NovelToon NovelToon
Terpaksa Nikah Muda

Terpaksa Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mvin

Mita Diandra Putri adalah gadis berusia 19 tahun, seorang anak tunggal yang terkenal cerdas dan berprestasi. Dia juga terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun dia terlalu larut dalam pergaulan bebas yang pada akhirnya ia terpaksa harus menikah diusia muda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mvin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Tiint.. Tiint

Raka membunyikan klakson mobilnya saat ia tak sengaja melihat perempuan yang sangat ia kenali sedang berjalan sendiri. Kemudian Raka menghentikan mobilnya dan membuka kaca jendela mobilnya.

" Mita, kenapa kamu jalan sendirian. Ayo masuk".

Raka mengajak Mita untuk masuk ke mobilnya, kemudian ia membukakan kunci pintu mobilnya dan Mita yang sedang menahan rasa sakit perutnya pun akhirnya masuk ke dalam mobil Raka. Mita membuka pintu mobil dan ia cukup kaget karena di kursi samping Raka ada bunga mawar berbentuk love yang sangat cantik. Mita pun masuk ke mobil Raka sambil memangku bunga mawar tersebut. Dan setelah mematikan Mita duduk dengan nyaman, Raka pun kembali melajukan mobilnya.

" Ini bunga dari mana? ".

" Mas sengaja beli buat kamu".

" Tumben".

" Kamu kenapa jalan sendirian?".

" Ini gara-gara mas ga jemput aku".

" Loh bukannya kamu yang ga mau di jemput?". Raka senyum-senyum menggoda Mita yang sedang terbakar emosi. Memang benar kan, Mita jelas tadi pagi akan pulang sendiri dan tidak ingin di jemput.

" Mas ayo lah, mulai sekarang mas harus belajar memahami seorang wanita".

Mita memicingkan Mata kemudian mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela. Dari kaca spion sekilas Mita melihat motor Rangga berada di belakang mobilnya. Namun Mita tidak yakin itu Rangga karena jelas ia melihat Rangga tadi sudah berbalik arah dan pergi. Mita pun kembali sadar dari pikirannya tentang Rangga saat Raka kembali bertanya padanya.

" Maksudnya gimana sayang? ".

" Mas cari aja deh di google, aku ga mau berdebat lagi".

" Maaf ya Ta, tadi masih masih ada kerjaan jadi mas ga bisa jemput kamu. Udah dong jangan ngambek lagi".

" Ngga mau, aku masih marah. Aaaw sakit". Mita memegang perutnya karena ia merasa perutnya semakin sakit dan melilit.

" Kamu kenapa Ta?".

" Perutku sakit".

" Sabar ya sebentar lagi kita sampai rumah".

Tak lama mereka sudah sampai di depan rumah, Raka memarkirkan mobilnya di garasi. Kemudian ia turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Mita, namun Mita terlihat sangat lemas dan pucat. Akhirnya Raka memutuskan untuk menggendong Mita ke dalam rumah.

" Mas gendong aja ya".

Mita hanya menganggukkan kepalanya tanda ia setuju dengan Raka. Akhirnya Raka menggendong Mita masuk ke dalam rumah.

...*******...

Rangga mengikuti mobil yang Mita naiki sampai mobil itu berhenti di sebuah rumah. Raka hanya bisa melihat dari jarak jauh karena ia tidak ingin ketahuan oleh Mita jika ia mengikutinya. Rangga melihat seorang laki-laki tampan yang umurnya tidak terlalu tua turun dari mobil tersebut dan kemudian ia di kagetkan lagi dengan Mita yang di gendong oleh laki-laki itu masuk ke dalam rumah. Rangga masih mengamati rumah Mita karena ia masih ingin mencari tahu siapa laki-laki yang menggendong Mita, karena ia yakin dia pasti bukan ayahnya dan setahu Rangga, Mita adalah anak tunggal yang artinya Mita tidak punya saudara. Tak berselang lama, Rangga melihat laki-laki itu kembali ke mobilnya dan terlihat jika laki-laki itu mengambil buket bungan dan tas kerjanya. Kemudian laki-laki itu kembali masuk ke dalam rumah. Rangga semakin yakin jika laki-laki itu pasti tinggal bersama Mita. Tapi ia masih tidak tahu siapa laki-laki tersebut. Melihat tidak ada pergerakan lagi, kemudian Rangga memutar arah motornya dan memutuskan untuk pulang.

...******...

Setelah membawa Mita ke kamarnya, Raka kembali ke mobil untuk mengambil bunga dan tasnya yang masih berada di mobil. Sebelum itu ia sudah meminta bi Sumi untuk menyiapkan air hangat dan hot bag compress untuk mengompres perut Mita yang sakit.

" Sudah selesai bi? Kalau sudah saya akan bawa ke kamar".

" Tunggu sebentar ya den".

" Iya bi".

" Tapi neng Mita sebenarnya kenapa den? ".

" Aku ga tahu bi tiba-tiba dia sakit perut".

" Oalah semoga cepet sembuh ya, ini den air hangat sama hot bag nya". Bi sumi memberikan satu gelas berisi air hangat berikut dengan hot bag compress kepada Raka.

" Makasih ya bi".

" Oh ya den, nanti makan malamnya mau bibi antar ke kamar aja atau mau di sini biar sekalian bibi siapkan".

" Di kamar aja bi, nanti saya yang ambil ke sini".

" Oh gitu, ya sudah den nanti bibi siapkan".

" Oke bi, aku ke atas dulu ya".

" Mangga den Raka silahkan".

Raka menaiki anak tangga dan ia kemudian masuk ke kamarnya. Ia melihat Mita masih kesakitan. Raka duduk di samping Mita kemudian memberikan air hangat yang tadi sudah ia bawa dari bi Sumi.

" Ini air angetnya Ta, di minum dulu ya". Raka memberikan air hangat untuk di minum oleh Mita, ia juga membantu Mita untuk bersandar di ranjang.

" Kalau udah mas bantu lap badan kamu ya, biar kamu enak istirahatnya".

" Aku bisa sendiri mas".

" Mas udah lihat semua ko kenapa masih malu-malu aja si Ta". Raka terus menggoda Mita yang tidak ingin di mandikan oleh Raka.

" Ga usah mas aku masih bisa mandi sendiri ko".

" Hmm ya udah deh gimana kamu aja. Tapi sebenernya kamu kenapa si Ta? ".

" Aku datang bulan, udah biasa ko kaya gini".

" Oh gitu, ya udah kamu mandi dulu gih abis itu istirahat".

" Iya mas".

Raka membantu Mita membuka jaket yang ia pakai, kemudian Mita membawa jaket itu ke keranjang baju kotor. Namun dari Raka menggendong Mita, Raka mencium bau parfum laki-laki dari jaket yang Mita pakai. Tapi ia tidak ingin menuduh Mita sembarangan, di tambah lagi dengan keadaan Mita yang sedang tidak baik. Jadi ia memutuskan untuk mengurungkan pertanyaannya dan berpura-pura tidak tahu saja. Sambil menunggu Mita di kamar mandi, ia membuka telpon genggamnya yang disana ada beberapa pesan dari Haura dan Eko. Dan Raka memutuskan untuk membuka pesan dari Haura.

[ Raka, terimakasih ya untuk hari ini. Kapan-kapan aku bolehkan ketemu sama istri kamu? ]

[ Boleh Ra, nanti aku atur ]

Raka sedang fokus membalas pesan dari Haura, dan tiba-tiba ia di kagetkan dengan Mita yang sudah keluar dari kamar mandi.

" Serius banget mas liat hp nya".

" Eh iya ada pesan dari temen. Ko mandinya cepet banget Ta? ".

" Aku ga mandi mas cuma mandi bebek aja".

" Ya udah gapapa mau mandi bebek atau mandi ayam pun kamu tetep cantik ko".

" Mas aku geli dengernya, mas Raka ga cocok kalau gombal".

" Mau cocok atau ngga itu adalah faktanya. Di mata mas kamu selalu cantik Mita".

" Mas udah deh, aku kan jadi malu". Pipi Mita merah merona karena tersipu malu dengan perkataan Raka yang terlihat begitu serius.

" Ya udah sini mas bantu kamu kompres perutnya".

Mita pun merebahkan tubuhnya di kasur dan di ikuti dengan Raka yang sudah membawa hot bag compress untuk Mita.

" Biar aku aja mas, mas mandi dulu aja".

" Beneran? ".

" Iya beneran aku bisa sendiri ko".

" Ya udah mas ke kamar mandi dulu ya".

" Iya mas".

Raka bergegas ke kamar mandi dan sampai di depan pintu kamar mandi ia melihat jaket yang tadi di pakai oleh Mita yang berada di keranjang baju kotor. Raka mengambil jaket itu kemudian mencium bau parfum maskulin yang rasanya Mita tidak pernah memakai parfum itu. Karena tak ingin berpikiran yang aneh-aneh, Raka pun kembali menaruh jaket itu di keranjang kotor dan ia masuk ke dalam kamar mandi.

1
Wayan Sriani
lanjutan ceritanya mana?
Rakka
Gak nyangka bakal sampai kehabisan jari buat ketikin review ini... cerita ini einfach supeerrr👏
mviin: Terimakasih atas dukungannya ☺
total 1 replies
mviin
Terimakasih, tunggu kelanjutannya ya ☺
Aran
Ughh, bagus banget, aku suka banget sama tokohnya 😍.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!