"Ayah jangan tinggalkan Kania !" tangisan seorang gadis yang malang.
"Sudah Kania jangan bersedih lagi , do'akan saja ayahmu disana".
Seolah semua kepedihan yang Di alami Kania tak berujung dan tak pernah usai.
Dari meninggalnya sang ibu sampai memiliki ibu tiri dan saudara tiri yang jahat.
Dan sekarang Sang ayah juga pergi meninggalkanya.
parahnya lagi dia dipaksa menikah untuk menggantikan kakak tiri nya. akankah kania mampu bersabar untuk semua ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAb 7
Berawal dari rasa iri itu lah laili menjadi dendam dengan Dania . Dia ingin melihat Dania menderita, dia tak rela jika Dania bahagia.
#Flashback off#
Tidak terasa Sudah 7 hari setelah meninggalnya sang Ayah . Kania masih bersedih karena di tinggal sang ayah.
tapi dia tidak bisa terus menerus terpuruk dalam kesedihan dia harus tetap menata hidup seperti pesan ayah dan bunda nya.
Tetapi yang tak pernah Kania tau sebelum meninggal sang ayah sudah membuat surat wasiat untuk anak dan istri yang di tinggalkan. Entah pak Surya sudah merasakan jika dia akan meninggalkan keluarganya untuk selamanya . Surat itu sudah berada si tangan pak Adi sucipto pengacara keluarga Sanjaya sejak dulu .
Pagi ini setelah hari ke tujuh meninggalnya pak Suryo . Pak Adi datang untuk membacakan surat wasiat itu di kediaman keluarga Sanjaya sudah ada
Bu Laili , Linda juga kania yang sudah menunggu pembacaan surat wasiat itu .Bu Linda sangat bahagia karena dia merasa suami nya itu meninggalkan sebagian besar harta itu untuk dirinya.
dia tertawa dalam hati karena sudah tidak sabar untuk menjadi wanita sosialita tanpa takut dimarahi sang suami lagi .
Tapi kenyataan berkata lain , surat yang di bacakan pak Adi berisi tentang bahwa sebagian besar harta pak Suryo di wariskan untuk Kania anaknya dan Dania. Tujuh puluh persen untuk Kania dan tiga puluh persen lagi untuk Laili dan Linda .
"Ini pasti ada yang salah dengan surat wasiat ini, harusnya saya yang mendapat bagian paling besar bukan Anak pembawa sial ini ". Tunjuk bu Laili kepada Kania.
" Maaf bu ini sudah menjadi keputusan Pak Surya sebelum meninggal karena memang yang paling ber hak atas semua harta pak Surya memang Kania . Ini sudah menjadi keputusan mutlak bu". Kata pak Adi menjelaskan kepada bu Laili . Tapi bukan bu Laili namanya jika dia hanya diam saja dan tidak memberontak .
" adakah pesan lain nya yang suami saya tinggalkan pak"?.
"beliau hanya berpesan kalau anda harus menjaga Kania dengan baik".saya rasa sudah cukup bu, linda dan kania saya pamit dulu ,permisi.
Setalah pak Adi pergi bu Laili yang masih emosi melampiaskan nya pada Kania ."Heh anak sial puas kamu , kamu itu pembawa sial sejak kamu lahir ibu kamu sudah di vonis penyakit kanker rahim hingga rahimnya diangkat dan dia meninggal saat kamu berusia tiga belas tahun. Sekarang Ayahmu karena mengajak kamu berangkat kerja bareng dia juga kecelakaan. Dasar pembawa sial kamu" teriak Laili penuh emosi.
Kania hanya bisa diam dan menangis saat ibu tirinya menjambak nya dan mengatakan kata-kata yang menyakitkan itu. Tapi kania berusaha kuat dan bersabar menghadapi 2 wanita siluman ini .
Kania tak percaya kalau ibu tirinya itu benar- benar kejam . Padahal dulu bu Laili terlihat sangat baik sebelum Bundanya meninggal.Bu Laili selalu datang untuk merawat bunda . Di awal pernikahan bu Laili dan sang Ayah juga semua masih baik-baik saja . Kini semua berubah seperti ada dendam tersendiri pada Kania .
Kania masih berfikir dengan kekalutan nya sendiri,sebenarnya ada apa dengan ibu tirinya .Padahal Kania juga bukan anak yang nakal atau membangkang tapi kenapa Bu Laili seperti sangat membenci Kania. Sang kakak tiri juga sama.
izin mampir ya