Rania, mempunyai suami yang sempurna sebagai laki-laki. Dengan wajah yang tampan, tubuh yang bagus, Sudah bisa di pastikan ia adalah laki-laki sejati, tapi pernikahannya sudah berlangsung 1 tahun. laki-laki yang menjadi suaminya, tidak pernah menyentuhnya. Tapi kenapa? Apa alasannya sampai harus menikahi Rania jika ia tidak mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elleya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekacauan di pagi hari
Di bawah lampu baca terlihat sosok pria dengan setelan kemeja putih dan kacamata baca di wajahnya "Kenapa dia terlihat tampan saat sedang fokus pada suatu hal? Gumam Rania,yang tiba-tiba terbangun saat dini hari. Ia melihat Althaf masih sibuk dengan berkas-berkas yang berserakan di atas meja. Althaf duduk di atas sofa yang berada tak jauh dari pandangannya.
Sementara Althaf berpura-pura tidak menyadarinya. ia membiarkan Rania menikmati waktu mencuri pandang ke arahnya. beberapa menit sebelumnya Althaf melihat selimut yang menutupi Rania terus bergerak-gerak, mungkin saat itu Rania terbangun dan terkejut karena melihat sosok dirinya yang berada dalam satu ruangan dengan Althaf. Althaf merasa sedikit kasihan jika langsung mengusirnya begitu saja saat Rania terbangun. Tapi ia juga tak menyangka bahwa Rania akan berpura-pura kembali tertidur dan memperhatikan dirinya dari kejauhan.
Senyum tipis terukir di wajah tampan Althaf, dan itu terlihat jelas oleh Rania. "Gila aku mikir apa sih? kok bisa-bisanya aku bilang dia ganteng? Rania mengacak-acak rambutnya karena merasa gusar dengan dirinya sendiri. Sampai dia tidak sadar jika saat ini Althaf sudah berdiri di dekatnya.
"Lihatlah sepuasnya dari jarak yang lebih dekat" Ucap Althaf membungkuk mengarahkan wajahnya untuk saling berhadapan dengan Rania.
Bukkk
Rania melemparkan bantal yang di pakainya ke arah wajah Althaf.
"Siapa juga yang mau melihat wajahmu? sama sekali tidak menarik" Ucap Rania sambil mencoba bangkit dari posisinya, Tapi Althaf tidak membiarkan itu dengan mudah. dia menahan kedua tangan Rania dan membuat Rania tetap berbaring di sana dan Althaf berada persis di atas tubuhnya.
"Apa yang kau lakukan? menjauh dari ku!
Dukk.
Rania mengangkat salah satu kakinya untuk menendang Althaf, dan lutut Rania yang di tekuk tepat mengenai kejantanan Althaf, yang membuat Althaf seketika ambruk di atas Rania.
Uhhhh.. Ucap Althaf menahan ngilu di bagian bawahnya.
"Apa yang kau lakukan cepat menyingkir dari ku. Rania berteriak sambil terus berusaha mendorong Althaf dari atas tubuhnya. Althaf yang sadar akan posisinya kini menjatuhkan badannya di atas kasur. sambil terus tangannya memegang sesuatu di antara kedua pahanya.
Sedangkan Rania beringsut bergegas keluar dari sana dan berlari menuju kamarnya meski dengan telapak kaki yang terasa perih. ia tidak ingin lagi berada satu ruangan dengan Althaf. itu sangat berbahaya untuk dirinya.
Setelah bersusah payah, Rania sampai di kamarnya. saat ini jendela kamar miliknya sudah selesai di perbaiki dan serpihan kaca sudah tak ada lagi di sana.
Rania menyandarkan tubuhnya di balik pintu dan terduduk di sana. ia kembali teringat apa yang di lakukannya sampai berakhir berada di dalam kamar Althaf. "Apa dia baik-baik saja? dia terlihat sangat kesakitan?" Gumam Rania lirih.
Plakkk Rania memukul wajahnya dengan kedua tangan miliknya. "Apa sih yang aku pikirkan? Itu bukan salahku kenapa juga dia mencoba mendekatiku,. Lebih baik aku kembali tidur"
Rania membaringkan tubuhnya di atas kasur. tapi bayangan wajah Althaf yang tersenyum manis dengan memakai kacamata terus terputar di pikirannya. Sampai pagi tiba Rania sama sekali tidak tidur.
"Ini semua gara-gara laki-laki tidak normal itu, Aku jadi berakhir seperti ini" keluhannya saat Sarah membantunya bersiap untuk sarapan bersy Althaf.
"Nyonya, Tuan Darma mengirim pesan. Beliau meminta waktu untuk bertemu dengan anda?
" Ya katakanlah aku akan datang saat makan siang, dimana kami harus bertemu?
"Di kediaman Tuan Darma, Nyonya.
" Baiklah antarkan aku ke sana siang ini.
"Baik. Simpul nya sudah selesai. Apa anda yakin akan turun ke bawah dan sarapan bersama tuan? apa kaki anda baik-baik saja untuk berjalan sejauh itu?
" Aku baik baik saja. Tidak usah khawatir
Pagi itu Rania dan Althaf sarapan bersama, Tapi tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut keduanya. mereka menikmati sarapannya dengan tenang.
......................
Sementara sebuah pagi yang kacau terjadi pada kedua pasangan muda. "Bodoh meskipun aku mabuk, bagimana bisa aku melakukan hal seperti ini pada Cindy? Kennat yang terbangun di pagi hari tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya. ia merasa sangat kaget dan tidak percaya. ia tidak ingat dengan jelas bagimana dirinya berakhir bersama Cindy sahabat Rania.
Semalam setelah keluar dari Mansion tempat tinggal Rania, Kennat pergi untuk memenangkan dirinya ia membeli sebotol bir di minimarket dan bertemu dengan Cindy. mereka berbincang dan akhirnya setuju untuk menikmati bir bersama di apartemen Cindy yang terletak tak jauh dari sana.
Setelah mabuk Kennat tidak dapat mengingat apapun lagi yang terjadi pada mereka semalam. Kennat hanya mendapati di pagi hari dia tidur bersama Cindy dan mereka tidak memakai pakaiannya.
"Siall. ini tidak benar, aku harus segera pergi dari sini.
Saat Kennat memungut pakaiannya dan mulai memaki nya kembali, Cindy terbangun dari tidurnya. " Kenn? Kau sudah ingin pergi? tanya Cindy dengan senyum manis di wajahnya.
.
.
.
Lanjut besok ya, Adegan panas Kennat dan Cindy
ditunggu up selanjutnya
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak