Istri Pengganti Mr. Ken

"Bawa masuk, Carli," perintah Ken.

Lalu dipersilahkan tamunya masuk.

Kedua tata bertemu dan saling pandang, tapi dengan tatapan berbeda.

Deg!

Matanya selalu mengawasi salah satu dari kedua krang tamu suaminya itu.

"Masih hidup," gumam dalam hati Sandra.

Sementara Andrean menatap benci dan kesal, akhirnya bisa menemukan wanita yang telah membuatnya terbaring lama di rumah sakit.

"Ketemu, kau Cantik. Tidak akan aku lepaskan kali ini," gumam dalam hati Andrean.

Tersenyum sinis dan menyimak kembali bersama kakaknya didepan.

"Baiklah, Tuan Ken. Semoga bisa berjalan dengan lancar," ucap Aston.

"Aku tunggu kabar perkembangannya," ucap Ken dan menjabat tangan dengan Aston.

"Maaf, Tuan. Jika boleh bertanya wanita yang di ruangan anda itu siapa?" Tanya Andrean yang penasaran.

"Kau!" Bentak Aston yang tidak sudah dengan sikap adiknya.

"Maaf, Tuan Ken atas kelancangan adikku, mohon memaklumi hal ini," buru buru Aston meminta maaf pada Ken.

"Ya, tidak apa apa. Namanya Sandra dia asisten pribadiku, apakah ada masalah Tuan Andrean?" ucap Ken yang berpura pura.

"Cih! Sikapmu, Ken. Awas aja ga akan kasih jatah," kesal Sandra yang berucap kecil.

"Tidak, Tuan Ken. Kami pamit," jawab Aston dan pergi meninggalkan ruangan Ken.

Setelah pintu tertutup. Ken tertawa di bangkunya, untung saja ruangan kedap suara. Jadi bisa bebas dengan suara nya sekalipun melengking tinggi berteriak.

"Puas!" kesal Sandra.

Ken yang mendekat ke meja Sandra lalu mencium kening Sandra.

"Jangan marah, Sayang. Aku harus melakukan itu, nanti juga dia akan kena batunya," ucap Ken dengan memegang tangan Sandra.

"Apa kamu tau jika dia akan datang hari ini?" Tanya Sandra.

"Tidak, Sayang," jawab Ken.

"Aston yang akan berkerja sama dengan ku, entah kenapa dia bisa bersamanya. Yang penting, kamu aman sama aku," ucap Ken.

"Aku bisa melindungi diri sendiri," malas Sandra, Ken suka sekali dengan menjahili Sandra.

"Memang, tapi ujungnya kan aku yang menyelesaikan sisanya," ledek Ken.

"Issshh! Ga mau banget ketinggalan perannya," ucap Sandra yang memajukan bibirnya.

Cup!

*

Ternyata William sudah di rumah sakit oleh keluarganya, setelah semuanya di kirimkan oleh polisi. Dengan cepat keluarganya mendatangi kantor polisi dan memberikan jaminan padanya.

"Ma, Pa," ucap William yang babak belur.

"Dasar anak ga tau diri, kamu berani menyentuh istri Tuan Ken. Aku tidak bisa jamin lagi perusahaan kita bakal terap aman," marah Ricky, papa William.

"Sudahlah, Pa. Bukannya Sandra itu pacarnya Wil, wajar jika dia berani begitu." bela Rebecca, Mama William.

"Kau masih bela dia!" tunjuk Ricky pada William.

"Asal kau tau, putramu yang paling di manja olehmu itu. Dia berselingkuh dengan Clara jauh sebelum ini terjadi. Saat ini perusahaan sedang kondisi yang tidak menentu, akibat ulahnya," marah Ricky.

Rebecca terdiam, tidak menyangkan anaknya yang paling di sayang dan selalu di manja bisa berkelakuan seperti itu. Karena mereka tinggal jauh dari kedua orang tuanya, hanya fasilitas dan uang saja.

"Papa akan temui, Tuan Ken. Awas kau berulah lagi," ancam Ricky.

Setelah kepergian Ricky di dalam ruangan William, tatapan Rebecca seakan sangat kecewa pada anaknya itu.

"Wil, kenapa kau bisa lukai Mama dengan memperlakukan wanita seperti itu. Kami tidak mengajarimu," lirih Rebecca.

"Jangan bahas, Ma. Aku pasti akan membalasnya," marah William.

Bukannya sadar si Wil, malah bersikap kesal dan marah pada orang tuanya. Memang benar kabar tentang turunnya saham dan ada beberapa masalah yang timbul dari hotelnya datang secara bersamaan.

"Sial, awas Ken. Aku pasti akan membalasnya," gumam dalam hati William.

*

Sementara di kediaman Anthoni, Andrean marah di dalam kamarnya membanting benda dan merusak yang ada di kamarnya.

Aston menyadari perubahan adiknya itu, lalu masuk kedalam kamarnya.

"An, apa yang kamu lakukan!" teriak Aston.

"Kau! Pergi! Jangan sok peduli!" usir Andrean.

"Apa ada hubungannya dengan kejadian yang menimpamu?" selidik Aston di ambang pintu.

"Aku bilang pergi! Urus urusanmu sendiri," bentak Andrean.

"Sinting, niat mau bantu tapi di usir," gerutu Aston yang meninggalkan Andrean.

"Ada apa, As?" Tanya Kinanti yang mendengar seperti ada keributan.

"Ga tau, Mom. An, ngamuk. Ati ati, Mom," ucap Aston yang mengangkat bahunya.

"Biar Mommy yang bicara dengan adikmu," ucap Kinanti.

"Terserah, Mommy." jawab Aston yang lebih memilih pergi dan masuk ke dalam kamarnya.

"An, ini Mommy," ucap Kinanti di balik pintu yang terbuka sedikit.

Tidak ada jawaban dari Andrean. Kinanti masuk ke dalam kamar Andrean, ternyata anaknya itu ada di bawah samping tempat tidur dan sudah berantakan kamarnya itu, kaya kapal pecah.

Didekati Andrean dan duduk di sebelahnya, mengusap kepala anaknya yang di rebahkan ke paha Kinanti.

"Ceritakan pada, Mommy," pintanya.

"Biarkan begini dulu, Mom," ucap Andrean.

Rasa nyaman seorang ibu itu tidak pernah tergantikan oleh siapapun, menurut Andrean. Walau hatinya marah, kesal, benci, luntur semuanya di saat tangan lembut seorang ibu mengusapnya.

Memang dirinya seorang casanova yang terkenal oleh oara wanita terutama di club, tetapi bila bersama Kinanti dirinya hanyalah anak manja.

Andrean sakit hati saat dulu cintanya dan kasih sayangnya yang tulus ternyata di khianati oleh pacarnya dengan selingkuh, di tambah lagi yang mengambil Aston. Notabennya saudara kandungnya sendiri, sebentar lagi akan menikah.

Apalagi rencana pernikahan mereka akan di adakan di Jakarta. Tinggal terpisah antara Andrean dan Aston, menjadi pilihannya di saat kenyataan pahit di rasakannya.

"An, relakan. Jangan buat dirimu hancur sendiri. Mommy sedih melihatmu kemarin tidak sadarkan diri saat di pesta. Kembalilah, An. Ada Mommy bersamamu," ucap Kinanti.

"Entahlah, Mom. Sudah mato rasanya hatiku," ucapnya.

"Berubahlah, Mommy menunggumu," ucap Kinanti kembali yang sudah mengetahui semuanya.

Tapi Andrean yakin bila Aston, tidak mengetahui jika calon istrinya itu adalah pacar adiknya dulu. Hanya di pendam sendiri dan hanya Kinanti yang mengetahui semuanya. Walau sudah beberapa kali Kinanti membujuknya untuk memberitahukan Aston kebenarannya.

Tidak tega melihat Aston yang tidak pernah dekat dengan wanita langsung merusaknya, akhirnya Andrean tersiksa sendiri.

"Jangan, Mom. Biarkan Aston bahagia, aku sudah terlanjur sakit," pinta Andrean.

"Aku tertarik dengan dia, Mom. Yang telah melukaiku, entah kenapa hatiku ada getaran yang berbeda saat menatap matanya saja. Tapi dia sangat bar bar, Mom. Dan hari ini aku bertemu dengannya," lanjut Andrean yang akhirnya bercerita.

"Apa? Wanita yang sudah melukaimu, dan kau melihatnya hari ini," ucap Kinanti yang sudah ingin marah.

"Jangan marah, Mom. Ini salahku juga, semoga saja dia masih sendiri," ucap Andrean.

"Dimana kau melihatnya, An?" Tanya Kinanti.

"Di kantor Tuan Ken," jawab Andrean.

...****************...

Di tunggu jempol kalian guys.