Pergi Atau Menetap

"Alana" desis Archio penuh kekhawatiran.

Samar-samar Alana mendengar namanya dipanggil, namun penglihatannya menghitam dan ia tak sadarkan diri.

Alana pingsan karena terkena hantaman keras dari tangan kekar milik Putra.

Putra yang kaget akan hal itu langsung beranjak hendak menggendong Alana, namun niatnya tertahan tatkala ada Archio yang menahan bahunya.

Urusan kita belum selesai. Desis Archio seraya menggendong Alana ala bridal style.

Semua orang yang melihat itu merasa biasa saja akan tindakan Archio.

Ada yang melihat dengan penuh excited serta pujian karena melihat mereka sangat cocok bahkan ada yang menatap iri.

Gadis di sebrang sana menatap tidak suka akan tindakan Archio. Padahal ia sudah menyuruh Archio agar menjauh dari Alana, karena jika tidak maka ia akan menyebarkan video mereka saat di rooftop.

Namun rupanya Archio hanya mengikuti kemauan gadis itu selama seminggu saja.

Rupanya lu hanya menganggap ancaman gue sebatas main-main Archio. Desis gadis itu dengan senyum smirknya.

Lu bakal terima akibatnya karena udah berani ngelawan gue. Lanjutnya langsung pergi begitu saja.

Archio mengantar Alana ke UKS dengan berlari menyusuri lorong kelas.

Brakkkkk..... Archio membuka pintu dengan kasar sambil memapah tubuh Alana yang tak sadarkan diri.

Dan disana sudah ada seorang gadis yang bertugas di UKS.

Alana kenapa kak? Tanya gadis itu.

Gak usah banyak nanya, lu gak liat pipinya memar gitu? Pungkas Archio.

Tanpa basa-basi lagi gadis itu langsung mengambil bongkahan es batu lalu letakkan ke permukaan pipi mulus Alana agar memarnya sedikit berkurang.

Tak berselang lama Alana tersadar.

Ssshhh.. rintih Alana merasa sakit dan juga ngilu secara bersamaan.

Namun ia sulit untuk bergerak karena merasa seperti ada benda berat yang menahannya.

Ia perlahan membuka matanya dan sangat terkejut tatkala melihat sebuah tangan kekar yang sedang memeluknya dengan erat dan posesif. Itu adalah tangan milik Archio.

Alana berusaha untuk bangun tanpa mengganggu tidur Archio. Namun pergerakannya membuat sang empunya tangan kekar itu bangun.

Udah ngerasa enakan? Tanya Archio sambil menatap lekat mata wanita di depannya ini.

"Hmmm udah mendingan" sahut Alana dengan suara pelan.

Hening... Suasana mulai canggung.

Gak ada niat buat jelasin? Pancing Archio.

Haa?? Alana belum bisa menangkap maksud perkataan Archio karena ia masih sedikit pusing.

"Malam ini nginap di apartemen gue" kata Archio terdengar ketus dan itu bukan bukan pertanyaan melainkan perintah tanpa bantahan.

Kalau Archio udah mulai pake kata "gue" berarti dia dalam mode ngambek.

Alana hanya menganggukkan kepalanya saja pertanda bahwa ia menyetujui permintaan Archio.

Selang beberapa menit bel pulang berbunyi.

Bisa jalan gak? Tanya Archio lagi tanpa ekspresi.

"Gak bisa, masih pusing" balas Alana yang sedikit manja.

Langsung saja Archio mengangkat tubuh kecil Alana menuju tempat parkir dan tanpa berpikir panjang Alana langsung mengalungkan tangannya di leher Archio agar ia tidak jatuh sambil menatap wajah Archio secara dekat.

Gak usah liatin kayak gitu, udah tau gue itu ganteng. Kata Archio semakin mempererat pelukannya.

Mendengar itu Alana langsung tersipu malu karena ketahuan sedang menatap Archio.

Gak usah kepedean jadi orang, ntar jatuhnya sakit. Timpal Alana tidak mau kalah.

Archio tidak membalas jawaban Alana.

Setelah sampai di parkiran, ia langsung mendudukkan Alana lalu berputar untuk menuju tempat area stir berada.

Di dalam mobil hening......

Sesampainya di apartemen ia langsung menggendongnya dan membawa menuju kamar.

Karena gerah Archio langsung menuju kamar mandi untuk mandi karena ia merasa tubuhnya terlalu lengket.

Dan ia baru menyadari kalau ternyata ujung bibir bawahnya robek akibat pukulan deras tadi oleh Putra.

Selesai mandi, ia langsung keluar menuju kamar hanya dengan menggunakan handuk saja.

Alana yang melihat itu langsung menelan saliva nya dengan susah.

Tiba-tiba muncullah sebuah ide jahil di benak Alana karena ia yakin Archio masih marah padanya perkara kejadian tadi di kantin.

Siapa tau dengan begitu Archio akan memaafkannya.

Langsung saja Alana menarik pergelangan tangan Archio guna memeluknya tapi sepertinya dewi fortuna tidak memihaknya.

Archio yang tiba-tiba ditarik langsung jatuh menindih tubuh Alana dan tanpa sengaja kaki alana menyentuh junior Archio.

Juniornya langsung tegang karena disentuh. Alana yang kaget langsung menahan nafasnya.

Archio menatap Alana dengan wajah yang susah diartikan.

Archio langsung bangun dari tubuh Alana tanpa mengucapkan sepatah kata.

Alana jadi kesel sendiri dengan tingkah Archio yang kekanakan itu.

Jangan kek gitu Iyo. Kamu tau kan aku gak bisa kalo kamu diemin. Kata Alana dengan wajah yang cemberut.

Mau jelasin? Tanya Archio mengulang kembali kalimatnya waktu di UKS tadi.

"Aku sama Putra gak ada apa-apa, dan tadi itu hanya kebetulan aja dia duduk di depanku". Jelas Alana.

"Kalo gue gak muncul tadi pasti kalian udah saling ungkap in perasaan. Terus kalian pacaran dan lu bakal ninggalin gue". Serang Archio.

Alana tersenyum penuh curiga...

Kamu cemburu ya? Tanya Alana sambil menaik turunkan alisnya.

Archio tidak menjawab pertanyaan Alana dan langsung menyambar bibir Alana.

Alana yang belum siap langsung jatuh. Archio langsung mengambil kesempatan untuk menindih tubuh Alana.

Kamu yang umpan, maka kamu harus tanggung jawab.

Alana langsung mengangguk tanpa membalas ucapan Archio. Ia yakin dengan keputusan yang diambilnya.

Archio mencium Alana penuh gairah karena sudah seminggu ia tidak mencicipi bibir gadis itu.

Ciumannya menjadi ganas karena mengingat senyuman Putra tadi.

Yah, tadi Putra sengaja memancingnya dengan adegannya tadi.

Karena emosi ia membuka semua pakaian Alana dan hanya meninggalkan bra dan celana dalamnya saja.

Karena Archio yang belum berganti pakaian, ia langsung menyuluti handuk nya dan menampilkan juniornya yang sudah mengeras.

Alana yang mendapat pergerakan seperti itu langsung langsung menyentuh junior Archio sambil mengelusnya.

Ahhhhhh.... Jerit Archio karena mendapat pergerakan dari Alana. Archio sudah tidak tahan lagi, dan ia langsung mengambil kondom di dalam laci meja serta langsung memakainya.

Ia langsung memasukkan juniornya kedalam lubang milik Alana. Ternyata masih sempit.

Alana menahan kesakitan dengan menggigit bibir bawahnya. Archio yang melihat itu langsung meraup bibir gadis itu sambil menggesekkan miliknya kedalam lubang Alana.

Decitan percintaan mereka terdengar hanya dalam kamar saja karena ruangannya kedap suara.

"Sebut namaku babe" kata Archio sambil mempercepat pergerakannya agar bisa mencapai kenikmatan.

"Iyohhhhhhhhh" kata Alana penuh gairah.

Archio yang mendengarnya menjadi lebih bertenaga untuk melakukan hubungan s*x mereka.

Permainan mereka 7 kali dalam sehari itu.

Kegiatan panas mereka berlangsung hingga malam.

Sebenarnya Archio tidak ingin mengakhiri, namun karena mendengar suara musik dari perut Alana, ia langsung menyudahi kegiatan mereka.

"Lanjut nanti kalau misalnya kamu berulah lagi." Kata Archio sambil mencium kening Alana lama lalu bangkit berdiri dengan telanjang sambil pergi kamar mandi seraya menyiram tubuhnya, kemudian menggunakan celana boxer pendek dengan bertelanjang dada lalu berjalan menuju ke dapur untuk membuat makan malam agar mereka bisa mengisi perut yang sedang lapar.