NovelToon NovelToon
DOM HEAVENLY

DOM HEAVENLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Perperangan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Pada jaman kuno ada makhluk yang sangat taat kepada sang penguasa langit. Orang yang di angkat ke langit dan tinggal di bersama Sang Dewa. Ketaatannya sangat dalam hingga merasuk kedalam jiwa, hingga sebuah Dom tercipta yang menjadi sumber kekuatan jiwa baginya. Dengan adanya kekuatan Dom di dalam dirinya, Makhluk itu pun merasa setara dengan makhluk langit lainnya dan mulai melawan kekuasaan langit. Sang Dewa pun marah dan mengusir makhluk itu dari surga ke sebuah Dunia bernama Gaia. Sebuah dunia yang tidak memiliki sihir, hanya ada kekuatan jiwa (Dom) yang di berikan oleh Sang Dewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34 - Salah Paham

Desa Majaren.

Sore hari pun tiba, Rachel benar-benar mencari Dion di reruntuhan desa Majaren. Dan benar saja, Dion juga sedang berada disana bersama Lisa.

"Semoga kalian semua tenang di alam sana." kata Dion sambil berdoa di depan makam bersama Lisa.

Lalu, mereka berdua pun berjalan menjauh dari sana.

"Kita pergi sekarang Lisa. Mungkin perjalanan kali ini akan sangat panjang." kata Dion.

"Kita pergi kemana kak.?" tanya Lisa.

"Aku rasa ini saatnya kita pergi ke wilayah kerajaan Alden. Aku sudah mengantongi informasinya, yaa dokumen dari tempat pertambangan itu benar-benar sangat membantu."

"Baik kak."

Dan saat Dion ingin terbang, sesuatu mengarah padanya dengan sangat cepat. "Ha ?" sahut Dion dengan sangat terkejut.

"Awas Lisa." Traang

Sebuah pedang yang dilesatkan kearah Dion.

"Sialan. Perempuan itu ada disini." kata Dion dengan raut wajah yang sangat kesal.

Rachel pun turun dari udara dan mendarat di depan Dion. Mungkin jaraknya agak jauh di antara mereka.

Dion pun langsung menyuruh Lisa untuk berlindung di belakangnya. "Kak Dion orang itu yang semalam kan.?"

"Ah, sepertinya kita sudah ketahuan. Cepat cari tempat persembunyian Lisa. Ini akan menjadi pertempuran yang hebat." kata Dion.

Lisa pun langsung lari dari sana dan bersembunyi di balik bebatuan. Rachel pun hanya memperhatikannya saja.

"Sepertinya anak itu sangat berharga bagimu." kata Rachel dengan serius.

"Jangan sekali-kali melibatkan anak kecil. Jika kau menginginkanku, hadapi aku saja. Jangan libatkan orang lain." sahut Dion dengan tatapan tajam.

"Hm, siapa juga yang menginginkanmu. Justru aku akan membunuhmu disini." sahut Rachel.

Wosh. Pedangnya pun di hempaskan kearah Dion. Dan Dion pun memejamkan matanya sambil menarik nafas dalam-dalam.

Lalu. Set. Keduanya pun langsung bertarung disana. Trang. Slash Slash Trang Trang.

Awan-awan pun mulai berkumpul diatas langit. Dan petir pun mulai keluar dari sana. CTAR CTAR.

"Kenapa kau bisa tau aku berada disini.?" tanya Dion.

Trang

"Baru saja aku bertemu dengan ibumu." jawab Rachel.

"Ha ?" Dion pun langsung terkejut mendengarnya. Dan dalam sekejap, ia pun langsung marah.

"HOAAAAA." Ia pun menghempaskan pedangnya bertubi-tubi. TRANG TRANG TRANG

"Keparat. Apa yang kau lakukan dengan ibuku.?" teriak Dion dengan marah.

Rachel pun benar-benar sangat terkejut melihat Dion sangat marah. Padahal ia hanya ingin memberikan kejutan kecil untuknya, tapi nasi sudah menjadi bubur.

Kemarahan Dion sudah berada di puncak. "HOAAAA." TRANG TRANG

Rachel pun benar-benar sangat kewalahan menahan serangan Dion. "Huh huh huh"

"Apa aku salah bicara.? Apa aku membuatnya marah ?" kata Rachel dengan gelisah.

BRUOOK. perutnya pun di tendang oleh Dion dengan sangat keras. "Uhaarg" bahkan Rachel sampai memuntahkan darahnya. Dan tubuhnya pun terpental kebawah tanah. SWOOSH BREDM

"Uhuk, uhuk."

Dion pun tiba-tiba berada di depannya. SRAAAAK Lengan Rachel pun tersayat oleh pedang Dion.

"Haa ?" Rachel pun terbang keatas udara dengan kecepatan tinggi untuk menghindari Dion.

Namun, Dion tiba-tiba berada diatasnya. "Berhenti." teriak Rachel. BRUOOK. Sekali lagi, Rachel pun terkena tendangan di perutnya. "Aahaarg," dan ia pun langsung terjatuh dengan sangat cepat.

SWOOSH BRDM

"Huh huh. Uhuk." Rachel pun langsung tidak berdaya lagi disana. Bahkan mulutnya sudah di penuhi darah. lalu ia melihat Dion melesat kearahnya, dan menghempaskan pedang ke lehernya.

"Aku sudah salah mengajaknya bertarung saat ini. Apa aku akan mati sekarang?" kata Rachel dengan sedih. Lalu Ia pun memejamkan matanya dan pasrah dengan keadaan.

"HOAAAAA." teriak Dion

SRAAAAK.

Tiba-tiba suasana jadi sunyi seketika. Dan terlihat, Rachel pun membuka matanya. Dalam sekejap, ia pun langsung Shock melihat sesuatu didapan matanya.

Wajahnya pun tiba-tiba terkena tetesan air. Sebuah air mata yang keluar dari mata Dion.

"Haak, hiks. Hiks." Dion menangis tepat di wajah Rachel.

Dan tanpa disadari, Dion sedang menindih tubuh Rachel yang sudah tergeletak ditanah. Bahkan tangan kanan Rachel yang memegang pedang di tahan dengan tangan Dion. Dan pedang Dion menancap di tanah tepat disebelah kepala Rachel.

Rachel pun melihat kesedihan yang sangat dalam pada diri Dion. Dion menangis cukup kencang disana. Bahkan airmatanya sampai menetes ke wajah Rachel terus menerus.

Lalu, Dion pun berdiri dan meninggalkan Rachel disana begitu saja.

"Maafkan aku, maafkan aku ibu. Aku tidak bisa membunuh orang yang sudah membunuhmu." kata Dion sambil berjalan menjauh dari sana.

Rachel pun berusaha berdiri. Dan melihat Dion berjalan menjauh darinya. "Aargh, uhuk."

"Apa dia sudah salah paham.? Bahkan jika memang kenyataannya aku membunuh ibunya, kenapa dia tidak membunuhku ?" kata Rachel dengan gelisah.

...

Didepan desa Majaren. Lisa yang melihat Dion menangis pun langsung menghampiri Dion dan memeluknya

"Kak, ada apa?" sahut Lisa

"Hiks, Lisa." kata Dion.

...

Beberapa saat kemudian. Dion pun bersandar di bawah pohon dan temani Lisa disana.

"Tenanglah kak. Aku juga pernah merasakannya, itu memang sangat sakit." kata Lisa

Dion pun langsung menatap Lisa dengan sedih.

"Bahkan dia bisa sekuat ini. padahal Lisa sudah melihat orang tuanya mati di depan matanya sendiri. Aku hanya bisa berkeliaran sesukaku, dan tidak bisa melindungi keluargaku satu-satunya. Ini memang salahku " kata Dion

Lalu, Rachel pun menghampiri Dion dengan sempoyongan sambil memegangi perutnya.

"Apa yang kau inginkan.?" sahut Dion dengan penuh kebencian

Rachel pun duduk disebelah Dion, lalu ia memukul lengan Dion Puk. "Sialan kau. Ini Sakit." kata Rachel yang sok akrab.

Dion pun hanya terdiam dengan menahan rasa bencinya. Dan Lisa bersembunyi disisi lain tubuh Dion.

"Pergi dari hadapanku, sebelum kesabaranku hilang." kata Dion dengan serius

Rachel pun sangat terkejut mendengarnya

"Kenapa kau tidak membunuhku.?" tanya Rachel

Dion hanya terdiam, dan kesabarannya pun mulai habis. Bahkan ia mengingat kehidupannya bersama ibunya.

"Aku bilang pergi." kata Dion dengan tatapan yang sangat tajam.

"Baiklah, aku akan pergi dari sini." kata Rachel sambil berdiri dari sana. Dan Dion tidak peduli dengannya.

Rachel pun melihat Dion dengan sangat sedih. Dan ia merasa sangat bersalah.

"Ibumu menceritakan semuanya padaku, tentang Clan Siga, dan dirimu sendiri. Dia bahkan memberitahu ku tentang keberadaan mu saat ini. Memang feeling seorang ibu tidak pernah salah kan. Dion Siga." kata Rachel.

Dion yang mendengarkannya pun langsung terkejut.

"Kau sudah salah paham padaku. Aku bilang sudah bertemu ibumu, bukan membunuh ibumu. Mungkin ini jawaban yang kau inginkan." kata Rachel.

Lalu, ia pun pergi menjauh dari sana. Dan Dion hanya terdiam seribu bahasa.

"Sialan, ternyata ini salah paham." kata Dion dalam hati.

"Tunggu." kata Dion.

Rachel pun tiba-tiba berhenti dari langkahnya. Lalu Dion melemparkan sebuah botol kecil kepada Rachel. Dan ia hanya menatap botol itu dengan kebingungan.

"Minum air itu, dan lukamu akan sembuh." kata Dion dengan cuek.

Tanpa berlama-lama, Rachel pun langsung meminumnya.

"Bahkan dia tidak curiga sama sekali dengan air itu." kata Dion.

Dan benar saja, luka sayatan yang ada di lengan Rachel langsung sembuh seketika, dan rasa sakit perutnya juga mulai mereda.

"Air apa ini.?" kata Rachel dengan terkejut.

"Hm, kau tidak perlu tau. Aku juga masih belum percaya sepenuhnya dengan omonganmu. Dan jika memang benar kau membunuh ibuku, aku tidak akan segan-segan." kata Dion.

"Kau kasar sekali pada perempuan, bahkan ibumu juga seorang perempuan. Kenapa kau begitu tega menggoreskan pedangmu padaku, bahkan kau menendang perutku dua kali. Untung saja kau tidak menendang tepat di area rahimku, bisa-bisa aku tidak memiliki keturunan." kata Rachel dengan kesal.

"Aku sudah memberikan air itu sebagai tanda permintaan maaf." sahut Dion dengan cuek.

"Kenapa kau tidak berani meminta maaf secara langsung. Ada apa denganmu itu." teriak Rachel dengan marah.

"Kau adalah ancaman. Aku bisa saja lengah dengan perkataanmu itu, apa lagi dengan wajahmu." sahut Dion.

Rachel yang mendengarkannya pun langsung kesal dan marah, bahkan botol yang di pegangnya itu di genggam dengan sangat erat.

"Aku sangat kecewa. Bahkan dalam hidupku tidak ada orang yang memperlakukanku seperti ini." kata Rachel

Dan ia pun langsung terbang meninggalkan Dion disana sambil memegang botol yang diberikan Dion.

"Ada apa dengan perempuan itu. Tiba-tiba datang menyerang, lalu bilang salah paham, dan sekarang marah-marah. Hmm, sulit di mengerti" kata Dion.

"Mungkin dia sedang M kak." kata Lisa.

"Hm.? Dari mana kau tau tentang itu.?" sahut Dion .

"Semua perempuan akan di beritahu orang tuanya kak, meskipun aku masih kecil, tapi aku juga di beritahu oleh ibuku. Katanya, jika seorang perempuan sedang M, emosinya tidak terkendali." kata Lisa.

Dion pun hanya terdiam seribu bahasa.

Dan di atas langit, terlihat Rachel yang sedang melesat di udara meneteskan airmatanya.

...

1
Buang Sengketa
cek dulu. apakah juga ini juga cerita sang pencipta kalah atau 'mati' berkorban untuk ciptaan nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Buang Sengketa: bab awal mungkin saya yg salah baca ya
Adam Erlangga: Terimakasih koreksinya kak. Untuk jalan ceritanya, iblis bukan makhluk ciptaan ciptaan dewa. dan ada makhluk langit yang di sebut dewa. Disini Author tidak memakai kata TUHAN, atau Sang Pencipta. Tapi Sang Penguasa Langit.
total 2 replies
Bunga Lestary
semangat kakk bikin ceritanya🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!