Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.
Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..
Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Paham
Malam berganti pagi. Tepatnya 7 pagi.
Sara yang baru saja pulang dari Perusahaan kini dia mencoba mengecek keadaan dikamarnya Bagas.
Bagas dan Anna yang masih tertidur begitu pulas sekali tanpa menyadari bahwa Sara sedang masuk kedalam kamarnya.
Saat Sara membuka pintunya betapa terkejutnya Sara melihat Anna yang ada didepan tempat tidurnya Bagas.
Dengan cepatnya Sara masuk serta langsung menarik Anna yang ada ditempat tidurnya Bagas.
Sraak!
Brak!
Betapa terkejutnya juga Anna tiba-tiba saja dia ditarik dan terjatuh dari tempat tidur tersebut dengan wajah yang begitu sangat kebingungan bisa dikatakan masih belum sadar.
Plak!
Satu tamparan yang begitu sangat keras sekali melayang kearah wajahnya Anna, dengan suara itu membuat dirinya langsung terbangun dari tidurnya begitu juga dengan Bagas tiba-tiba saja langsung terbangun.
" Anna, saya memberikan kamu pekerjaan untuk merawat Putra saya namun mengapa kau menggodanya dan tidur bersamanya?" teriak Sara dengan emosi yang cukup tinggi
Seketika Anna langsung tersadarkan saat mendengar suara teriakkan Sara.
" Ny-nyonya b-bukan begitu, s-sepertinya anda salah paham Nyonya" kata Anna dengan nada gemetarnya
" Salah paham apa maksdumu ha? Jelas-jelas saya melihat kamu sedang tidur bersama putra saya"
" T-tapi kenyataannya memang begitu Nyonya ini bukan yang seperti anda pikirkan"
Bagas yang masih belum terkumpul benar-benar kini dia mencoba menenangkan Ibunya agar tidak marah-marah kepada Anna.
" Ma, dengarkan penjelasanku dulu jangan memarahi Anna dia tidak salah"
Sara langsung menoleh kearah Putranya yang sedang berbicara kepadanya.
" Dia tidak salah? Lalu lantas apa yang Mama lihat tadi bahwa dia sedang tidur bersama kamu Bagas"
" Ini memang bukan salah Anna ma jadi tenangkan dirimu aku akan menjelaskannya apa yang terjadi ma"
Sara menjadi terdiam saat mendengar ucapannya Bagas, dimana Anna yang masih terduduk dilantai dengan menghadap kearah Sara serta air mata yang mengalir dipipinya.
Dia sangat takut jika dipecat oleh Sara, sebenarnya dia memang tidak ada niat untuk menggoda Bagas atau tidur bersama karena hanya sesuatu yang terjadi itulah membuatnya tertidur bersama Bagas.
" Anna, bangun dan keluarlah" kata Bagas kepada Anna
" Tidak! Jangan pernah kamu bangun dari dudukmu atau pergi" sahut Sara dengan nada marahnya
" Ma, sudah aku katakan nanti aku menjelaskannya kepada Mama"
" Bagas, kamu jangan membelanya jika dia salah katakan saja salah"
" Aku tidak membelanya ma, tetapi kenyataannya seperti itu bahwa dia tidak salah ma" bentak Bagas membuat Sara kembali diam
Situasinya benar-benar sangat menegangkan sekali, dimana Anna tidak berani berbicara satu katapun.
Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan air mata yang mengalir dipipinya, serta tubuhnya begitu sangat gemetar sekali.
" Anna sekarang bangun dan pergilah, biarkan Mama aku yang urus" kata Bagas kepada Anna
" T-tetapi tuan, s-saya benar-benar tidak ada bermaksud seperti itu"
" Bangun dan pergi sekarang" bentak Bagas
Anna hanya menganggukkan kepalanya lalu dia bangun dari duduknya serta berpamitan kepada Sara.
Sara yang hanya merasa semakin kesal saat melihat Anna pergi dari kamarnya Bagas.
Bagas memijat pelipisnya karena merasa pusing tidak menyangka dirinya menyebabkan Anna dituduh oleh Ibunya sebagai menggodanya.
" Bagas, kamu membiarkannya pergi begitu saja setelah dia tidur bersamamu?"
" Ma, sudah aku katakan tenangkan dulu dirimu aku akan menceritakan apa yang terjadi ma"
" Bagas, kamu tau bukan? Mama tidak suka jika seseorang menggoda dirimu Mama tidak mau kamu seperti dulu lagi Bagas cukup yang waktu itu membuatmu terluka"
" Ma stop! Jika Mama berbicara terus kapan aku bisa menceritakannya ha?" bentak Bagas membuat Sara terdiam
Sara yang begitu sangat khawatir sekali jika Anna memang berniat untuk menggoda Bagas.
Tetapi sebenarnya itu bukan niatnya Anna, padahal Anna sedang membantu menenangkan Bagas yang lepas kendali tadi malam karena kejadian itu.
Kini dimana Bagas akan mulai menjelaskannya kepada Sara agar dia tidak semakin mencurigai Anna serta memecatnya.
Bagas menatap wajahnya Sara dengan begitu sangat serius sekali.
" Tadi malam aku kembali lepas kendali sehingga terjatuh dari kursi roda, untungnya saja Anna datang cepat waktu tadi malam saat dia datang dia begitu sangat panik melihatku begitu tidak sadarkan diri, aku berteriak sambil menangis saat kejadian dua tahun lalu menghampiriku kembali, aku benar-benar hampir tidak bisa mengontrol diriku semakin Anna berteriak kepadaku semakinnya aku menjadi seperti orang lain tadi malam, aku menangis sejadi-jadinya bahkan sampai berteriak histeris semua perkataan Lily serta gadis itu membisik ditelingaku sehingga membuatnya begitu sangat pusing sekali"
Sara terdiam saat mendengar ceritanya Bagas, dia tidak menyangka bahwa putranya kembali lepas kendali tadi malam.
Air matanya mulai mengalir dipipinya, dia sangat sedih kapan putranya akan bebas dari gangguan mimpi itu?
" Lalu, apa ingin tau apa yang dilakukan Anna kepadaku sehingga menbuatku menjadi setenang itu?" kata Bagas kepada Sara
Sara yang hanya diam saja sambil menatap kearah Bagas dia masih menunggu kelanjutan cerita dari Bagas.
" Dia memelukku serta menenangkanku, dia berkata sangat lembut sekali sehingga dalam seketika aku membuka tanganku dari kedua telingaku serta menatapnya dengan penuh heran, aku merasa diriku langsung bisa mengontrolnya darinya aku gemetar sehingga membuatnya menjadi mulai rileks saat aku merasa perubahan dari diriku, aku memegang tangannya begitu sangat erat sekali dan kembali menangis hingga terisak-isak didalam pelukannya tetapi dia tidak pernah melepaskan pelukannya dia masih memelukku dengan sangat erat sekali sampai pada akhirnya aku tenang tanpa minum obat dari Dokter itu"
Sara semakin menjadi menangis, dia merasa senang jika Putranya baik-baik saja. Dimana Bagas kembali melanjutkan ceritanya itu.
" Saat aku sudah merasa tenang, dia membantuku untuk naik ketempat tidurku dia dengan lembutnya merawatku tanpa berpikir yang jahat, saat dia menyuruhku untuk tidur dengan dia ingin pergi aku menahannya, aku memintanya untuk menemaniku disini karena aku merasa takut jika dia pergi maka mimpi itu akan kembali lagi, awalnya dia menolaknya karena takut Mama akan salah paham jika dia menemaniku disini tetapi aku menyakinkannya jika nanti Mama salah paham maka aku yang bertanggung jawab dan itu sebabnya dia ada dikamarku serta tidur disampingku karena aku memintanya untuk menemaniku, setelah dia mau aku kembali memegang tangannya hanya dalam hitungan beberapa detik saja aku bisa tertidur lelap tanpa gangguan apapun serta tanpa meminum obat tidur"
Sara benar-benar tidak menyangka bahwa Bagas bisa setenang itu saat bersama Anna ini untuk pertama kalinya Bagas dekat dengan pengasuhnya.
Tanpa berkata apapun lagi, Sara langsung memeluk Bagas dengan begitu erat ternyata kekhawatiran membuat dia menjadi salah paham kepada Anna yang sudah berniat baik kepada Bagas.
" Maafkan Mama Bagas, Mama hanya benar-benar sangat takut jika Anna menggodamu seperti Lily dulu"
Bagas hanya menggelengkan kepalanya saat didalam pelukannya Sara, dia sangat tau bahwa Sara sedang dalam keadaan yang begitu mengkhawatirkan dirinya.
" Tidak ma, malah sebaliknya dia membuatku merasa tenang ma, Anna benar-benar gadis yang baik ma dia sangat tulus merawatku"
Sara hanya bisa mengganggukkan kepalanya sambil memeluk Bagas dengan sangat erat sekali.
Air matanya selalu mengalir dipipinya, dia merasa bersyukur bahwa Bagas baik-baik saja tanpa harus meminum obat yang diberikan Dokter itu.
Sara berharap semoga Bagas kedepannya lebih baik saat bersama Anna, dia sepertinya harus meminta maaf kepada Anna karena telah bersangka buruk sekali kepada dirinya.