NovelToon NovelToon
Dong Fangxuan

Dong Fangxuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Iblis / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Tumbal
Popularitas:174.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: lienmachan

Walaupun identitasnya adalah seorang Tuan Muda dari keluarga Dong yang terkenal di dunia kultivator, tapi Fangxuan menjalani kehidupan yang begitu sulit karena tidak memiliki jiwa martial seperti murid sekte yang lainnya.

Hidupnya terlunta-lunta seperti pengemis jalanan. Fangxuan juga sering dihina, diremehkan, bahkan dianggap sampah oleh keluarganya sendiri.

Mereka malu memiliki penerus yang tidak mempunyai bakat apapun. Padahal, keluarganya adalah keluarga terhebat nomor satu di kota Donghae.

Karena malu terhadap gunjingan orang, tetua sekte Tombak Api mengutus seorang guru untuk melenyapkan nyawa Fangxuan dengan cara membuangnya ke lembah Kematian Jianmeng.

Namun, nasib baik masih berpihak padanya. Fangxuan diselamatkan oleh seorang Petapa tua. Bukan hanya itu, Petapa tua tersebut juga mengangkatnya sebagai murid satu-satunya dan mewariskan seluruh ilmu kanuragan yang dimilikinya.

"Aku akan membalas mereka semua yang selama ini menindas ku. Tunggulah ajal kalian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lienmachan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

Bab 35~Hilangnya Para Warga

Goa tersebut bergetar seperti hendak rubuh. Bebatuan berjatuhan dan dinding mulai retak akibat serangan dari Qīng shé yāo.

Sedangkan Fangxuan terus menghindar dengan cara berpindah-pindah tempat dan membuat wanita siluman itu kewalahan menghadapinya tanpa serangan balik.

"Bocah sialan, aku harus membunuhmu." Lagi-lagi Qīng shé yāo mengerang dan mengeluarkan jurus-jurus yang dimilikinya membuat goa semakin bergetar.

Sssshhhhhhh

Qīng shé yāo mendesis sembari menyerang Fangxuan dengan jurus-jurusnya.

Swoooosshhh ... Slash

Duagh ... Duagh ... Duagh

Batu-batu berjatuhan dan hendak menimpa mereka. Melihat keadaan goa sudah mulai hancur, Fangxuan pun keluar untuk menyelamatkan diri diikuti Qīng shé yāo.

"Jangan kabur kau, bocah!" teriak siluman tersebut sembari terus mendesis. Ia mengejar ke manapun Fangxuan pergi dan melemparkan tembakan dari senjatanya.

Swuuuuuussshhh

Tap ... Tap ... Tap

Kaki Fangxuan mendarat di tanah lalu berbalik mengayunkan tangannya ketika merasakan pergerakan siluman itu di belakangnya.

Slash ... Duagh

Tangan Fangxuan yang dilapisi aliran Qi dan senjata milik Qīng shé yāo saling membentur dan menimbulkan ledakan hebat.

DUAAAAAAARRRR

Tubuh keduanya saling mundur menjauh akibat efek ledakan dari benturan tadi. Namun, mereka masih bisa bertahan dengan kaki kiri di belakang dan kaki kanan di depan.

"Ternyata kau masih bisa melawan setelah meminum racun pelumpuh dariku!" seru Qīng shé yāo.

Fangxuan menyeringai lalu berkata, "Kau pikir aku bodoh! Aku tidak meminumnya, justru kau yang sekarang tidak akan bisa melawanku!" balasnya.

"Apa maksud perkataanmu?!"

Tanpa menjawab pertanyaan siluman ular, Fangxuan berbalik sambil melambaikan tangan. Pemuda itu lantas pergi meninggalkan pertempurannya dengan sang siluman ular hijau.

"Hei, kau!"

Sesaat kemudian api biru menyala membakar tubuh Qīng shé yāo.

"Argh, apa ini?!" Ia terkejut mendapati tubuhnya diselimuti api biru yang diduga ulah Fangxuan. "Hei, apa yang kau lakukan padaku? Cepat padamkan ini!" pintanya mengiba.

Namun, Fangxuan sudah pergi dan menghilang ke dalam lubang dimensi.

Tubuh Qīng shé yāo menggelinjang kesakitan karena terbakar api biru. Sebetulnya, api biru tersebut dari mulut raja naga Longwei yang Fangxuan lemparkan diam-diam ketika tangannya dan senjata milik Qīng shé yāo saling beradu tadi.

Api biru itu dapat meleburkan tubuh siluman ular hijau hingga menjadi debu. Sebelum tubuhnya melebur, Qīng shé yāo menjerit kesakitan dan akhirnya lenyap sepenuhnya.

Sementara di area pasar, Xiao Mei terus mencari keberadaan Fangxuan yang menghilang tiba-tiba hingga menjelang malam.

Gadis itu tak henti-hentinya meneriaki nama Fangxuan dan menanyakan kepada setiap orang yang lewat.

"Hah, ke mana perginya mereka? Kenapa tidak menungguku?!" gerutu Xiao Mei. Ia berjalan dengan kaki menendang-nendang layaknya anak yang sedang merajuk.

Namun, tiba-tiba saja pundaknya dipegang sebuah tangan hingga gadis itu melotot. "Beraninya kau menyentuhku!" hardik Xiao Mei sambil menangkap tangan tersebut lalu memelintirnya.

"Argh, apa kau sudah gila? Kau mau mematahkan tanganku?!" bentak Fangxuan seketika.

Mendengar suara yang tak asing di telinga, tentu saja Xiao Mei segera melepaskan tangannya dan berbalik menghadap Fangxuan lalu meminta maaf.

"Kau ke mana saja? Aku sudah berkeliling untuk mencarimu dan Bibi. Eh, ke mana Bibi itu?!" Xiao Mei celingukan.

"Lupakan, dia sudah pergi ke tempat asalnya!" sahut Fangxuan cuek.

Xiao Mei mengerutkan kening. "Maksudmu, dia sudah menemukan keluarganya?"

Fangxuan hanya mengangguk sedikit menjawab pertanyaan Xiao Mei.

"Syukurlah kalau begitu. Tapi, kenapa kau tidak menungguku? Aku juga 'kan ingin tahu di mana Bibi itu tinggal."

"Sudahlah, yang penting dia sudah bertemu keluarganya. Ayo, kita cari penginapan!"

Bibir Xiao Mei seketika melengkung indah mendengar ajakan Fangxuan. Tidak biasanya pemuda itu mengajaknya lebih dulu, walaupun nada bicaranya tidak ada lembut-lembutnya, lebih ke datar.

Gadis itu berjalan mengekor di belakang Fangxuan sembari tersenyum girang. Ia yakin suatu saat nanti Fangxuan akan menyukainya.

"Cepatlah, Mei-mei. Sepertinya hari ini mau turun hujan!" teriak Fangxuan.

Xiao Mei gegas berlari mengejar langkah lebar Fangxuan. "Iya, iya."

Malam semakin larut. Lolongan anjing hutan terdengar dari kejauhan mengusik tidur tenang para makhluk hidup di dunia hingga mereka terjaga dari tidurnya.

Gemericik hujan berjatuhan di pohon-pohon juga membasahi atap rumah yang terbuat dari anyaman ilalang.

Seorang wanita muda beranjak dari pembaringan lalu berjalan menuju jendela. Tangannya menjulur ke luar jendela dan membiarkannya terkena rintikan hujan malam. Tak terasa senyumnya menyungging begitu saja saat sesuatu hinggap di pundaknya.

"Kenapa lama sekali? Aku bahkan tidak bisa tidur karena menunggumu!" cetusnya seraya berbalik.

Namun, ketika tubuhnya berbalik sempurna, matanya membulat karena terkejut mendapati sesosok mengerikan yang ada di hadapannya.

"Arrrgghhhh!" Jeritannya melengking di tengah malam buta seiring petir yang menggelegar hingga tersamarkan.

GELEGAAAARRRR

Saat ini wanita tersebut sedang menantikan kedatangan suaminya dari kota, namun yang datang bukan sang suami, melainkan sesosok siluman yang haus akan darah.

Siluman tersebut membopong tubuh wanita muda tersebut dan membawanya pergi saat itu juga.

Tak ada satu orang pun yang mengetahuinya sebab semua penduduk sedang di rumah masing-masing dan terlelap dalam tidur berselimutkan kain tebal.

Walaupun wanita tersebut meronta, tetap saja makhluk itu tak menyerah dan membawanya ke suatu tempat.

Sesampainya di tempat tujuan, tubuh si wanita dilemparkan begitu saja ke sebuah lubang yang cukup dalam. Lubang tersebut berada di sebuah gunung tinggi yang terletak jauh dari pemukiman warga.

Gunung Jinshan adalah sebuah gunung terlarang, tempat yang tak pernah terjamah manusia dan hanya dihuni monster martial. Di gunung tersebut konon katanya sering dijadikan tempat ritual para siluman untuk membangkitkan kekuatan.

Bruk

Tubuh si wanita muda tersungkur di tanah cukup keras setelah dilemparkan begitu saja.

Bukan hanya wanita tersebut, ternyata banyak warga lain yang berada di lubang gunung Jinshan. Pria, wanita, tua, muda bahkan anak-anak terkapar tak berdaya di tempat pengap tersebut.

Sudah berhari-hari mereka berada di sana tanpa makan ataupun minum. Kondisi tubuh semakin menurun karena tak adanya asupan makanan yang menjadi tenaga sehingga mereka hanya tergeletak kedinginan juga ketakutan.

Sebelum kesadaran wanita itu hilang, ia sempat melihat seorang pria tua dengan janggut panjang berdiri di atas lubang tersebut dan melihat ke dalam. Pria tua itu terdengar sedang berbicara bersama seseorang tapi si wanita tak melihat orang lain lagi di sana.

Tangannya terulur menggapai ke atas dan berbicara lirih. "Tolong aku!"

Keesokan harinya, warga desa Zhuye digegerkan hilangnya keluarga mereka. Dalam satu malam, ada sekitar dua puluh orang menghilang tanpa jejak. Rumah mereka berantakan seperti dimasuki maling. Namun, tak ada jejak pembunuhan atau barang yang hilang. Yang menghilang justru orang-orang pemilik rumah tersebut.

"Sepertinya, mereka memang mengincar para warga!"

"Betul itu. Soalnya, barang-barang berharga di rumah tak ada yang hilang walaupun keadaannya berantakan."

Fangxuan dan Xiao Mei menajamkan pendengaran ketika para warga di kedai makan itu berbicara. Keduanya saling pandang lalu kembali mencuri dengar apa yang sedang dibicarakan mereka.

"Apa mungkin mereka dijadikan tumbal?!" Tiba-tiba salah satu warga berbicara.

Fangxuan dan Xiao Mei refleks menoleh ke arah orang tersebut. "Apa? Tumbal?!"

...Bersambung .......

1
Derajat
jadi begitu ceritanya.. Lanjut terus
zendra
cukup mengharukan petemuan mereka
arfan
semangat up terus bos
Asiyah Asiyah
btl mc yg dingin misterius akan lbh menarik
Asiyah Asiyah
mc nya bodoh skl jk msh mau dibebani cewek yg tdk npunya hrga diri.sdh diusir2 msh tdk tau malu ikt trs.menyebalkan
Machan: tenang ... tenang, ini ujian😂😂
total 1 replies
Asiyah Asiyah
mc krg tegas.lgsg menghilang sj bs kan. psti tu cewek cm jd beban sj
Machan: 😂😂 dikasih beban sedikit gak apa dong😁
total 1 replies
Asiyah Asiyah
hmm crt siluman jgn pnjg2 krn tdk menarik
Machan: othor nulis sesuai temanya, kakak. harap periksa kembali dari genre dan temanya😁😁
total 1 replies
Derajat
Aku tak pernah ketemu Ortu, tinggal sama Nenek Sampai kini
Lanjutkan 👍👍👍
Machan: semoga kak derajat bisa ketemu ortunya suatu saat nanti. sabar, semangat, dan sehat selalu kak.

ku doakan semoga neneknya sehat selalu ya kak

semangat💪💪🥰
total 1 replies
mxxc
huh pertemuan yang ambigu, aku teringat cerita ku sendiri, aku di tinggal kan ortu ku saat masih kecil, dan ketemu saat umur 14 tahun
Machan: kakak hebat, bisa bertahan walopun ditinggal di usia kecil.

sama kek aku sebenarnya🤧

yaaaahhh, jadi curhat🤣🤣
total 1 replies
Zali
Luar biasa
Machan: 😍😍 mamacih kakak bintang 5 nya🥰
total 1 replies
mxxc
aku kasih dulu kopi biar gak ngantuk kali kan
Machan: 🥰 mamacih kakak, serius langsung jreng matanya😍

😅😅
total 1 replies
zendra
wah tidak sia sia penantian ibunya setelah tujuh belas tahun ketemu anak dan suami.sangay setia wanita seperti itu janagn disakiti
Machan: betul betul betul
total 1 replies
Derajat
Apakah Master Liki akan mengikuti mereka
Machan: ditunggu episode selanjutnya😁😁
total 1 replies
Muchtar Albantani
Luar biasa
Machan: 😍😍 maacih bintang 5 nya🥰
total 1 replies
Jendra Raharja
ceritanya amburadul
خيرل حديۃ وارو
Luar biasa
Machan: 😍😍 mamacih bintang 5 nya🥰
total 1 replies
mxxc
cerita ya dah tamat aja tpi boong
Machan: Jan dulu tamat dong kak, kan belom klimaks ceritanya. belom juga balas dendam🤣🤣
total 1 replies
Jendra Raharja
rodo ora mutu, pendekar sekelas itu kok kena jebakan yg mudah seperti itu. penulisnya gak jelas
Machan: ada alasan di balik sebuah tindakan
total 1 replies
Laskar Pelangi
sudah ku dugong kalu reaksi ibunya bakal seperti apa😥
Machan: ngertiin perasaan si ibu ya
total 1 replies
Arif Arifin
nah kan bener
Machan: apanya yang bener kak Arif?🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!