Genre : Action, Adventure, Romance Harem(!?), Game, Isekai, System....(?)...(?)...
Jun(30) atau Akuma Takeda(sekarang) sedang tidur di bawah pohon di dekat kediamannya ditemani seorang gadis maid cantik yang sedang duduk 'seiza, Akuma mengunakan paha maid tersebut sebagai bantal dan kepala Akuma di elus oleh maid tersebut.
Dalam pikiran Akuma dia sedang memilih jalan hidupnya apakah menjadi jahat atau baik, karena diri dia atau Akuma itu sendiri merupakan villain besar yang sangat-sangat jahat di dalam Game yang di mainkan nya.
Bagaimana caranya Akuma dapat masuk ke game? karakter apa Akuma itu? mengapa dikatakan sangat jahat? apakah Akuma dapat mengubah takdir nya agar tidak menjadi villain besar? ikutin terus cerita nya sampai tamat.
*Mohon maaf jika ada penggunaan kata yang salah, karena ini Novel pertama yang aku buat, jadi banyak kekurangannya, menerima koreksi baik dengan baik atau sebaliknya juga.
*novel kesukaan dan inspirasiku berjudul "Become As Villain" oleh Reza Yusuf
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucifer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[Chapter 34] Takdir Masa Depan Yang Kejam
Setelah pertarungannya dengan Goul, Akuma sekarang berada di tempat yang tidak dia ketahui.
"...huh? Dimana aku?..." melihat sekeliling yang nampak asing.
Banyak bangunan hancur yang sudah rata dengan tanah dan terbakar, Akuma berjalan-jalan di antara puing-puing bangunan.
Selain bangunan yang hancur ada juga beberapa mayat yang terlihat mati kehilangan darah dan beberapa potongan tubuh yang berserakan.
Sudah jauh berjalan Akuma mendengar suara benturan pedang agak jauh dari tempat dia berdiri.
Akuma langsung menuju dimana suara pertarungan itu terjadi, dengan menggunakan sayap kelelawar nya di bergerak dengan cepat. Tiba di tempat tujuan, Akuma langsung turun dan mengintip dari antar ruang bangunan.
Ada dua laki-laki yang sedang bertarung dengan membabi buta, mereka menggunakan segala kemampuan nya untuk mengalahkan satu sama lain, usia kedua laki-laki berkisaran 20 tahunan.
"... ughhh, mati saja kau wahai mahkluk berdosa..." ucap salah satu laki-laki.
Namun lawannya tidak menjawab dan hanya diam saja, kemudian mereka melakukan adu serangan lagi, terlihat kalau laki-laki yang paling banyak berbicara terlihat Unggul.
Akuma yang melihat ini merasa Dejavu, namun karena tidak bisa mengingat sesuatu Akuma langsung melihat pertarungan lagi.
"... sampai kapan kau akan menahan diri Akumaaaaa..." ucap laki-laki yang banyak berbicara itu.
Akuma yang mengintip terkejut karena laki-laki itu menyebut namanya, dia langsung melihat laki-laki yang sebagai lawannya.
Akuma melihat laki-laki itu memang memiliki kemiripan dengan nya, hanya saja ada tatapan kosong pada wajahnya seperti sudah tidak mau hidup lagi.
Saat Akuma ingin keluar untuk berbicara dengan mereka, tiba-tiba pandangan nya langsung kabur dan berganti menjadi kerumunan orang.
Saat ini akuma sedang berada di tengah-tengah kumpulan banyak orang berdiri menghadap sebuah istana kerajaan, Akuma sangat mengenal tempat ini karena ini merupakan kerajaan Ammera.
Tiba-tiba orang-orang yang ada di situ berteriak:
"...gantung Mereka, gantung orang berdosa yang merawat seorang iblis..." teriak orang yang di sebelah Akuma.
"...bunuh mereka bunuh, mereka tidak layak di kerajaan ini..." saut yang lainnya.
Akuma tidak mengerti mengapa mereka berteriak seperti itu, kemudian akuma berusaha untuk maju ke depan melihat siapa yang ingin mereka hukum mati.
Namun betapa terkejutnya Akuma karena yang dia temukan adalah anggota keluarga nya yang sudah di gantung di tiang pancung.
"...aaaayah? Iiiibu? Lunaaaa?..." ucap tersendak Akuma, tidak hanya anggota keluarga akuma yang berada di sana, terdapat juga pelayan pribadi nya Alina dan Sia, mereka sudah terpenggal dan kepala mereka di tancap dis sebuah tombak.
Melihat ini Akuma sangat marah, dia langsung mengeluarkan semua kekuatan nya namun tidak ada yang menyadari.
Saat Akuma ingin menyerang tiba-tiba ada sebuah bola es raksasa yang jatuh mengarah kerumunan orang itu, banyak orang tewas karena bola es itu.
Akuma tau siapa yang melempar ini, terlihat ada seorang laki-laki yang terbang lalu mendarat di depan mayat keluarga Akuma, laki-laki perlahan-lahan menurunkan mayat keluarga Akuma ke tanah, tidak ada yang berani menghentikan nya bahkan prajurit yang di sana saat hendak menghentikan laki-laki itu langsung mati membeku.
Akuma langsung tau kalau itu dirinya dan pada saat ini akuma yang lain itu melihat Akuma yang asli, ada raut wajah marah dan sedih yang di campur.
Melihat ini jantung Akuma yang asli langsung berdetak kencang, saat akuma yang asli ingin menghampiri tiba-tiba ada serangan datang dan menyerang Akuma yang lain, itu merupakan laki-laki yang dia lawan di penglihatan sebelum nya.
Sekarang akuma tau kalau laki-laki sang hero, kebencian Akuma kepada sang hero semakin menjadi-jadi, dia langsung menerjang sang hero bersama dengan Akuma yang lain namun....
"...tuan. tuan. tuan, sadar lah kumohon..." akuma mendengar suara pada saat bersamaan dengan penglihatan nya berubah menjadi gelap.
Ini tempat yang sama saat sebelum menjadi Akuma, dimana hanya kegelapan yang ada tidak ada gravitasi tidak ada cahaya, Akuma hanya melayang-layang dan tidak tau kapan berhenti.
"...tuan...tuan..." suara yang sama memanggil Akuma, tiba-tiba ada cahaya biru yang sama saat dia mendapatkan sistem pertama kali.
~Sudut pandang party Akuma~
Saat ini Alina sedang menangis ditubuh Akuma yang tidak sadar kan diri seusai pertempuran Akuma dengan goul, Akuma memiliki banyak luka yang parah terutama di bagian perutnya yang memiliki lubang yang besar.
Walaupun akuma memiliki skill Regeneration With water nya, namun itu sangat pelan dan bisa saja Akuma mati kehabisan darah sebelum di pulihkan skillnya.
Akuma saat ini masih dalam wujud vampir nya dan Emilia dapat melihat langsung wujud asli Akuma namun bukan terkejut karena itu tapi karena terkejut akan keadaan Akuma sekarang, sebelumnya dia sempat mengeluarkan potion rank A namun tidak ada efek apapun yang terjadi.
Sia juga tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya melihat tubuh Akuma yang tidak sadar kan diri itu namun dapat dilihat sia meneteskan air mata tanpa menangis.
Untuk Xie sendiri dia sama seperti Alina menangis di dada Akuma, ada rasa penyesalan pada dirinya karena dia sendiri melihat tentang apa yang terjadi pada Akuma namun dia sendiri tidak bisa berbuat apa-apa.
~Sudut pandang Akuma~
Saat ini Akuma sedang berada di atas udara, dia merasa Dejavu akan adegan ini namun ada keterkejutan di wajahnya karena sekarang dia terjatuh di atas peperangan antara dewa dan iblis, ini merupakan prolog yang pernah di lihat oleh Akuma.
Kemudian saat hampir menghantam tanah Akuma berpindah tempat lagi, sekarang akuma berdiri di wilayah yang tandus, tidak ada pohon dan air semuanya hanya berisikan tanah kering.
Saat Akuma berjalan-jalan sebentar di sekitaran ada kumpulan cahaya yang terkumpul di seluruh tempat, lalu bola-bola cahaya itu terbang ke atas dan menyatu.
Akuma yang melihat ini merasa takjub, bola-bola cahaya itu menyatu dan membentuk tubuh manusia namun tidak ada wajah, hanya kulit biru yang terlihat.
Akuma melihat ini terkejut karena ini merupakan pecahan prolog saat sang pahlawan kalah yang merupakan bad ending, tidak-tidak itu merupakan happy ending buat Akuma.
manusia biru itu menggerakkan tangan nya seperti sedang melukis, perlahan-lahan tanah yang di pijak Akuma mulai bergetar hebat dan di beberapa tempat sudah ada retakan lalu terbelah, ada air yang muncul dari tanah dan membahasi tanah yang kering dan tandus itu.
Kemudian manusia biru itu turun dan berdiri tidak jauh dari Akuma, dia mulai menyentuh tanah dan perlahan-lahan tanah-tanah itu bergerak lalu satu-persatu butiran tanah itu menyatu dan membentuk suatu bentuk, tidak hanya satu bahkan banyak jenis bentuk yang lainnya.
Kemudian Manusia biru itu melepaskan suatu energi yang terlihat seperti manna bagi Akuma, energi itu memasuki tubuh semua yang telah di ciptakan, saat energi itu sudah masuk bentuk-bentuk tubuh itu menampilkan warna dan sepertinya hidup.
Kemudian mereka semua langsung berlarian keseluruhan penjuru dataran ini, tidak hanya satu ada berjuta-juta yang seperti itu menyebar, saat semuanya sudah selesai dan tinggal mereka berdua yang di sana akuma dengan manusia biru itu.
Manusia biru itu kemudian berjalan mendekati Akuma, Akuma yang melihat ini langsung bersiaga dan membentuk kuda-kuda nya, Namun manusia biru itu memberikan isyarat agar tenang dengan mengangkat tangan nya.
Akuma langsung tenang, dia juga ikut mendekati Manusia biru itu dan saat mereka sudah berhadapan manusia biru itu menyentuh kening Akuma, kemudian tubuhnya perlahan-lahan pecah dan bulir-bulir biru memasuki tubuh Akuma.
Akuma terkejut dengan adegan ini namun dia merasakan aneh pada tubuhnya dan setelah kejadian itu Akuma langsung menghilang dari daratan itu.
~Sudut pandang party Akuma~
Saat ini Alina ingin mencoba skill heal nya kepada Akuma, walaupun sebelumnya dia dilarang oleh Akuma untuk menggunakan kemampuan nya kepadanya tetapi Alina tidak bisa lagi menahan nya.
"...heal..." keluar cahaya di campur warna putih itu merupakan kekuatan sucinya Alina, saat cahaya itu mengenai tubuh Akuma bukannya kesembuhan yang di harapkan muncul tetapi kulit yang terkena cahaya itu terluka seperti terkena luka bakar.
Alina yang terkejut langsung menghentikan tindakan nya, dia tidak tau mau berbuat apa lagi untuk menolong tuannya.
"... tidak. tidak. tidak, tuan kumohon sadar lah..." Alina tidak berdaya lagi, dia hanya memeluk tubuh Akuma dan berharap suatu keajaiban akan datang.
Namun Alina merasakan tangan seseorang menyentuh kepalanya, dia terkejut karena itu adalah tangan tuannya.
"...tuan?..." ucap sontak Alina yang bahkan menarik seluruh perhatian anggota partynya.
Saat Akuma membuka matanya, sebelah matanya mengeluarkan cahaya biru dan segera menghilang namun mata nya berubah menjadi biru, sekarang akuma memiliki dua mata yang berbeda warna.
"...huh Alina? mengapa kau ada disini..." ucap Akuma yang berusaha duduk.
namun dia terkejut karena di lengan nya terdapat luka baru seperti luka bakar, lalu Akuma langsung melirik Alina yang matanya ada kemerahan sepertinya terlalu banyak menangis.
"...hiks hiks hiks, maafkan aku tuan..." jawab Alina yang tersedu-sedu
"...ya ya ya, aku paham..." Akuma mengelus kepala Alina sepertinya dia paham dengan perasaan Alina.
Dia juga melihat Xie yang terbang di hadapan nya, ada raut penyesalan terdapat pada wajahnya namun Akuma langsung menangkap nya dan memeluk nya.
"...tidak apa-apa Xie, itu bukan salahmu, aku yang terlalu memaksakan diri..." ucap Akuma.
Xie yang mendengar nya tidak dapat menahan tangisannya lagi, dia langsung membenamkan wajahnya ke dada Akuma lalu menangis lagi.
Akuma membiarkan Xie melakukan itu, kemudian dia menatap Sia, Sia sendiri memang terlihat tenang namun dia meneteskan air mata tetapi tidak menangis.
Akuma lalu bangkit berdiri perlahan-lahan,
"...tuan tuan, sebaiknya beristirahat sebentar..." ucap khawatir Alina.
"...tidak apa..." jawab Akuma.
Akuma lalu berjalan menuju Sia lalu memeluk nya.
"..aku baik-baik saja Sia, jadi jangan bersedih..." Ucap Akuma membelai rambut Sia.
Sia tidak mau memeluk akuma karena jika dia melakukannya maka akan memperburuk kondisi Akuma, dia hanya meneteskan air mata tanpa mengeluarkan suara.
Emilia yang melihat adegan haru ini sedikit merasa terbawa juga namun dia terkejut karena tiba-tiba merasakan banyak aura yang mengelilingi mereka.
Akuma juga merasakan nya, itu dikarenakan dia dapat melihat banyak energi yang terbang ke atas melalui mata birunya, sepertinya dia mendapatkan kemampuan baru, namun ada yang aneh pada mata birunya yakni tidak bisa melihat hanya ada kegelapan di dalamnya tetapi bisa melihat warna energi saat di keluarkan.
Lalu Akuma maju ke depan sambil mengambil pedang Glutony nya yang tertancap tidak jauh dari sana.
Melihat ini party akuma berusaha menghentikan nya agar beristirahat terlebih dahulu namun saat mereka ingin menghentikan Akuma mereka dikejutkan oleh banyaknya moster berdiri mengelilingi mereka.
Sepertinya setelah pertarungan Akuma dengan Goul sebelumnya banyak mengundang para moster dan karena Goul itu sudah mati maka tidak ada yang dapat mengancam mereka lagi.
Walaupun dengan tubuh yang sedikit lagi akan hancur, Akuma memasang kuda-kuda nya lalu melesat menghajar seluruh monster yang ada disana.
Bukannya kesakitan namun luka yang diderita Akuma perlahan-lahan sembuh, ini di akibatkan skill Life steelnya yang sudah dia masukan ke dalam status nya.
Hampir seluruh lukanya dipulihkan hanya luka bakar yang tidak dapat disembuhkan, lalu Akuma melanjutkan pembantaian nya dan berakhir dengan kemenangan Akuma.
Setelah pertempuran itu, Akuma mendekati anggota party nya dan mereka terkejut karena tubuh Akuma sudah kembali pulih namun ada luka bakar yang tidak sembuh, Alina yang melihat ini menundukkan kepalanya sepertinya itu dikarenakan dirinya.
Kemudian akuma membentangkan sayapnya, lalu membentuk sebuah lengkungan es.
"...naik, kita akan segera pergi..." perintah Akuma.
Kemudian anggota party menaiki es itu lalu Akuma mengeluarkan element Dark nya untuk mengikat es itu sebagai tali dan mengangkat nya terbang, lalu mereka kembali ke camp setelah pertempuran yang sangat mengerikan itu.