PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Setelah aku dan Nayla menunaikan sholat, Kami segera berangkat untuk ke rumahku. Takut nanti anak-anak mencariku. Jadi, aku putuskan supaya Nayla makan siang di rumahku saja.
" Na kamu masih dapet info dari si Beny? " Tanya Nayla
" Masih, dia selalu menginfokan tentang Mas Willy Nay. Tahu tidak? Aku tadi juga memarahi Roy. Asisten Mas Willy itu. Lah masa bisa-bisanya dia diam saja melihat Tuannya itu bertemu dengan wanita lain yang sama sekali tidak berkepentingan mengenai pekerjaan. Kan dongkol sekali aku jadinya " Ucapku sambil fokus menyetir
" Haha. Lalu dia bagaimana Na? "
" Ya dia hanya diam saja. Aku ancam saja dia, Aku bilang nanti kalau sampai terjadi hal seperti ini lagi. Kamu akan Saya pindahkan ke kantor cabang yang ada di pelosok sana agar kamu tidak bisa bertemu dengan kekasihmu itu "
" Haha kasihan sekali dia yang kena omelan Na " Ucap Nayla terpingkal.
" Ada yang lebih lucu lagi Nay. Kamu tau nggak dia jawab apa? Dia jawab katanya, Ya jangan dong Nyonya saya kan sudah mau menikah kalau saya di pindahkan ke kantor cabang bisa gagal dong katanya, Aku ingin ngakak sebenarnya Nay melihat ekspresi memelas itu tapi aku tahan " Ucapku sambil tertawa ngakak.
" Haha rasakan. Pindahkan saja lah Na biar tau rasa dia "
" His ya jangan dulu lah Nay kasihan juga dia nanti tidak jadi nikah. Pacarnya itu manja sekali, apa-apa harus di turuti macam bayi "
" Loh kok kamu tau Na kalau pacarnya si Roy ini manja? " Tanya Nayla sambil mengerutkan keningnya
" Ya tau lah, dia beberapa kali datang ke kantor hanya ingin bertemu dengan Roy. Katanya rindu berat. Ya ampun tingkahnya itu lebih absurd dari pada kamu Nay "
" His ya jangan samakan dengan aku dong Na. Aku kan tidak semanja itu, Cuma karena sedang hamil saja aku jadi ingin di manja sama Mas Rendy. Bawaan bayi mungkin ya Na? " Ucap Nayla
" Ya bisa juga sih Nay, anakmu itu cewe atau cowo Nay? "
" Ah rahasia dong, Kalau aku beritahu tidak surprise nanti buat kamu " Ucap Nayla sambil mengerlingkan matanya
" Halah pakai surprise segala. Ya sudah tidak apa-apa yang penting kamu dan bayimu itu sehat " Ucapku sambil mengelus perut buncitnya.
" Aamiin, do'a baik akan berbalik padamu. Eh Na tadi kamu ketemu Indra di mini market mana? Kok bisa kebetulan gitu " Tanya Nayla
" Itu di dekat sekolah anak-anakku Nay, Eem aku juga tidak tau. Tiba-tiba saja dia muncul di depanku macam hantu. Mana aku tidak mengenalinya lagi. Sumpah deh Nay sekarang dia udah keren abis. Aku sampai tersepona "
" Heh! Terpesona dodol " Ucap Nayla sambil menggeplak tanganku. Aku tertawa ngakak.
" Buset! Satai dong Bu Haji main geplak aja ente " Selorohku padanya
" Ente kadang-kadang ente ya Haha " Ucap Nayla sambil terpingkal. Kami tertawa bersama.
" Dia sudah menikah atau belum Na? " Tanya Nayla
" Tidak tau juga aku Nay. Aku tidak menanyakan itu padanya. Memang dia itu gila Nay, Masa dia bilang kalau mau jadi selingkuhanku " Ucapku pada Nayla
" Hah? Yang benar saja Na, Apa dia masih mencintaimu Na? "
" His masa iya Nay, Kami pacaran kan waktu SMP itupun hanya cinta monyet. Masa sampai sekarang dia masih mencintaiku? Itu jauh sekali Nay. Tapi dia juga bilang katanya kamu bahagia tidak dengan Willy? Kalau tidak maka denganku saja. Dia ngomong enteng banget Nay kaya nggak ada beban gitu heran aku. "