NovelToon NovelToon
Dong Fangxuan

Dong Fangxuan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Tumbal
Popularitas:491.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: lienmachan

Walaupun identitasnya adalah seorang Tuan Muda dari keluarga Dong yang terkenal di dunia kultivator, tapi Fangxuan menjalani kehidupan yang begitu sulit karena tidak memiliki jiwa martial seperti murid sekte yang lainnya.

Hidupnya terlunta-lunta seperti pengemis jalanan. Fangxuan juga sering dihina, diremehkan, bahkan dianggap sampah oleh keluarganya sendiri.

Mereka malu memiliki penerus yang tidak mempunyai bakat apapun. Padahal, keluarganya adalah keluarga terhebat nomor satu di kota Donghae.

Karena malu terhadap gunjingan orang, tetua sekte Tombak Api mengutus seorang guru untuk melenyapkan nyawa Fangxuan dengan cara membuangnya ke lembah Kematian Jianmeng.

Namun, nasib baik masih berpihak padanya. Fangxuan diselamatkan oleh seorang Petapa tua. Bukan hanya itu, Petapa tua tersebut juga mengangkatnya sebagai murid satu-satunya dan mewariskan seluruh ilmu kanuragan yang dimilikinya.

"Aku akan membalas mereka semua yang selama ini menindas ku. Tunggulah ajal kalian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lienmachan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

Bab 35~Hilangnya Para Warga

Goa tersebut bergetar seperti hendak rubuh. Bebatuan berjatuhan dan dinding mulai retak akibat serangan dari Qīng shé yāo.

Sedangkan Fangxuan terus menghindar dengan cara berpindah-pindah tempat dan membuat wanita siluman itu kewalahan menghadapinya tanpa serangan balik.

"Bocah sialan, aku harus membunuhmu." Lagi-lagi Qīng shé yāo mengerang dan mengeluarkan jurus-jurus yang dimilikinya membuat goa semakin bergetar.

Sssshhhhhhh

Qīng shé yāo mendesis sembari menyerang Fangxuan dengan jurus-jurusnya.

Swoooosshhh ... Slash

Duagh ... Duagh ... Duagh

Batu-batu berjatuhan dan hendak menimpa mereka. Melihat keadaan goa sudah mulai hancur, Fangxuan pun keluar untuk menyelamatkan diri diikuti Qīng shé yāo.

"Jangan kabur kau, bocah!" teriak siluman tersebut sembari terus mendesis. Ia mengejar ke manapun Fangxuan pergi dan melemparkan tembakan dari senjatanya.

Swuuuuuussshhh

Tap ... Tap ... Tap

Kaki Fangxuan mendarat di tanah lalu berbalik mengayunkan tangannya ketika merasakan pergerakan siluman itu di belakangnya.

Slash ... Duagh

Tangan Fangxuan yang dilapisi aliran Qi dan senjata milik Qīng shé yāo saling membentur dan menimbulkan ledakan hebat.

DUAAAAAAARRRR

Tubuh keduanya saling mundur menjauh akibat efek ledakan dari benturan tadi. Namun, mereka masih bisa bertahan dengan kaki kiri di belakang dan kaki kanan di depan.

"Ternyata kau masih bisa melawan setelah meminum racun pelumpuh dariku!" seru Qīng shé yāo.

Fangxuan menyeringai lalu berkata, "Kau pikir aku bodoh! Aku tidak meminumnya, justru kau yang sekarang tidak akan bisa melawanku!" balasnya.

"Apa maksud perkataanmu?!"

Tanpa menjawab pertanyaan siluman ular, Fangxuan berbalik sambil melambaikan tangan. Pemuda itu lantas pergi meninggalkan pertempurannya dengan sang siluman ular hijau.

"Hei, kau!"

Sesaat kemudian api biru menyala membakar tubuh Qīng shé yāo.

"Argh, apa ini?!" Ia terkejut mendapati tubuhnya diselimuti api biru yang diduga ulah Fangxuan. "Hei, apa yang kau lakukan padaku? Cepat padamkan ini!" pintanya mengiba.

Namun, Fangxuan sudah pergi dan menghilang ke dalam lubang dimensi.

Tubuh Qīng shé yāo menggelinjang kesakitan karena terbakar api biru. Sebetulnya, api biru tersebut dari mulut raja naga Longwei yang Fangxuan lemparkan diam-diam ketika tangannya dan senjata milik Qīng shé yāo saling beradu tadi.

Api biru itu dapat meleburkan tubuh siluman ular hijau hingga menjadi debu. Sebelum tubuhnya melebur, Qīng shé yāo menjerit kesakitan dan akhirnya lenyap sepenuhnya.

Sementara di area pasar, Xiao Mei terus mencari keberadaan Fangxuan yang menghilang tiba-tiba hingga menjelang malam.

Gadis itu tak henti-hentinya meneriaki nama Fangxuan dan menanyakan kepada setiap orang yang lewat.

"Hah, ke mana perginya mereka? Kenapa tidak menungguku?!" gerutu Xiao Mei. Ia berjalan dengan kaki menendang-nendang layaknya anak yang sedang merajuk.

Namun, tiba-tiba saja pundaknya dipegang sebuah tangan hingga gadis itu melotot. "Beraninya kau menyentuhku!" hardik Xiao Mei sambil menangkap tangan tersebut lalu memelintirnya.

"Argh, apa kau sudah gila? Kau mau mematahkan tanganku?!" bentak Fangxuan seketika.

Mendengar suara yang tak asing di telinga, tentu saja Xiao Mei segera melepaskan tangannya dan berbalik menghadap Fangxuan lalu meminta maaf.

"Kau ke mana saja? Aku sudah berkeliling untuk mencarimu dan Bibi. Eh, ke mana Bibi itu?!" Xiao Mei celingukan.

"Lupakan, dia sudah pergi ke tempat asalnya!" sahut Fangxuan cuek.

Xiao Mei mengerutkan kening. "Maksudmu, dia sudah menemukan keluarganya?"

Fangxuan hanya mengangguk sedikit menjawab pertanyaan Xiao Mei.

"Syukurlah kalau begitu. Tapi, kenapa kau tidak menungguku? Aku juga 'kan ingin tahu di mana Bibi itu tinggal."

"Sudahlah, yang penting dia sudah bertemu keluarganya. Ayo, kita cari penginapan!"

Bibir Xiao Mei seketika melengkung indah mendengar ajakan Fangxuan. Tidak biasanya pemuda itu mengajaknya lebih dulu, walaupun nada bicaranya tidak ada lembut-lembutnya, lebih ke datar.

Gadis itu berjalan mengekor di belakang Fangxuan sembari tersenyum girang. Ia yakin suatu saat nanti Fangxuan akan menyukainya.

"Cepatlah, Mei-mei. Sepertinya hari ini mau turun hujan!" teriak Fangxuan.

Xiao Mei gegas berlari mengejar langkah lebar Fangxuan. "Iya, iya."

Malam semakin larut. Lolongan anjing hutan terdengar dari kejauhan mengusik tidur tenang para makhluk hidup di dunia hingga mereka terjaga dari tidurnya.

Gemericik hujan berjatuhan di pohon-pohon juga membasahi atap rumah yang terbuat dari anyaman ilalang.

Seorang wanita muda beranjak dari pembaringan lalu berjalan menuju jendela. Tangannya menjulur ke luar jendela dan membiarkannya terkena rintikan hujan malam. Tak terasa senyumnya menyungging begitu saja saat sesuatu hinggap di pundaknya.

"Kenapa lama sekali? Aku bahkan tidak bisa tidur karena menunggumu!" cetusnya seraya berbalik.

Namun, ketika tubuhnya berbalik sempurna, matanya membulat karena terkejut mendapati sesosok mengerikan yang ada di hadapannya.

"Arrrgghhhh!" Jeritannya melengking di tengah malam buta seiring petir yang menggelegar hingga tersamarkan.

GELEGAAAARRRR

Saat ini wanita tersebut sedang menantikan kedatangan suaminya dari kota, namun yang datang bukan sang suami, melainkan sesosok siluman yang haus akan darah.

Siluman tersebut membopong tubuh wanita muda tersebut dan membawanya pergi saat itu juga.

Tak ada satu orang pun yang mengetahuinya sebab semua penduduk sedang di rumah masing-masing dan terlelap dalam tidur berselimutkan kain tebal.

Walaupun wanita tersebut meronta, tetap saja makhluk itu tak menyerah dan membawanya ke suatu tempat.

Sesampainya di tempat tujuan, tubuh si wanita dilemparkan begitu saja ke sebuah lubang yang cukup dalam. Lubang tersebut berada di sebuah gunung tinggi yang terletak jauh dari pemukiman warga.

Gunung Jinshan adalah sebuah gunung terlarang, tempat yang tak pernah terjamah manusia dan hanya dihuni monster martial. Di gunung tersebut konon katanya sering dijadikan tempat ritual para siluman untuk membangkitkan kekuatan.

Bruk

Tubuh si wanita muda tersungkur di tanah cukup keras setelah dilemparkan begitu saja.

Bukan hanya wanita tersebut, ternyata banyak warga lain yang berada di lubang gunung Jinshan. Pria, wanita, tua, muda bahkan anak-anak terkapar tak berdaya di tempat pengap tersebut.

Sudah berhari-hari mereka berada di sana tanpa makan ataupun minum. Kondisi tubuh semakin menurun karena tak adanya asupan makanan yang menjadi tenaga sehingga mereka hanya tergeletak kedinginan juga ketakutan.

Sebelum kesadaran wanita itu hilang, ia sempat melihat seorang pria tua dengan janggut panjang berdiri di atas lubang tersebut dan melihat ke dalam. Pria tua itu terdengar sedang berbicara bersama seseorang tapi si wanita tak melihat orang lain lagi di sana.

Tangannya terulur menggapai ke atas dan berbicara lirih. "Tolong aku!"

Keesokan harinya, warga desa Zhuye digegerkan hilangnya keluarga mereka. Dalam satu malam, ada sekitar dua puluh orang menghilang tanpa jejak. Rumah mereka berantakan seperti dimasuki maling. Namun, tak ada jejak pembunuhan atau barang yang hilang. Yang menghilang justru orang-orang pemilik rumah tersebut.

"Sepertinya, mereka memang mengincar para warga!"

"Betul itu. Soalnya, barang-barang berharga di rumah tak ada yang hilang walaupun keadaannya berantakan."

Fangxuan dan Xiao Mei menajamkan pendengaran ketika para warga di kedai makan itu berbicara. Keduanya saling pandang lalu kembali mencuri dengar apa yang sedang dibicarakan mereka.

"Apa mungkin mereka dijadikan tumbal?!" Tiba-tiba salah satu warga berbicara.

Fangxuan dan Xiao Mei refleks menoleh ke arah orang tersebut. "Apa? Tumbal?!"

...Bersambung .......

1
Abdi Susilo
Kecewa
Abdi Susilo
Buruk
Jasimmarseda
Luar biasa
Machan: 🥰makasih bintang 5 nya, om. sehat dan bahagia selalu🤗
total 1 replies
Bayu Setiawan
/Facepalm//Facepalm/ pasangan yg bikin greget ini/Tongue/
Machan: tapi gabole digigit ya/Grin/
total 1 replies
Entis Sutisna
Wow ada apa gerangan...?? lanjuuuuitkan Thor...💪💪😡😡😍😍🔥🔥
Machan: lanjuttttt 🚴
total 1 replies
Entis Sutisna
Hayoooo lanjuuuuutkan Thor...💪💪😍😍🔥🔥
Entis Sutisna
Mantaaap Fangxuan....lanjuuuutkan Thor...💪💪😡😡😍😍🔥🔥
Entis Sutisna
Mantaaap lanjuuuutkan Thor...💪💪😡😡😍😍🔥🔥
Entis Sutisna
Wow mantaaaaap ternyata Fangxuan..hayoooo sikaaat...lanjuuuutkan Thor....👍👍😍😍🔥🔥
🏺Pedang⚔️gurun🏺
stop gua hapus dari rak
Machan: Monggo, saya gak berhak menahan seseorang untuk bertahan. hati aja bisa berubah, palagi buku bacaan😅
total 1 replies
🏺Pedang⚔️gurun🏺
dari awal ga gua kasih like karna ga jelas,semakin kesini alurnya acak2an ,nama,tempat,juga masalah flashback udah kaya nerusin bab selanjutnya,ga ada penjelasan.
kultivasi ga jelas,semua nya ga jelas
Machan: 😏 dah biasa, bang. banyak kok yg cuma komen ngjelekin doang, kagak like tapi ujung" baca ampe tamat dan minta update di notif.
total 1 replies
Entis Sutisna
Lanjuuuuutkan Thor...💪💪😡😡🔥🔥
Entis Sutisna
Mantaaap...hayoooo Semangaaat Fangxuan....lanjjuuutkan Thor...👍👍😍😍🔥🔥💪💪
Machan: siiaaappp
total 1 replies
Entis Sutisna
Wow ternyata Dong Fangkuang masih hidup yah....hayoooo Semangaaat Fangkuang....lanjuuuutkan Thor...👍👍😍😍🔥🔥💪💪
Machan: terima kasih semangatnya, bang Entis🤗
total 1 replies
Abiyyu Sultan
sepertinya anda kurang ngopi🤭🤭
Atang Priatna
nanti bikin tokoh namanya thor lu eblek .
Atang Priatna
thor xi tong itu 2marga xi yuqi pebulutangkis cinakan, tong phu, tong eng tunama cina contohnya thor ma,af bukan menggurui
Machan: othor mah nggak tau itu nama pebulutangkis🙏 nama tokoh dan tempat serta nama" lain yang aneh dibaca itu hasil dari translet indo-china mulai dari bunga, hewan, daun, dsb. makanya mungkin terkesan aneh untuk dibaca karena itu hasil imajinasi othor sendiri.

makasih lho atas kritik dan sarannya🙏☺️
total 1 replies
Atang Priatna
marga nama cina mungkin ribuan tanya thor dugele
Atang Priatna
sialan sianjing, ntar ada sibagong, sibabi dan lain2 sialan ini autho kesusahan amat tuk mencari nama2 dengan identik cina hahah lihat atuh novel khopingho jiplak ajah nama2nya.
Machan: aduh, othor mah memang sengaja nyari nama yang beda aja bukan kesusahan cari nama soalnya nama China bisa Gugel😳
total 1 replies
Atang Priatna
tdk elok ini cerita dialog ci mc dengan cikembar nyelilip ada nama xi alan kelihatan ini novel saduran x ya
Machan: maksudnya sanduran itu apa ya?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!