❤️❤️❤️
Wiwinsutarsih Winsu5282
kasian s Jesica SDH jatuh tertimpa tangga pula🤦
salmah asri
rain ngidam🤭
salmah asri
kasihan shenina😥
chan
Detektifnya abal2 sih.Harusnya dari awal pencarian,cari kesana juga.
chan
panggilannya ganti ke AX aja yah thor seperti awal baca, kalau TON itu bacanya kurang pas githu😁
Aisyah Isyah66
Luar biasa
Wiwinsutarsih Winsu5282
paling muak SMA cewe bermuka 2 kaya s Jesica 😏bpknya bodoh mau aja d bodohi SMA pembantu SMA anknya😏🤦
Sumiati 32
perusahaan Mark nih
Adisti mark
Sumiati 32
cleaning service , pasti Rose
Nur Rahmawati
kesian
Sri Astuti
keren Jen.. luarbiasa
Sri Astuti
okelah klo bgt
Sri Astuti
hahaha... naik trail otomatis membantu terbukanya jln lahir.. untung ga brojol di jln.. 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!