Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Salman yang tadi baru dihajar bodyguard Rendra, berjalan lunglai keluar dari Rumah sakit, dia tidak menyangka kalau hari ini dia di putuskan oleh gadis polos itu dan dia malah menikah dengan anak pemilik Rumah sakit, bahkan diancam akan di pecat, bisa jadi gelandangan dia, apalagi orang tuanya selalu minta jatah 10 juta perbulan. Memang gaji dan penghasilan Dr spesialis jantung tidak lah sedikit, tapi dia juga ingin hidup mewah, seperti dr yang lain.
"Sial, kalau Rei sudah tidak mau dengan gue, bagaimana bisa gue minta bantuan mengirim uang bulanan ke kampung, gue harus bisa merayunya lagi, kiri Raisha, kanan Ratu. kalau salah satu saja sudah kabur, sudah begini, bagaimana kalau kedua meninggalkan gue." Salman memukul mukul udara dengan tinjunya.
Dengan pedenya dia mau menggoda Raisha, wle, sudah geser mungkin otak Dr salman.
Sementara Clara Amalia sudah sampai di Singapura, dia langsung menuju ke Hotel beserta beberapa model yang dia sewa.
Sesampainya di Hotel dia tidak mendapat kamar.
"Mau reservasi kamar atas nama Clara Amalia!" ucap Clara pada resepsionis hotel, karena beberapa waktu yang lalu dia sudah boking beberapa kamar hotel paling mahal di sana, tentunya dengan merayu Rendra.
Resepsionis mencari data Clara Amalia di komputernya tapi tidak ada nama tersebut disana.
"Maaf nona, Tidak ada nama Pesanan atas nama Clara amalia." ucapnya.
"Tapi saya sudah memesan jauh hari, satu kamar presiden suit dan 5 kamar vip untuk isi double."Clara masing ngeyel.
"Maaf, saya sudah mengeceknya sebanyak tiga kali tapi tidak ada nama Clara amalia disini." jawab petugas masih sopan.
"Kalau Narendra ibrahim dari indonesia.?" Clara belum menyerah juga, dia fikir pesanan kamarnya memakai nama Rendra.
Petugas kembali mengecek nama Narendra, dia mengernyitkan dahinya kerena Rendra membatalkan semua kamar yang di pesan, bahkan uangnya tidak diminta balik.
"Maaf nona, Nama itu juga tidak ada, Tadi siang Tuan Narendra sudah membatalkan observasi kamar kamar itu, kalau nona mau, nona bisa pesan ulang, tapi adanya kamar biasa bukan Vip ataupun President suit." tegas petugas.
"Berapa tarif semalam?" Tanya Clara, dia sebenarnya enggan mengeluarkan uangnya, biasanya dia tahu beres dan uang yang dia dapat full, tanpa di potong apapun juga.
" untuk kamar biasa per malam tarifnya 100 dolar singapura, Anda mau berapa kamar?" tanya resepsionis.
"apa mahal sekali." heran Clara.
"Maaf, ini hotel terbaik dan termahal di negara ini nona, kalau tidak mau ya tidak apa apa, anda bisa cari hotel yang lain.
Clara berfikir sejenak, kalau dia pergi dari hotel, maka akan ada uang transport lagi.
"Oh ya ,untuk peragaan busana besok pagi dengan desainernya miss Clara apa sudah siap semua?" tanya Clara.
"Oh itu, Tuan Narendra juga membatalkan acara itu, dan meminta supaya desainernya sendiri yang mengurus semua adminnya, tuan Narendra menarik kembali semua biaya akomodasinya.
"A apa!" suara Clara meninggi. Clara semakin syok karena dia sudah lama memimpikan peragaan ini.
"Rendra, tega sekali lo, awas ya gue akan bikin perhitungan, lumpuh saja belagu." gumam clara dengan kesal.
"Bagaimana nona, mau di teruskan atau di batalkan, dan kalau dibatalkan anda harus mengganti rugi semuanya 40persen dari total semuanya" Resepsionis menjelaskan.
"Memang berapa seluruh biaya dan berapa kalau di cancel?" tanya Clara
"Satu juta dolar Amerika nona, karena desainernya meminta semua peralatan dan perlengkapannya dari amerika atau perancis langsung." jelas resepsionis.
Clara membelalakkan matanya lebar, untuk peragaan busana itu Rendra menghabiskan uang 20-25 milyar, untuk semuanya.
"Sial, berarti gue harus keluarkan uang sebanyak itu" gumam Clara. Dia mengecek saldo tabungannya. Ternyata masih ada 20 Milyar.
Clara punya ide, dia menelpon seorang pengusaha yang tertarik padanya, meski umurnya jauh diatasnya paling tidak bisa membantu mengatasi masalahnya saat ini.
Untung orang tersebut rela menggelontorkan uang 5 milyar, dengan imbalan Clara harus bisa memuaskannya selama 3 hari ke depan.
Mau tak mau dia harus melayani pria tersebut, paling kalau menghubungi ayahnya juga belum tentu bisa membantu.
Kembali di rumah sakit. Rendra sudah tertidur , akibat dari minum obat.
"Pa Semoga Naela bisa mendapatkan obat itu ya, dan semoga pilihan mama kali tepat, mama tidak begitu suka dengan anak Romeo dan sonia itu, ibunya gila uang, ayahnya casanova, mama tidak mau Rendra hanya di manfaatkan saja, papa lihat tadi gayanya, tante saya akan menikah dengan Rendra kalau dia sudah sembuh." Cemberut Kimmy
"Bee, kamu jangan cemberut begitu, bisa papa makan disini kamu." bisik Zein.
"Jangan mesum, ini rumah sakit."elak Kimmy.
"Kalau begitu kita pulang saja, disini ada Raisha yang akan menjaganya!"
Zein memberi pesan pada penjaga kalau Rendra butuh apa apa bisa segera menghubungi Raisha.
Benar saja waktu menunjukkan pukul 2 pagi, Raisha baru saja selesai menangani pasien yang datang karena kecelakaan akibat mabuk. Dia keluar dari ruang IGD dan menempatkan pantatnya di sofa, rasanya malam itu semakin malam, ada saja pasien yang datang, bahkan pihak Rumah sakit menambah tiga orang dokter jaga.
Belum ada sepuluh menit dia istirahat ada panggilan dari Rendra.
"Dr Raisha, pasien vvip minta anda untuk datang." kata suster yang menerima interkom dari ruangan itu.
"Ahh, iya sus saya segera kesana." Dengan langkah gontai Raisha ke ruangan Rendra, rasa capek dan jantuk tidak boleh membuatnya patah semangat, apalagi itu pasien special.
"Ada apa mas?" tanya Raisha, mukanya agak pucat, kelopak matanya mulai menghitam.
Suara Raisha yang lembut membuat jantung Rendra berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Kenapa mukamu pucat ,dan ada kantung mata yang nampak jelas, kamu belum tidur?" tanya Rendra cemas.
"Belum, ini baru saja selesai, ada banyak pasien darurat hari ini." jawabnya, dan dia menahan diri untuk tidak menguap.
"Aku cuma mau pipis, setelah itu kamu sebaiknya tidur disini saja, lihat wajahmu pucat dan ada mata pandanya, ntar cantiknya hilang." ucap Rendra.
Raisha melongo, dia bingung kalau Rendra mau pipis otomatis dia akan melihat ular listrik yang tersembunyi itu.
Raisha menuju kamar mandi dan mengambil sebuah pispot di kamar mandi. tubuh Raisha gemetar, perasaannya tak karuan, jantungnya bergetar hebat. Tapi sebagai dokter sekaligus istri Raisha memantapkan hatinya, dan keluar menuju ranjang Rendra.
"Maaf ya mas, Rei akan buka celana mas." ijin Raisha.
Rendra juga gugup bahkan sampai menelan saliva nya kasar. bahkan si ular yang tadinya tidur mulai bangun.
"Iya, kamu bebas kok memegangnya, dia akan jinak hanya pada dokter yang jadi cantik istriku ini." Rendra berkata asal,untuk menutupi rasa gugupnya.