Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan
Malam makin larut, suasana di dalam klan Zhao makin sepi, para murid lebih memilih beristirahat untuk memulihkan kondisi tubuh karena padatnya aktifitas di siang hari.
Zhao Quin mengantar Yan Lan menuju kamar yang di tunjuk wakil ketua klan Zhao, Dong Wung.
Kamar itu kelihatan bersih dan nyaman, beda dengan tempat Yan Lan tinggal sebelum ini.
"Zhao Quin, aku ingin kau ikut bersamaku besok, karena kaulah yang pantas memetik teratai roh itu," ucap Yan Lan.
"Kalau besok ayah mengijinkanku, aku pasti akan ikut mencari teratai roh bersamamu, akan tetapi kalau ayah tak mengijinkanku, aku mungkin tak akan pergi." jawab Zhao Quin.
"Zhao Quin aku telah menganggapmu sahabat, aku ingin yang terbaik bagimu, aku ingin kaulah yang memetik teratai roh cahaya kemilau putri, dengan memetik teratai roh itu, kau akan menjadi seseorang yang baru yang dapat membantu orang orang di benua permata hijau sesuai dengan keinginanmu melalui bidang Alkemis, percayalah padaku Zhao Quin," ucap Yan Lan meyakinkan Zhao Quin.
Zhao Quin tersenyum pada Yan Lan "Aku percaya sepenuhnya padamu," jawab Zhao Quin.
"Malam sudah larut, lebih baik kita beristirahat karena besok merupakan perjalanan kita menuju hutan lelembut," ucap Yan Lan.
"Ia, kalau begitu aku pergi dulu," jawab Zhao Quin.
Pagi pagi sekali ketua Dong Wung telah datang ke kamar Yan Lan, dia datang bersama salah satu petinggi klan Zhao yang lain yang bernama Won Dai dan seorang gadis muda yang bernama Won Chai.
Won Dai merupakan kultivator dengan kultivasi Qi langit bintang 2, sementara Won Chai merupakan kultivator dengan kultivasi Qi bumi bintang 3.
Yan Lan aku telah mempersiapkan perbekalan kita, perkenalkan ini ketua Won Dai salah satu petinggi klan Zhao, dia akan ikut dalam perjalanan kita mencari teratai roh cahaya kemilau putri, dan ini putrinya Won Chai dia juga akan ikut bersama kita.
Yan Lan menggenggam tinjunya memberi hormat. Paman Dong, ada baiknya kita menunggu Zhao Quin terlebih dahulu," ucap Yan Lan.
"Zhao Quin tidak ikut bersama kita, ibu dari Zhao Quin tak memperbolehkan putrinya ikut dalam perjalanan mencari teratai roh, makanya Won Chai yang akan menggantikannya untuk memetik teratai roh di hutan lelembut nanti," jawab Dong Wung.
Kekecewaan tersemat di hati Yan Lan, dia tak menyangka kalau Zhao Quin tak ikut dalam perjalanan ini, itikat baiknya agar Zhao Quin mendapatkan anugrah dari para Dewa setelah memetik teratai roh cahaya kemilau putri menjadi sia sia.
Yan Lan menarik napas dalam dalam dan menghembuskannya keluar secara perlahan lahan. "Mungkin anugrah Dewa yang berada dalam teratai roh cahaya kemilau putri, tak berjodoh denganmu Zhao Quin," batin Yan Lan.
Akhirnya mereka berempat memulai perjalanan. "Tuan muda, pergilah kedalam hutan angin yang ada di dalam klan Zhao, nanti aku akan mengajarimu cara untuk membuka portal menuju hutan lelembut," ucap Tigris.
"Ia paman Tigris," jawab Yan Lan.
Paman Dong, Kita kehutan angin, aku akan membuka portal menuju hutan lelembut di sana," ucap Yan Lan.
Ketua Dong Wung menganggukkan kepala dan melangkahkan kakinya menuju ke hutan angin, yang di ikuti oleh ketua Won Dai, Won Chai dan Yan Lan dari belakang.
Setelah sampai di tengah tengah hutan angin, Yan Lan segera membuka portal yang menuju kehutan lelembut dengan bantuan Tigris.
"Paman masuklah duluan," ucap Yan Lan.
Ketua Dong Wung, Won Dai, Won Chai segera masuk kedalam portal yang telah terbuka.
Sebelum Yan Lan masuk kedalam portal, sebuah teriakan seorang wanita yang memanggil namanya tak asing suaranya terdengar di telinga Yan Lan.
Yan Lan menoleh kearah asal suara yang memanggilnya, diapun tersenyum lebar melihat seorang wanita cantik berambut panjang dengan pakaian putih berpadu dengan biru langit sedang berlari ke arahnya.
"Zhao Quin!? kata ketua Dong Wung kau tak akan ikut dalam perjalanan ini?" tanya Yan Lan.
"Sebenarnya ibu tak memperbolehkan ku ikut dalam perjalanan ini, karena aku bersikeras dan terus meyakinkan ayah di mana ketua Dong Wung dan ketua Won Chai ikut seta, akhirnya ayah bisa membujuk ibu agar aku di perbolehkan ikut dalam perjalan ini," ucap Zhao Quin.
"Kalau begitu ayo kita segera masuk kedalam portal, ketua Dong dan ketua Won sudah menunggu kita di dalam," ucap Yan Lan.
Zhao Quin mengangguk mengiyakan, mereka berdua akhirnya masuk kedalam portal.
Di dalam portal Dong Wung terkejut melihat Zhao Quin yang ada bersama Yan Lan.
"Quin er, mengapa kau bisa berada di sini?" tanya Dong Wung.
"Ayah dan ibu ku sudah memperbolehkannya paman, karena dalam perjalanan ini ada paman Dong dan paman Won yang ikut serta," jawab Zhao Quin.
Zhao Quin terkejut melihat Won Chai ada dalam rombongan ini. "Mengapa gadis genit ini bisa ikut dalam perjalanan ini? gadis ini kan suka merebut kekasih orang, dan suka mencampakkan orang tersebut bila dia sudah tak suka!?, ini bisa membuat masalah baru di klan, kalau sampai Won Chai menyukai Yan Lan, kekasihnya pasti tak akan menerimanya," batin Zhao Quin.
"Hai kakak Quin, kau ikut juga? kirain kau tak jadi ikut," ucap Won Chai sambil melirik kearah Yan Lan.
Zhao Quin tersenyum walau terpaksa. "Ia aku ikut juga, siapa tau dalam perjalanan ini aku bisa menambah pengalaman," jawab Zhao Quin.
"Paman untuk masuk kedalam hutan lelembut, kita harus melewati hutan kematian yang ada di depan kita, kita harus berhati hati disana karena ada gerombolan siluman serigala yang menguasai kawasan itu," ucap Yan Lan.
"Bagaimana cara kita menghindari mereka Yan er? kita tau bersama kalau serigala terkenal dengan penciumannya," ucap ketua Won Dai.
"Kita jangan berjalan di malam hari paman, serigala sangat aktif di malam hari, hindari hal hal yang berbau yang bisa mengundang mereka datang, selebihnya kita harus tetap waspada," jawab Yan Lan.
"Kalau begitu malam ini kita beristirahat disini, jangan sampai ada yang terpisah dari rombongan," ucap ketua Dong Wung.
Malam hari Yan Lan dan rombongannya tak menyalakan api, hanya sinar bulan yang masuk lewat sela sela dedaunan yang menerangi mereka.
Udara di tempat itu makin malam semakin dingin, ketua Dong dan ketua Won berjaga jaga di sekitar tempat peristirahatan mereka, sementara Yan Lan, won Chai dan Zhao Quin disuruh untuk beristirahat.
Won Chai memakai baju tebal yang telah dia persiapkan dari rumah, dan merebahkan tubuhnya di atas rerumputan hutan.
"Zhao Quin, kau tak memakai baju hangat?" tanya Yan Lan.
"Aku lupa membawanya," jawab Zhao Quin.
Yan Lan tersenyum sambil melepaskan pakaian hangat yang ada di tubuhnya.
"Pakailah ini, baju hangat ini akan menghangatkan tubuhmu dari udara malam yang semakin dingin ini," ucap Yan Lan.
"Kalau aku memakai ini, kau sendiri bagai mana?" tanya Zhao Quin.
"Aku sudah terbiasa dengan udara dingin, sebelum aku ke klan Zhao, aku dulunya tinggal di hutan, tidak sepertimu yang ada dalam lingkungan klan," jawab Yan Lan sambil mengembangkan senyum manisnya.
KALAU ADA KESALAHAN NAMA, TEMPAT DAN LAIN SEBAGAINYA, BISA MEMBERI TAU AUTHOR DI KOLOM KOMENTAR, BAGI YANG LIKE SETIAP EPISODENYA SEMOGA DI BERIKAN REZEKI DAN KESEHATAN AMIN🤲
lanjuuuuuut