NovelToon NovelToon
Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Lari Saat Hamil / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Inka

Karina Fransiska Arnold tidak pernah menyangka jika dirinya akan dijadikan kambing hitam atas meninggalnya Gloria calon tunangan adik iparnya oleh wanita yang dicintai suaminya. Masyarakat berlomba-lomba mengutuknya dan menghujaninya dengan kalimat-kalimat umpatan dan sumpah serapan. Hingga membuat hidup Karina tidak tenang. Ia meninggalkan kota kelahiran ibunya dan kembali menjadi wanita yang paling dihormati di negaranya.

Kepergian Karina membuat hidup Ocean Dirgantara Gultom berubah 160 derajat.

10 tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dalam keadaan tak terduga. Namun, kebencian dari putra-putrinya merupakan penyesalan terbesar kedua yang ia rasakan setelah kehilangan wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Mungkin caraku salah dalam melindungi mu. Tapi, aku sadar menyesal pun tak ada gunanya." Ocean Dirgantara Gultom

"Sejauh apa pun aku bersembunyi. Tapi, takdir justru selalu memihak pada mu." Karina Fransiska Arnold

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Setibanya di pulau P seorang wanita paruh baya mengarahkan mereka ke kamar mereka masing-masing. Kebetulan disekitar sana sudah didirikan rumah minimalis yang cukup megah menghadap langsung ke pantai untuk tempat peristirahatan pemilik perusahaan.

Setelah mengetahui kamar masing-masing. Mereka melangkah ke ruangan tamu dan mengobrol beberapa saat selagi makan siang lagi di siapkan.

"Sepertinya saya tidak akan bisa lama-lama memantau kondisi pembangunan secara langsung di lapangan Tuan Gultom. Karena acara pernikahan putra saya akan segera dilangsungkan besok lusa." ujar Tuan Budiman dengan wajah bersalah.

"Tidak apa-apa Tuan Budiman. Tuan akan memaklumi kesibukan Anda. Bagiamana pun Anda harus ikut menyambut hari bahagia putra Anda." balas Charles dengan cepat. Charles tahu Ocean bukanlah tipikal pria yang suka berbasa-basi saat mengobrol dengan orang lain.

"Terima kasih, Tuan Charles. Saya berharap pembangunan ini akan segera selesai. Agar hotel ini secepatnya bisa beroperasi." kata Tuan Budiman dengan tulus.

"Sama-sama, Tuan. Perusahaan kami akan mengirimkan bingkisan sepesial di hari pernikahan putra Anda nanti." balas Charles lagi dengan ramah.

"Tidak perlu sungkan Tuan Charles." kata Tuan Budiman tersenyum tidak enak hati.

Disisi lain

Paul dan Karina terlihat sibuk dengan obrolan mereka sendiri. Sepasang mata tajam mengawasi gerak-gerik mereka.

"Karina, aku tidak menyangka kau akan kembali ke Indonesia lagi setelah kejadian sepuluh tahun lalu." kata Paul memulai obrolan di antara mereka.

"Aku kembali karena terpaksa. Jika tidak dipaksa maka aku tidak akan kembali." jawab Karina dengan wajah datar.

"Apa karena pekerjaan atau alasan lain?" celetuk Paul membuat Karina terdiam.

"Apapun alasannya. Aku kembali karena terpaksa!" tegas Karina menatap tajam lawan bicaranya.

"Setelah sepuluh tahun berlalu kau terlihat semakin banyak berubah." ungkap Paul mengamati wajah cantik Karina.

"Karena hidup akan terus berlanjut. Jika aku hanya terpaku dengan masa lalu ku. Maka aku tidak akan hidup sampai sekarang. Tapi, kau berkata seperti itu seakan-akan kau mengenalku dengan sangat baik." sindir Karina menatap langit cerah dari balik kaca rumah Itu.

"Dan juga bukankah kita bertemu hanya sekali saja di masa lalu. Bagaimana bisa kau begitu cepat mengetahui perubahan ku." timpal Karina sedikit penasaran dengan pria di depannya ini.

Paul mendekatkan wajahnya ke depan wajah Karina dan berkata dengan lembut.

"Karena tatapan mata mu mengungkapkan semuanya."

Karina langsung menegakkan tubuhnya saat mendengarkan penuturan Paul. Ia tidak menyangka pria itu juga ahli dalam membaca karakter seseorang.

"Cih! perkataan mu terlihat seperti bualan semata." celetuk Karina tanpa sengaja mengalihkan pandanganya kearah kursi Tuan Budiman, Charles dan Ocean.

Karina melihat Ocean menatap Paul dengan wajah marah. Karian tidak tahu mengapa pria itu terlihat tidak suka melihat Paul. Padahal Paul merupakan rekan bisnisnya juga.

"Apa anak-anak mu tumbuh dengan baik?" tanya Paul mengikuti arah tatapan Karina.

Deg

Karina terkejut mendengar pertanyaan pria itu. Ia langsung mengalihkan pandanganya kearah lawan bicaranya.

"Selama di sini. Jangan pernah ungkit tentang kehidupan pribadi ku! kita hanya sebatas rekan kerja. Untuk kebaikan mu di masa lalu. Aku akan membalasnya suatu saat nanti."

Karina beranjak dari kursinya dan melangkah menuju kamar yang sebelumnya disiapkan untuknya. Mereka akan tinggal di dalam satu rumah dengan kamar yang berbeda-beda. Disana juga sudah disiapkan maid untuk menyiapkan keperluan mereka.

Karina membaringkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamar dengan perasaan campur aduk. Namun, tiba-tiba ponselnya berdering. Saat melihat nama si pemanggil. Ia langsung mengangkatnya.

"Bagaimana?"

[Aku sudah menemukan data wanita yang kau maksud Karina. Namun, ada beberapa data yang tidak bisa aku akses. Karena akses dari komputer ku selalu eror saat menggali data pribadinya lebih mendalam.]

[Wanita itu merupakan salah satu putri dari seorang agen rahasia yang memiliki kedudukan penting di FBI. Wanita itu sepertinya sudah menikah dan ia memiliki seorang putra yang identitasnya juga tidak bisa aku akses. Tapi satu hal tambahan yang aku dapat mengenai wanita itu. Wanita itu ternyata mengalami amnesia selama bertahun-tahun setelah gagal dalam misinya.]

Deg

Karina terkejut mendengar penuturan temannya. Ia tidak percaya jika wanita yang mirip dengan ibunya itu adalah seorang agen rahasia.

Jika wanita itu merupakan ibunya. Bukankah berarti pekerjaan kedua orang tuanya sangat bertentangan. Hal itu membuat Karina semakin penasaran dengan kisah rumit keluarganya. Ia juga takut ada pihak lain yang ikut terlibat dalam hal ini.

"Baiklah. Terima kasih untuk informasi yang kau berikan. Aku akan membayar mu nanti." ujar Karina lagi-lagi mematikan panggilan telepon itu secara sepihak yang membuat pria itu lagi-lagi mendengus kesal.

"Kau pikir aku butuh uang mu!" umpatnya tanpa sadar memakai ponselnya.

Karina kemudian menghubungi anak-anaknya. Entah mengapa tiiba-tiba ia merindukan ketiga buah hatinya.

Tak beberapa lama terdengar suara grasak-grusuk dari seberang sana. Ia tahu ketiga anaknya pasti saling berebutan untuk berbicara padanya.

[Madre!] sapa Ocean kecil dengan lembut menatap wajah ibunya dengan hangat.

[Kakak! aku duluan yang mau mengobrol dengan Madre!] sela Nica dengan manja.

[Kita bisa mengobrol secara langsung dengan Madre. Kakak akan meminjam laptop Aunty terlebih dahulu.]

Ocean kecil membiarkan Nica berbicara terlebih dahulu dengan ibunya. Sementara ia melangkah menuju kamar Josephine.

Tok

Tok

Tok

Karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari Josephine. Ocean kecil mendorong pintu kamar itu dengan pelan. Ia melihat kamar Josephine kosong seperti tak berpenghuni.

Ocean kecil melangkah semakin dalam dan melihat sebuah pintu terbuka lebar. Ia kemudian melangkah mendekati pintu itu.

Saat melangkah semakin dekat dengan pintu itu. Ocean kecil bisa mendengar suara erangan kesakitan dari seorang pria. Suara teriakan itu membuat siapapun akan merasa merinding saat mendengarnya.

"Katakan! Siapa yang memerintah mu!" bentak Josephine dengan suara menggema.

"Sampai kapanpun saya akan tetap tutup mulut!" tegas seorang pria tanpa gentar. Ia rela mati demi mempertahankan kesetiannya kepada tuannya.

"Aku ingin lihat sampai kapan kau akan tutup mulut." tukas Josephine tersenyum menyeringai menatap wajah bingung pria itu.

[Halo]

"Aku memiliki tugas penting untuk mu!" tegas Josephine tanpa mengalihkan pandanganya dari tawanannya.

"Bunuh semua keluarga yang berkaitan dengan pria bernama Lukas! aku akan mengirim alamat anak-anak dan istrinya."

Josephine kemudian mengakhiri panggilannya dan menatap mata-mata itu dengan tajam. "Ternyata kau memiliki seorang anak yang mulai beranjak dewasa. Jika aku menjualnya ke club malam. Bukankah ia akan diperbudak menjadi seorang jalan9 di sana." celetuk Josephine tersenyum sinis.

Josephine lalu mengambil cambuk panjang kesayangannya.

"Argh!"

"Kesetiaan mu kepadanya ternyata boleh juga diacungi jempol." puji Josephine dengan wajah menyeramkan. Di depan orang lain wajah itu akan terlihat seperti seorang wanita polos yang baik hati. Namun, di depan tawanannya. Ia akan menjelma sebagai iblis pencabut nyawa.

Dengan tubuh gemetar Ocean kecil mundur keluar dari kamar Josephine. Ia mengurungkan niatnya meminjam laptop wanita itu.

1
Lee
Luar biasa
zhoedjie liem
jd penasaran
zheny puji
kerennnnnn bangetttt
baru kali ini dalam sejarahq baca novellll mikir. biasanya cuma ikut alur menerka nerka.. lhaaa inii Sampek mau ngapain ae msih mikir novel, keren banget pokoknya
Wasiah Ibu
knp karina lemah gtu thor
Aghnia Raina
Luar biasa
rina nurika
ceritanya bingungin.... seharunya Karina punya harga diri setelah diperlakukan seperti itu yaa
Wahyu Eka
😁😁
zheny puji
keren
Rajakedang Usman
lanjut
jul choe
iya ..ngk gerti cerita nya ..bingung
Wahyu Eka
💟💟💟
Itsmee_
apa gak pusing thor mikirin alurr??
Sriwahyuni
Terima kasih Thor..... cerita nya keren banget
Etta's
keponakan lucknut🤣
Malika Putri
Luar biasa
Faalih Robbani
Biasa
Faalih Robbani
Buruk
Ninnamar Marllina
dari awal baca sampe selesai marathon tanpa skip saking pinisirinnya, ini novel bikin org pikun pun jd sembuh ky nya 😀, keren thor, syukaaa...
Trivinna Wiehardjanto
Luar biasa
Laila Nur Azizah
Darren david anak gavin? bukannya lina berpisah dengan gavin saat hamil karina? Karina lahir saat ada kebakaran itu juga terakhir kalinya gavin kehilangan jejak karina?
Lentera Hati: kan sempat bertemu lagi terakhir kali terus kehotel
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!