NovelToon NovelToon
Bintang Hatiku

Bintang Hatiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:894
Nilai: 5
Nama Author: lautt_

Di antara pertemuan yang tidak disengaja dan percakapan yang tampak sepele, terselip rasa yang perlahan tumbuh. Arpani Zahra Ramadhani dan Fathir Alfarizi Mahendra dipertemukan dalam takdir yang rumit. Dalam balutan nilai-nilai Islami, keduanya harus menavigasi perasaan yang muncul tanpa melanggar batasan agama. Bersama konflik batin, rahasia yang tersembunyi, dan perbedaan pandangan hidup, mereka belajar bahwa cinta bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang kesabaran, keikhlasan, dan keimanan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lautt_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat yang Tertunda

Di Timur Tengah, malam itu terasa berbeda. Angin gurun berhembus pelan, membawa kesejukan yang jarang hadir. Fathir duduk di balkon asramanya, memandangi langit malam yang dipenuhi bintang berkelip. Ada ketenangan dalam suasana itu, tapi hatinya justru dipenuhi pergolakan.

Sudah berbulan-bulan sejak terakhir kali ia bertemu Arpa, dan meskipun komunikasi masih terjalin dalam batasan, ada rasa rindu yang sulit dijelaskan. Rindu yang tak bisa diungkapkan sembarangan, tapi terus mengendap dalam hati.

Fathir menghela napas panjang. Ia meraih sebuah kertas kosong dan pena dari meja kecil di sampingnya. Dalam hening malam, ia mulai menulis, membiarkan isi hatinya mengalir tanpa filter, jujur dan tulus.

---

“Assalamualaikum, Arpa.”

“Aku nggak tahu harus mulai dari mana. Malam ini aku duduk di balkon asrama, memandangi bintang-bintang yang bersinar terang. Mereka terlihat sama seperti di langit kotamu, kan? Aneh ya, kita berada di tempat yang berbeda, tapi masih melihat langit yang sama. Aku selalu merasa langit ini jadi penghubung doa-doa kita.”

“Arpa, jarak ini terasa berat. Kadang aku bertanya-tanya, apakah kamu di sana masih menungguku? Apakah kamu baik-baik saja? Tapi aku sadar, aku harus percaya. Bukan karena aku yakin aku pantas ditunggu, tapi karena aku percaya kamu adalah perempuan yang menjaga hatinya untuk Allah, sama seperti aku berusaha menjaga hatiku di sini.”

“Malam ini aku banyak merenung tentang makna cinta. Aku sadar, cinta sejati bukan tentang seberapa sering kita saling mengirim pesan, atau seberapa banyak kata-kata rindu yang kita ucapkan. Tapi tentang seberapa kuat kita menjaga cinta itu tetap suci dalam jarak dan waktu. Aku… aku mencintaimu, Arpa. Tapi ini bukan cinta biasa. Ini cinta yang aku simpan dalam doa, cinta yang aku rawat dalam sujud-sujud panjangku.”

Fathir berhenti sejenak, menatap langit yang semakin gelap. Ia mengingat momen-momen terakhir bersama Arpa di taman kota—tatapan mata, percakapan penuh makna, dan doa yang mereka panjatkan bersama. Semua itu kini terasa seperti kenangan yang jauh, tapi justru menjadi bahan bakar untuk bertahan.

Ia kembali menulis:

“Aku ingin kelak, saat aku pulang, aku bisa menemuimu bukan sebagai Fathir yang dulu. Aku ingin menjadi Fathir yang lebih siap, yang lebih kuat dalam iman, dan yang lebih pantas menjadi imam untukmu. Aku tahu perjalanan ini panjang, Arpa. Ada banyak godaan, keraguan, dan rasa lelah. Tapi aku percaya, cinta yang dijaga dalam ridho Allah nggak akan pernah hilang begitu saja. Cinta seperti ini selalu menemukan jalannya pulang.”

“Aku ingin kamu tahu, meskipun aku jarang mengungkapkan perasaanku lewat kata-kata, setiap hari aku menyebut namamu dalam doa. Dalam sujudku, aku selalu memohon agar Allah menjaga hatimu, memberimu kekuatan, dan melindungi kamu dari apapun yang bisa melukaimu.”

Air mata mulai menggenang di mata Fathir. Ia mengusapnya pelan, berusaha tetap tegar. Ia sadar, menulis surat ini bukan sekadar meluapkan rindu, tapi juga menjadi cara untuk menguatkan dirinya sendiri.

“Doakan aku juga, Arpa. Doakan agar aku bisa melewati semua ini dengan baik. Agar aku bisa pulang dalam keadaan yang lebih siap, bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi untuk kita. Aku tahu kita sama-sama sedang berjuang, dan aku yakin, selama kita menjaga niat ini lurus karena Allah, tak ada yang sia-sia.”

“Semoga Allah selalu menjaga hatimu, sekuat aku berusaha menjaga hatiku di sini.”

“Fathir.”

---

Perjuangan Menjaga Cinta dalam Doa

Setelah selesai menulis surat itu, Fathir menghela napas panjang. Ia membaca ulang setiap kata, merasakan beratnya emosi yang tertuang di sana. Ia tahu ia tidak akan langsung mengirimkan surat itu. Bagi Fathir, surat ini bukan sekadar pesan untuk Arpa, tapi juga pengingat bagi dirinya sendiri tentang perjuangan menjaga cinta tetap suci dalam jarak.

Ia melipat kertas itu pelan dan menyelipkannya ke dalam jurnal pribadinya.

"Mungkin suatu hari nanti, saat waktu yang tepat tiba, aku akan memberikannya padamu langsung," batinnya.

---

Doa di Malam yang Sunyi

Malam itu, sebelum tidur, Fathir mengambil wudhu dan menunaikan sholat Dalam sujud panjangnya, ia memanjatkan doa yang sama seperti setiap malam:

"Ya Allah, kuatkan hatiku dan hatinya. Jaga kami dalam jarak ini. Jangan biarkan cinta ini ternoda oleh keraguan dan hawa nafsu. Jika dia adalah takdirku, pertemukan kami di waktu yang terbaik. Tapi jika bukan, tenangkan hati kami untuk menerima keputusan-Mu dengan ikhlas."

Air matanya jatuh membasahi sajadah, tapi di hatinya ada ketenangan yang perlahan mengalir. Ia tahu, cinta yang disandarkan kepada Allah tak akan pernah sia-sia, meski jarak dan waktu menguji kesabaran.

Refleksi Setelah Komunikasi Itu

Malam itu, Arpa duduk di balkon kamarnya, menatap langit penuh bintang. Ia membuka jurnalnya dan mulai menulis:

“Hari ini aku belajar sesuatu. Bahwa menjaga komunikasi dalam batas syariat bukan berarti membatasi perasaan, tapi justru melindungi cinta agar tetap suci. Fathir dan aku sedang diuji dengan jarak, tapi aku yakin, selama doa kami bertemu di langit, cinta ini akan tetap bertahan.”

Cinta yang dirawat dalam doa akan tetap hidup meski jarak memisahkan. Karena cinta sejati tak pernah lelah menunggu, selama hati tetap bersandar pada Sang Pemilik Cinta.”

1
Uryū Ishida
Gemesin banget! 😍
✨♡vane♡✨
Baca cerita ini adalah cara terbaik untuk menghabiskan waktu luangku
Dandelion: Jangan bosan ya bacanya
total 1 replies
KnuckleBreaker
Bagus banget! Aku jadi kangen sama tokoh-tokohnya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!