Gadis Virgin Milik CEO.

Setelah selesai masak Jessy memilih mandi, Mom Tara memberikan satu dress cantik untuk nya dan Jessy menerima nya karena dia memang sangat ingin mandi.

Di kamar mandi Jessy yang masih berendam itu memejamkan mata nya, gairah nya saat memasak tadi muncul dan dia benar-benar gila harus menahan semua itu.

"Apa aku harus kembali mencari pacar, atau pria satu malam seperti yang waktu itu" gumam Jessy yang sudah merasakan rileks karena berendam di bathtub.

"Tapi bagaimana kalau pria itu menyebalkan dan malah membuat aku terjebak ke dalam hubungan rumit" lanjut Jessy sambil membuka matanya.

Selama berendam Jessy terus memikirkan hal-hal gila, sampai akhirnya dia selesai dan Jessy keluar dengan handuk tipis nya.

"Aaaa " Jessy kaget melihat Daffin yang ada di ranjang.

"Biasa saja, seperti anak perawaan saja" ketus Daffin.

Jessy yang kaget mencoba tenang, ucapan Daffin seolah sindiran keras untuk nya yang memang sudah bukan lagi perawaan.

"Jaga bicaramu, dasar tidak tau malu" ketus Jessy.

"Apa? yang aku katakan adalah kebenaran nya" sahut Daffin dingin.

"Hey aku masih perawaan!" balas Jessy sewot.

"Dan aku tidak percaya" lanjut Daffin menatap Jessy dari atas sampai bawah.

Jessy yang melihat tatapan mesum Daffin seketika menutup bagian bawah dan dada nya, dan melihat eskpresi Jessy Daffin langsung tersenyum smirk.

Dia tidak menyangka jika wanita gila yang malam itu meminta di sentuh oleh nya itu adalah Jessy, ya Daffin sudah mengetahui jika Jessy adalah wanita gila itu.

Semua itu Daffin ketahui saat dia melihat tato di punggung Jessy, dan semua itu semakin jelas saat Daffin mencoba melihat lokasi Jeje sekarang yang ternyata ada di rumah nya.

"Hey apa yang kau lihat mesum!" Jessy mundur.

"Apa? bukan kah kau datang kemari untuk mencari kehangatan lagi?" ucap Daffin santai.

"Sudah ku bilang jaga bicaramu!" kesal Jessy.

Jessy sudah tak perduli lagi dengan Daffin, dia berjalan mendekati Daffin dan hendak mengambil baju nya.

Aaaa !

Jessy berteriak saat tangan Daffin menarik paksa handuk tipis nya.

Sesuai ekspektasi, tato kupu-kupu di paha dan tato bunga di punggung. batin Daffin.

"Kau gila, kembalikan handuk ku!" Jessy mencoba mengambil kembali handuk nya.

Tapi bukan nya dapat Jessy malah menggesekkan tubuh nya ke wajah Daffin yang membuat jiwa kelakian Daffin keluar.

Daffin menahan pinggang Jessy, lalu tanpa basa basi Daffin langsung mencium bibir Jessy.

Hemphh..

Mendapatkan perlakuan tak senonoh dari Daffin tentu saja Jessy melotot, dia kesal marah dan juga ingin meninju Daffin.

Awww !

Daffin meringis saat bibir nya di gigit oleh Jessy hingga berdarah.

"Kau gila! lepaskan aku atau aku akan berteriak" ancam Jessy sangat marah.

"Berteriak lah, satu hal yang harus kau tau Mommy Daddy sedang kerumah sakit untuk menjenguk keponakan ku, dan pelayan juga tidak akan mendengar teriakan mu karena jarak dari kamar ini sangatlah jauh" ucap Daffin santai.

Mom Tara dan Dad Darrel memang buru-buru pergi karena salah satu cucu kesayangan nya sedang demam, dan sekarang ada di rumah sakit.

"Bajingan!" kesal Jessy meronta.

"Dan kau sendiri kucing nakal, menyerahkan kehormatan mu pada pria asing yang tidak di kenal, kau harus di beri hukuman gadis nakal" kata Daffin sambil meremaas dua buah itu dengan keras.

Aww uh !

Jessy memejamkan matanya, tangan nya masih meronta-ronta untuk di lepaskan tapi Daffin yang sekarang adik nya sudah berdiri mana mau melepaskan Jessy, dia menahan pergerakan Jessy.

🌹

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏