🏆Juara Satu Fiksi Modern Jalur Kreatif
Bagaimana jadinya, jika seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, harus di penjara hingga 12 tahun lamanya?
Padahal pemuda itu tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan kepada orang orang yang menuduhnya. Dia di Fitnah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Atas kasus pembunuhan seorang pemuda yang tak lain adalah teman satu kelasnya.
Lalu apa yang selanjutnya pria bernama Jo itu lakukan? Setelah dinyatakan bebas dari hukuman yang dia jalani? Mampukah Jo menemukan para dalang yang sudah memfitnah nya dengan sangat keji?
Dan nilah perjuangan Jo.Yang Dinobatkan sebagai seorang mantan Narapidana yang melekat sampai akhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jo Bermain Cepat
"Sekarang juga! Antarkan aku ke tempat lokasi pembangunan perusahaan!" Jo menatap Clara tajam. sambil memerintah kepada asisten barunya itu.
Jo terpaksa bersikap dingin kepada wanita yang dia cintai, karena saat ini para musuh sedang mengincar dirinya.
Mike baru saja memberikan kabar kepada Mario. Dan Mike mengingatkan kepada Bos nya, jangan sampai identitas bos nya yang sebenarnya terbongkar oleh siapapun dulu.
Sebab, jika hal itu terjadi maka rencana pembalasan dendam akan hancur sebelum mereka jalankan. Lalu Clara dengan langkah malas menarik tangan Nadia guna mengajak Jo berjalan menuju ke lokasi tanah yang sudah dia beli.
Di dalam hatinya, Clara bergumam. Bagaimana mungkin Jo yang saat ini dia lihat, dan Jo yang dulu dia sukai memiliki sikap dingin yang sama sama menyeramkan.
"Tidak! Walaupun mereka sama sama dingin. Tapi mereka berdua tetap saja berbeda. Jo ku tidak menyeramkan seperti dia. Sedangkan dia! Benar benar sangat mengerikan." batin Clara di dalam hatinya.
Jo, Mario dan beberapa para bodyguard serta perangkat desa mengikuti langkah kaki Clara dan juga Nadia. Entah mengapa, pria itu menginginkan agar Clara mengantarkannya ke tempat lahan yang akan dibangun perusahaan. Padahal ada pak kepala Desa yang berdiri di dekat dirinya.
Hingga tak lama berselang, mereka semua sudah tiba di sebuah hamparan tanah Luas yang ditumbuhi oleh rerumputan dan juga pohon pohon yang tidak terlalu tinggi. Jo tersenyum tipis melihat wilayah tersebut.
Akhirnya dia bisa membangun perusahaan seperti yang diinginkan oleh paman Pablo. Sebenarnya, sebelum keluar dari penjara. Pablo sempat berpesan kepada Jo. Agar dirinya menjadi pengusaha sukses. Sebab itu adalah jalan paling cepat untuk bisa menjadi seorang penguasa.
Dengan menjadi pengusaha. Jo dapat menjadi raja bisnis di seluruh dunia, dan dia juga mampu mengendalikan siapapun yang dia inginkan.
Dan Pablo tidak menginginkan Jo menjadi penjahat seperti dirinya, yang bekerja di dunia bawah, Pablo ingin, Jo membawa pengaruh positif untuk Mafia Dragon kedepannya. Dengan memberikan pekerjaan layak dan menolong antar sesama manusia yang membutuhkan.
"Lihatlah Paman! Sekarang keinginan mu akan segera aku wujudkan. Aku akan membuat perusahaan besar di tempat ini. Yang akan berjalan di bidang batu bara serta pertambangan. Dan setelah perusahaan ku berjalan sukses, aku akan membuka perusahaan yang lainnya lagi.. Sampai akhirnya, aku dapat merebut kembali perusahaan Senjata mu yang sudah direbut oleh para musuh mu. Aku tidak akan mengecewakan mu paman. Aku bersumpah!" gumam Jo tersenyum penuh keyakinan.
Lalu salah satu perangkat desa yang memegang data data dari tanah tersebut, mulai menjelaskan kepada Jo, letak ukuran dan strategis yang ada di wilayah itu.
Jo pun mengangguk mengerti, hingga tatapan matanya, tanpa sengaja mengarah kearah Clara dan Nadia yang sedang tertawa bersama.
Di dalam hatinya, Jo ikut tersenyum. Akhirnya adik yang sangat dia sayangi bisa tumbuh dengan sehat dan cantik, tanpa mengalami syok akibat kejadian puluhan tahun yang lalu.
Dan itu semua sudah pasti, karena peran Clara yang sudi menemani adik nya Nadia.
Hembusan angin sepoi sepoi menerpa mereka semua, membuat tubuh serasa segar dan juga rileks. Begitu juga dengan Jo, dia tidak henti hentinya memandang kearah Clara. Yang saat ini rambut panjangnya sedang menutupi wajah cantiknya karena terkena hempasan angin.
Jo merasa terkesima. Sungguh perasaannya semakin menjadi. Dan rasa rindunya seakan tidak dapat dia bendung lagi.. Tapi logika Jo tetap menahan agar Jo mau bersabar sampai waktunya tiba.
Lalu dia pun mengeluarkan handphone miliknya, menulis pesan kepada Mike yang masih berada di kandang musuh.
"Aku tidak bisa menunggu terlalu lama. Mereka semua harus segera dihancurkan." gumam Jo di dalam hatinya.
"Mike! Segera retas seluruh data perusahaan milik Marvel. Dan kirimkan kepada ku. Nanti malam, aku yang akan menghancurkan seluruh data perusahaan miliknya." tulis Jo di dalam pesan tersebut.
"Baik bos. Beberapa anak buah ku, telah menaruh alat penyadap di ruangan kerja milik Marvel. Saya akan segera melakukan perintah dari bos." balas Mike di dalam pesan.
Jo tersenyum menyeringai. Setelah itu, mereka pun kembali pergi meninggalkan tempat itu.
Jo telah menyuruh pak Kepala Desa untuk mencari tukang bangunan yang profesional di kampung miliknya. Sedangkan konsultan dan juga Arsitek pembangunan telah disiapkan oleh Mario.
Besok seluruh material sudah bisa dibeli. Dan Jo benar-benar membuka lapangan kerja untuk seluruh rakyat yang membutuhkan pekerjaan.
Kini Jo berencana ingin singgah ke rumah Asisten baru nya, Clara yang mendengar perkataan Jo pun menjadi terkejut. Mengapa juga seorang bos harus mampir ke rumah anak buahnya.
"Tuan! Tapi apakah tidak lucu? Kenapa tuan mau mampir kerumah saya?" tanya Clara menatap penasaran.
"Iya, itu saya lakukan agar saya dapat mengenal kamu dengan baik. Jangan sampai setelah kamu menjadi Asisten pribadi saya di kampung ini, dan kamu memegang berkas berkas penting milik saya, kamu nya malah kabur meninggalkan kampung ini. Jadi sebelum itu terjadi, saya harus mengenal siapa keluarga kamu yang ada di kampung ini." jelas Jo membuat Clara menjadi terdiam.
Pak Kades yang mendengar perkataan Jo pun menjadi tersenyum, lalu pak kades menawarkan diri untuk mengantarkan Jo.
"Tuan! Kalau begitu mari saya saja yang mengantarkan tuan. Saya akan memperkenalkan tuan kepada pak Imran dan juga ibu Siti, selaku paman dan bibi nya nona Clara."
"Baik.Terimakasih pak Kades. Ayo masuklah ke dalam mobil saya." ajak Jo sambil tersenyum miring kearah Clara.
Melihat senyuman itu, Clara menjadi bertambah kesal. Ternyata ketampanan yang pemuda itu miliki, menyimpan sikap yang sangat menjengkelkan.
"Lihat Nadia! Wajahnya saja yang hampir mirip dengan kakakmu. Tapi tidak dengan sikapnya. Pria itu benar benar menjengkelkan!" maki Clara membuat Nadia tersenyum.
"Ya sudah, ayo kita pulang kak, jangan sampai pengusaha itu berbicara yang bukan bukan kepada bapak dan ibu."
"Kau benar Nadia.. Ayo kita segera pulang." ajak Clara menyetujui perkataan Nadia.
Mereka pun berlari mengejar mobil milik Jo yang sudah melaju dengan kecepatan sedang, Meninggalkan Yati yang baru saja tiba di depan kantor kepala Desa.
"Clara! Nadia! Kok aku di tinggal lagi sih! Gini. banget punya badan gendut." omel Yati dengan nafas ngos ngosan