NovelToon NovelToon
Holy Power And Aura In Magic World

Holy Power And Aura In Magic World

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Akademi Sihir
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: ESNemesis

Akhir dari Bumi ini, telah ditakdirkan, tidak ada yang bisa menyelamatkannya.

Pada akhirnya, Hero terakhir juga dikalahkan, dan dibunuh oleh kejahatan.

Tapi, kesempatan itu datang padanya, Hero terakhir yang bertahan.

Dia mengalami sesuatu yang ada dalam cerita 'regressed'.

Tapi, Bumi yang ia tinggali jauh berbeda dengan apa yang ia tahu, Bumi yang merupakan dunia sihir, juga
ternyata adalah dunia XXXX.



[Semakin banyak dukungan, semakin semangat update]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ESNemesis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11 : Liburan #1, Pertemuan

Dengan perkembangan teknologi pesawat luar angkasa, perjalanan Lynn dari Kota C di Neptunus ke Kerajaan Suci di Bumi bisa dilakukan dengan sekali jalan, dengan waktu tempuh yang lebih cepat setengah jam dari perjalanan Lynn ke Neptunus dari Bumi.

Lynn memutuskan untuk menginap sehari di hotel terlebih dahulu, dan besok baru ia melakukan perjalanan.

Di hari ini juga Lynn memutuskan ke toko pandai besi yang pernah ia dan Sir Gawain kunjungi, sebelum pergi ke Neptunus.

Dikarenakan pedang yang gunakan terakhir kali sudah hancur sepenuh saat melawa monster yang sepeda dengan Lynn, dan juga pedang barunya masih dalam proses penempaan oleh pandai besi terbaik di Neptunus, yang mana setandar kualitas senjata di Neptunus lebih tinggi dari di Bumi ini, tapi pengecualian untuk Skywing Bow Lynn karena di buat dengan standar artefak suci kelas atas.

Setelah memilih pedang, Lynn memutuskan menggunakan sisa-sisa waktunya sebelum malam tiba untuk berkeliling ibukota Kerajaan Suci, dan mencoba berbagai makanan yang ada.

Keesokannya setalah bangunan tidur, membersihkan diri, dan makan, Lynn langsung bergegas ke bagian utara benua ini, ke Kerajaan Adoblif, bersama dengan kelompok para pedagang, menggunakan kereta kuda.

Dalam perjalanan tersebut, kelompok yang di tumpangi Lynn beberapa kali di serang oleh hewan buas, dan monster, Lynn yang mengikuti kelompok tersebut memutuskan untuk membantu mengalahkannya karena Lynn melihat petualangan yang mengambil permintaan menjadi penjaga kesusahan untuk menghadapinya.

 Setalah kurang dari dua jam perjalanan akhirnya mereka sampai ke Kerajaan Adoblif, lebih tepatnya ibukota dari kerajaan tersebut.

Setalah berpisah dengan kelompok itu Lynn kemudian mencari penginapan untuk tinggal beberapa hari. Setelah mendapatkannya Lynn ia pergi mendaftar kompetisi duel yang menjadi alasan utama Lynn berlibur, juga karena paksaan dari Katedral untuk Lynn beristirahat dari kegiatannya yang berlebihan untuk menjadi kuat.

Kompetisi duel ini terbatas pada usia 18 tahun ke bawah, juara satu dan dua jelas mendapatkan hadiah, karena ini dunia sihir, hadiah juara satu tidak akan berguna untuk Lynn, tapi hadiah juara dua merupakan ginseng hitam, yang jika dikonsumsi akan meningkatkan kekuatan dan kelincahan fisik, hak tersebut akan berguna untuk Lynn.

Lynn mendaftar dengan lisensi kartu petualangannya, agar kehidupan pribadi tidak terganggu. Setalah pendaftaran akan ada babak penyisihan yang tidak akan di pertontonkan, hingga dapat 16 peserta tersisa akan di duelkan lusa esok di stadion colosseum, dan tentunya akan ada banyak penonton.

Lynn tentu bisa melewati babak penyisihan dengan mudah. Penampilan Lynn yang menggunakan topeng naga putih, dengan pakaian serba hitam ditambah jubah hitam yang memiliki topi yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali topengnya itu, dan selama petarung Lynn ia hanya menggunakan kemampuan berpedangnya walau di hadapannya sihir ia selalu menang, membuat Lynn secara tidak sengaja julukan ‘Ghost Sword of White’.

Setelah menyelesaikan babak penyisihan dan masuk ke 16 peserta, Lynn memutuskan untuk bersantai, lalu beristirahat.

Di malam hari Lynn memutuskan untuk berkeliling ibu kota kerajaan ini.

“Bangun-bangun ini benar-benar berdesain abad pertengahan yang makmur, tapi bahan dan teknologi yang digunakan sudah modern contoh lampu jalan dari listrik, kerajaan Adoblif benar-benar menarik,” pikir Lynn yang berjalan di kota dengan lampu-lampu menyalah memerangi kegelapan malam.

“Hiks—hiks—hiks,” terdengar suara tangisan yang makin lama, semakin kecil, jika bukan karena keturunan naga Lynn yang mempengaruhi semua indra milik Lynn ditambah sebagai pemanah sudah sewajarnya indra Lynn lebih baik dari yang lainya, jika tidak mungkin Lynn tidak akan mendengarnya sama seperti orang-orang yang di sekitarnya yang sedang berjalan.

Lynn yang tidak bisa mengabaikannya pun mengikuti arah suara itu. Karena suara itu semakin menjauh Lynn pun memperkuat indra pendengaran dengan Auranya. Lynn kemudian melompat ke atap bangunan lalu melanjutkan mengejar suara itu dengan melompati atap-atap bangunan.

“sebentar lagi sampai ke perbatasan ibu kota, tapi suaranya masih terdengar jauh, jika begitu kemungkinannya besar asalnya dari luar ibu kota,” pikir Lynn, yang kemudian mencari gerbang keluar.

Lynn yang menemukan gerbang keluar terdekat langsung bergegas ke gerbang, dengan mengambilnya white masknya dari balik bajunya dan memakainya, juga mengaktifkan kekuatannya, lalu turun ke jalanan.

Setalah sampai gerbang Lynn di gerbang, Lynn berjalan dititik buta penjaga gerbang sehingga Lynn melewati tanpa harus memeriksa identitasnya dahulu.

Di depan gerbang pintu itu merupakan hutan, Lynn kemudian mempercepat langkahnya.

Beberapa detik kemudian, suara tangisan itu semakin dekat, Lynn kemudian memanggil Skywing Bownya, juga mengeluarkan Kekuatan Suci membentuk anak panah.

Lynn sekarang berada di dahan pohon, mengintai sebuah kereta kuda yang tertutup, dan di jaga banyak penjaga yang semuanya memegang tongkat sihir, dan asal suara tangisan itu dari kereta kuda tersebut.

“Totalnya ada 12 orang, empat di depan, dua penunggang kuda di kereta kuda, dua di samping, dan empat sisanya di bagian belakang, mereka juga terlihat seperti penyihir berpengalaman, sepertinya ini penculikan, mungkin?” pikir Lynn mengamati kelompok mencurigakan tersebut.

Setalah mengikuti dan mengamati beberapa saat Lynn memutuskan untuk membunuh ke 12 orang atau penyihir tersebut karena hasil amatannya dan kesimpulannya mereka bukan orang baik-baik.

Lynn langsung membentuk satu anak panah lagi, lalu menggunakan kedua anak panahnya menargetkan kepala dari kedua penunggang kuda di kereta kuda tersebut.

Setalah serangan pertama, dengan cepat Lynn membentuk kembali dua anak panah lagi, dan mengincar dua penyihir yang paling depan.

Kemudian setelah serangan keduanya Lynn menggunakan blink berpindah tempat ke dahan pohon di depan sebenarnya.

Serangan pertama Lynn tepat mengenai targetnya, yang membuat kuda tunggangan mereka terkejut, dan berhenti bergerak, lalu dengan cepat disusul serangan keduanya, membuat kuda yang di tunggangi target dari anak panah langsung kabur terkejut, dan targetnya jatuh dari kudanya.

Tanpa selang waktu banyak dua serangan selanjutnya datang menargetkan penyihir di dua bagian samping kerta kuda, dan dilanjutkan dengan dua penyihir tersisa di bagian depan.

Karena kecepatan memanah Lynn, dan Lynn yang berpindah tempat saat memanahnya membuat para penyihir tersebut dengan mudah terkena anak panahnya, dan sekarang tersisa empat penyihir bagian belakang kereta kuda yang langsung membuka sihir pelindung.

Setelah penyihir-penyihir tersebut membuat pelindung, mereka dengan sihir api juga sihir angin menyerang membabi buta ke segala arah.

Lynn yang melihat serangan penyihir tersebut membuat keributan memutuskan menghilang Skywing Bownya, dan menarik pedang yang baru ia beli, sebuah Katana dengan bilah hitam pekat, satu-satunya pedang dengan kualitas yang terbaik, lebih baik dengan pedang yang selama ini Lynn pakai, hal tersebut pun untuk sekarang, dan juga pedang tersebut yang paling cocok dengannya yang Lynn temukan di toko pandai besi di Kerajaan Suci tersebut.

Lynn turun dari dahan pohon, menampakkan dirinya, penyihir-penyihir yang melihat Lynn langsung menyerangnya tanpa ampun.

“Sihir api ditambah tingkat tinggi, dan dibantu sihir angin yang tingkat tidak kalah tinggi dengan sihir apinya, jika aku terkena dampak cukup parah, yah tapi percuma jika sihirnya tingkat tinggi jika tidak bisa mengenai targetnya,” pikir Lynn dengan senyumnya.

Lynn kemudian melewatinya serangan begitu saja dengan blink, dan memakai blink lagi masuk ke pelindung penyihir itu dan muncul di bagian belakang kelompok mereka.

Lynn dari belakang langsung menebas horizontal, memenggal kepala dua penyihir sekaligus di belakang, walaupun mereka berada di atas kuda.

Sisa penyihir yang di depan kemudian mengeluarkan suntikan dan menyuntikkannya ke leher mereka, kedua penyihir itu berpegang tangan, lalu tubuh fisiknya perlahan berubah dan menyatu hingga menjadi monster yang menjijikkan, dengan sepasang kaki dan tangan, juga dua kepala.

“Demi dirinya, bunuh semua,” ucap monster itu dari kedua kepalanya.

“Suntikan itu, energi yang dikeluarkan monster itu, tidak mungkin aku melupakannya… pengikut kejahatan,” pikir Lynn, amarahnya memuncak, juga hawa membunuh yang kuat keluar dari Lynn, yang bisa membuat orang biasa pingsan hingga mati.

Lynn mengangkat Katananya ke atas, lalu menarik kembali Kekuatan Suci yang ada di anak panah di sekitarnya. Kekuatan Suci mengalir ke bilah Katananya, lalu menyelimuti seluruh bilahnya.

Monster itu yang sudah di depan Lynn dengan tangan besarnya yang tinggal beberapa detik lagi akan meninju Lynn, langsung tertebas vertikal oleh Lynn, membuat terbelah dua.

Lynn yang mengetahui tubuhnya bisa menyatu kembali, lalu lanjut memotong tangan monster itu, kemudian memenggal kedua kepalanya, kemudian secara beruntun dan cepat melakukan 58 tebasan ke sang monster.

Monster itu kemudian jatuh, dengan tubuh yang sudah terpotong-potong tidak bisa menyatu, dan Kekuatan Suci di bilahnya menghilang, habis terpakai.

Alhasil Lynn akhirnya bertemu pengikut kejahatan yang merupakan musuhnya. Sebelum-sebelumnya Lynn hanya mendengar rumor tentang mereka. Karena yang lainya telah mati tertembak anak panah, dan dua sisanya bergabung dan jadi monster, membuat Lynn tidak bisa menginterogasinya.

Kemudian Lynn membersihkan bercak darah di bilah Katananya dengan Kekuatan Sucinya, lalu menyarungi kembali.

Lynn kemudian berjalan ke kereta kuda, yang telah di tinggalkan oleh kuda pengangkutnya karena lepas, dan kuda lainya juga sudah kabur. Kereta kuda yang menjadi sumber suara yang di dengar Lynn yang juga telah lama hilang tidak lama setelah Lynn masuk ke dalam hutan.

Pintu kereta kua tersebut tidak bisa buka karena terkunci oleh sihir. Lynn menarik pintu itu hingga putus, dan kemudian melemparkannya.

Cahaya bulan masuk ke dalam kereta kuda yang tertutup dan gelap itu, seorang gadis seusia Lynn terdapat di dalamnya, ia terlihat terluka tapi tidak parah, hanya saja ia terlihat menangis hingga suaranya hilang.

“Siapa itu? Penculik? Kenapa seperti ini, aku takut, siapa pun tolong aku,” pikir gadis itu melihat topeng naga, di tambah pakaian yang serba hitam, dan mengingat kembali keributan yang ia dengar hasil perbuatan Lynn.

“Sepertinya ia terlihat ketakutan, tapi itu wajar mengingat yang terjadi padanya, di tambah seperti penampilanku juga membuat diri makin takut,” pikir Lynn.

Lynn mendekatinya tapi ia berhenti, gadis itu saat di dekati ingin mundur walaupun sudah tidak bisa, tubuhnya gemetar luar biasa, karena ketakutan.

“Jika begini lebih baik melepaskan white maskku, dari fisiknya ia terlihat seumuran denganku, karena itu jika memperlihatkan wujud asliku yang terlihat seumuran dengannya, harusnya bisa meredakan rasa takutnya,” pikir Lynn.

Lynn kemudian melepaskan white mask, bayangan menyelimutinya lalu ia kembali ke wujud aslinya, dengan pakaian yang lebih cerah, gadis itu yang melihat terjadi sangat terkejut, tapi berkat itu ia lebih tenang.

Lynn yang melihat itu menyimpan kembali white masknya, kemudian mendekatinya, lalu memegang Salah satu tangan gadis itu dan menyembuhkannya dengan Kekuasaan Suci.

“Warna emas dan hangat? Ini Mana Suci, perasaan ini bukan Mana Suci berarti ini Kekuatan Suci, syukurlah seorang pengikut Dewa-Dewi,” pikir gadis itu, yang perlahan berhenti menangis dan menjadi lebih tenang.

Setelah pulih sepenuhnya Lynn memegang tangannya, dan mengajak gadis itu keluar.

Di luar gadis tersebut terkejut dengan keadaannya, juga tidak percaya bahwa anak laki-laki yang terlihat seumuran dengannya membunuh semua penculikan yang merupakan penyihir elite.

“Rambut panjang berwarna putih ke merah muda, mata yang berwarna seperti bunga sakura, dan kulit putih, juga penampilan, dan wajahnya yang tidak kalah menawan walaupun masih anak-anak, seperti gadis ini orang penting hingga para pengikut kejahatan menculiknya, jika tidak dia pasti memiliki suatu yang spesial,” pikir Lynn yang melihat gadis itu dengan baik setelah keluar dari kereta kuda.

Gadis itu juga yang melihat tampilan Lynn dengan mata hitam juga rambut itu, dan mukanya yang terlihat lembut, semakin tidak percaya bahwa ia yang membunuh semua penculikan ini, tapi karena hanya ada Lynn akhirnya dia percaya, ditambah Kekuatan Suci yang ia punya meyakinkan hal tersebut.

“Siapa namamu? Jika aku Lynn,” ucap Lynn.

“Aku Griseo, terima kasih atas bantuannya,” balas gadis itu.

“Tidak perlu sungkan, Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi terlepas dari itu sepertinya memang mereka bukan orang yang baik, yah jika begitu,” ucap Lynn, lalu berbalik menghadap Griseo, dan sedikit menarik tangannya, “—mau aku antar pulang?” lanjut Lynn.

 Angin berhembus, menghembuskan rambut panjang Lynn menutupi sebagian mukanya, lalu kembali. Muka Lynn yang terlihat di pandangan Griseo sangat lembut, baik, dan tulus itu, membuat Griseo merasakan perasaan yang tidak bisa di jelaskan, suatu yang hangat, juga detak jantungnya yang menjadi sangat cepat, “Iya, mohon bantuannya,” jawab Griseo tanpa sadar.

“Baiklah jika begitu, karena jaraknya cukup jauh, dan juga sudah malam untuk menghemat waktu, mohon maaf, permisi,” ucap Lynn, yang kemudian mengendong Griseo dengan gaya tuan putri.

Muka Griseo itu terkejut dan memerah. Sebelum Griseo sempat mengeluarkan sepatah-kata pun, Lynn melangkah cepat kembali ke kota.

“Apaan kecepatan itu?! Memang ada manusia yang bisa berlari secepat ini, di tambah ia menggendong aku, tapi dengan kecepatan ini, memang wajar ia bisa mengejar kereta kuda yang menculik aku,” pikir Griseo, yang tatapan ke atas, entah melihat Lynn atau bulan.

“Anu, begini ya Griseo karena aku terburu-buru dalam mengejar tadi jadinya aku melewati atau bisa dibilang menyusup keluar dari gerbang tanpa melakukan pemeriksaan, jadi akan aneh jika aku melakukan pemeriksaan lagi,” ucap Lynn, yang kemudian di tatap curiga oleh Griseo, dan Lynn merasakan hal tersebut.

Lynn langsung melanjutkan ucapannya dengan terburu-buru, “Aku ini bukan orang jahat kok beneran, waktu aku ke sini sudah melakukan pemeriksaan dengan baik, jadinya jika melakukan pemeriksaan masuk lagi, tanpa ada riwayat pemeriksaan keluar akan jadi masalahnya besar, di tambah aku membawa dirimu, walaupun pakaianmu sudah kusam, tapi dari pakaianmu kamu bukan orang biasa, jadinya aku tidak mau menambahkan masalah.”

Griseo membuang nafasnya, dan kembali menatap dengan normal, “Jika begitu tidak apa,” ucapnya, lalu berpikir, “padahal jika ia mau, tidak perlu repot-repot memberitahuku karena kekuatan jelas di atasku, tapi ia menanyakannya, ia orang baik.”

Lynn mendengar Griseo sudah mengizinkannya kemudian tersenyum sebagai balasannya, dan mempercepat langkahnya.

Setelah beberapa saat Lynn akhirnya berhasil masuk kembali ke kota tersebut tanpa ketahuan para penjaga gerbang, dan berakhir di atap bangunan.

“Mau aku turunkan di sini, atau aku antar sampai rumahmu?” tanya Lynn.

“Aku bukan ‘monster’ sepertimu yang memiliki kekuatan fisik seperti itu, karena itu kamu harusnya mengatakan itu di bawah, bukan di atap!!” protes Griseo karena Lynn yang ingin menurunkan ia di atap bangunan.

Lynn yang mendengar tersebut ingin membalasnya, tapi terhenti karena mendengar suara perut lapar dari gadis itu.

“Ah, malunya, ini bukan suatu hal yang pantas,” pikir gadis itu karena suara perutnya, lalu memalingkan wajahnya, juga wajahnya yang memerah seperti apel karena malu.

Lynn yang reaksi malu Griseo membuatnya tersenyum, “Baiklah jika begini lebih baik cari makan dulu, tapi seperti yang aku katakan sebelumnya, kamu terlalu mencolok dengan gaun khas bangsawan tersebut di tambah yang terlihat usam, karena itu lebih baik cari toko pakaian terlebih dahulu, aku tahu toko pakaian terdekat kok tenang, aku yang akan membayar semuanya,” ucap Lynn.

Kemudian Lynn lanjut bergerak melewati atap-atap, dan tidak lama Lynn turun di gang sepi dekat jalan, dan di seberang jalan tersebut ada toko pakaian.

Lynn kemudian menurunkan Griseo, dan tanpa sadar mengandeng tangannya, Griseo pun secara alami menerima. Lynn menuntut jalan masuk ke toko pakaian tersebut, dan masuk ke tokonya.

“Griseo seperti yang aku bilang, aku yang akan membelikan pakaian pengganti, tapi satu hal yang kumohon terlepas dari harga pakaian, aku ingin kamu tidak memilih pakaian yang mencolok,” ucap Lynn yang kemudian di balas Griseo dengan anggukannya.

“Jika begitu silakan pilihlah, aku akan menunggumu,” lanjut ucap Lynn.

Griseo mencoba berbagai pakaian, juga sempat menggunakan set pakaian untuk menggoda Lynn tapi ia batalkan karena mengingat perkataan Lynn. Akhirnya Griseo menggunakan baju putih yang berlengan panjang, rok hitam panjang, dan menggunakan topi pet berwarna coklat. Setalah itu Lynn membayarnya ke kasir dan mereka pun keluar.

Di luar akhirnya Lynn melihat baik-baik tampil Griseo, “Memang benar ya, anak ini memiliki pesona yang luar biasa, bahkan jika menggunakan pakaian biasa seperti itu, di masa depan nanti ia akan menjadi wanita yang cantik, dan anggun,” pikir Lynn.

“Baiklah sekarang waktunya cari makan, jika tidak salah jalan ini terhubung dengan jalan yang menjadi Festival Malam Baru, jadi harus banyak yang menjual banyak jajanan makanan, jadi mari bergegas,” ucap Lynn, yang kemudian mengulurkan tangannya dan tersenyum ke Griseo.

 Griseo yang melihat itu berbalik senyum, dan menggapai tangannya dan memegangnya, “Iya ayo kita bergegas Lynn,” ucapnya.

Lynn menggandeng tangannya Griseo pun menuntut ke festival yang ia sebut. Setalah lima menit berjalan mereka sampai ke festival tersebut.

Sambil berjalan Lynn berkata, “Enaknya beli apa ya, Griseo kamu mau apa, dari awal kita kesini untukmu loh.”

“Apa pun yang kamu beli aku akan menerimanya,” jawab Griseo.

“Apa, ‘Apa pun yang kamu beli aku akan menerimanya’ itu bikin tambah susah memilih loh, ehmm, baiklah nantinya jangan sampai protes ya! Dengan yang apa aku beli.”

“Baik.”

Setalah berkeliling, Lynn membeli beberapa tusuk daging sapi, salad sayur, dan permen buah, dan mereka berakhir duduk di meja makan para pengunjung festival tersebut.

Sambil makan mereka, Lynn bertanya pada Griseo, “Nah Griseo, apa kamu tahu kenapa kamu diculik?”

“Aku tidak tahu, mungkin karena keluargaku(?) tapi aku sendiri tidak menyukai keluargaku karena terlalu ketat, keluargaku bukan seperti yang ada dalam cerita, sebuah keluarga yang mencintai tanpa syarat, hanya beberapa orang saja yang benar memperlakukan aku seperti anak-anak,” ucapnya dengan murung.

“Ah maaf membuatmu merasa sedih, aku tidak bermaksud untuk itu, aku minta maaf sekali lagi,” ucap Lynn dengan buru-buru.

“Tidak apa,” balas Griseo, dan berpikir, “entah kenapa aku mengatakan itu pada orang asing, tapi rasanya sangat menyenangkan bisa berbicara dengan anak seumuran denganku.”

Tanpa terasa mereka sudah menghabiskan semua makanan yang dibeli Lynn.

“Sudah jam delapan malam, lebih baik kamu balik ke rumahmu Griseo,” ucap Lynn, yang melihat jam tangannya menunjukkan waktu Benua Barat.

“Baik,” jawabnya dengan muka yang murung.

Lynn yang melihat wajah murung Griseo, kemudian menghiburnya dengan berkata, “Kenapa dengan wajahmu itu, jangan-jangan kamu jatuh cinta padaku, sulit di percayanya, anak-anak sepertimu akan mengalami hal tersebut, lagian juga kamu terlihat tidak kamu bangsawan bukan aku bisa menebaknya dari pakaianmu tadi, etika makan, dan jawaban yang kamu berikan. Tapi aku ini rakyat jelata? Mungkin rakyat jelata, karena itu kita hidup di dunia yang berbeda,” dengan nada yang menggoda dan juga sekaligus candanya.

“Hah?!” Balasnya dengan kesal dan jengkel, tapi Griseo menepis pernyataan ‘hidup di dunia yang berbeda’, walau Griseo sering di untuk tidak mendekati rakyat jelata oleh Ibunya karena mereka hidup di berbeda dunia, baru kali ini Griseo ingin berpendapat berbeda dengan semua ajaran Ibu, seperti ‘memang kenapa jika hidup di dunia yang berbeda’, atau ‘menjadi rakyat jelata bukan berarti harus lebih rendah dari bangsawan’, tapi ia menahannya, karena jika Griseo mengatakan itu, berarti Griseo tidak menyangkal pernyataan pertama dari Lynn, walau begitu entah bagaimana Griseo tidak ingin menyangkal sepenuhnya pernyataan pertama Lynn, mungkin karena Lynn adalah penyelamatnya, atau karena ia orang baik, ataupun karena tampilannya yang sumuran dengan Griseo, dan wajahnya yang lembut dan baik. Tapi dari dirinya sendiri Griseo benar-benar tidak tahu kenapa perasaannya seperti ini.

“Baiklah-baiklah hanya bercanda,” ucap Lynn dengan buru-buru untuk merendahkan amarah Griseo, dan lanjut berkata, “tapi kamu benar-benar harus peluang Griseo, aku tidak ingin terkena masalah.”

Griseo yang mendengar hal tersebut juga telah mengetahuinya, dan menjawab, “Baiklah, aku juga tahu akan hal tersebut.”

“Jika begitu mau aku akan bertanya sekali lagi, mauku antar sampai pulang, atau kamu mau peluang sendiri, Griseo?”

“Aku bisa pulang sendiri, juga aku tidak ingin lebih merepotkan orang yang menyelamatkanku lagi.”

“Baiklah jika begitu, tapi ingat jangan beritahu aku yang menyelamatkanmu ya, ini rahasia di antara kita saja.”

Mendengar itu, Griseo berdiri, lalu mendekati Lynn, dan berkata, “Jika begitu agak sulit, tapi jika aku berkata ‘seorang membunuh semua penculikan itu, di saat dia mendobrak kereta kuda yang mana menjadi tempatku di sekap, aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, dan akhirnya pingsan, saat aku tersadar, aku sudah ada di gang tengah kota sendirian, dengan uang di dekatku’, jika begini akan lebih percaya, dan kamu tidak akan terkena masalah.”

“Baiklah terserah kamu, selama itu tidak mengganggu kehidupan pribadiku, juga terima kasih karena kamu telah mengerti.”

Griseo yang mendengar itu tersenyum, lalu ia melambaikan tangannya, dan setalah itu Griseo pun berjalan pergi untuk pulang, masuk ke dalam ramai orang di campur dengan kelap cahaya yang menerangi malam hari ini.

Tidak lama setelah itu Lynn juga memutuskan untuk kembali ke penginapan yang ia sewa, dan beristirahat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!