NovelToon NovelToon
Mafia Muda Untuk Gadis Manja

Mafia Muda Untuk Gadis Manja

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:531.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: vatic

seorang mafia muda tampan yang jatuh cinta pada gadis manis yang manja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kembali manja

Brian masih setia mengusap dan menciumi kepala salsa dengan lembut dan penuh kasih. lama tidak ada pergerakan barulah brian melerai pelukannya. dan melihat kalau salsa ternyata sudah tertidur.

Kemudian di letakkan salsa di tempatnya dengan nyaman , setelah menyelimuti dan memastikan salsa terlelap. barulah brian turun dari ranjang.

" Kita bertemu sekarang.! " perintah brian di telpon. kemudian dia bergegas merapikan dirinya, barulah melakukan pertemuan.

Malam ini dia akan memimpin penyelidikan sendiri, untuk memastikan siapa yang telah menculik salsa.

Dengan wajah garang dia memulai perjalanan. yang di tujunya pertama kali adalah mansion pamannya , karena dia mendapatkan petunjuk sebuah sapu tangan yang terdapat sidik jari pamannya di tempat kejadian waktu itu.

Dia tidak gentar menghadapi apapun yang akan terjadi. dia datang ke dalam seorang diri dan hanya di temani sahabat sejati yaitu aldo.

Setelah sampai mansion mewah itu brian di sambut dengan ramah oleh pamannya , tampak basa basi dari sang paman yang lumayan menyita waktu . dan brian hanya mendengar tanpa menjawab atau memenanggapinya.

Pamannya tahu apa sebenarnya tujuan brian menemuinya, tapi dia hanya memanipulasi keadaan dan masih terlihat santai, padahal segala persiapan telah di siapkan olehnya .

Merasa mendapatkan celah waktu dari pamannya, kemudian tanpa sopan brian menyodorkan sebuah sarung tangan mewah yang terbuat dari kulit.

" Apa itu milikmu? " tanya brian tegas.

Pamannya hanya mengangguk dan masih terlihat santai, tapi mata brian masih menajam pada pamannya.

" Apa kamu juga yang melakukan itu padanya?! " tanya brian pada pamannya.

" Hmm! " jawab pamannya yang terlihat menjengkelkan. brian mulai akan meledak, dia mengepalkan tangannya dengan kuat, dan pamannya melihat itu, tapi dia hanya tersenyum smirk.

Melihat pamannya yang serasa tidak berdosa membuat brian benar-benar tidak tahan " kenapa kamu melakukan itu?" tanyanya.

" Bukankah seharusnya dia memang harus mati! " jawab pamannya santai, sebenarnya sang paman hanya memancing emosinya .

Melihat brian hendak berdiri karena tidak bisa mengendalikan emosi, dengan cepat aldo menarik brian agar tenang. karena yang masih berpikir rasional saat ini adalah aldo. dia tahu pasti paman brian memang sengaja memancing emosi brian saja.

Kalau sampai terjadi perkelahian, pastilah tidak akan seimbang. karena ini adalah markasnya, sedang dia datang tanpa persiapan dan pasukan.

" Sebaiknya! kita pergi sekarang! " ucap aldo pada brian. brian masih enggan berjalan, matanya masih menajam pada pamannya yang masih terlihat santai sambil menyesap nikotinnya.

Karena aldo yang selalu memaksa, akhirnya mau tidak mau brian tetap keluar bersamanya , di perjalanan brian masih diam menahan marah, aldo tahu itu.

Dia melihat ke brian " apa kamu tidak sadar kalau dia hanya memancingmu? " kata aldo pada brian, namun brian hanya diam sambil menatap ke luar jendela. Tapi brian pun aslinya tahu kalau pamannya sedang memancingnya, tapi dia juga tidak bisa menahan emosinya. ketika mengingat bagaimana keadaan salsa.

" Kalau kamu benar-benar mau melawan! kita harus punya persiapan yang matang, karena ini adalah wilayah dan masih dalam jangkauannya! " lanjut aldo. tapi brian masih saja diam.

Sesampainya di hotel brian langsung menuju ke kamarnya sedang aldo di kamar sebelah. Tapi sepanjang menuju kamar tidak ada lagi yang bersuara selain langkah kaki keduanya .

Setelah masuk ke kamarnya brian masih mendapati salsa yang terlelap, kemudian dia mencium kening sebentar lalu dia membersihkan badan. setelah itu dia naik ranjang memeluk salsa sampai akhirnya dia ikut terlelap juga.

Paginya salsa sudah bangun lebih dulu, dia melihat wajah tampan brian yang masih terlelap. dia memandangnya lama sampai pada akhirnya dia menangis.

Dia ingat kalau brian mengabaikannya semalam, dia juga mendapati brian yang pergi waktu dia terlelap. karena sewaktu salsa terbangun dia tidak mendapati brian di kamar dia benar-benar sedih.

" Hiks,, mama! " lirih salsa sambil menutup wajahnya dengan selimut. brian yang mendengar isakan salsa seketika terbangun.

" Kenapa kamu menangis! hmm? " tanya brian sambil membuka selimut salsa. salsa menggeleng. " katakan ada apa? kenapa kamu menangis? " tanya brian lembut.

Tapi bukanya menjawab salsa malah semakin menangis. Brian mencoba memeluk untuk menenangkan. setelah salsa tenang barulah brian melerai pelukan.

Dengan lembut brian menghapus air mata salsa kemudian mencium bibirnya sekilas, " kenapa kamu menangis? hmm! " ulang brian.

Salsa menatap brian dengan mata yang sembab "karena kamu mengacuhkanku! " jawab salsa sedih.

Brian menelisik wajah salsa " kapan aku mengacuhkanmu? " tanyanya lagi.

" Semalam ! kamu semalam mendiamkanku! tidak mau menjawab pertanyaanku, kamu juga pergi waktu aku tidur! " jawab salsa.

" Apa karena itu kamu menangis? "

" Bukan! "

" Lalu apa? "

Bukanya menjawab, salsa malah menahan tangis sekarang. karena dia takut mengatakan pada brian, kalau dia sedang merindukan mamanya.

" Ada apa? " tanya brian bingung melihat salsa yang malah ingin menangis.

" Aku___! " salsa masih ragu mengatakannya pada brian.

" Katakanlah! "

Salsa menatap brian " apa boleh? " salsa memastikan, brian mengangguk memastikan "apa kamu tidak akan marah kalau aku mengatakannya? "

Brian mencium bibir salsa sekilas lalu tersenyum manis pada gadis manis itu" katakanlah! aku tidak akan marah! " jawab brian.

" Aku merindukan mamaku! " kata salsa hati-hati.

Brian kembali mencium bibir salsa " apa karena itu? " tanya brian, salsa mengangguk " kenapa kamu harus takut mengatakannya? "

" Karena kamu langsung hilang mood ketika aku bicara tentang mamaku! " jawab salsa.

Brian memeluk erat salsa, " aku tidak marah ! kenapa kamu berpikir seperti itu? " ucap brian.

" Karena kamu pernah membenciku ketika kamu tahu siapa mamaku? " jawab salsa. brian kemudian diam, dia memang melakukan itu pada salsa.

" Maaf aku semalam tidak begitu mendengarkanmu! memang apa yang kamu tanyakan semalam? " brian mengalihkan pembicaraan.

" Aku bertanya tentang sekolahmu itu saja! " kata salsa. " andaaaii saja? kita di pertemukan sejak kecil ! " monolog salsa.

" Kenapa kalau kita di pertemukan sejak kecil? " tanya brian.

" Aku ingin sekali menjadi adikmu! " jawab salsa.

Mendengar ungkapan salsa brian langsung menangkup wajah dan menatapnya " kenapa ingin menjadi adikku! "

" Karena aku dulu tidak punya teman dan selalu di tindas oleh mereka! kalau aku punya kakak pemberani sepertimu, pasti semua akan takut padaku, sedangkan kalau saja mereka tahu setampan apa kakakku , pasti mereka mau berteman dengan ku! " oceh salsa semangat melupakan tangisnya.

" Kenapa kamu bisa di tindas olehnya? " tanya brian karena dia berpikir tidak mungkin ada yang berani menindasnya, mengingat siapa salsa. dia adalah cucu mafia nomor satu di eranya.

" Ya ! karena aku miskin dan tidak punya papa! " jawab salsa terlihat sedikit sedih. brian semakin bingung dengan cerita hidup salsa, " pernah ada teman yang menindas sampai melukaiku , ini bekasnya masih ada ! " kata salsa sambil memperlihatkan bekas luka di belakang telinganya.

Brian melihat ada bekas luka yang panjang juga bekas jahitan , " memang kamu di apakan waktu itu? sampai bekasnya bisa separah itu! " tanyanya.

Salsa kemudian duduk brian hanya memperhatikan apa yang akan di lakukan salsa. "aku mau ke kamar mandi dulu! " pamitnya langsung berlari. brian hanya tersenyum melihat tingkah salsa

1
Sumini Ningsih
bunuh aja pamanmu brian dia terobsesi sama istri kamu
Sumini Ningsih
salsa bunuh diri kah
Sumini Ningsih
ih burua brian tolongin salsa
Sumini Ningsih
Kecewa
Sumini Ningsih
Buruk
Sumini Ningsih
udah salsa udah ga ada harapan kebahagian mungkin untuk kamu
Sumini Ningsih
siapa lagi sih
Sumini Ningsih
salsa bunuh diri
Sumini Ningsih
jangan sampai menyesal kamu brian
Sumini Ningsih
thor jangan sampe salsa terluka dong kasian dia ga tau apa2
Sumini Ningsih
duh kasian banget salsa jadi tambah sengsara
Sumini Ningsih
itu adalah mamanya salsa brian
Sumini Ningsih
jaho loh salsa
Sumini Ningsih
brian terus saja menggoda salsa
Sumini Ningsih
duh si babang brian udah merasa sangat nyaman klo dekat sama salsa
Sumini Ningsih
brian sudah cinta berat sama salsa
Sumini Ningsih
fuh kasian kamu salsa
Sumini Ningsih
dah nikahim dulu baru tidur bareng
Fatmawati Fatmawati
keren
Fatmawati Fatmawati
🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!