Sebuah surga impian yang baru saja dibangun terpaksa hancur karena kehadiran orang ketiga. Nadia Mustika Wijayanto harus menelan kenyataan pahit jika sang suami pulang dengan membawa seorang wanita yang merupakan madunya. Pernikahan yang dia kira sebagai surga, nyatanya berubah menjadi neraka. Nadia yang sedari awal tidak ingin dipoligami memutuskan untuk bercerai daripada harus berbagi hati dan suami.
Mengasingkan diri ke luar negeri dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan menjadi pilihan Nadia setelah perceraian. Hingga akhirnya dia bertemu dengan sahabat lamanya tanpa sengaja. Devano Kazim Ravendra, pria dengan senyum lembut yang bisa membuatnya tertawa lepas setelah sekian lama.
***
" Terima kasih sudah menghancurkan surga yang aku impikan, Mas " ~ Nadia Mustika Wijayanto.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Memberi Makanan
Pagi-pagi sekali, Nadia sudah sangat sibuk berkutat di dapur untuk memasak sarapan sekaligus makan siang. Kali ini dia memasak cukup banyak karena ingin sekalian memberikannya untuk Devan dan juga Manda. Kemarin Devan sempat mengatakan jika sudah sangat merindukan makanan Indonesia, terutama tempe orek dan tahu bacem. Memang setahu Nadia, dua makanan itu adalah makanan Indonesia yang paling disukai oleh Devan.
Dulu, pernah Nadia membawa bekal ke sekolah dengan dua makanan itu yang dimasak oleh Bunda Siska dan dia meminta Devan untuk mencobanya. Tanpa di sangka, Devan langsung menyukainya padahal itu pertama kalinya pria itu mencoba tempe orek dan tahu bacem. Wajar saja karena pada saat itu, Devan belum lama tinggal di Indonesia dan di rumahnya jarang menyiapkan makanan sederhana dan rumahan seperti itu.
Sejak saat itulah tempe orek dan tahu bacem menjadi makanan kesukaan Devan, terutama jika Bunda Siska yang memasaknya. Apalagi Bunda Siska juga sering mengundangnya untuk makan bersama di rumah. Bunda Siska memang sangat menyukai Devan karena merupakan satu-satunya sahabat Nadia yang paling dekat saat itu.
" Ah, sudah selesai! Semoga Devan dan Manda suka sama masakan aku " ucap Nadia mematikan kompor listrik di depannya.
Nadia segera memindahkan makanan yang sudah dimasaknya itu ke dalam dua buah wadah, satu untuk Devan dan yang satunya lagi untuk Manda. Dia menatanya serapi mungkin agar orang yang menerima makanan itu akan tertarik untuk memakannya. Nadia juga menambahkan kerupuk udang yang sempat dia goreng tadi.
" Sebaiknya aku hubungi Devan, semoga dia sedang tidak sibuk " ucap Nadia melepaskan celemek yang terpasang di tubuhnya.
Dengan berlari kecil, Nadia melangkah menuju kamarnya. Dia mengambil ponsel miliknya yang berada di atas meja belajarnya dan mencoba untuk mengirimkan sebuah pesan pada Devan.
// Hai, Van! Apa pagi ini kamu bisa menemui aku di taman dekat apartemenku? Ada sesuatu yang ingin aku berikan untuk kamu. Aku harap kamu bisa datang dan tidak sedang sibuk //
Nadia mendudukkan dirinya di kursi meja rias dan memilih untuk menunggu balasan pesan dari Devan. Seandainya Devan bisa untuk datang menemuinya, maka Nadia akan segera bersiap-siap.
Ting.
Tidak sampai satu menit, Nadia sudah mendapatkan balasan pesan dari Devan. Bibir Nadia langsung menyunggingkan senyum dan dengan cepat membuka balasan pesan itu.
// Bisa, Nad, aku akan datang. Setengah jam lagi aku akan sampai //
Nadia tentu sangat senang dan segera bersiap untuk pergi menemui Devan. Dia meletakan ponselnya ke tempat semula lalu mengambil handuk bersih dan masuk ke dalam kamar mandi. Nadia memang belum sempat mandi karena langsung memasak di dapur setelah melaksanakan sholat subuh.
.
.
.
Sekitar dua puluh menit kemudian, Nadia sudah siap untuk pergi. Dia sangat terburu-buru karena tidak ingin sampai Devan datang lebih dulu dan membuat pria itu lama menunggu. Tidak lupa Nadia memasukkan dua kotak makanan yang sudah disiapkannya ke dalam paper bag.
" Aduh, aku harus cepat " gumam Nadia berjalan menuju pintu keluar.
Saking terburu-burunya Nadia, dia sampai memakai sepatunya sembari berlari. Padahal masih ada waktu sekitar sepuluh menit lagi dan itu sudah cukup untuk sampai taman sesuai dengan waktu yang dikatakan oleh Devan.
Ting, tong, ting, tong.
Nadia menekan bel apartemen Manda yang berada tepat di samping apartemennya. Dia juga harus memberikan makanan itu untuk temannya itu. Tidak lama pintu apartemen itu terbuka dan menampilkan Chris di sana.
" Hai, Chris! Manda ada? " tanya Nadia pada Chris.
" Manda sedang mandi " jawab Chris sembari melirik ke arah apartemen.
Nadia pun menganggukkan kepalanya mengerti dan mungkin lebih baik dia memberikan makanan itu pada Chris saja. Jika menunggu Manda yang sedang mandi pasti akan lama dan itu juga akan membuatnya terlambat untuk menemui Devan.
" Kalau begitu, aku kasih ke kamu saja. Ini ada sedikit makanan untuk Manda dan kamu juga " ucap Nadia mengeluarkan makanan yang dibawanya dan memberikannya pada Chris.
" Wah, thank you, Nadia. Aku dan Manda pasti akan memakannya " ucap Chris terlihat senang dan langsung menerima makanan itu.
" Iya, sama-sama " jawab Nadia tersenyum.
Kemudian, Nadia pun langsung pamit pada Chris karena dia harus segera pergi dan tidak memikirkan banyak waktu. Dia memasuki lift dengan berlari kecil dan langsung menuju lobby apartemen.
" Pasti Devan sudah datang " ucap Nadia keluar dari lift sembari melihat jam di pergelangan tangannya.
Jarak antara gedung apartemen dan taman sekitar kurang lebih seratus mereka, sehingga membutuhkan waktu sekitar tiga menit dengan berjalan kaki. Nadia mempercepat langkahnya agar segera sampai, tetapi tetap berhati-hati dan memperhatikan jalan yang dilewatinya.
Dan benar saja, di taman itu sudah ada seorang pria yang duduk membelakangi area masuk taman dan Nadia sangat mengenali siapa dia. Dari postur tubuhnya, sudah jelas itu adalah Devan. Sesuai dugaan Nadia, pria itu sudah datang lebih dulu.
" Nah, benar, kan? Semoga saja aku tidak membuat Devan menunggu terlalu lama " ucap Nadia pelan.
Kemudian, Nadia pun segera mempercepat langkahnya dan menghampiri Devan yang sudah menunggunya.
***
Hai, guys 👋 Menurut kalian Devan dan Nadia, gimana? Cocok, tidak? kasih pendapatnya dong😍 Menurut kalian juga gimana tentang sahabat yang menjadi cinta? Atau ada yang pernah mengalami juga?🤭
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘