NovelToon NovelToon
Guru Dingin Itu Adalah Ayahku

Guru Dingin Itu Adalah Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

"Untuk sementara waktu menyamarlah jadi guru disana, entah kenapa aku merasa orang itu juga berada di sekolah itu." Ucap seorang pria 35 tahun, dia bernama Leon, dia adalah ketua kepolisian.
"Tenang saja Axel, tidak ada yang mengenalimu aku akan mengganti identitasmu. Namamu akan aku ubah menjadi Gavin Alexander." Jelas Leon sambil menyentuh pundak Axel, lalu Axel menatap Leon dengan tatapan dinginnya.

"Tujuanku bersembunyi dari orang-orang, kenapa malah menyuruhku jadi guru disana?" Tanya Axel dengan kesal.
Leon menatap Axel dengan kesal, "Aku tidak mau membicarakan ini tapi putra dan putrimu sekolah disana, apa kau tidak takut jika terjadi sesutu dengan mereka?" Tanya Leon.
"Ini saatnya kau bekerja sebagai polisi sungguhan bukan polisi bayangan lagi Axel." Ucap Leon sambil tersenyum.

Axel hanya diam, dia sebenarnya lebih memikirkan tentang kedua anaknya daripada orang itu.

"Leon, apa kau tahu siapa nama anak-anakku?" Tanyaa Axel dengan raut wajahnya yang sedih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

Keesokan harinya.

Vyan keluar dari kamarnya, meskipun ini hari libur tapi dia tetap bangun pagi untuk membantu mamanya. Dan tentu saja Vani masih terlelap tidur di kamarnya.

"Mama kemarin pulang jam berapa?" Tanya Vyan dengan heran.

Keara menoleh ke Vyan dengan terkejut, dia sebenarnya masih memikirkan tentang kejadian yang menimpanya kemarin dan ditambah dompet dan Hpnya tidak ada disini.

"Vyan kamu tahu mama pergi kemana kemarin?" Tanya Keara dengan heran.

"Ha? gimana sih kan mama chat aku katanya ke rumah bibi Hera." Jawab Vyan lalu dia membantu mamanya yang sedang mengelap piring itu.

"Ohh..oh iya mama lupa," Jawab Keara sambil tersenyum. Dan Keara heran bagaimana pria yang menyekapnya kemarin tahu tentang Hera, dia yakin jika pria itu yang mengirimkan pesan itu ke anaknya tapi dia juga heran bagaimana dia bisa tahu kalau anaknya bernama Vyan.

"Mama kenapa sih?" Tanya Vyan dengan heran, karena daritadi Vyan memperhatikan mamanya yang mengelamun.

"Ah enggak sayang," Jawab Keara sambil tersenyum kecil.

"Oh iya besok festivalnya ma, aku tidak sabar banget tampil." Ucap Vyan dengan semangat.

Keara tersenyum kecil, "Ah andai orang tua bisa ikut lihat," Gumamnya dengan sedih.

"Nanti aja ma, aku suruh Vani merekamku." Jawab Vyan sambil tersenyum.

"Mama sudah buatkan sarapan untuk kalian, Vyan kamu bangunin Vina ya jangan sampai dia telat makan." Pinta Keara.

Vyan menganggukkan kepalanya, lalu Vyan berjalan ke arah kamar Vina. Dan dia membuka pintu kamar Vina tanpa mengetuknya dulu.

"Wih tumben udah bangun," Sontak Vyan dengan terkejut melihat Vina yang duduk di kursi meja belajarnya itu.

Vani menoleh ke Vyan dengan kesal, lalu dia memalingkan wajahnya dari Vyan. Vyan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang Vina.

"Kenapa adikku yang manis ini pagi-pagi sudah cemberut, ada sesuatu kah??" Tanya Vyan dibaluti nada candaannya.

"Jangan tidur di kamarku, kotor nanti!" Jawab Vani dengan kesal lalu dia keluar dari kamarnya.

Vyan menghela nafas dengan kesal, lalu dia berdiri dan lompat-lompatan di ranjang Vani.

"Yang gini nih baru kotor." Ucap Vyan.

"Vyan!!!" Vani datang dan langsung melempar Vyan dengan sepatunya. Vyan tertawa meledek Vani lalu dia pergi keluar.

"Hih ngeselin banget." Gumam Vani dengan kesal.

Axel berada di sekitar rumah Keara, dia menaruh dompet dan Hp Keara di depan rumahnya. Sebelum itu kemarin Axel membuka Hp Keara karena tidak ada passwordnya. Axel melihat foto-foto dan video masa kecil Vyan dan Vina, saat mereka bayi, merangkak, berjalan, dan foto Vyan yang memenangkan lomba-lomba sejak kecil, foto mereka liburan dengan Ivan dan Hera. Axel sedih karena kehilangan banyak momen dengan mereka berdua, tapi dia senang karena masih ada orang yang peduli dengan keluarga kecilnya itu.

Keara keluar dari rumahnya karena dia mau berangkat ke kedai, dia terkejut saat keluar karena melihat dompet dan Hpnya.

"Dompetku hpku..." Gumam Keara dengan senang lalu dia mengambilnya, dia menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Apa pria kemarin yang mengembalikannya, anak-anakku aman kan ya.." Gumam Keara dengan cemas.

Axel tersenyum kecil melihat Keara.

"Vyan...Vina mama berangkat dulu, kalau ada apa-apa teriak ya..." Ucap Keara lalu dia pergi.

Dan Axel mengikuti Keara.

"Mama kenapa gitu banget," Gumam Vani dengan heran.

"Entahlah, eh kau cuci piring. Aku mau mandi, setelah itu kita pergi belanja." Ucap Vyan.

"Kau tidak tahu ya kata-kata lady first jadi aku yang mandi kau cuci piring...bye." Jawab Vina lalu dia lari ke kamar mandi.

Vyan mengepalkan tangannya dengan kesal, "Oke..oke..lady first..hm..." Geramnya dengan kesal.

Vani dan Vyan selesai belanja, mereka berjalan berdua.

"Kau cari taxi." Ucap Vyan.

"Kenapa aku?" Tanya Vani dengan heran.

"Lady first." Jawab Vyan sambil tersenyum, Vani berdecak dengan kesal.

"Vani," Panggil Tio. Vani menoleh ke Tio dengan terkejut, dia tidak menyangka jika mereka berdua ketemu disini.

"Ohh Tioo..." Sapa Vyan dengan heboh. Tio tersenyum ke Vyan, Tio merasa kasihan karena melihat Vani yang membawa tas belanjaan yang banyak.

"Mau aku bantu?" Tanya Tio.

"Terimakasih, aku bisa sendiri kok." Jawab Vani sambil tersenyum kecil.

Tio tersenyum kecil, "Vani kenapa kau tidak balas chatku, aku menunggu dari semalam."

"Aa..i.iya i.itu.." Vani bingung harus menjawab apa, sedangkan Vyan hanya diam karena dia tidak tahu apa-apa. Tapi Vyan tahu dari gerak-gerik Vani kalau Vani sikap aneh Vani kemarin pasti berhubungan dengan hal ini.

"Kemarin dia dan aku sibuk, jadi dia tidak pegang Hp seharian." Jawab Vyan sambil tersenyum.

"Benarkah? Vyan bisa aku ajak Vani jalan sebentar?" Tanya Tio sambil tersenyum.

"Ha?" Sontak Vyan dengan terkejut, lalu dia menoleh ke Vani dan Vani menatapnya dengan sedih.

"Aduh gimana ya Tio...kita ini disuruh mama untuk belanja jadi kita juga harus bantu mama sekarang," Ucap Vyan sambil tersenyum kecil.

Tio menganggukkan kepalanya dengan mengerti, "Mungkin lain kali saja, tidak apa-apa Vani aku akan tetap menunggumu kok. Aku juga akan mengawasi kamu. Tenang saja tidak akan ada cowok yang berani mendekati kamu." Ucap Tio sambil tersenyum.

Vani hanya diam, dia sebenarnya tidak nyaman dengan Tio sekarang, semenjak kemarin dia menolak Tio, sikap Tio jadi berubah ke dirinya.

"Aku duluan ya Vyan," Ucap Tio lalu dia pergi.

Vyan menoleh ke Vina, "Heh ada apa sih kenapa dia begitu?" Tanya Vyan dengan heran.

Vani mendengus dengan kesal, lalu dia menceritakan semua yang terjadi diantara dia dan Tio ke Vyan.

"Apa??? Tio melakukan itu ke dirimu?" Tanya Vyan dengan heran.

Vani menganggukkan kepalanya, "Dia terus mengirimkan chat kalau dia mengawasiku, menjagaku ya begitulah...Vyan aku harus apa coba??" Tanya Vani dengan kesal.

Vyan diam sejenak karena dia harus berpikir dengan jernih jangan sampai dia terbawa emosi karena hal ini.

"Jadi selama ini dia sering mengikuti kau saat sama teman-temanmu begitu?" Tanya Vyan.

Vani menganggukkan kepalanya.

Vyan menghela nafas, "Kita pulang dulu, aku akan mengurusnya." Jawab Vyan.

"Apa iya kau bisa?" Tanya Vani dengan ragu.

Vyan menyentil kepala Vina, "Kau lupa aku kakakmu ha?" Omelnya.

"Cihhh kakak apaan," Gumam Vani dengan kesal.

"Ayo pulang!" Ajak Vyan.

.

Keara sedang mengelap meja-mejanya, dan ada pembeli yang datang.

"Selamat datang," Sapa Keara dengan ramah.

Dan pembeli itu adalah Dion, Dion tersenyum manis ke Keara dan tiba-tiba Dion mau menyuntikan obat tidur ke Keara tapi dengan cepat Axel memukul Dion.

"Hah~~~" Sontak Keara dengan terkejut, dia menoleh ke Axel, dan Axel langsung berdiri di depan Keara, Keara terus menatap pria bermasker di depannya itu dengan terkejut.

Dion menatap Axel dengan kesal.

"Dia muncul lagi," Geram Dion dengan kesal.

Lalu Axel mengeluarkan pistolnya dan menyodorkan ke Dion.

"Pistol?" Gumam Keara dengan terkejut.

"Angkat tanganmu, kau sudah tertangkap!" Ucap Axel.

1
hitijahubessyjeane 01
keren
Mbak Thia
cerita nya bagus tapi tolong di tetap kan namannya Vina apa vani
Gywnee: namanya vina, kadang salah ketik ☺🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!