Benih Twin'S CEO Kejam

Benih Twin'S CEO Kejam

Setahun Penantian

HARAP BIJAK MEMBACA..

Dalam keheningan kamar rumah sakit, cahaya lembut menyilaukan mata Seina yang terbaring di ranjangnya.

Selang beberapa waktu, pintu terbuka dan langkah ringan menghampiri. Gara, remaja tampan dengan ekspresi cemas mendekati kakaknya.

“Gara, kamu kok tidak pergi ke sekolah?” tanya Seina dengan suara lemah lembut.

Gara menarik kursi. Ia duduk di sisi kanan Seina.

“Gara tidak bisa tenang lihat kakak di rumah sakit sendirian. Di dunia ini, Gara cuma punya Kakak,” ucapnya, “apalagi kakak kan sudah seminggu dirawat di sini. Gara takut kehilangan, Kakak.” Lanjutnya sedih.

Seina beranjak duduk. Ia menepuk punggung tangan Gara seraya tersenyum dan menampakkan dua lesung pipinya yang manis.

“Kau tidak usah khawatir, biaya rumah sakit kan sudah ditanggung suami kakak.” Sambil memandangi cincin emas di jarinya yang merupakan mahar dari sang suami tercinta.

“Kalau begitu, apa seminggu ini dia sudah melihat kakak?” tanya Gara membuat senyum Seina hilang seketika. Wanita muda nan cantik itu menunduk dengan sedih.

“Kak, akhir-akhir ini Gara berpikir dia sudah tidak mempedulikan kakak,” ujar Gara.

“Kamu jangan berpikir begitu. Mas Jovan sampai sekarang selalu peduli kok, buktinya dia masih sempat kasih kakak bunga kemarin.” Timpal Seina menunjuk tanaman bunga tulip di sana.

“Apakah dia sendiri yang membawanya, kak?” tanya Gara.

“Daripada bahas Mas Jovan terus, kakak punya kabar bahagia buat kamu dan Mas Jovan nanti.” Seina mengalihkan topiknya dengan cepat.

“Kabar bahagia apa, Kak?” Seina menggerakkan dua jarinya, ia menyuruh Gara lebih dekat. Tampak Seina ingin membisikkan sesuatu. Lalu, mata Gara sontak melebar sempurna.

“Serius Gara bakalan jadi Paman?” Cowok SMA itu menunjuk dirinya sendiri. Ia seakan tidak percaya kakak kesayangannya hamil.

“Hm, serius. Masa Kakak tega bohongin adik kakak.” Gemas Seina mengacak-acak rambut sang adik yang tampak bahagia. Gara yang berdiri langsung memeluk Seina. Air matanya berlinang tapi Gara mengusapnya sebelum penampilan coolnya luntur.

“Kak, Gara bingung, mau senang tapi rasanya mau nangis.” Ungkap Gara menarik nafas dan mencoba mengatur perasaannya. Seina pun terbahak-bahak, ia bergidik geli mendengar si pembuat onar di sekolah itu memperlihatkan sisi lemahnya.

Kemudian Seina mengusap perutnya, membayangkan reaksi suaminya akan terharu seperti Gara. Seina juga tak menyangka ia yang mandul tiba-tiba mengandung anak sekaligus sang pewaris keluarga Robert yang merupakan konglomerat yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.

“Setahun penantian kami, akhirnya kakak hamil juga, Gara.” Seina menangis.

Ia teringat awal pertemuannya dengan Jovan yang mana saat itu ia bertemu Jovan di cafe luar negeri. Lalu dari tumpahan kopi yang tak disengaja Seina, Jovan lantas jatuh cinta pada pandangan pertama dan saat itu juga mereka mulai berpacaran selama lima tahun hingga akhirnya Jovan menikahinya di tahun lalu.

Tapi satu hal yang membuat Seina sedih sepanjang hari adalah keberadaannya dan statusnya tak pernah Jovan ungkap pada keluarga besarnya. Hal tersebut karena pria itu menundanya sampai Seina hamil. Karena itu, Seina berharap kehadiran si kembar bisa menjadi hadiah terindah untuk ulang tahun pernikahannya dan harapan dapat bertemu mertuanya nanti.

“Kak, katakan apa yang mau kakak inginkan? Biarkan Gara yang pergi belikan untuk kakak,” tutur Gara bersiap pergi.

“Astaga.... kakak sampai terkejut melihat perubahan mu yang tiba-tiba rajin ini, Gara.” Seina tertawa lagi sembari menyingkirkan genangan air matanya.

“Udah ah... jangan ketawa mulu, katakan saja apa yang mau kakak makan sekarang? Apel? Mangga? Atau martabak telur?”

Seina menggeleng-gelengkan kepala. Gara tampak sudah tak sabar lagi menunggu lahirnya sang keponakan.

“Tidak usah belikan apapun untuk Kakak, kamu di sini saja temani kakak, Ga.” Tolak Seina. “Biarkan Mas Jovan saja yang nanti belikan keinginan kakak.” Sambung Seina membuat Gara cemberut.

“Ya udah... karena kamu maksa, kakak mau makan yang kecut-kecut. Jadi coba kamu ke .... loooh, Gara kemanaaa?”

Seina terkejut. Ia baru saja berbicara dua kalimat, tapi adiknya tiba-tiba sudah lenyap. Tentu saja Gara pergi setelah mendengar kata kecut.

“Aku yang harus menjadi orang pertama yang berikan kakak buah mangga itu!” batinnya ternyata Gara tidak mau didahului oleh kakak iparnya.

Tak lama kemudian, Gara berhasil mendapatkan satu ikat buah mangga muda. Dengan senyuman bangga yang penuh, remaja itu membawa motornya pergi dari toko buah.

Akan tetapi di tengah jalan, ia tak sengaja menemukan mobil kakak iparnya terparkir di depan salon besar. Ia pun memarkirkan motornya tidak jauh dari sana lalu perlahan Gara mendekat ke mobil hitam itu.

“Platnya sama. Tidak salah lagi ini mobil suami kakak, tapi kenapa dia ada di sini?” Gara bingung. Seingatnya Jovan tak punya saudara lain alias Jovan adalah anak tunggal dan merupakan cucu terakhir generasi ke tujuh keluarganya.

“Apakah mungkin dia mengantar Ibunya?” gumam Gara berjalan ke arah pintu masuk salon besar itu tapi sebelum membukanya, Gara secepatnya bersembunyi di dekat banner raksasa saat pria tampan alias kakak iparnya mau keluar. Tapi yang membuat Gara heran dan terkejut adalah wanita cantik di sisi Jovan.

“Siapa wanita yang bersamanya itu?” batin Gara. Ia berpikir sambil memperhatikan penampilan wanita itu hingga Gara pun terdiam membisu usai mengenalinya.

Terlebih lagi, Gara termangu melihat wanita itu mengecup pipi Jovan sebelum mereka masuk ke dalam mobil.

Dada Gara berpacu kencang. Perasaannya mulai tak karuan lagi. Ia buru-buru menuju ke motornya untuk membuntuti mobil Jovan yang mengarah ke kawasan elit para orkay.

Motor Gara menepi di dekat pohon. Remaja tampan itu terus mengamati mobil Jovan yang berhenti di depan salah satu rumah besar dan elit. Gara turun dari motor. Ia mengendap-endap mendekat agar dapat mendengar percakapan Jovan dan wanita misterius itu. Gara lalu bersembunyi di balik semak-semak.

“Makasih ya, Mas. Hari ini aku senaangg bangeeet deh kamu luangkan waktu buat nemeniin aku selamaa semingguuu ini.” Ungkap wanita itu dengan manja.

“Mau sesibuk apapun aku, itu tidak masalah bagiku jika menyangkut dirimu. Aku akan terus siapkan waktu mewujudkan apapun yang istri tercintaku inginkan.” Jovan dengan mesra ia mencubit hidung mancung si wanita.

Srek!

Tiba-tiba terdengar sesuatu yang membuat Jovan mengalihkan perhatiannya lalu Jovan mengerutkan dahinya tak melihat apa-apa di semak-semak yang tidak jauh dari mereka.

“Apa yang kau lihat, Mas?” tanya wanita itu.

“Hm, tadi aku dengar ada yang gerak dari sana. Memang kamu tidak dengar barusan?” Jovan menunjuk semak-semak itu.

“Mungkin kucing liar, Mas.” Ucap wanita itu lalu merangkul lengan kanan Jovan.

“Kita masuk yuk, Mas, sebelum ada orang lain yang melihat kita. Nanti bisa jadi berita heboh kalau publik tahu kita sudah menikah sekarang.”

“Bagus dong, itu kan yang keluarga kita tunggu-tunggu.” Jovan tersenyum tapi langkah pria itu terhenti saat ia mendapat panggilan dari Asistennya.

Raut wajah Jovan seketika berubah dingin saat Asisten Lu mengatakan sesuatu.

“Tuan, hari ini jadwal mengunjungi Nona Sei. Anda harus ke sana melihatnya,” ujar Asisten Lu dengan sedikit tegas.

“Ck, baiklah.”

Kening wanita itu mengernyit melihat Jovan berdecak lidah. “Siapa barusan itu, Mas?”

“Maaf, Ghina, aku ada urusan di kantor. Tidak apa-apa kan kalau malam ini aku pulangnya agak telat?” Jovan terpaksa berbohong sambil tersenyum kecut.

“Ya sudah deh, kamu pergi saja tapi ingat ya jangan paksakan dirimu dan jangan buat baby kita khawatir,” balas Ghina pun tersenyum.

Jovan mengangguk dan mengelus perut Gina yang masih terlihat rata. Tampak wajah Jovan yang berseri-seri itu menjelaskan perasaannya yang bahagia akan menjadi Ayah walau usia kandungan Ghina masih empat minggu.

...

Novel pertama saya, moga kalian suka ya, jangan lupa tinggalkan jejak dan ikuti terus 🌹 update tiap hari...

Terpopuler

Comments

muna aprilia

muna aprilia

lnjut

2024-06-10

0

Albi

Albi

hai kak salam kenal.. aku mampir nih

2024-06-04

1

Albi

Albi

satu ikat thor

2024-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!