ANTARA KITA

Kenzo berada di uks di temani oleh araz dan nara yang sedang mengobati luka kenzo sedangkan naren dan leo mencari keberadaan juan yang hilang entah kemana.

Guru bk juga sedang mencari keberadaan juan dan kenzo karena ada satu murid yang melaporkan bahwa mereka telah bertengkar di roftoop.

Kenzo benar-benar tak berdaya terbaring di atas kasur yang sudah disediakan di uks. Nara dengan lembut membersihkan wajah kenzo yang penuh debu dan juga darah.

“Nara araz”panggil guru penjaga uks.

“Ada buk?”tanya araz menatap guru itu.

“Beberapa obat dan juga perban sudah habis di uks, kepala sekolah belum memberikan dana untuk membeli baru”jelas guru itu.

“Bagaimana bisa?”heran araz.

“Ibuk juga sudah lapor ke kepala sekolah tetapi sampai sekarang belum ada respon dari beliau, ibuk sudah meminta izin ke guru piket untuk membawa kenzo ke rumah sakit aja”jelas buk melda.

“Huft”araz menghela nafasnya.

Araz menatap nara yang juga menatapnya, kemudian nara beralih menatap kenzo yang menatapnya sayu.

“Bawa ke rumah sakit aja kak”ucap nara, ia sangat khawatir sekarang dengan kondisi kenzo apalagi kenzo begini gara-gara juan ia juga ikut merasa bersalah.

“Bawa gua pulang aja raz”lirih kenzo hampir tidak di dengar oleh araz.

“Tapi kak, kondisi kakak saat ini sangat parah”ucap nara ia tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh kenzo.

Kenzo menggelengkan kepalanya, “gua mau pulang”kekeh kenzo.

“Enggak usah di paksa ra, anak itu emang keras kepala!”kesal araz ia menatap jengkel ke arah kenzo.

“Yasudahlah”pasrah nara.

“Gua telpon supir dia dulu ra, lo lanjut bersihin luka dia aja”ucap araz lalu keluar dari uks di ikuti oleh buk melda.

“Kak, aku minta maaf atas nama juan”ucap nara ia menatap sedih ke arah kenzo.

Kenzo mencoba meraih tangan nara, lalu ia genggam tangan itu dengan tenaga lemahnya. Kenzo menatap nara dalam lalu ia tersenyum.

“Juan nggak bersalah ra, gua yang salah karena udah nyakitin hati lo”ucap kenzo.

Nara menggelengkan kepalanya, “ini salah aku kak, kalau seandainya aku nggak suka kakak mungkin ini semua nggak akan terjadi”

“Kalau lo nggak suka gua, gua nggak akan pernah menemukan cinta setulus lo ra”timpal kenzo.

“Setelah lo pergi gua jadi merasa kehilangan, tapi gua bodoh ra gua bodoh penyesalan selalu datang di akhir”lirih kenzo.

“Lupakan itu kak, nara sudah melupakan semuanya”ucap nara ia tidak mau mengenang masa itu lagi, sangat sakit jika di ingat lagi maka dari itu ia ingin melupakannya.

Kenzo terdiam, ia bertanya dalam dirinya. “Apakah nara sudah mulai melupakan perasaannya?”

“Lo udah mulai lupain gua ra?”tanya kenzo.

Nara mengangguk ragu, hati kenzo sakit mendapatkan jawaban yang tak ia inginkan dari nara, apakah kenzo tidak punya kesempatan sekali lagi untuk memperjuangkan nara?.

“Gua nggak ada kesempatan lagi ya ra?”lirih kenzo.

“Apa maksud kaka?”tanya nara bingung.

“Gua suka sama lo ra, gua cinta sama lo tapi gua telat memahami perasaan gua sendiri”ucap kenzo menatap nara, ia bahkan enggan melepaskan tangan nara dri genggamannya.

Deg.

Nara terdiam, ia menunduk. Ia bingung sekarang. Ia tidak bisa berhungan dengan kenzo, karena kenzo adalah sumber luka dan traumanya terhadap cinta kenzo juga yang menjadi cinta pertamanya. Nara kecewa kenapa baru sekarang kenzo sadar? Kenapa tidak jauh jauh hari sebelum kejadian itu terjadi , mungkin jika jauh-jauh hari kenzo mengatakannya mungkin sekarang mereka sudah menjadi sepasang kekasih yang sangat bahagia.

“Maaf kak, rasa sakit itu masih membekas di pikiran dan hatiku”lirih nara menunduk.

Sejujurnya ia sangat sakit mengatakan itu, tetapi ia sudah sangat yakin dengan pendiriannya ia tidak akan mengulang kesalahan yang sama, mungkin jodohnya bukan dikenzo masih ada banyak lelaki di luar sana tak hanya kenzo saja.

Tak lama araz datang, “mobil udah di depan ra”ucap araz.

“Kalau gitu aku pamit kak, aku mau cari juan dulu”pamit nara ia mengambil beberapa kapas dan juga alkohol untuk membersihkan luka.

“Makasih ra”ucao kenzo tersenyum, ia padahal sangat berharap nara ikut dengannya.

“Sama-sama kak”ucap nara.

“Sekali lagi aku minta maaf atas namaku dan juan”ucap nara lagi.

“Aku pergi dulu”nara pun pergi dari sana, araz hanya menggelengkan kepalanya saja melihat nasip sahabatnya itu.

“Udahlah bro, bagaimana pun juan terlebih dahulu bersamanya”ucap araz. Ia kemudian membantu kenzo berdiri dan berjalan ke mobil yang sudah ada di depan uks.

Setelah meletakkan kenzo di jok belakang, araz menutup pintu mobil lalu meyuruh sang supir untuk membawa kenzo ke rumah sakit dulu untuk di obati.

“Gua mau pulang aja”sahut kenzo.

“Jangan keras kepala lo anj*ng!, bawa ke rumah sakit pak jangan dengerin dia”kesal araz.

“Baik den”ucap sang sopir.

“Awas lo kalau pulang nyokap lo udah tau!”ucap araz.

Araz menutup pintu mobil setelah itu mobil pun pergi melaju dari sana, sementara araz ia ke parkiran untuk membawa pulang motor kenzo.

*****

Nara berada di kelasnya untuk mengambil handphonenya, ia berniat untuk menelpon juan walaupun ia tahu mustahil juan aktif.

“Sabar ra, kita cari dulu aja ke seluruh sekolah kita berdua temenin lo”ucap freya menenangkan nara.

“Iya ra, kita cari ke seluruh sekolah dulu aja yuk”sahut reya.

“Ayolah”ucap nara.

Mereka bertiga pun keluar dari kelas, nara masih setia membawa p3k itu, mereka menulusuri keseluruh sudut sekolah namun tak kunjung mendapatkan juan.

Nara benar-benar panik sekarang, ia sangat khawatir jika juan melakukan hal yang tidak tidak.

Sekarang mereka sudah berada di belakang sekolah tempat kemarin nara menemukan juan yang sedang merokok tetapi ia tidak menemukan juan disana.

“Aduh kemana ya dia pergi?”gumam nara.

“Bentar, bang araz telpon gua”ucap freya ia mengambil ponselnya dan mengangkat telfon dari araz

“Hallo bang”

“Juan ada di gudang olahraga”

“Oke makasih”

Freya mematikan teleponnya sepihak, ia menyimpan handphonenya kembali.

“Juan katanya ada di gudang olahraga, dimana itu?”tanya freya ia emang tidak tau di mana gudang olahraga.

“Ada di ujung sana”ucap nara menunjuk ke kanannya, disana ada satu bangunan yang emang jarang orang datangi.

Nara buru-buru berlari ke sana di ikuti oleh freya dan reya, karena tidak hati hati nara tidak sengaja kesandung dengan batu, alhasil ia pun terjatuh.

“Awss”rintih nara ia memegang lututnya.

“Nara!!”pekik freya dan reya mereka menghampiri nara.

Nara dengan cepat bangun, ia mengabaikan luka di lututnya yang memang tergores sedikit, nara mengambil kotak p3k yang terjatuh itu.

“Kalian boleh pergi makasih udah bantuin aku”ucap nara lalu ia berlari lagi menunu ruangan itu.

“Tap-“

Melihat nara sudah mulai jauh mereka hanya menghela nafasnya, mau tidak mau mereka pergi dari sana.

...----------------...