Gelsi si cewek introvert itu memiliki hasrat yang begitu tinggi
dan itu hanya terjadi pada seorang Alkean Rajendra saja
apa yang akan dilakukan Gelsi untuk menekan hasratnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shayu_97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
***
Seminggu telah berlalu, ranti dan rendi sudah mengajukan perceraian sebelumnya
mereka telah melakukan pertemuan didampingi pengacara masing-masing.
Mereka telah melakukan mediasi dan dan menentukan keputusan yang tepat
Hak asuh gelsi dan gio jatuh pada ranti, bukan karena rendi tidak layak!! Tapi Rendi tidak memperjuangkan hak asuh anaknya dan hanya melimpahkannya pada ranti...
Mungkin dia berpikir gelsi dan gio akan menjadi penghalang untuk keluarga barunya, lagipula anak-anaknya tidak menyukai mira calon istri barunya..
Maka dari itu hak asuh jatuh pada ranti, dan 50% dari harta yang dihasilkan rendi selama ini diberikan kepada anak-anaknya, dengan "catatan" Rendi tidak akan memberi nafkah lagi pada anak-anaknya...
Ranti sempat protes tapi gelsi mengatakan tidak apa-apa dan ranti hanya bisa pasrah, lagipula ranti sudah punya usaha nya sendiri, dengan bisnis nya saja hidup anak-anaknya akan terjamin dan tidak akan kekurangan apapun...
Ranti membagi rata pemberian rendi pada anak-anaknya dengan adil, tidak ada yang berat sebelah ranti tidak mau anak-anaknya merasa bahwa dirinya pilih kasih terhadap mereka...
Hari ini ranti resmi menyandang status sebagai janda, saat keluar dari kantor pengadilan dirinya didampingi anak-anaknya..
Berbeda dengan mantan suaminya, rendi ditemani mira!!!
Mereka saling merangkul sesekali terlihat berbisik-bisik mesra (tidak tahu malu) itulah penilaian gelsi pada mereka...
"Sekarang kita tidak ada hubungan apa-apa lagi, jadi apapun yang terjadi pada kalian jangan pernah melibatkan aku, kalian paham"rendi berkata dengan arogan, padahal itu adalah anak-anaknya, mungkin dia memang sudah tidak perduli pada mantan istrinya tapi bagaimana dengan anak-anaknya??? Ranti tidak habis pikir dengan jalan kelakuan mantan suaminya itu...
"Begitu juga untuk anda" Gelsi menjawab dengan dingin, enggan memanggil lelaki itu dengan sebutan ayah seperti biasanya...
"Dasar anak durhaka kamu ya, ini yang diajarkan ibumu hah? " Rendi emosi mendengar perkataan anak sulung nya itu..
Tidak mau memperpanjang perdebatan itu, ranti segera merangkul anak-anaknya untuk segera pergi...
"Ini yang anda ajarkan" Gelsi sempat berhenti untuk mengatakan itu saja dan segera menarik tangan ibu dan adiknya meninggalkan tempat itu..
"Memang dasar anak tidak tau diuntung" Rendi tidak Terima akan sikap kurang ajar gelsi..
"Udah mas gak usah dipikirin, emang udah sifatnya gitu kali sama kayak ibunya" Mira mencoba memanasi calon suaminya itu..
"Kamu benar, beruntung aku segera bertemu dengan kamu yang baik hati dan pengertian tidak seperti ranti yang gak ada apa-apanya dibanding kamu" Pujian Rendi membuat mira semakin senang..
"Kalau gitu kapan kita nikah mas" Mira mulai mendesak, (tidak tau malu memang, padahal mereka masih berada di depan kantor pengadilan)
"Secepatnya sayang, kamu yang sabar ya" Janji manis kembali terucap dari bibir Rendi..
"Iya mas" Mereka segera menyudahi percakapan itu dan kembali...
***
Setelah sampai dirumah yang kebetulan menjadi salah satu bagian untuk anak-anaknya, mereka segera masuk tidak ada yang berbicara semuanya terdiam dengan pikiran masing-masing...
"Segera masuk ke kamar kalian dan beristirahat, kalian mengerti" Ranti segera menitah pada kedua anaknya..
"Baik ibu" Si bungsu segera menjawab dan masuk ke kamarnya..
Lalu tatapan ranti pun tertuju pada anak sulungnya, gadis itu hanya diam sambil menunduk tapi tidak lama kemudian gadis itu segera mengangkat wajahnya dan menatap ibunya dengan lekat...
"Ibu tidak akan meninggalkan kami kan?? " Pertanyaan lebih tepatnya pernyataan itu terlontar dari mulut sang anak, sepertinya gadis itu trauma akan kasus sang ayah yang meninggalkan mereka...
"Tidak akan, ibu akan berusaha untuk tidak meninggalkan kalian" Ranti berkata seraya tersenyum mencoba menenangkan anak sulung nya itu..
"Ibu janji" Gelsi kembali meminta kepastian..
"Ibu berjanji sayang" Ranti mengukuhkan janjinya...
Nyatanya itu memang hanya janji saja, tepat setahun setelah ditinggalkan sang ayah karena lebih mementingkan wanita lain, ibunya pun meninggalkan gelsi dan gio.
sang ibu nyatanya tidak jauh berbeda dari sang ayah..
Setelah kelulusan gelsi di sekolah menengah pertama, ibunya mengatakan niatnya yang ingin menikah lagi pada anak-anaknya
dan semua itu kembali membuat mental gelsi kembali drop.
Tidak cukup kah sang ayah saja yang meninggalkan mereka, kenapa ibunya harus ikut-ikutan juga..
Apakah kehadiran mereka tidak diinginkan?
Apa mereka hanya beban untuk kedua orang tuanya? Jika mereka beban, kenapa mereka berdua harus dilahirkan!
Gelsi sudah mulai curiga akan gelagat sang ibu yang sering pulang terlambat, tapi dia masih mencoba berpikir positif
mungkin saja butik ibunya sedang ramai itulah pemikiran gelsi.
Tapi semua itu menjadi jelas, setelah ibunya mengatakan ingin menikah lagi dan meminta restu pada gelsi dan gio.
Yah setidaknya ibunya tidak sebajingan ayahnya, maka dari gelsi dan gio hanya mengiyakan dengan berat hati...
Setelah menikah ibunya mengikuti suaminya yang tinggal diluar kota, dan meninggalkan gelsi dan gio...
Ibunya sempat menawarkan gelsi dan gio untuk ikut atau di asuh oleh kerabat mereka yang lain, tapi gelsi menolak dengan tegas..
Dalam Setahun setelah ditinggalkan ibunya gelsi mulai bisa turun tangan untuk mengurus butik yang ditinggalkan ibunya, dan mengurus beberapa kos-kosan yang diberikan ayah nya..
Usia nya masih sangat muda untuk menjalankan semua itu, tapi gelsi harus!!! Dan tidak boleh mengeluh gelsi harus berusaha keras untuk membuat apa yang ditinggalkan ayah dan ibunya tetap berjalan dengan baik, gelsi masih memiliki gio sebagai tanggung jawabnya...
Jika anak seumur gelsi pusing memikirkan ingin jalan-jalan kemana, pergi sama siapa dan kencan dengan siapa
maka gelsi berbeda dia hanya memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membuat gio bahagia, hanya gio tidak ada yang lain...
Gelsi sering mendengar gio menangis sendirian dikamar saat malam hari,
sambil memanggil ayah dan ibu mereka, tapi gelsi tidak bisa berbuat apa-apa
ayah nya tidak pernah menghubungi mereka lagi setelah bercerai dari ibunya..
Sedangkan ranti sendiri masih menghubungi sesekali, tapi itu tidak bisa membuat gio puas..
Namun ia tidak bisa protes, melihat sang kakak kesusahan mengurus usaha yang ditinggalkan orang tua mereka serta mengurus dirinya
dan itu sukses membuat gio sedih, kakak nya sangat jarang tersenyum apalagi tertawa
kakaknya menjadi orang yang kaku bahkan sulit untuk mempercayai orang lain...
Gio sering mencoba menghibur kakaknya, tapi itu tidak berhasil sang kakak hanya tersenyum tipis menanggapi usahanya..
Tapi setidaknya gelsi perduli dan mengurus dirinya sampai sekarang, itu saja sudah membuat gio bersyukur...
Makin hari kakaknya semakin kaku, bahkan orang-orang akan berpikir dua kali untuk bertegur sapa dengan gadis itu...
Saat ini gelsi sudah kelas 11, mungkin dirinya tidak akan melanjutkan kuliah, gelsi hanya ingin mengurus usahanya serta adik satu-satunya...
Gelsi belum pernah berpacaran,
tapi seorang siswa pindahan membuat dunia tenang gelsi menjadi terusik dan gelsi tidak menyukai itu.
diriku adalah masa depanku
setetes air diujung ranting
terjebak dalam masa lalu
semoga kita bisa saling dukung, yaa.. thanks kakak..✌️✌️
cerita nya seru dan keren