NovelToon NovelToon
Tiger' Target

Tiger' Target

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nasri Suju - Kiasan Rasa

Bagaimana rasanya di kejar-kejar seekor harimau? Pasti takut kan?

Daniel yang di juluki sebagai Harimau karena selalu penyendiri dan di takuti banyak orang hingga ia menemukan mangsa baru yaitu Ruelle, gadis kutu buku yang tidak kenal takut pada nya.

Kehidupan Daniel berubah semenjak hadirnya seorang Ruelle

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasri Suju - Kiasan Rasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

Satu hari setelahnya. 

Di kediaman Castillio, tempat Daniel tinggal, kini ruangan terasa penuh tapi kehampaan tetap ada.

Mereka sarapan dengan tenang, ibu Daniel memperhatikan anak nya yang terus melihat handphone.

Dia tersenyum, apa dia akan melakukan masalah lagi. 

Setelah sarapan Daniel bersiap pergi ke sekolah bersama dengan ayahnya, tapi ibunya menarik nya.

"Hah?"

"Sayang, aku ingin bicara sebentar dengan Daniel," ungkapnya.

"Cepatlah," titah nya.

Ibu nya menariknya pergi ke ruang berbeda.

"Daniel jangan melakukan masalah yang memalukan untuk ayah mu lagi,"

Kateryna-- ibu Daniel memberi nasihat tegas.

"Apakah aku terlihat akan membuat masalah? Tidak ada kan? Tidak ada keluhan,"

Bisa saja kamu melawan atau berurusan dengan orang lemah. 

Ibu nya masih menatap nya dengan tatapan curiga.

"Aku sudah berhenti berkelahi, tanya saja wali kelas ku, aku sudah menjadi anak yang kalian inginkan," sarkas Daniel.

"Daniel bukan begitu maksud ibu,"

Tapi Daniel terlanjur pergi.

Kateryna di mata Daniel itu seperti ibu yang tak tahu tugasnya, hanya mengutamakan suami nya.

 Trophy wife, dia sangat bangga dengan status nya itu. 

Sayang sekali dia menikah dengan ayah ku, padahal ada yang bisa memperlakukan nya dengan lebih baik. Dia di kenal cerdas dan cantik tapi itu sia-sia. Daniel. 

Daniel masuk ke mobil, di setir oleh supir pribadinya.

Dia duduk di belakang bersama ayahnya, suasana begitu serius dan kaku.

"Aku dengar beberapa hari ini kau tidak melakukan masalah,"

Daniel hanya diam.

Lalu? Kau puas?  Senang? 

"Teruskan, kau Harusnya fokus untuk belajar, aku akan menguliahkan mu ke luar negeri nantinya," ujar sang ayah begitu enteng.

Daniel terdiam, entah kenapa di sisi lain dia tidak peduli tapi ada sesuatu yang mengganjal.

Seperti perasaan tidak terima,tapi tertutup dengan rasa tidak peduli.

***

Kantin kelas 03

SMA Lagoon memiliki 3 kantin untuk tingkatan kelas, kelas 1 2 3 punya kantin khusus tersendiri.

Bahkan kelas satu, dua dan tiga terpisah gedung nya.

"Kau tahu kan kelas dan gedung kita di pisah dengan adik kelas kita,"

Tiba-tiba Minsi berbuat gosip.

Minsi, Lia dan Ruelle sedang beristirahat tanpa sadar di dekat mereka ada tiga cowok mendengarkan, yah meski hanya keinginan Davin yang lain ikut saja.

"Terus," kata Lia meladeninya dengan cuma-cuma.

Sedangkan Ruelle mendengar kan saja.

"Katanya adik kelas atau kakak kelas saking penasaran dengan muka setiap tingkat kelas, mereka bertukar nomor," ujar Minsi dengan nada ala-ala orang bergosip.

"Bagaimana cara mereka bertukar?" Tanya Lia malas berpikir.

"Mereka bertukar nomor melalui surat, kalau mereka tak sengaja melewati gedung kelas tingkat, mereka akan menulis nomor telepon di surat dan menyimpan nya siapa tahu ada yang membacanya dan mengambilnya nya,"

Minsi menjelaskan dengan ambisius dan ala-ala nada Minsi.

"Yah itu masuk akal, tadi aku memikirkannya caranya," tambah Ruelle.

"Memang siapa yang akan nekat melakukan hal itu?" Ucap Lia memutar bola mata nya.

"Aku ingin melakukan nya, aku juga penasaran, dengan wajah murid cowok muda di sana," girang Minsi mode playgirl.

"Bagaimana kalau kita coba?" Davin tiba-tiba nimbrung.

Minsi menggeliat kaget, Lia yang sadar hanya menatap malas, dan Ruelle terlihat diam tidak terkejut karena tahu Davin berada di depan punggung Minsi.

"Lihat orang bodohnya datang," ujar Lia.

"Kamu bilang aku bodoh Lia?" Tanya Davin dengan raut sedih.

Meski tahu itu hanya pura-pura.

Kesal nya lagi, dia menggeser Minsi agar duduk dekat dengan Lia.

Lia tidak menyukainya, sebenarnya keberadaan Davin sudah membuatnya terganggu tapi dia sudah terbiasa tapi kali ini dia membawa ceng-cengnga nya.

Daniel dan Nero duduk di depan mereka, Tapi Lia dan Minsi heran karena Ruelle malah menyapa Daniel.

"Hallo Daniel!!" Sapa nya.

Daniel hanya tersenyum tipis seperti senyuman licik.

Membuat Lia dan Minsi bertatapan curiga.

Davin dan Nero juga menganga karena jarang Daniel bertingkah seperti itu.

Sudah ku duga, Daniel suka pada cewek kutu buku itu. Davin.

Kerasukan apa dia sampai tersenyum begitu? Aku harap Ruelle baik-baik saja. Nero.

Apa yang dia mau? Senyuman nya mencurigakan. Lia.

Seorang Daniel Callistio yang terkenal kejam tersenyum? Ini seperti cerita dongeng di mana sang putri meluluh kan pembunuh kejam ahk..., hayal Minsi.

Lia melirik Minsi apakah dia terlihat curiga sama seperti nya, tapi justru Lia tahu Minsi sedang mengkhyal fantasi kesukaan nya.

Justru dia sedikit terkejut dengan reaksi Davin dan Nero yang ikut syok.

Tapi setelah itu mereka kembali normal, Minsi yang makan sambil mengkhayal, Lia yang di goda oleh Davin dan Nero yang melihat pertengkaran itu.

Hingga menyisakan dua pasang, Daniel hanya menatap Ruelle makan membuat Ruelle menghentikan makannya.

"Ada yang ingin kamu bicarakan Daniel?" Peka Ruelle.

Daniel terlihat enggan tapi juga di sisi lain dia ingin mengatakan isi pikiran nya.

"Kamu kalau mau cerita, cerita aja, jangan di pendem," ujar nya seperti menasehati secara halus.

"Aku bisa kok dengerin cerita kamu," tawar nya.

"Oh ya?"

Ujar Daniel dengan wajah menantang.

"Iya, hanya ... Aku dan kamu!" Serius Ruelle.

Apakah dengan itu Daniel bisa mudah bercerita, Daniel adalah orang yang arogan dan tidak mudah percaya pada seseorang.

Daniel menyeringai.

"Dari tadi senyum - senyum mulu, ada sesuatu yang lucu ya," Tanya nya. "Iya kau yang lucu,"

Ruelle membulatkan matanya, pipinya sedikit tersipu membuatnya salah tingkah.

"Aku akan kuliah di luar negeri,"

Ucap Daniel frontal dan tak sengaja semua orang kaget.

Sebenarnya sedari tadi mereka mendengar percakapan dua sejoli itu.

"Woah mana bisa gitu, gimana temen-temen lu?! Mana sanggup otak gue ke luar negeri,"

Rengek Davin baru kali ini dia pesimis, biasanya dia selalu santai kalau soal pelajaran akademik karena sudah tahu pasti di luluskan.

Dan Lia mendengar rengekan itu terkekah dan menyentil Davin.

Tuk!!!

"Makanya belajar huh, di tinggal baru tahu rasa," ejek Ruelle.

"Aww sakit sayang kuh,"

Wajah Lia yang tadi terkikik menjadi kusut, dia tidak suka di goda.

Minsi hanya melihat reaksi teman-teman nya, dia peka dengan perasaan Davin pada Lia dan mulai berfantasi dengan hubungan Daniel dan Ruelle.

Apakah sang putri akan di tinggalkan oleh pangeran?

Pangeran yang sudah baik lebih memilih hak lain di banding putri?

Pikir Minsi.

Ruelle melihat ekspresi semua orang dan tersenyum.

Daniel, apa dia tidak menyadari banyak orang peduli pada nya tanpa ia sadari? Aku harap dia tidak merasa sendiri.

"Hebat! Gak semua orang bisa ngelakuin itu loh, kamu emang selalu keren," puji Ruelle benar-benar bangga.

Daniel terlihat senang tapi sekaligus ada rasa kecewa dengan jawaban nya.

To be continued...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!