Setelah setahun menjalani pernikahan Palsu, Rendi tidak tahu jika Devi mengandung putranya. Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Dev dengan Rendy setelah kelahiran putranya itu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencoba berbaikan dengan Takdir
Rendy melirik ke arah jam tangannya.
"Aku hanya punya waktu dua puluh menit, jadi cepat katakan apa yang ingin kau katakan!"
"Baiklah, aku juga tidak mau berlama-lama dengan pria sombong seperti mu," jawab Mila sinis
Ia segera mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Dev yang sedang mengandung kepada Rendy. Seketika wajah Rendy berubah pucat saat melihat foto itu.
"Kamu pasti tahu siapa wanita itu bukan??, dia hamil anakmu!"
"Dev, hamil??" Rendy tampak mengerutkan keningnya
"Iya, dia hamil anakmu," sahut Mila
"Tidak mungkin, jangan mengada-ada!" seru Rendy tak percaya dengan ucapan Mila
Sementara itu Devi sudah tiba di depan kosan. Ia segera keluar dan naik ke lantai dua untuk menemui Mila.
Perasaannya campur aduk saat mendekati kamar Mila. Ia bahkan sempat menghentikan langkahnya karena merasa ada sesuatu yang mengganjal.
"Kenapa perasaanku jadi tidak enak begini ya?"
Devi memperlambat langkahnya, wajahnya terlihat ragu saat tiba di depan kosan Mila.
"Cih, pria seperti mu memang tidak akan pernah mengakui darah dagingnya sendiri, kasian sekali Devi harus membesarkan buah hatinya seorang diri. Pantas saja ia tak mau memberitahu mu kalau ia mengandung anakmu, sepertinya ia lebih tahu jika suaminya itu seorang banci!"
*Deg!
Devi segera mundur dan mengurungkan niatnya untuk menemui Mila. Wajahnya seketika memerah saat melihat Rendy bersama Mila. Dadanya bergemuruh saat mendengar Mila berusaha meyakinkan pria itu jika ia mengandung putranya.
"Terserah padamu mau kau mau mengakui anak itu sebagai putramu atau tidak aku tidak peduli, yang jelas aku hanya minta kau memberiku uang tutup mulut, karena jika tidak aku akan menyebarkan masalah ini ke media. Kau tahu kan apa yang akan terjadi jika itu benar-benar aku lakukan?" ucap Mila berusaha mengancam Rendy
"Kau???" Rendy terlihat meradang saat mendengar ancaman dari Mila
"Anggap saja itu uang terimakasih, karena selama ini aku yang menampung mantan istri mu dari dia hamil sampai melahirkan,"
"Berapa yang kau minta?" ucap Rendy
"Satu milyar?" jawab Mila menyeringai
Devi menutup rapat-rapat mulutnya. Ia tak menyangka jika Mila akan berbuat seperti itu padanya
*Brakkk!!
Devi tak sengaja menabrak tempat sampah hingga membuat Mila buru-buru keluar untuk melihat siapa yang ada di depan kosnya.
Devi pun buru-buru pergi dan berlari saat melihat Mila hendak keluar.
Mila mengedarkan pandangannya mencari kesegala penjuru, namun ia tak menemukan siapapun.
"Tidak ada siapapun, di sini?" ucap Mila
Bola matanya seketika tertuju pada sampah yang berserakan di sampingnya.
Ia mengambil tempat sampahnya yang jatuh ke lantai dan memasukkan sampah-sampah yang berserakan ke dalamnya.
Tak lama seekor kucing melompat ke tangga membuat ia lega.
"Sial, ternyata hanya kucing," umpatnya
Ia kembali ke dalam untuk menemui Rendy.
"Berikan saja nomor rekeningmu aku akan mentransfernya, tapi ingat tidak boleh ada orang yang tahu tentang ini, atau kau tanggung resikonya!" seru Rendy
"Tenang saja, semuanya aman," jawab Mila
Ia kemudian memberikan nomor rekeningnya kepada Rendy.
Rendy bergegas pergi meninggalkan tempat itu setelah urusannya beres.
"Devi, kenapa kamu tidak memberitahu ku, sebenarnya apa yang kau inginkan dariku??"
Rendy termangu menatap ponselnya. Ia kemudian melajukan mobilnya melesat meninggalkan kediaman halaman rumah Mila. Kali ini tujuannya adalah kosan Devi. Berbekal alamat yang diberikan oleh Mila, Rendy pun berniat untuk menemui mantan istrinya itu.
Setibanya di kosan Devi, Rendi segera mencari keberadaan Devi, beruntung Dev sudah lebih dulu pergi.
Dev sengaja bersembunyi sebelum Rendy datang ke rumahnya. Ia tahu jika Rendy akan mencarinya untuk itu ia sengaja pergi agar lelaki itu tak bertemu dengannya.
Rendy tampak kecewa saat mengetahui Dev sudah pindah. Meski ia sudah mencari informasi kemana perginya Dev, namun tak seorangpun tahu dimana ia tinggal.
Ia kemudian menghubungi seseorang dan memintanya untuk mencari keberadaan Devi.
"Aku tidak mau tahu, cari dia sampai ketemu!" seru Rendy
Sementara itu Devi tampak menunggu seseorang di halte bus. Wajahnya yang tegang terus memperhatikan ponselnya.
Tidak lama sebuah mobil SUV berhenti di depannya. Seorang pemuda tampan dengan pakaian casual keluar dari dalam mobil dan menghampirinya.
"Sorry, aku sedikit terlambat," ucap Ed
"Tidak masalah," jawab Devi sedikit lega
Tiba-tiba Al menangis membuat Ed buru-buru menyuruh Devi untuk masuk kedalam mobil. Ia kemudian membawa Tas Devi dan memasukan kedalam bagasi.
"Apa Al sakit?" tanya Ed
"Tidak, sepertinya dia lapar," jawab Dev
"Oh, kalau begitu kita mampir dulu ke Coffee shop?" ucap Ed
Devi tertawa mendengar jawaban Ed.
"Tidak perlu, lagipula Al masih ASI ekslusif dan belum makan makanan pendamping ASI,"
"Maaf aku tidak tahu,"
"Gak papa Ed," Devi segera mengambil botol susu dan memberikannya kepada Al sehingga bayi mungil itu langsung berhenti menangis.
"Sebenarnya apa yang terjadi kenapa kamu ingin pindah kosan?" tanya Ed
"Karena Rendy sudah tahu tentang bayiku, dia sekarang sedang mencari ku. Aku tidak mau lagi berurusan dengannya, jadi aku minta tolong padamu untuk mencarikan kosan untukku," jawab Dev
"Kenapa kamu harus menghindarinya, bukankah itu bagus, jadi kamu bisa hidup layak,"
"Aku tidak mau melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Aku ingin hidup tenang," jawab Devi
"Terserah kau sajalah, yang jelas harusnya kamu temui Rendy, kau bisa bilang baik-baik padanya jika ingin mengasuh Al seorang diri, aku yakin Rendy akan setuju, apalagi dia sudah menikah lagi,"
Devi terdiam untuk beberapa saat. Kali ini ia berpikir jika apa yang dikatakan Ed ada benarnya juga. Walaupun bagaimana Rendy perlu tahu jika ia memiliki anak darinya.
"Jadi menurut mu, apa yang harus aku lakukan?" tanya Devi
"Temui Rendy, kalau kay tidak berani aku akan menemanimu," jawab Ed
"Baiklah,"
Devi pun setuju dengan saran Ed. Pria itu kemudian membawanya ke sebuah apartemen.
"Ini adalah apartemen ku, kamu bisa menepatinya," ucap Ed
"Jika aku tinggal di sini lalu kamu tinggal di mana?" tanya Devi
"Aku tinggal bersama ayah," jawab Ed
"Baiklah,"
Lelaki itu kemudian meletakkan Tas Devi ke kamarnya.
"Sekarang istirahatlah, nanti aku akan coba bicara dengan Rendy dan mengatur pertemuan kalian," ucap Ed
"Ok, terimakasih banyak Ed sudah membantuku,"
"Sama-sama Dev,"
Ed kemudian meninggalkan Devi. Lelaki itu segera melajukan kendaraannya menemui sang kaka di apartemennya.
Setibanya di apartemen ia tak melihat Rendy di sana. Yang ada hanya Naila, istri Rendy dengan teman-temannya.
"Kalau kau ingin menemui dia kenapa tidak menemuinya di rumah kekasihnya?" ucap Naila sinis
"Apa maksud mu?" Ed terlihat geram mendengar ucapan Naila.
"Jangan pura-pura tidak tahu Ed, kau bisa bertemu dengan kakak mu di Rumah sakit Harapan Kasih, disana kau juga akan bertemu dengan kekasihnya," ucap Naila
Ed segera bergegas meninggalkan tempat itu dan menuju ke rumah sakit yang disebut oleh Naila.
Setibanya di sana ia segera menuju ke ruangan yang di beritahu oleh Naila.
Ia begitu terkejut saat melihat Rendy sedang mengunjungi seseorang.
"Darius???"
pantas saja mereka mendukung kesaksian Devi
giliran perselingkuhannya dengan Nayla terbongkar eeeh dia langsung pura-pura sok alim dan merasa jika semua aset yang ia terima itu adalah murni miliknya
soookooor
rasain noooh
kok jadi curiga neeeh