Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.26 Pernikahan Tertutup
Akhirnya Melody dan Zayn pun menikah hari ini. Ya semua dipercepat oleh Zayn karena kehamilan Melody yg memang harus dirahasiakan. Sebuah kesalahan yg akan menjadi aib besar bagi keduanya. Meski keduanya sudah kompak untuk menikah dan menciptakan keluarga yg baik untuk anak mereka.
Keduanya menikah tanpa cinta, dan keduanya sama-sama punya kesibukan masing-masing. Tiada yg tahu akan seperti apa pernikahan mereka nantinya. Dan hari ini James mengadakan pesta pernikahan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga besar saja. Semua keluarga Zayn datang, kecuali keluarga Melody.
Melody sudah tak ingin lagi menjalin hubungan dengan mereka yg menghancurkan hidupnya. Bahkan untuk sekedar mengabari pernikahannya saja Melody tak sudi. Terakhir kabar yg didapat Melody, Melisa bebas dari penjara beberapa bulan lagi sementara ibunya masih mendekam disana.
Lalu kabar Rara, dirinya menjalani masa rehabilitasi bersama para wanita malam lainnya. Bukan hanya memalukan tapi image Rara pun hancur karena ulah ibunya. Dan kabar tersembunyi lainnya, Rara juga tengah hamil benih pria bren**k yg dibayar ibunya. Pria itu kini telah kabur ke luar negeri dan meninggalkan Rara yg tengah hamil sambil menjalani hukuman.
Sementara Melody tengah duduk di pelaminan bersama Zayn. Keduanya sangat canggung tapi berusaha menutupinya dengan senyuman. Perut Melody pun belum membesar, dan dirinya masih nyaman menggunakan gaun yg sudah ia pesan.
Keduanya memasang senyum terbaiknya pada setiap tamu undangan. Hingga akhirnya Deva dan Ditya pun hadir di pesta pernikahan keduanya. Nampak Ditya melihat Melody dengan tatapan meremehkan.
"Selamat adikku Zayn.." ucap Deva mengucapkan selamat.
Degg.. Seketika Melody mengenali suara tersebut. Suara Blackking yg ia temui di depan rumah tuan James. Melody pun akhirnya tahu kalau Blackking adalah kakak iparnya.
"Ya, terimakasih kalian sudah datang." ucap Zayn.
"Adik ipar kau santai saja padaku, aku bukan sosok yg kaku." ucap Deva pada Melody.
"Tentu kak." balas Melody sambil tersenyum.
Tapi pandangan pasangan Deva sungguh membuat Melody tidak nyaman. Apa yg dipikirkan wanita di samping Deva? Mengapa menatap Melody dari atas sampai bawah??
"Ada apa kak? Apa ada yg aneh?" tanya Melody.
"Tidak, gaunmu sempurna." ucap Ditya.
"Sayang, nanti kita akan memesan gaun yg indah juga untukmu di pernikahan kita." ucap Deva.
"Iya kau harus melakukannya." ucap Ditya.
"Setidaknya kau bisa menutupinya kali ini, kau sangat beruntung." bisik Ditya sambil pura-pura cipika-cipiki.
"Ya.. Keberuntungan juga termasuk kelebihan ya." ucap Melody.
Ditya pun hanya tersenyum seakan meremehkan Melody. Sementara Zayn, melihat Ditya merasa wanita itu tidak menyukai Melody. Tapi apa alasannya?? Dan Zayn berusaha memisahkannya dari Melody.
"Kalian bisa menikmati pesta sederhana yg kami buat.. Silahkan kak." ucap Zayn.
"Oh tentu adikku.." ucap Deva.
"Ayo sayang." ucap Deva pada Ditya.
....
Setelah keduanya pergi, raut wajah Melody pun berubah menjadi lelah.
"Ada apa?" tanya Zayn.
"Tadi itu kakak tirimu?" tanya Melody.
"Benar, kau sudah pernah bertemu?"
"Ya, bisa dibilang begitu. Mendekatlah aku akan membisikkan sesuatu." ucap Melody.
Lalu Zayn mendekat dan Melody membisikkan kalau Deva adalah Blackking yg selama ini menyerang mereka.
"Kau yakin?" tanya Zayn.
"Aku mengingat suaranya." ucap Melody.
"Aku memang selalu waspada padanya." ucap Zayn.
"Tapi pasangannya menurutku juga tidak menyukai aku." ucap Melody.
"Aku juga melihat caranya memandangmu." ucap Zayn.
"Dia bahkan mengejekku yg bisa menggunakan gaun ini." ucap Melody.
"Sudahlah jangan dipikirkan.. Kita hanya perlu berhati-hati pada mereka." ucap Zayn.
"Aku mengerti." ucap Melody.
"Kau lelah?" tanya Zayn.
"Lumayan, apa pestanya masih lama?" tanya Melody.
"Bertahanlah satu jam lagi." ucap Zayn.
"Oke." ucap Melody.
Zayn pun memanggil pelayan untuk memberikan Melody minuman dan makanan. Dan Melody menikmatinya sembari menunggu waktu resepsi selesai. Hingga resepsi pernikahan yg sederhana dan tertutup itu selesai. Baik Melody ataupun Zayn merasa lega.
Keduanya bisa beristiragat di hotel yg sudah dipersiapkan. Apalagi Melody, dirinya merasa sangat lelah karena efek kehamilannya. Padahal sebelumnya, Melody baik-baik saja dengan pesta pernikahan pertamanya. Tapi kali ini dirinya sangat lelah hingga memilih tidur setelah berganti pakaian.
Zayn pun mengerti dan membiarkannya. Apalagi Melody memang sedang hamil anaknya, pastinya berat selama ini harus menutupi kehamilannya dan terus bekerja siang dan malam.
Dan Zayn merahasiakan pernikahannya dari orang-orang kantor sesuai keinginan Melody. Semua karena Melody masih terikat kontrak dengan perusahaannya. Melody ingin bekerja dengan nyaman, apalagi dirinya hamil sebelum menikah. Akan ada banyak rumor buruk baik untuknya ataupun bagi Zayn di kantornya.
Satu-satunya yg tahu pernikahan ini adalah Rudi asistennya. Awalnya Rudi terkejut tapi dirinya harus menerima karena apa yg terjadi pada atasannya sungguh diluar kehendak atasannya juga.
Rudi pun berjanji akan merahasiakan ini sampai pada waktu yg ditentukan oleh tuannya. Dan akan membantu menutupinya dari semua orang kantor.
Zayn pun bertemu Rudi setelah pernikahannya.
"Rudi bagaimana suasana kantor?" tanya Zayn.
"Semua aman terkendali tuan." ucap Rudi.
"Bagus. Besok aku akan kembali." ucap Zayn.
"Anda tidak menikmati honneymoon bersama istri anda?" tanya Rudi.
"Tidak mungkin dengan kondisinya saat ini, kau tahu kan alasannya?" balas Zayn.
"Jadi begitu, baik tuan aku mengerti." ucap Rudi.
Zayn pun mengerjakan beberapa pekerjaannya dan menandatangani beberapa berkas sesuai dengan laporan Rudi. Kemudian barulah dirinya kembali ke kamar hotel.
....
Melody pun terbangun setelah merasa cukup tidurnya. Dirinya hanya melihat atap kamar hotel yg ia tempati bersama Zayn.
"Sekarang aku sudah menikah lagi.." gumamnya.
"Kau sudah bangun?" tanya Zayn.
"Iya, aku baru saja bangun." ucap Melody.
"Istirahat saja, aku hanya akan mengerjakan beberapa pekerjaan kantor." ucap Zayn.
"Hmm.." balas Melody masih merebahkan tubuhnya.
Bahkan Melody tak tahu habis ini akan tinggal dimana, tetap di apartemennya atau malah pindah ke apartemen Zayn. Atau mereka tinggal di apartemen masing-masing karena belum ada pembicaraan lebih lanjut untuk tempat tinggal.
Melody juga tak banyak bertanya pada Zayn yg masih bekerja. Dirinya hanya bangun melihat laptopnya sembari mengecek sistem atau memakan camilan yg disediakan.
"Apa ada masalah sistem?" tanya Zayn.
"Tidak juga, aku hanya memeriksa." ucap Melody.
"Kalau begitu istirahat saja, kau masih lelah." ucap Zayn.
"Aku merasa sudah cukup tidur dan akan mengerjakan beberapa hal. Jangan hiraukan aku." ucap Melody.
Kini keduanya tengah berhadapan dengan laptop dan pekerjaan masing-masing. Dan keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Melody juga merasa harus tetap tinggal di apartemennya karena ada banyak barang-barang penting di apartemennya.
Hingga Zayn pun memilih istirahat karena lelah, tapi Melody tetap bekerja karena tak bisa tidur malam itu. Lebih tepatnya, Melody tidak nyaman tidur disebelah Zayn dan membuatnya merasa begitu canggung. Trauma yg ia dapatkan dari kesalahan malam itu juga masih menghantuinya. Melody takut Zayn akan menyentuhnya lagi disaat dirinya tak siap.