Legenda Dewa Bintang

Pertarungan antara Xiao Lang dan Naga hitam berlangsung sangat lama, namun masih belum ada juga yang kalah ataupun mau untuk mengalah, hutan tempat mereka bertempur sekarang benar-benar telah rata dengan tanah sejauh mata memandang sama sekali tidak ada lagi yang namanya pepohonan ataupun rumput.

"Sial, kenapa kau tak kunjung mati" kata naga hitam.

"Jika ingin aku mati maka kalahkan aku, tapi itu tidak akan mudah karena aku sama sekali tidak ingin mengalah" ucap Xiao Lang, sambil tersenyum sinis dari balik topengnya.

Naga hitam menghembuskan nafas api kehitaman dari mulutnya untuk membakar Xiao Lang, namun kecepatan Xiao Lang masih belum bisa ditandingi oleh naga hitam tersebut, Xiao Lang kembali melesatkan tapak cahaya raksasa kearah naga hitam dan berhasil mengenai tubuhnya.

BOOOMMM!!

Ledakan keras terdengar kembali saat telapak tangan cahaya yang sangat besar tersebut menghantam tubuh naga hitam hingga membuatnya terpental dan jatuh ke tanah.

GROOAARRR!!!.

Naga hitam meraung dengan sangat keras kemudian mengepakkan sayapnya dan terbang kearah Xiao Lang, Naga hitam menyemburkan sekali lagi nafas api kehitaman dari mulutnya untuk menyerang Xiao Lang.

Namun serangan dari naga hitam tersebut masih sangat lambat dibandingkan dengan kecepatan Xiao Lang yang sangat cepat, namun Xiao Lang berpindah ke tempat yang salah dan membuat kibasan ekor naga hitam mengenai tubuhnya hingga membuat Xiao Lang terpental dan menabrak tanah dengan sangat keras.

BOOOMMM!!!

Ledakan keras terjadi lagi dan menciptakan sebuah kawah yang lumayan besar, darah segar mengalir di sudut bibir Xiao Lang sampai menetes di sudut bawah topeng yang ia kenakan.

"Pertarungan ini sudah berlangsung lama, dan perjalananku masih sangat jauh" gumam Xiao Lang.

"Hahaha, apa kau sudah menyerah?, inilah akibatnya jika kau melawan kehendak kami" kata naga hitam.

"Menyerah hanya untuk mereka yang pecundang dan sampah, namun aku bukanlah salah satu dari keduanya, karena aku tidak akan pernah menyerah sampai nafas terakhir" kata Xiao Lang tegas.

Aura biru yang sangat besar meledak dan menyelimuti tubuh Xiao Lang, siluet naga Azure kembali muncul dan kali ini benar-benar berbentuk naga sempurna dengan panjang dua ratus meter, jika saja naga tersebut tidak terbuat dari aura Xiao Lang maka orang-orang akan benar-benar mengira bahwa naga tersebut benar-benar naga Azure yang sesungguhnya.

Xiao Lang menggenggam erat tombak perak yang ada di tangannya, dengan kecepatan cahaya Xiao Lang melesat dan menyerang naga hitam dengan sangat ganas dan juga sangat cepat.

Gerakan Xiao Lang sama sekali tidak bisa dilihat oleh naga hitam, namun serangan Xiao Lang sangat nyata dan terasa menyakitkan di tubuhnya, bagaimana tidak, pasalnya Xiao Lang tidak hanya menyerang naga hitam dengan tombak perak namun, Xiao Lang juga menyerang naga hitam dengan ribuan jarum-jarum cahaya sebesar ibu jari.

Meskipun hanya sebesar ibu jari, serangan tersebut sudah sangat mampu untuk menyakiti lawan dan menyiksanya secara perlahan-lahan, setelah hampir dua puluh menit Xiao Lang menyerang naga hitam dengan sangat cepat, Xiao Lang kemudian menghentikan serangannya dengan nafas terengah-engah.

Meskipun kelelahan, Xiao Lang masih bisa tersenyum dari balik topengnya karena tubuh naga hitam telah di penuhi oleh jarum-jarum cahaya dan juga luka tusukan akibat tombak perak Xiao Lang.

"I-ini tidak mungkin"

Itulah kata terakhir yang di ucapkan oleh naga hitam sebelum jatuh ke tanah dan menghembuskan nafas terakhirnya, naga hitam tersebut tidak berubah kembali menjadi manusia melainkan berubah menjadi sebuah kristal besar berwarna hitam dengan aura yang sangat menakutkan.

"Akhirnya selesai juga" ucap Xiao Lang lega.

Xiao Lang yang masih melayang di udara tiba-tiba kehilangan keseimbangannya dan langsung jatuh ke tanah, namun sebelum dirinya benar-benar jatuh ke tanah gumpalan cahaya biru keluar dari tubuhnya dan langsung berubah menjadi seorang pria dengan armor naga warna biru dan dia adalah She Long

She Long langsung menangkap tubuh Xiao Lang agar tidak sampai jatuh ke tanah, mereka berdua kemudian mendarat dengan perlahan di atas tanah dengan perlahan-lahan.

"Terimakasih She Long" ucap Xiao Lang lirih.

"Sudah kewajiban ku tuan" jawab She Long.

"Hah.... aku sungguh sangat lelah, baru kali ini aku bertarung dengan lawan yang jauh lebih kuat dariku, bahkan aku sampai harus mengunakan aura raja naga sampai tahap maksimal" ucap Xiao Lang menghela nafas panjang.

"Sekarang tuan bisa beristirahat dengan tenang, dan hamba sarankan agar tuan terus meningkatkan kekuatan agar tuan bisa mengeluarkan potensi energi dari raja naga yang sesungguhnya" kata She Long.

"Jadi yang aku gunakan saat pertarungan tadi masih belum sempurna?" tanya Xiao Lang bingung.

"Bahkan masih sangat jauh dari kata sempurna tuan" jawab She Long.

"Begitu ya, jadi bagaimana jika aku berhasil sampai ke tahap sempurna?" tanya Xiao Lang.

"Maka tuan akan benar-benar menjadi seekor naga Azure" jawab She Long dengan semangat.

"Sepertinya masih sangat jauh untukku sampai ke tahap itu" ucap Xiao Lang pelan.

"Eh... apa itu?" tanya Xiao Lang sambil menunjuk ke arah kristal hitam besar yang tengah mengambang di udara.

"Entahlah tuan, namun dari yang aku lihat itu adalah kristal yang berasal dari naga hitam" jawab She Long.

"Kristal itu kelihatannya aneh, sebaiknya aku simpan saja dulu" ucap Xiao Lang kemudian berjalan menghampiri kristal tersebut.

Xiao Lang mengamati kristal hitam itu untuk beberapa saat namun dia sama sekali tidak tau kristal apa itu, karena tidak ingin pusing Xiao Lang kemudian melambaikan tangannya dan dalam sekejap kristal hitam itu langsung hilang dan masuk kedalam cincin ruang milik Xiao Lang.

"She Long aku ingin istirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga, bisakah kau berjaga di sini?" tanya Xiao Lang.

"Perintah anda tentu saja harus saya patuhi dan turuti tuan" jawab She Long.

Xiao Lang tersenyum senang dari balik topengnya, tanpa menunda lagi Xiao Lang kemudian langsung duduk di atas tanah dan mulai melakukan Kuktivasi untuk meningkatkan kembali tenaganya.

**

Di sebuah gua yang sangat gelap dan jauh dari perkotaan ataupun kekaisaran, seorang pria sepuh dengan topeng giok biru menutupi wajahnya nampak tengah duduk tenang sambil berkultivasi, tak lama kemudian tiba-tiba matanya terbuka seperti ada sesuatu yang menggangu pikirannya.

"Pemimpin, maaf mengganggu" ucap seorang pria paruh baya dengan topeng perak di wajahnya.

"Katakan" ucap pria sepuh yang di panggil pemimpin tersebut.

"Topeng emas, topeng merah, dan topeng hitam telah kalah dan mereka bertiga telah gugur dalam pertarungan melawan seorang kultivator Cahaya" ucap pria paruh baya tersebut.

"Kultivator Cahaya memang sangat luar biasa, kalau begitu kumpulkan semua tetua topeng, katakan ada keadaan mendesak" kata pria sepuh tersebut lantang.

"Baik pemimpin" jawab pria paruh baya tersebut kemudian pergi meninggalkan pria sepuh itu.

"Sudah saatnya sekte Topeng Iblis bangkit kembali" gumam pria sepuh tersebut.