NovelToon NovelToon
Slice Of Life

Slice Of Life

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:52.8k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Slice Of Life berkisah tentang sepotong kehidupan yang dialami oleh tiga orang perempuan yang berbeda usianya serta dunianya.

Mereka lalu bertemu tanpa sengaja di sebuah aplikasi pertemanan karena suatu postingan viral di media sosial.

Menjadikan ketiganya lalu menjalin sebuah persahabatan yang unik.

Apakah mereka akan sanggup terus mempertahankan persahabatan mereka dengan problema serta konflik yang mereka hadapi masing-masing ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Waktu Makan Siang Angie Liu

Angie Liu segera menyelesaikan pekerjaannya di atas meja kerjanya.

Dia ada janji dengan William Fu ke kantin mall yang diperuntukkan khusus bagi semua karyawan mall.

Plak... !

Tak sengaja dia menjatuhkan flashdisk miliknya ke lantai kantor serta sebotol tinta penuh yang mengenai flashdisk sehingga menutupinya.

"Ya... Ampun... !" pekiknya putus asa.

Angie Liu segera berjongkok ke bawah seraya dia memandangi lantai.

"Flashdisk milikku rusak lalu bagaimana aku bisa menyimpan data sedangkan semua hasil pekerjaan tersimpan dalam flashdisk ini", ucap Angie Liu.

Raut wajah Angie Liu berubah pias sedangkan tatapannya masih tertuju pada flashdisk miliknya yang tertimpa oleh cairan tinta.

"Oh, tidak, aku harus menyalinnya lagi semua data hasil pekerjaaan ke dalam flashdisk", kata Angie Liu.

Angie Liu segera meraih flashdisk miliknya dari arah lantai lalu membungkusnya dengan sehelai tissue yang ada di atas meja kerjanya.

Sret ! Sret ! Sret ! Diambilnya beberapa helai tissue dari wadahnya kemudian dia membersihkan flashdisk.

Namun, cara itu tidak membuahkan hasil yang baik bagi flashdisk miliknya karena ada sebagian cairan tinta menggenang di dalam flashdisk, yang tidak bisa dibersihkan oleh tissue.

"Aku harus pergi kemana sekarang ?! Membeli flashdisk baru lagi tapi uangku tidak cukup sedangkan hasil pekerjaan harus segera dikumpulkan sekarang ini", ucapnya dengan sorot mata sendu.

Angie Liu segera menoleh ke arah komputernya.

Berpikir diam, tidak tahu harus melakukan apa sekarang dengan flashdisk rusak yang ada di telapak tangannya.

Angie Liu menghela nafas panjangnya lalu duduk kembali ke kursi kerjanya, seraya menghempaskan tubuhnya dengan putus asa.

"Aku tidak bisa kemana-mana sekarang...", ucapnya bersedih.

Trrrt... Trrrt... Trrrt... Trrrt... Tiba-tiba ponsel kepunyaannya berdering keras, mengagetkan Angie Liu yang sedang melamun.

"Oh ?! Ponselku berdering !" ucapnya tersentak kaget lalu meraih ponsel miliknya dari atas meja kerjanya.

Layar ponsel menyala terang serta berwarna merah, tampak panggilan telepon terus berdering keras pada layar ponsel.

Angie Liu menjawab panggilan telepon yang ternyata dari William Fu.

"Hallo ?" jawab Angie Liu.

"Kenapa kamu tidak datang ke kantin ? Aku sudah sedari tadi menunggumu", ucap William Fu dari balik telepon.

"Maaf, aku tidak bisa kesana", sahut Angie Liu.

"Memangnya tidak istirahat, ini jam makan siang, nanti semua karyawan akan komplain karena ada salah satu karyawan yang tidak menggunakan jam makan siangnya", kata William Fu.

"Maaf... Tapi aku tidak bisa ke kantin untuk makan siang...", ucap Angie Liu.

"Apa kamu tidak membawa bekal makan siang ?" tanya William Fu dari arah telepon.

"Tidak, bukan karena itu, aku tidak ke kantin", sahut Angie Liu.

"Lalu kenapa ?" tanya William Fu mendesak.

"Karena... Flashdisk milikku rusak sehingga aku harus segera membuat ulang salinan tugas lagi...", sahut Angie Liu dengan nada getir.

"Ya, Tuhanku ! Kenapa tidak bilang saja kalau flashdisk punyamu rusak ?" ucap William Fu berseru keras.

"Maaf..., aku malu mengatakannya karena terdengar tidak profesional dalam bekerja", sahut Angie Liu seraya menyeka air matanya.

"Baiklah, baiklah, aku mengerti", kata William Fu.

"Apa kamu sudah berada di kantin sekarang ?" tanya Angie Liu.

"Ya, aku sudah di kantin dan menunggumu tapi tidak apa-apa kalau kamu tidak bisa datang ke kantin sekarang", sahut William Fu.

"Maaf, telah membuatmu kecewa, William", ucap Angie Liu.

"Tidak masalah karena aku akan datang ke ruangan kerjamu sekarang dan tunggulah aku disana, kamu mengerti", kata William Fu dari balik telepon.

"Ehk ?! Kau akan kesini ? Sekarang ?" tanya Angie Liu terkejut dengan yang dia dengar.

Tidak percaya kalau William Fu berniat akan datang ke ruangan kerjanya.

"Sudah dulu, ya ! Aku tutup teleponnya dan tunggu aku disana ! Jangan kemana-mana, Angie !" ucap William Fu.

"Tapi...", sahut Angie Liu.

Sebelum Angie Liu menyelesaikan kalimat ucapannya, telepon ditutup oleh William Fu.

Tut... Tut... Tut... Tut... Tut... Panggilan telepon terputus.

Angie Liu terdiam termenung seraya memandangi layar ponsel miliknya yang telah mati.

"Hufhhh... ?!" desah Angie Liu.

Angie Liu lalu memutar kursi kerjanya, menghadap ke arah komputer kerjanya.

Terdiam mematung dan hanya meratapi nasib sialnya tanpa bisa berbuat apa-apa sedangkan flashdisk miliknya telah rusak akibat cairan tinta yang dia jatuhkan tadi.

"Kenapa dia lama sekali ?!" gumam Angie Liu seraya melirik ke arah jam digital yang terletak di sudut layar komputer.

Jam menunjukkan waktu makan siang sekarang.

Seharusnya Angie Liu beristirahat di kantin mall seperti biasanya karena hal itu merupakan ketentuan dari tempat kerjanya bahwa jam makan siang, semua karyawan harus menggunakan waktu istirahat mereka sesuai tata tertib.

Angie Liu lalu membuka laci meja kerjanya, mengeluarkan kantung plastik dari dalam laci meja.

Hari ini dia membuat bekal makan siang berupa bakpao serta dim sum yang dia beli di supermarket terdekat dengan apartemen, tempat tinggalnya.

Bakpao miliknya masih hangat, aromanya juga masih wangi karena Angie Liu sengaja memakai tempat bekal yang bisa menyimpan makanan agar tetap hangat.

Klek... Klek... Klek... Angie Liu membuka kotak berisi alat makan lalu dia menggunakannya untuk menyantap bakpao serta dim sum.

Brak !

Pintu ruangan kerja Angie Liu terbuka tiba-tiba.

Muncul William Fu dari arah pintu ruangan sembari membawa dua kotak makanan serta sekantung plastik.

Wajahnya terlihat sumringah serta ceria ketika bertemu dengan Angie Liu.

"Hai, Angie ! Sudah lama ya, menungguku ?" kata William Fu seraya melangkah masuk ke dalam ruangan kerja.

Tap... Tap... Tap... Tap... William Fu melangkah menghampiri meja kerja milik Angie Liu seraya meletakkan dua kotak makanan ke atas meja.

"Aku tadi sempat mampir membeli makan siang untuk kita tapi rupanya kamu sudah makan", kata William Fu.

William Fu melirik ke arah kotak bekal makan siang kepunyaan Angie Liu.

"Sayang sekali...", ucapnya agak kecewa.

"Oh, tidak ! Ini hanya menu makan siang tambahan, aku menganggapnya kalau ini hanya lah menu camilan waktu siang !", kata Angie Liu dengan menyanggah cepat ucapan William Fu.

Angie Liu mengambil sekotak makanan dari atas meja yang dibawa oleh William Fu lalu membukanya dengan terburu-buru.

"Aku akan memakannya", ucapnya seraya menatap ke arah William Fu.

"Ternyata kamu makan banyak juga, Angie", sahut William Fu.

"Ah, tidak juga...", kata Angie Liu tersipu malu.

"Ya, aku akan makan siang juga", ucap William Fu.

"Kemana ? Apa kamu akan pergi ?" tanya Angie Liu.

"Tidak, aku tidak pergi kemana-mana karena aku akan makan siang bersamamu disini", sahut William Fu.

"Oh ?!" ucap Angie Liu tertegun.

"Tolong ambilkan kotak makanan itu !" pintanya seraya mengulurkan tangannya ke arah Angie Liu.

"Ya...", jawab Angie Liu dengan memberikan sekotak berisi menu makanan kepada William Fu.

"Terimakasih", kata William Fu.

"Terimakasih kembali karena telah membelikanku makan siang ini", ucap Angie Liu seraya memasukkan sesuap makanan ke dalam mulutnya yang penuh.

"Sama-sama... Sudah mau menemaniku makan siang...", sambung William Fu.

Angie Liu tertawa pelan seraya melirik ke arah William Fu yang memilih duduk di dekatnya sembari membuka kotak makanan.

Keduanya lalu terlihat menikmati waktu makan siang mereka dengan melahap kotak makanan berisi nasi lengkap ayam Kung Pao beserta lobak goreng.

"Ini ambillah, dim sum ini sangat lezat", kata Angie Liu seraya menyodorkan kotak bekal makan siangnya yang berisi bakpao serta dim sum kepada William Fu.

"Terimakasih...", sahut Wiliam Fu dengan ekspresi wajah serius lalu mengambil dua buah dim sum dari kotak bekal milik Angie Liu.

"Bagaimana rasanya, lezat bukan ?" tanya Angie Liu sembari tersenyum manis.

"Yah, sangat lezat !" sahut William Fu dengan membalas senyuman Angie Liu padanya.

1
Hera Imoet
senangnya punya teman baru.. 😁🤭
Hera Imoet
engeh ga ya .. bukan nya pernah ketemu ya mereka... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
gitulah laki2 egois.. merasa bisa mengurus anak... yakin bisa... meremehkan kekuatan perempuan yaa... the power of emak emak... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lawan jc.. jangan pernah membiarkan pembulyan sedikitpun.. berikan efek jera pada mereka, secara kamu sama hak dengan mereka... lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
bagus ceritanya... dengan 3 pemeran utama dengan masing2 masalahnya namun bersahabat di dunia Maya sampai berkeinginan saling menguatkan semoga di kenyataannya jg yaa
Hera Imoet
semoga kamu kuat ya RY.. ada anakmu yg bisa menguatkan kamu... semangat... semangat juga buat author 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
Rose yan gimana ciii... sebel tau udah janjian ga ketemu... di telpon ga diangkat... di chat ga di bales... bikes... bikes... bikes... hehehehe 😁🤭😘
Hera Imoet
gemezzzzz sudah saling bertemu sebenarnya... blm tau aja kalau ternyata teman dunia Maya... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘🥰
Hera Imoet
bukannya janjian di luar kota yaa... ehh udh ketemuan di rumahnya..
Hera Imoet
semoga bisa menjadi teman yg baik ya.. walau berbeda usia... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
kasihan anak jadi korban perceraian orang tuanya.. semoga rose bisa bangkit... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
lanjuttttttt yupzzz 😘 semangat
Hera Imoet
tokoh utamanya tiga karakter yaa... hehehehe jadi kurang fokus akoh bacanya... lanjuttttttt yupzzz 😘
Reny Rizky Aryati, SE.: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: iya... ☺️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!