"Oh ya kau hebat sekali, Lanjutkan!"
Nathania tercengang saat mendengar suara seorang wanita tiba-tiba mendesah dari dalam kamar Tunangannya.
Nathania yang baru saja pulang dari Singapura berjalan dengan cepat untuk masuk ke dalam Apartemen milik tu angannya. Namun siapa sangka, kepulannya yang tiba-tiba untuk memberikan kejutan ulang tahun pria yang menjadi tunangannya itu malam menjadi malam yang membuatnya Trauma Akan cinta!!
"Aku membencimu Asaka, Malam ini Hubungan Kita berakhir!! "
Duarrr
Bak petir yang menyambar, Saka benar-benar terkejut saat mendapati Nathania tiba-tiba muncul di dalam kamarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah baru 2
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Jadi, tadi Gladys menarik dan membawamu pergi tadi karena itu?" Tanya Valdo dengan suara yang bergetar.
"Ya"
Jawab Nia singkat, lalu mengalihkan tatapan matanya dari wajah Valdo. Entah kenapa hatinya begitu sakit saat melihat ada sorot kesedihan di kedua mata pria itu saat menyebut Nama Ipar sekaligus adik sepupunya itu.
Meskipun ia tidak bisa menutup kenyataan jika Valdo dulu pernah memiliki kisah dengan Istri saudara kembarnya itu. Hanya saja, ia tidak bisa menerima jika sampai detik ini, Valdo masih mencintai Ipar nya dengan alasan untuk melindungi saudara kembarnya.
"Yah, mungkin karena itu." Ucap Nathania, sembari berjalan menjauh dari Valdo.
Hal itu membuat Valdo mengerutkan keningnya tak mengerti dengan apa yang di katakan wanita itu. "Dia kenapa?" Gumamnya.
Akhirnya Valdo memutuskan untuk tidak jadi pergi karena khawatir dengan kondisi Nia yang tiba-tiba berubah sendu.
Kini istrinya itu duduk di atas ranjang dengan tatapan kosong, entah apa yang merasukinya hingga berubah seperti itu. padahal tadi saja ia sempat marah-marah tidak jelas padanya, Namun kali ini entah apa yang membuatnya gelisah seperti itu.
Valdo, kini ikut duduk di depan Nia yang berubah diam setelah sempat berbicara melantur. Lalu perlahan ia menempelkan telapak tangannya di leher Nia.
Melihat itu, Nia beralih menatap ke arah Valdo.
"Ck, apa yang kau lakukan?" Tanya Wanita itu dengan lirih.
"Aku hanya ingin mengecek suhu tubuhmu!" Jawab Valdo dengan jujur, setelah selesai melakukannya. "Istirahatlah!Aku keluar sebentar." Imbuhnya sembari ingin bangkit.
Namun lagi-lagi Nia mencekal pergelangan tangannya agar tidak pergi. "Kau benar-benar akan pergi?" Ucapnya seolah-olah tidak rela membiarkan pria itu meninggalkan dirinya untuk bertemu wanita lain.
"Tidak." Jawab Valdo sembari mengambil tangan Nia untuk dia genggam. "Aku hanya ingin memasak makanan untuk mu! aku baru ingat kau belum makan tadi." Imbuhnya sembari meletakkan tangan Nia ke pangkuannya.
Jelas mendengar Itu, Nia terkejut. Matanya bergulir kesana kemari seolah ingin bahagia atau sedih secara bersamaan, Yang jelas Ia sangat terharu karena Valdo masih perduli padanya.
Empat puluh menit kemudian, Valdo kembali dengan membawa sebuah nampan yang berisi susu, Air putih, dan sepiring Spaghetti buatannya sendiri.
"Makanlah! Maaf, aku tidak pandai memasak. yang aku bisa hanya membuat makanan western dan itu sudah sangat lama tidak aku praktekkan." Ucapnya sembari tersenyum geli.
Namun tak ada jawaban dari Nia, Wanita itu malah sibuk menatap Valdo sejak tadi dalam diam. Entah karena terharu, atau masih dalam pengaruh rasa cemburu yang tiba-tiba melanda hatinya saat menyadari ada dua wanita yang sudah mengisi hati Valdo saat ini.
"Akkkk" Valdo melebarkan mulutnya seolah-olah menginterupsi Nia agar membuka bibirnya.
Nia tersenyum menahan tawa dengan sikap konyol yang di lakukan Valdo saat ini.
"Kenapa malah tertawa? Cepat buka mulutmu, Nia!" Pria itu kembali melebarkan Mulutnya hingga membuat Nia kembali tertawa.
Sementara Valdo, Akhirnya pria itu menyerah dan menelan makanan itu sendiri dari tepat di hadapan Nia.
"Hei, kenapa kau makan?" Tegur Nia dengan nada penuh kekesalan karena Valdo memakan jatah makannya.
"Itu karena ulahmu sendiri, Kau malah sibuk tertawa sehingga membuatku pegal memegangi sendok itu." Jawab Valdo menutupi kekesalannya saat ini.
Nia kembali tertawa Hingga pada akhirnya ia memilih mengambil sendok itu dan menyiapkan satu sendok ke mulutnya sendiri, Lalu di lanjut menyuapi Valdo secara bergantian. Pada akhirnya Siang itu keduanya makan siang bersama meskipun tetap di warnai dengan perselisihan yang tak akan pernah berakhir jika tidak ada yang mau saling mengalah.
*****
Malam harinya, Nia membuka pintu kamarnya untuk mengajak Valdo makan malam bersama. Namun yang ia dapati, Pria itu tengah memakai kemejanya untuk pergi ke sebuah acara amal malam ini.
Nia masuk dengan mengamati penampilan Valdo yang terlihat begitu tampan memakai Stelan Jas berwana biru Navi. Wana yang membuat Aura bos besar terlihat jelas pada wajah pria itu, padahal ia hanya bekerja sebagai seorang dokter. Namun Auranya tak kalah mentereng seperti Seorang CEO muda yang tengah baik daun.
"Kenapa?" Tanya Valdo, yang tak sengaja lihat Nia berdiri di belakangnya dari pantulan cermin. Pria itu saat ini tengah memakai Dasinya dan sedikit mengalami kesulitan
Nia yang sadar akan itu langsung bergegas untuk membantunya. "Biarkan aku saja!" Ucapnya sembari berusaha untuk mengambil Alih tugas itu dari tangan Valdo.
Kini Valdo bisa melihat wajah Nia dari dekat, Hal itu tiba-tiba membuat Jantungnya berdetak tak karuan seolah-olah ada magnet yang tengah menarinya untuk merapatkan diri dengan Nia.
Reflek tangan Valdo memeluk pinggang Nia, hingga membuat Wanita itu terkejut. Namun, Nia berusaha untuk menguasai dirinya agar tidak lagi berbuat ceroboh di depan Valdo.
"Kau Mau kemana?" Setelah menyelesaikan tugasnya, Nia menjauhkan dirinya dari Valdo yang masih menatapnya dengan intens.
"Aku akan keluar sebentar, kau makan malam saja sendiri!" Jawab Pria itu sembari merapikan Jasnya di depan cermin.
"Kemana?"
Deg
Keduanya terdiam
Valdo sempat berfikir jika Nia mulai tertarik padanya, karena tadi siang hubungan keduanya sempat membaik. Bahkan mereka hampir saja melakukan hubungan suami istri jika saja Ponsel Valdo tak berdering menggagalkan aktifitas mereka.
Valdo kembali menoleh ke arah Nia untuk mendekati wanita itu. Namun respon Nia malah sebaliknya, Wanita itu melangkah mundur.
"Maaf, aku tidak bermaksud ikut campur. hanya saja aku bertanya seperti ini takut-takut jika ada keluarga kita yang datang mencari mu!"
Mendengar itu, Reflek Valdo menghentikan langkahnya dan langsung berbalik memunggungi Nia.
"Sial, Aku sempat salah paham." Geram Valdo, dalam hati. Kini pria itu berusaha untuk menguasai dirinya agar tidak terpancing emosi karena hampir saja salah paham.
"Ya, kau benar. Maaf aku lupa memberitahumu karena aku harus pergi bersama teman-temanku ke sebuah acara amal." Jawab Valdo sembari melangkah untuk pergi meninggalkan Nia yang mematung di tempatnya berdiri.
Tak berselang lama, Nia mendengar suara mobil Valdo menyala. Buru-buru Wanita itu berlari untuk melihat dari arah jendela kamarnya saat mobil sang suami mulai berjalan keluar dari halaman rumah.
"Ya Tuhan, kenapa perasaan ini hadir kembali?" Gumam Nia sembari meremas dadanya sendiri. "Sebenernya apa yang kau pikirkan Nathania? Bukannya sudah di tegaskan jika pernikahan ini adalah kesepakatan saja, lalu kenapa kau berani berharap lebih?"
Nia, Berjalan gontai menuju ke arah ranjang. Wanita itu nampak tak bertenaga bahkan melupakan jika tadi ia sempat memasak makan malam untuk nya dan Valdo.
Hanya saja karena hatinya sedang galau, ia sampai lupa untuk memakannya.
.
si laki harus kehilangan dulu baru menghargai nia mumpung laki lu bilang iya pisah mending lu pergi dah biar jadi pelajaran buat tuh laki
ekh taunya pas pergi lagi hamil 🤣 biar makin nyesel tuh laki klemer klemer