Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana mama Rosa
Gadis itu tengah tertidur dalam damainya,, sehabis sholat subuh tadi Aya kembali tidur karena kelelahan membantu mama Ayu menyelesaikan kue pesanan untuk hantaran tetangganya malam tadi
Terlihat ponsel di sebelah nakasnya bergetar pertanda ada panggilan masuk, namun damai sekali tidak mengganggunya
Ceklek
"Dek ayo bangun,, di bawah ada temen kamu tuh"
Mama Ayu membuka pintu dan menepuk pelan paha Aya yang tertutup selimut
"Ehmmm,," gumamnya
"Ck,, ck anak punya anak perawan kalo tidur dah kayak kebo aja deh" Mama Ayu menggelengkan kepalanya
"Dek bangun,, sekarang udah jam 10,," Mama menarik selimut Aya
"Apa ma,," Aya bertanya dengan mata yang masih memejam
"Ayo bangun,, tuh di bawah ada temen kamu yang ganteng" ucap mama Ayu sambil menarik tangan Aya agar duduk
"Siapa?" Aya menggaruk kepalanya
"Bagas sama mamanya kesini"
"Ngapain?"
"Mau lamar kamu" celetuk Mama Ayu asal membuat mata Aya terbuka sempurna
"Mama yang serius dong" protes gadis itu
"Lagian kamu kebo banget, susah dibangunin,, buruan turun mama tunggu" Mama Ayu meninggalkan kamar Aya
"Iyaa,," ucap gadis itu lalu beranjak dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi
Aya melirik sekilas ponselnya namun tidak sempat mengeceknya karena pasti mama nya bakal ngomel kalau dia semakin lama turun
"Wah ini pasti Kanaya ya,," Mama Rosa berkata dengan antusias
"Iya tante,," Aya tersenyum dan menyalami mama Rosa "Hai Bagas,," Aya menyapa Bagas dan dibalas senyum oleh Bagas
"Cantik ya jeng,, jadi pengen lamarin Kanaya buat Bagas,," Mama Rosa tersenyum menggoda
"Maa,," tegur Bagas
Mama Ayu menanggapi ucapan tetangganya dengan senyuman sedangkan Aya tertawa canggung sambil menggaruk alisnya
"Ajak Bagas ke taman samping aja dek,, masa mau nimbrung sama obrolan orang tua" ucap mama Ayu
"Yuk Gas,," Aya berjalan terlebih dahulu dan diikuti Bagas di belakangnya, Mama Rosa tersenyum melihat keduanya
Aya dan Bagas duduk di gazebo depan kolam ikan yang berisi ikan-ikan Koi kesayangan sang Papa. Aya mengambil makanan ikan dan menaburnya sedikit demi sedikit ke dalam kolam sedangkan Bagas hanya memperhatikan saja
"Lo gapapa kan Ay?" tanya Bagas yang membuat kening gadis itu berkerut
"Fine,, emang ada apa?" tanyanya heran
"udah liat postingan FEB terbaru? atau tag media sosial lo?" Bagas bertanya memastikan
"Belum,, gue tadi baru bangun tidur hehe" Aya nyengir
"Oh,, " Bagas menanggapi singkat
"Kenapa sih?" Aya semakin kepo
"admin Instagram FEB upload foto kita yang lagi nyanyi bareng waktu baksos kemaren" jelas Bagas
"Oh,, kirain apaan" tanggap Aya santai, gadis itu kembali memberi makan ikan-ikannya
"Cowok lo gak marah kan?" Bagas melirik Aya diam-diam
"Gak tau, gue belum liat hape sama sekali"
"Lo banyak kegiatan ya kemaren, keliatan capek banget mukanya" Bagas memperhatikan wajah Aya lagi
"Lumayan sih,, kemaren habis bikin kue sama mama buat tetangga" Aya menutup pakan ikannya lalu berdiri dan mencuci tangan di kran samping Gazebo
"Rajin banget" Bagas tersenyum
"Emang,, gue kan cewek rajin dan tidak sombong" Aya duduk dan menepuk dadanya bangga, membuat Bagas tersenyum lebar dan mengusap kepala Aya pelan, membuat gadis itu memaku sesaat
"Eh,, sorry Ay" Bagas menurunkan tangannya dan mengalihkan pandangannya ke arah ikan-ikan di depannya
"It's oke,," Aya juga memalingkan wajahnya dari Bagas. Keadaan terasa hening untuk sesaat sampai suara mama Ayu memecah keheningan itu
"Dek,, Bagas kok gak dikasih kue yang buat kemaren sih" tegur mama Ayu
"Eh iya ma, Aya lupa,," Aya beranjak dari duduknya dan masuk ke dapur meninggalkan mama Ayu, mama Rosa dan Bagas di sana
"hemm dasar Aya" mama Ayu menggelengkan kepalanya
Aya mengatur nafasnya sejenak, merasa beruntung terselamatkan dari situasi canggung tadi
"Gilaaa, tu kulkas tiba-tiba bikin deg-degan aja" Aya mengelus dadanya
Gadis itu memotong kue dan ditata di piring lalu membawanya ke taman samping rumah tempat mereka berkumpul tadi
"Nih cobain deh, Aya sendiri loh yang buat" mama Ayu promosi
"Apasih ma" Aya tersenyum malu
"Duh emang idaman banget nih calon mantu" mama Rosa tertawa, diikuti Aya dan mama Ayu karena menganggap itu hanya sebuah candaan padahal sih harapan
"Bisa aja jeng Rosa, yuk coba diincipin" tawar mama Ayu kembali
Mereka berempat duduk di sana disertai obrola-obrolan tingan. yah yang banyak ngobrol cuma mama Ayu dan mama Rosa aja sedangkan Bagas dan Aya hanya menanggapi seperlunya, hingga matahari mulai terik dan jam menunjukkan sudah pukul 12.30 mama Risa berpamitan pada mama Ayu dan pulang dari rumah mereka