My First Love Is My Wife

zevan masuk ke dalam ruangan tersebut, dion yang tidak punya urusan dengan wanita wanita bosnya itu memutuskan berdiri di luar, menutup pintu dan membubarkan keramaian yang dari tadi mengganggu penglihatannya.

"van, dia ingin menamparku." stella mendekati zevan dan memeluknya kemudian pura pura menangis seperti dialah yang paling tersakiti.agni memutar bola matanya malas saat melihat pemandangan yang sangat ingin membuatnya muntah. dia segera mengambil tas nya dan berjalan keluar ruangan tanpa menghiraukan zevan yang menatapnya.dion melihat ke arah zevan,dengan isyarat mata dion sudah paham apa yang di inginkan tuannya. dion mengangguk tanda menyetujui permintaan zevan.

agni memutuskan keluar dari rumah sakit melaui pintu belakang, dia tidak ingin bertemu banyak orang dan mendengar kan celotehan mereka yang seperti burung beo. moodnya hari ini anjlok ke titik yang paling mengerikan.

tanpa sepengetahuan agni dion mengikuti nya dari belakang.itulah yang bosnya perintahkan tadi.agni menaiki mobil yang sudah di pesannya lewat aplikasi.dion mengikuti dari belakang.di luar perkiraan dion,ternyata agni pulang ke apartemen nya.tapi dia tetap waspada jangan sampai dia kecolongan, dia menunggu di sekitaran apartemen, dan benar saja setengah jam kemudian,mobil agni keluar dari apartemen,dion segera mengikutinya.agni melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.mobilnya berhenti di sebuah tempat latihan karate yang berada di sekitaran kompleks apartemennya.dion diam diam mengikuti agni memasuki tempat latihan tersebut.setelah menunggu kurang lebih lima belas menit, agni keluar setelah mengganti bajunya dengan baju karate.yang membuat dion takjub adalah sabuk yang di kenakan oleh istri bosnya itu.

"seperti nya bos tidak perlu mengkhawatirkan nona muda. " dion meninggalkan tempat latihan agni tidak lupa dengan sebuah foto untuk di kirim kan pada zevan.

setelah dion pergi zevan mengajak stella ke kafe yang agak jauh dari rumah sakit. stella tersenyum sumringah karena menurut nya zevan sudah menerimanya kembali.di dalam mobil zevan hanya membisu,matanya menatap tajam kedepan.hanya stella yang sibuk berceloteh,hingga sampai pada saat stella menghina agni, seketika juga secara mendadak zevan langsung menghentikan mobilnya di tengah jalan.

"turun... " zevan berbicara kepada stella tanpa melihat wajahnya,rahangnya mengeras menahan amarah yang sebentar lagi meledak.

"apa maksudmu van.. "

"apa telingamu tuli, aku bilang turun... !!!! "

"tapi kenapa van,aku salah apa?apa karena wanita si*l*n itu? "

zevan yang amarahnya sudah sampai di level tertinggi turun dari mobilnya dan membuka pintu penumpang tempat stella duduk dan menyeret wanita itu keluar. "

"sakit van,kau kasar sekali. " stella meringis kesakitan karena lengannya di cengkeram sangat kuat oleh zevan, tampak bekas memerah di lengan putihnya.zevan mendorong stella ke arah mobil,cengkeraman di lengan dia lepaskan, selanjutnya zevan memilih leher stella.

"van, aku tidak bisa ber-na-pas.... "

"kau melukainya,beruntung kau terlahir wanita jika tidak dari tadi aku sudah membunuhmu."

"ini peringatan pertama dan terakhir ku stella, kalau kau sampai mengganggu istri ku lagi, habisss kauuu!!!!!! " zevan melepas kan leher stella, kemudian melangkah masuk ke dalam mobilnya.zevan melajukan mobil nya dengan kecepatan penuh, meninggalkan stella yang berdiri mematung melihat kepergian zevan. tangannya mengepal kuat.

"istri kau bilang,tunggu saja, kalau aku tidak bisa memilikimu dia juga sama. aku akan melenyapkan istri tercinta mu itu." stella meninggalkan tempat itu sambil menghapus air mata dengan jari tangannya.

di dalam mobil zevan mulai mengatur napasnya agar amarah nya mereda.di saat bersamaan, ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk.dia menepikan mobilnya, membuka pesan yang ternyata di kirimkan oleh sang asisten.

"seperti nya tuan tidak perlu mencemaskan nona muda." sambil mengirimkan sebuah foto kepada zevan.

zevan tersenyum,"ternyata kamu wanita yang penuh dengan kejutan."

sebenarnya saat kejadian di rumah sakit tempo hari di mana zevan mendengar walaupun hanya samar samar agni memanggilnya kak ze.di situ dia mulai diam diam menyelidiki agni.dia merasa gadis kecilnya yang selama ini dia cari adalah agni.terlalu banyak kemiripan antara keduanya.

...****************...

hujan deras semalam membuat sejuknya udara pagi ini, zevan yang masih tertidur perlahan membuka matanya saat suara alarm dari ponselnya yang berada di atas nakas meraung raung menyuruh si pemiliknya untuk segera bangun dari tidur lelapnya.zevan mengambil ponselnya, jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

"pasti dia sudah bangun, jam segini biasanya dia sudah selesai masak."zevan segera mandi dan mengganti pakaiannya.dia ingin meminta maaf kepada agni karena masalah kemarin, mumpung hari ini hari libur dia ingin mengajak agni untuk jalan jalan.

zevan keluar kamar,perutnya sudah sangat lapar,semalam dia tidak sempat mengisi lambungnya karena suasana hatinya yang sedang kacau akibat ulah stella.dia segera menuju dapur.tidak ada kegiatan di sana, bersih dan sunyi.

" ke mana dia, jangan jangan....... "zevan setengah berlari menuju ke arah kamar agni.karena panik, dengan kasar zevan membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu.kosong,tempat tidurnya bersih dan rapi menandakan sang penghuni kamar tidak ada di tempat.zevan keluar dari kamar agni menuju dapur, ada rasa hampa yang memenuhi dadanya.dia duduk di kursi meja makan, baru saja akan menelpon agni, dia melihat sebuah memo tertempel di pintu kulkas. zevan segera mengambilnya.

" maafkan aku, aku tidak bisa membuat sarapan untukmu pagi ini, tiba tiba ada operasi dan bayinya mengalami masalah."

"Hhhhh, aku kira dia marah dan meninggalkanku." zevan bernapas lega dia takut agni marah dan meninggal kan nya karena masalahnya kemarin dengan stella.

dia segera mengambil kunci mobil dan melajukan kuda besinya itu ke rumah sakit.tiba di basement dia mengambil ponselnya dan menelpon agni.agni yang baru saja keluar dari ruangan PICU(Pediatric Intensive Care Unit) ruangan untuk perawatan bayi yang bermasalah sebelum umur dua puluh delapan hari melihat ponselnya yang memang berada di genggamannya.

"halo tuan zevan. "

"apa yang kau lakukan? "

"aku baru saja dari ruang an PICU,ini baru mau pulang, mmmmm.....apakah tuan sudah sarapan? "

"cepat lah aku menunggumu di basement."

"aku bawa mobil,biar aku pulang sendiri saja tuan."

"kau mau aku naik ke lantai dua dan menggendong mu sampai ke basement? "

"ti-tidak perlu, baiklah aku segera turun."agni menjawab dengan gugup." apa dia sudah gila? "

agni setengah berlari menuju basement, dari jauh dia sudah melihat mobil zevan.zevan yang melihat agni segera menghampiri nya. "naik." singkat padat dan jelas, itulah zevan.

agni naik ke mobil dan zevan melajukan mobilnya menuju hotel X.

agni heran kenapa zevan mengajaknya ke hotel.

"ini di mana? "

" aku jadi ragu,apa benar kau lulusan kedokteran, setahuku dokter itu pintar pintar."

"bukan begitu, maksudku kenapa kita ke sini."agni gugup sekali,walaupun dia lahir dan besar di luar negeri yang terkesan bebas, tapi orangtuanya selalu mengajarinya untuk tidak berbuat sesuatu yang bisa merugikan dirinya sendiri dan membuat malu orang tua. zevan akhirnya punya ide untuk mengerjai agni, dengan membuka sabuk pengaman nya dia mendekati agni,dan membisikkan sesuatu di telinganya.

" aku ingin meniduri mu. "agni kaget bukan main, matanya langsung menatap tajam ke arah zevan. sedetik kemudian.

" haa.. haa.... ha... aku bercanda.makanan di sini sangat lezat, aku lapar, orang yang bertugas membuat kan ku sarapan melarikan diri dari tanggung jawabnya."

"maafkan aku. " agni tertunduk, mersa bersalah karena meninggal kan kewajibannya.zevan tersenyum. "apa masih sakit? " tanya zevan sambil menunjuk bibir agni yang terluka bekas tamparan stella kemarin

"oohhh ini, tidak, tidak sakit kok."sambil memegang bibirnya yang terluka.

zevan menatap mata agni, kemudian beralih ke arah bibir indah yang sangat menggoda iman. entah dorongan dari mana, tiba tiba zevan mendekat dan mencium bibir mungil milik agni.

cup...

agni yang kaget tidak bisa berbuat apa apa,serangan itu mendadak datang kepadanya.sadar apa yang di perbuatnya sudah melanggar perjanjian nya dengan agni, membuat zevan menyudahi ciumannya."sorry."

wajah agni merah karena menahan rasa malu.dia segera membuka sabuk pengaman nya dan keluar dari mobil, dia membutuhkan udara segar untuk bernapas.

"apa yang sudah ku lakukan? "kenapa aku tidak bisa mengendalikan diriku? "

...****************...