NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.4k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#AD 25

"Ya.. Panggilan yang sangat manis." Bisik Arthur, kemudian ia memberikan kecupan di pipi.

"K-kau!!" ujar Shannon dengan rona alami muncul di pipinya. Jujur, Shannon menyukai tindakan spontanitas Arthur, yang dinilainya sangat manis, dan beruntung tindakan pria itu tidak berhasil menggoyahkannya. Ia masih tetap pada pendiriannya mengulur untuk menjawab penyataan perasaan Arthur.

"Ada apa, Claire? apa kau ingin dicium lagi?" Arthur bertanya. Alisnya sedikit terangkat, sambil tersenyum menggoda Shannon.

Shannon melototkan matanya nyaris keluar, membuat Arthur tergelak.

Shannon mendengus kasar. "Tawamu, sangat menjengkelkan Arthur Mayer!" Shannon menghentakkan kakinya, lalu berjalan di ikuti Arthur. Ruang makan adalah tujuan mereka.

Kedatangan Arthur di panti mencuri perhatian semua orang yang sedang berkumpul, menikmati sarapan mereka, begitu juga dengan Chloe. Gadis itu meletakkan sandwich kemudian berdiri menyapa majikannya. "Selamat pagi, Tuan Arthur."

Arthur hanya tersenyum samar membuat Chloe mati gaya. Chloe menatap Shannon, sambil tersenyum, menggoda.

"Duduklah, Tuan." Permintaan Margareth sambil tersenyum. "Buatkan kopi untuk Tuan Arthur." perintah Margareth tertuju pada Shannon.

"Baik, Bibi." Jawab Shannon patuh. Kemudian, gadis itu melenggangkan kakinya masuk ke dalam dapur.

Arthur mendaratkan bokongnya di atas kursi. Diperhatikannya, satu persatu wajah anak-anak panti mengingatkan pada dirinya. Ya nasib mereka tidak ada bedanya dengannya.

Pria itu terlibat percakapan dengan Bibi Margareth. Shannon datang kembali dengan secangkir kopi, diletakkan cangkir itu di depan Arthur, lalu mengambil dua potong sandwich, memindahkannya ke piring Arthur yang kosong.

Setelah semua selesai, gadis itupun duduk, di samping Arthur karena hanya itu kursi yang tersisa. "Terimakasih Shannon, " bisik Arthur yang di dengar Shannon.

"Kau mau tambahan saus pedas, or keju."

"Tidak Shannon," cegah Arthur pun Ia memulai sarapannya. Tidak ada suara anak panti yang biasanya berceloteh ria sepanjang sarapan. Mereka memahami aturan dengan tidak berisik saat ada tamu yang berkunjung.

"Apa, uncle kekasih Shannon? " suara Arabella yang kecil memecah keheningan. Chloe yang ada di dekat Arabella menekan bibir kecil itu dengan telunjuknya.

"Tidak boleh bertanya seperti itu, Arabella." Ujar Chloe.

"Aku hanya bertanya, Chloe." Keluhnya.

"Pasti kau yang bernama Arabella?" tanya Arthur mengalihkan pertanyaan gadis kecil itu.

Suara seksi Arthur membuat Arabella menoleh ke arah Arthur. "Bagaimana Uncle mengetahui namaku?" tanya Arabella. "Apa Uncle adalah salah satu penggemarku?" tanya Arabella lagi sangat percaya diri, dan tindakan kecil itu membuat Arthur mengingat Shannon.

Suara tawa akhirnya mendominasi ruangan setelah mendengar ucapan polos Arabella. "Kenapa kalian tertawa?"

Wajah Arthur memerah, mencoba menahan tawanya. "Ya, kau benar sekali gadis manis. Aku adalah salah satu penggemarmu."

Mendapati jawaban darii Arthur, Arabella melebarkan senyumannya, mulai detik ini ia menyukai Arthur.

Arthur sedikit memiringkan tubuhnya, lalu ia berbisik. "Arabella sepertimu, Shannon. Sama menggemaskan."

Shannon tetap terlihat santai, tapi tidak dengan jantungnya.

Arthur menegakkan tubuhnya. "Sekarang habiskan sarapan kalian. Setelahnya, Uncle akan mengajak kalian berjalan-jalan." Ucap Arthur bukan karena ingin membuat Shannon tersanjung dengannya, akan tetapi untuk melaksanakan keinginannya, menyenangkan hati anak-anak panti

Suara sorak anak-anak terdengar ramai, menyabut gembira ajakan Arthur. Shannon menoleh, begitu juga dengan Arthur. Keduanya beradu pandang, saling melempar senyuman.

Setelah Arthur menyelesaikan sarapannya, pria itu menghubungi salah satu anak buahnya untuk datang ke panti menukar kendaraanya. Tidak lama kemudian, anak buahnya bernama Luigi datang. Arthur membawa sendiri kendaraanya, membawa mereka mendatangi sebuah tempat wisata. Waktu beranjak sangat cepat, hingga malam tiba mereka pun sudah kembali.

Shannon sesudah mengganti bajunya, ia menemui Arthur yang sedang duduk di taman. "Aku pikir, kau sudah pulang." Arthur yang sedang menikmati rokoknya pun menoleh. Shannon mengambil tempat, Ia duduk bersama di kursi panjang yang terbuat dari kayu. Tentu dengan jarak yang aman.

Keduanya saling diam, sambil melihat ke arah langit yang terdapat beberapa bintang.

"Terimakasih banyak, Arthur." Arthur mengangguk sebagai jawaban. "Mereka terlihat sangat bahagia, apalagi Arabella. Gadis kecil itu sampai mengigau."

"Aku senang melakukannya. Melihat mereka, mengingatkan diriku saat kecil, Shannon." Arthur menjeda kalimatnya, lalu ia membuang napasnya. "Setelah kepergian Ibu, semuanya telah berubah. Aku tinggal seorang diri, tidak ada keluarga yang ingin merawatku." Arthur tersenyum pilu sambil mengingat-ingat masa lalunya. "Beruntung, aku bertemu Daddy saat itu."

Dasar penjahat!! pembunuh!! bugh.. bugh.. bugh...

Tolong jangan menghakimi anak ini..

Anak ini seorang pembunuh.

"Arthur, " panggilan Shannon menyadarkan Arthur dari lamunannya. Pria itu tersentak, kemudian ia mengusap air matanya yang terjatuh.

"Kau terlihat lelah, dan mengantuk Shannon, masuklah, dan beristirahat. Setelah ini aku akan pulang."

Sementara itu, di luar gerbang panti sudah ada dua anak buah Black yang berada di dalam mobil memantau panti. Satu diantara mereka keluar dan bersembunyi di balik pohon.

Shannon, jalan beriringan dengan Arthur. Keduanya mengarahkan kaki mereka menuju mobil Arthur yang terparkir persis di depan panti.

"Terimakasih sekali lagi.''

"Ya, Shannon. Sekarang kau masuklah."

Shannon menggelengkan kepalanya. Arthur pun mengerti. "Baiklah, aku pulang sekarang. Sampai jumpa lagi di perpustakaan." Keduanya kompak tertawa bersama.

Arthur membuka pintu, lalu ia masuk ke dalam mobilnya, lalu membuka jendela, sambil tersenyum. "Selamat malam, Claire."

"Malam juga, Arthur. Berhati-hatilah."

Setelah mobil berlalu. Shannon pun berbalik. Namun, dengan tiba-tiba ada seseorang dari belakang membekap mulutnya dengan kain yang di beri obat bius.

"Hmm... " Shannon memberontak. Pria itu semakin mengeratkan tubuh Shannon yang mulai lemah, menariknya ke belakang. Pria itu membuka pintu mobil, lalu memasukkan tubuh Shannon.

"Dimana Shannon? apa masih bersama Tuan Arthur?" gumam Chloe merasakan firasat buruk. Chloe pun memutuskan keluar. Dilihatnya mobil melintas dengan cepat. Chloe melihat taman, tidak ada seseorang disana.

Chloe menghubungi Shannon, namun nomor sahabatnya tidak bisa dihubungi. "Aku akan mencoba menghubungi Tuan." Chloe menempelkan ponselnya di depan telinga.

"Halo, Tuan Arthur, apakah Shannon bersama anda?" tanya Chloe setelah sambungan teleponnya tersambung.

"Apa maksudmu?" tanya Arthur, ia menepikan kendaraannya di bahu jalan.

"Oh ya Tuhan."

"Ada apa?"

"Shannon, tidak ada di panti Tuan."

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!