NovelToon NovelToon
Pesona Majikan BuleKu

Pesona Majikan BuleKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Pembantu
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: ninaammar

Menjadi pembantu bukanlah rencana awal Sukma mencari pekerjaan. Setidaknya dengan bekal ijazahnya yang hanya tamat SMA.

Dia berharap bisa bekerja menjadi buruh pabrik, atau karyawan swasta. Himpitan ekonomi memaksa dirinya untuk segera mendapatkan pekerjaan.

Hingga akhirnya seseorang menawarkan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga. Tanpa pikir panjang Sukma menerima tawaran kerja yang cukup jauh dari kampung halamannya.

Gimana ya kelanjutan hidup Sukma Ajeng sebagai Asisten Majikan Bulenya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ninaammar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan Terbaik

"Jimmy, jadi kau yang sudah membawaku pulang malam itu?" cecar Richard menarik kerah kemeja Jimmy.

" Aku pikir hanya itu satu-satunya cara, untuk menyelamatkanmu dari permainan licik Agatha." jawab Jimmy, menyingkirkan cengkeraman tangan Richard di lehernya.

"Apa kau tahu, yang terjadi setelahnya, dengan cara bodohmu itu? Aku telah melakukan hal paling menjijikkan. Dan Aku telah merusak masa depan seseorang," ucap Richard menarik rambutnya frustasi.

"Kau urus administrasinya. Aku harus kembali ke mansion. Ponselku tertinggal di kamar." kata Richard bergegas pergi meninggalkan koridor rumah sakit.

"Maafkan Aku Sukma, tidak seharusnya aku melakukan itu padamu." ucap Richard pada hatinya. Mengeratkan kepalan tangannya pada mesin kemudi, hingga kuku bukunya memucat. Sepanjang perjalanannya menuju mansion, Richard tak hentinya menyesali.

Dirumah sakit Sukma mulai tersadar, perlahan ia mengerjapkan kedua matanya yang sembab. Mengedarkan pandangannya di sekitarnya.

"Dimana ini?" tanya Sukma pada dirinya. Sambil memegangi kepalanya yang pusing. Tidak lama kemudian suster datang mendorong meja, membawakan nampan berisi sarapan, juga obat yang tadi Richard tebus. Lalu dia titipkan pada perawat, untuk Sukma minum setelah dia sadar nanti.

"Nona sudah bangun? Mari Saya bantu duduk," ujar perawat itu dengan lembut. Lama Sukma mengamati ke sekeliling ruangan, dimana sekarang dia terbaring. Sambil mengumpulkan separuh dari nyawanya, yang belum sepenuhnya full.

Sukma mencoba untuk duduk yang dibantu oleh perawat. Wajahnya meringis, menahan rasa sakit di bagian inti tubuhnya.

''Aww, sakit sekali." pekik Sukma menahan perih. Ia pun duduk bersandar disandaran ranjang. Sekelebat bayangan malam itu kembali berputar dalam pikirannya.

"Nona, mau Saya bantu makan?'' tanya suster lagi. Sambil membuka penutup makan. Tiba-tiba sorotan matanya begitu tajam.

"Pergi!" perintah Sukma tidak suka.

"Tapi Nona harus makan, dan minum obatnya." kata suster mengingatkan.

"Saya bilang pergi! Pergi......!" teriak Sukma melempar nampan, apa saja yang ada didekatnya. Sukma kembali menangis, mengingat kejadian malam itu. Suster pun secepatnya keluar dari ruangan karena pasien berteriak histeris.

"Apa yang terjadi, Suster? Kenapa pasien berteriak?" tanya Jimmy panik.

"Sepertinya pasien syok. Dia mengamuk tidak mau makan, dan minum obat." ujar suster pergi mencari bantuan petugas medis. Dan dokter pun datang bersama perawat. Sukma semakin berteriak. Setelah melihat kedatangan Jimmy bersama dokter, dan perawat.

"Pergi! Pergi kalian semua." usir Sukma menatap tajam. "Kau, kaulah yang sudah merusak hidupku. Kau telah merenggut semuanya dariku!" teriak Sukma, menunjuk Jimmy dengan sorotan matanya yang menakutkan. Lalu menjambak rambutnya dengan kedua tangannya. Mencabut selang infus ditangannya, hingga darahnya tercecer di lantai, dan bajunya.

"Tuan, tolong keluarlah! Pasien sedang histeris." perintah suster menutup pintu ruangan. Dokter segera melakukan tindakan. Suster berusaha memegangi tangan Sukma yang terus berontak.

Dokter kembali memberi suntikan pada Sukma. Agar kembali tenang, selang beberapa menit tubuhnya melemah. Suster kembali merebahkan tubuhnya ke ranjang.

Sebelum meninggalkan Sukma istirahat. Suster lebih dulu membersihkan ruangan, dan mengganti pakaiannya yang tadi terkena cipratan darah.

Tiba di mansion, Richard langsung menjatuhkan bobot tubuhnya diatas ranjang. Menjambak rambutnya penuh penyesalan. Dirabanya ranjang disisi kanan, dan kiri tangannya. Dilihatnya bekas bercak darah yang sudah mengering.

Mengingat malam itu, membuat rasa bersalahnya semakin menjalar. Terasa mencekik lehernya, uluh hatinya bagai tersayat pedih. Mengingat kondisi tragis Sukma sebelum membawanya ke rumah sakit.

Richard beranjak dari pembaringannya. Menarik sprei, dan selimut menjadi gulungan tebal. Lalu melemparnya kedalam keranjang sampah. Memunguti sobekan dress milik Sukma, pemberian darinya.

"Pakai ini! Dan buang semua pakaianmu yang seperti gembel." ucapnya, saat memilihkan beberapa potong dress, untuk Sukma di sebuah mall terbesar di Bali. Richard meremas sobekan dress ditangannya erat.

Deringan ponsel kembali menjerit. Membuyarkan bayangan mengerikan, yang masih belum juga hilang dalam ingatannya.

"Mom, I'm very busy right now. please don't disturb Richard for now !" ucap Richard, menjawab telepon tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"it's me, Jimmy." ujar Jimmy di seberang telepon. Richard langsung bangkit dari duduknya. Seketika seluruh tubuhnya terasa kaku. Pikirannya pun menjadi tegang, mendengar panggilan telepon dari Jimmy yang masih berada di rumah sakit.

"Is Sukma okay? Has something happened to him?" (Apa sukma baik-baik saja? Apa telah terjadi sesuatu padanya?) tanya Richard takut.

"Ya. And this is very serious. Sukma was hysterical, the doctor has treated it." ( Ya ini sangat serius. Sukma histeris, dokter sudah menanganinya.) jawab Jimmy. Richard mengusap wajahnya cemas. Memutus sambungan telepon sepihak, berjalan mondar-mandir memikirkan sesuatu. Bagaimana caranya menemui Sukma.

Richard kembali mendatangi rumah sakit setelah dia membersihkan diri. Melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Tidak perduli pada rambu jalan yang memberi tanda merah. Untuknya berhenti, ia terus memacu kecepatan tanpa berpikir panjang.

Jika saja nyawanya bisa ditukar, dengan posisi Sukma saat ini. Dia akan memilihnya, bagaimanapun itu. Tapi tetap saja, dia tidak akan pernah bisa merubah keadaan Sukma kembali utuh.

Sesampainya di koridor, Richard melangkahkan kakinya menuju ruangan dimana Sukma dirawat.

"Lebih baik kau tidak perlu masuk. Cukup lihat saja dari sini!" Jimmy mencegah langkah Richard yang memaksa ingin masuk kedalam. Jimmy, dan Richard hanya bisa melihatnya melalui kaca kecil yang terdapat di pintu depan.

"Keadaannya sedang tidak baik-baik saja. Dia masih syok dengan keadaannya saat ini. Kita akan pikirkan solusi terbaik untuknya nanti.'' ucap Jimmy memikirkan cara terbaik, untuk menyelesaikan masalah yang atasannya hadapi.

Jimmy merogoh ponselnya, dari dalam saku celana bahannya. Membuka pesan dari kliennya. Lalu pamit pada Richard setelah membaca isi pesan, dari klienya.

"Sebaiknya Anda istrirahat, Tuan. Ada perawat yang menjaganya." ujar Jimmy menepuk bahu Richard.

"Ya, yang Aku butuhkan saat ini adalah istirahat. Masalah ini tidak akan selesai. Jika aku terus menghindar, Aku akan memikirkan jalan keluarnya." Pikir Richard melangkah pergi.

1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Sabar ya Richard, semua emang salah kamu yang telah merenggut kesucian Sukma dan saat ini Sukma depresi karena kehilangan mahkota yang sangat berharga, jika nanti Sukma udah sedikit tenang, maka jalan satu-satunya adalah kamu harus bertanggung jawab untuk menikahi Sukma apapun yang terjadi.
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Semoga Richard tanggungjawab setelah apa yang dia lakukan pada Sukma, apalagi selama ini juga Richard menyukai Sukma dan mereka berdua sama2 melakukan yang pertama, meskipun saat itu Richard memperkosa Sukma karena pengaruh obat yang diberikan Agatha.
Esther Alviah Ekawati Ndoen: saya juga alur cerita nya
NNM: Yang sudah mampir dikaryaku terima kasih semua salam sehat slu
total 3 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Kasihan Sukma, udh dirudapaksa majikan nya yg terpengaruh obat
Menci Ani
Mana ke lanjutan nya tor
NNM: mksh dukungan semangatnya pst diusahakan. karena siang capek kerja mlm nulis dah nguantukkkk berat..hhh mksh semua yg mampir disini.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!