NovelToon NovelToon
Kapten, Wo Ai Ni

Kapten, Wo Ai Ni

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:29k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Menikah dengan gadis yang dicintai adalah impian semua pria. Namun, Anggasta Bimantara, seorang kapten polisi harus menelan kekecewaan karena lamarannya ditolak oleh kekasihnya. Kekasih yang sudah dia pacari selama lima tahun lebih memilih pria kaya raya demi untuk kemajuan karir modelingnya.
Di tengah keterpurukannya putus cinta, dia terpaksa menikahi gadis tengil yang bernama Intan hanya karena kesalahpahaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membeliak Kaget

Intan langsung pamit ke nenek angkat dan kakek angkatnya, "Nek, Kek, Intan langsung ke kamar, ya"

Intan dan Nenek angkatnya hanya makan malam berdua karena Barnes sedang rapat bersama The Black Puma di markasnya The Black Puma.

Amanda yang masih memiliki kemampuan membaca pikiran orang sontak tergelak geli.

(Kalau ingin mengenal Amanda, bisa mampir ke karya saya yang berjudul, Mister Polisi, Yes I Do!)

Intan yang lupa akan kemampuan yang dimiliki oleh nenek angkatnya sontak meringis lalu bertanya, "Kenapa Nenek tiba-tiba tergelak geli?"

"Isi kepala kamu yang bikin Nenek ketawa. Ada-ada aja kamu"

Intan sontak memeluk nenek angkatnya dan berkata, "Kenapa Intan bisa lupa kalau Nenek punya kemampuan bisa membaca pikiran orang. Hehehehe"

Amanda mengusap pucuk kepala Intan lalu di sela gelak tawanya dia bertanya, "Kenapa harus pakai trik?"

Intan memeluk lebih erat tubuh ramping nenek angkatnya sambil berkata, "Karena dia dingin sama Intan. Dari markas dia ke rumah ini memakan waktu satu jam lebih, tapi dia diam saja tidak mengajak Intan ngobrol dan kalau Intan nanya untuk membuka obrolan dia cuma jawab, hmm, bahkan ada kalanya dia diam membisu. Menyebalkan, bukan?"

Amanda mengusap punggung Intan dan kembali berkata di sela tawa gelinya, "Hahahaha! Nenek lihat semua pria di tim pasukan khusus itu menyebalkan. Karena mereka dingin dan kaku semuanya. Kayak Kakek angkat Kamu, hahahaha!"

"Tapi, dia jauh lebih menyebalkan dari Kakek Barnes" Sahut Intan dengan nada kesal.

"Hahaha! Kamu yakin trik pertama kamu ini akan berhasil?"

"Yakin, dong" Sahut Intan.

Amanda mengusap-usap rambut Intan, "Hahahaha! Oke lah masuk ke kamarmu sana dan hubungi ponsel kamu yang sengaja kamu jatuhkan di mobil dia, emm, pakai ponselnya Nenek saja, nih"

Intan duduk di kursi yang berdekatan dengan kursinya Amanda, "Intan punya dua ponsel, Nek. Rencananya Intan mau telpon pakai ponselnya Intan yang satunya lagi"

"Oh, oke lah. Sukses untuk trik pertama kamu ini, ya, hahahahahaha"

Intan mencium pipi nenek angkat dengan senyum geli lalu dia bangkit berdiri kemudian berlari sambil berteriak, "Terima kasih untuk supportnya, Nenek!"

Amanda memutar kepalanya untuk mengikuti arah perginya Intan sambil terus tergelak geli lalu bergumam, "Dasar anak muda"

Sementara itu di markas, Barnes tengah berkata di depan tim pasukan khusus The Black Puma, "Dari informasi yang aku dapatkan, akhirnya aku berhasil mendapatkan profil pria bertopeng itu. Ayahnya adalah seorang psikopat. Dia melakukan pembunuhan di Asia dan Ayah dari pria bertopeng itu ditangkap di Tiongkok. Pihak Indonesia menyerahkan hukuman ke Tiongkok dan seolah tidak mau ikut campur, itu yang membuat pria bertopeng marah besar. Untuk itulah kemarin dia bikin ulah di sini tapi dia minta uang dari pemerintah Indonesia"

Anggasta menatap berkas di depannya, "Jadi seperti ini wajah aslinya dan namanya Murray Chen. Dia........" Anggasta mengalihkan tatapannya dari berkas di depannya ke Barnes.

"Dia keturunan Tiongkok. Ayahnya bernama Alex Chen. Orang asli Tiongkok. Tapi, dia lahir dan dibesarkan di Indonesia" Sahut Barnes.

"Tampan juga dia dan dia masih berumur dua puluh lima tahun?"

Barnes meraup wajah lelahnya dan kembali berkata, "Dia dulunya tinggal bersebelahan dengan rumah orangtuanya Intan. Dia......."

Anggasta langsung bangkit berdiri, "Tunggu apalagi? Kita tangkap dia sekarang juga!"

"Duduk!" Geram Barnes.

Anggasta langsung duduk kembali sambil menyebutkan, "Tapi Komandan,........."

"Itu alamat dia lima tahun yang lalu dan sekarang kita tidak tahu dia tinggal di mana karena dia sering berpindah tempat dan memiliki banyak rumah. Dia juga sudah melakukan operasi plastik dan dokter yang mengoperasi wajahnya sudah mati. Kita tidak tahu wajah dia setelah dioperasi" Sahut Barnes.

"Shiiiiitttttt! Licin juga dia" Sahut Anggasta sambil mengacak-acak rambut cepaknya.

Di tengah obrolan penting yang menegangkan itu, Nala tengah bertukar pesan text dengan Intan. Nala meminta nomer ponselnya Intan saat Intan berhasil keluar dari dalam rumah sakit tadi siang.

[Ini masih rapat. Nanti kalau sudah selesai rapatnya dan Kapten naik ke mobil Jeep, aku kabari] Isi pesan textnya Nala.

Intan langsung membalas, [Oke. Terima kasih Kak Nala]

Nala membalas, [Siap]

Saat Anggasta melangkah ke depan untuk mengantarkan komandan sekaligus Presdir barunya, Nala langsung mengirim pesan text ke Intan, [Kapten sudah di halaman depan. Tunggu sebentar lagi]

[Siap, Kak. Thanks] Balas Intan dengan tidak sabar.

Ketika melihat kaptennya melompat ke mobil Jeep, Nala langsung mengirim pesan text, [sekarang!] Dan Intan langsung menelepon ponsel yang dia sengaja jatuhkan di mobil jeepnya Anggasta.

Anggasta mematikan mesin mobil saat dia mendengar bunyi dering ponsel yang asing dan itu bukan dering ponselnya. Pria tampan itu celingukan dengan wajah kebingungan dan saat dia menemukan ponsel yang terus berbunyi nyaring itu dia mengernyit, "Ponsel siapa ini?"

Anggasta bergegas mengangkat panggilan masuk itu karena risih dengan nada dering ost Doraemon. "Siapa kamu?"

"Mas Angga, ini Intan"

"Hah?!"

"Aku Intan bukan Hah?!" Intan mendengus kesal.

"Kenapa kamu langsung tahu kalau aku yang angkat telpon kamu? Kamu sengaja, ya, menjatuhkan ponsel kamu di jeep-ku?"

"Tentu saja tahu. Mas lupa, ya, kalau aku ini cerdas Di usia dua puluh tahun aja aku sudah menjadi dokter dan langsung dapat kerjaan di rumah sakit swasta bergengsi lalu......."

"Shiiittt! Kamu pasti sengaja menjatuhkan ponsel kamu! Apa maksud kamu, hah?!" Geram Anggasta.

"Jangan asal nuduh! Aku benar-benar tidak sengaja menjatuhkannya. Kalau aku sengaja aku sudah ke sana dari tadi, tapi nggak, kan. Itu karena aku baru sadar kalau ponselku nggak ada pas aku mau tidur dan aku ingat kalau terakhir kali aku bawa ponsel aku di Jeep kamu jadi........."

"Ambil ponsel kamu sekarang!"

"Ya, jangan sekarang. Oh, jangan-jangan Mas kangen sama aku dan pengen lihat wajahku sekarang, ya? Tapi, sayangnya ini sudah malam, Mas. Sabar, ya, kalau kangen"

"Siapa yang kangen?! Jangan kepedean kamu! Aku hanya risih melihat ponsel kekanak-kanakan begini dan nada deringnya juga kekanak-kanakan"

"Besok aku ambil, deh. Yang sabar jadi orang, tuh. Ponselku cantik, kok, berwarna pink dan ada gambar hello Kitty yang imut kayak aku, hehehehe"

Klik! Anggasta langsung mematikan panggilan telepon itu dan langsung menonaktifkan ponselnya Intan. Kemudian kapten The Black Puma itu turun dari mobil dan menutup pintu mobil dengan kasar sambil mengumpat, "Dasar cewek gila!"

Nala menyapa sang kapten, "Nggak jadi pergi, Kak?"

Anggasta mengabaikan pertanyaannya Nala dan dia masuk ke kamar lalu membanting pintu kamar dengan keras.

Nala mengangkat kedua pundaknya karena kaget lalu dia tersenyum lebar dan bergumam, "Sepetinya trik pertamanya Intan akan berhasil"

Anggasta duduk di tepi ranjang lalu dia mengaktifkan kembali ponselnya Intan dan langsung memencet mode jangan ganggu. Anggasta mengaktifkan ponsel itu karena dia penasaran akan kebenaran dari ucapannya si pria bertopeng. Tapi, Anggasta tidak menemukan kejanggalan apapun di dalam ponselnya Intan. Foto-foto di galeri ponselnya Intan hanya dipenuhi foto-foto medis dan beberapa kasus penyakit. "Dia bahkan tidak pernah selfie. Wallpaper dia juga bukan foto dia melainkan gambarnya Doraemon" Anggasta terus menggeser ibu jarinya di atas layar ponselnya Intan dan sontak mengerem gerakan ibu jarinya saat dia melihat foto Selfi dirinya dengan Intan saat di Bromo. "Kenapa dia masih menyimpan foto ini?"

"Shiiiiitttttt! Intan tinggal di rumah megah itu apakah itu rumahnya pria bertopeng? Dasar bodoh! Kenapa aku bisa lemot begini? Kenapa aku tidak ikut masuk ke rumah besar itu? Sial! Aku akan ke sana sekarang dan kalau memang benar itu rumahnya si pria bertopeng aku akan langsung menghajar dan menangkapnya" Anggasta keluar dari dalam kamar dan langsung berlari ke halaman depan.

Beberapa jam kemudian, Anggasta sudah berhasil melompati pagar belakang rumah megah yang dia curigai adalah rumahnya si pria bertopeng. Lalu, Anggasta mengendap-endap sambil bergumam, "Sial! Di mana kamarnya Intan?"

Intan yang muncul dari balik taman langsung menemukan punggung Anggasta dan mendengar gumamannya Anggasta, sontak mengulum bibir menahan geli lalu dia membungkuk di belakangnya Anggasta yang tengah berjongkok, "Cari apa, Mas?"

Anggasta yang tengah fokus sontak menjawab, "Cari Intan"

Intan lalu memukulkan jari telunjuk di punggung Anggasta, tuk, tuk, tuk! Sambil berkata, "Intan ada di sini, Mas"

Anggasta menoleh kaget dan cup! Bibirnya langsung menempel di bibirnya Intan. Keduanya sontak membeliak kaget dan mematung.

1
🌺Fhatt Trah🌺
masih sekolah toh si intan?
🌺Fhatt Trah🌺
what? ditolak? kasihan juga ya
🌺Fhatt Trah🌺
hampir nyerempet ke unggas ya Anggas😁😁
🌺Fhatt Trah🌺
🤣🤣🤣 bisa aja nih cewek
🌺Fhatt Trah🌺
mau ngapain ya tuh cewek
🌺Fhatt Trah🌺
Ada marga Bimantara juga ya di sini☺️
F.T Zira
mereka ini gak kenal tempat.. asal main aja/Facepalm//Facepalm/
🌹 buat ka author
F.T Zira
lagi nyalain kompor atau gimana sih ni satu orang/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
3ikaln dulu ya kak...
lagi kumpulin poin🤭🤭
Elisabeth Ratna Susanti: iya, nggak apa santai saja 🤗 makasih banyak untuk supportnya 🙏
total 1 replies
F.T Zira
mimpimu ketinggian🤧🤧
F.T Zira
ya gak gitu juga teorinya abang../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
cinta buta cinta buta/Facepalm//Facepalm/
Rahma AR
jgn mimpi
ZasNov
Semangat terus kakak author 💪😄
anggita
ceklek..😑 (bunyi pintu dibuka dalam novel)
F.T Zira
ninggain jejak🌹 buat ka Author
Rahma AR
saling tatsp nih...
Rahma AR
panas menyala
F.T Zira
🌹 plus prmintaan up..
menanti bab selanjutnya
F.T Zira
/Facepalm//Facepalm/ aku meleyot klo gini
F.T Zira
😨😨😨😨😨😨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!